Daftar Isi Mutu
Daftar Isi Mutu
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.LATAR BELAKANG
II.TUJUAN
III. TUJUAN RUANG LINGKUP PEDOMAN INDIKATOR UTU
BAB II MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
I.PENGERTIAN MUTU
II.INDIKATOR KLINIK KEPERAWATAN
A.PENGERTIAN
B.KARAKTERISTIK
C.JENIS INDIKATOR
BABIII INDIKATOR KLINIK MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DISARANA KESEHATAN
IV.KENYAMANAN
VI. PENGETAHUAN
BABIV. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN:1. TEORI
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan
kesadaran,kemaun dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya Untuk mencapai tujuan tersebut departemen kesehatan RI telah
menyusun rencana strategis yang memuat program –program pembangunan kesehatan yang telah di
tetapkan melalui Mentri Kesehatan no.1274/MENKES/SK/VIII/2005 Tentang rencana strategis
Departemen Kesehatan Tahun 2005-2009.
Salah satu program pembangunan kesehatan adalah program upaya Kesehatan Perorangan (UPK)
yang ber tujuan meningkatkan akses,keterjangkaun dan kualitas pelayanan kesehatan perorangan.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan kemampuan sumber daya
kesehatan yang harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan sehingga tercapai tujuan
secara optimal.
Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan ,disamping berfungsi memberi tetapi juga
melakukan pendidikan dan penelitian .Dalam menjalankan fungsi yang kompleks ini rumah sakit
memerlukan sumber daya yang handal dan professional dengan melibatkan berbagai displin ilmu
dan kepakaran bekerja secara kolaborasi dan terpadu untuk mencapai pelayanan yang bermutu .
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan memegang penting
dalam menentukan mutu pelayanan rumah sakit .Dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan
pelayanan keperawatan di berikan secara berkesinambungan selama 24 jam dan berada dalam
berbagai tatanan pelayanan kesehatan .Berdasarkan hal tersebut keperawatan mempunyai
kontribusi yang cukup besar untuk mewujudkan terlaksananya program –program yang telah
ditetapkan oleh Mentri Kesehatan .
Pelayanan keperawatan bermutu merupakan keinginan dari setiap individu dan masyarakat yang
menerima pelayanan kesehatan ,perawat sebagai pemberi pelayanan perlu mengetahui ukuran dari
suatu pelayanan yang di katakana bermutu .DONABEDIAN (1992) menyatakan bahwa peningkatan
mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit akan merupakan hal yang sangat penting ,yang dapat
diukur dengan menggun akan 3 variabel yaitu input,proses dan out put/out come.
Evaluasi mutu pelayanan keperawatan selama ini dilaksanakan melalui survey akreditasi rumah
sakit .Dari jumlah 1292 RS di Indonesia sampai dengan Juni 2007,sebanyak 641(49,6%) Rumah Sakit
gagal terakreditasi . Namun demikian ,hasil survey akreditasi belum dapat memberi gambaran
pelayanan keperawatan bermutu secara keseluruhan karena survey hanya berfokus pada evaluasi
input dan proses .Dalam upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan
keperawatan,Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan merasa perlu untuk menyusun pedoman
pengukuran indicator klinik mutu pelayanan keperawatan rumah sakit .Penyusunan dilakukan
berdasarkan prioritas masalah yang menjadi isu dan sering terjadi dalam pelayanan keperawatan.
Indikator klinik keperawatan yang disusun merupakan indicator mutu minimal yang dapat
dilaksanakan oleh perawat rumah sakit .Penyusunan dilakukan berdasarkan prioritas masalah yang
terjadi dalam pelayanan keperawatan .
Indikator klinik keperawatan dikembangkan dengan tahapan kajian lateratur dan informasi melalui
internet ,Delphi proces menetapkan indicator klinik ,ujicoba lapangan terhadap indicator yang
dipilih.Tahap selanjutya menyusun pedoman indicator klinik keperawatan ,ujicoba pedoman dan
konsinyasi pedoman tersebut.
II.TUJUAN
a.Tujuan umum
Terpantaunya praktek pelayanan keperawatan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan
.
b. Tujuan khusus
Ruang lingkup pedoman indicator mutu pelayanan keperawatan klinik di sarana kesehatan meliputi :
Sebagai pemahaman yang melandasi ,pada lampiran diuraikan juga teori ringkas setiap indicator
klinik dan contoh-contoh pengukuran setiap indicator klinik.
BAB II
1. PENGERTIAN MUTU
Mutu pelayanan keperawatan merupakan komponem penting dalam system pelayanan kesehatan
yang berorientasi kepada klien.Penilaian terhadap kualitas keperawatan dimulai sejak era Fliorence
Nightingale (tokoh perawat).Beberapa tahun kemudian pengukuran terhadap kualitas pelayanan
terus berkembang .Pada tahun 1970 ANA (American Nurses Assoclation ) melakukan diseminasi
secara luas model penjaminan mutu terdiri dari komponem quality assurance (Rantz, 1995 )dan
mengenalkan model yang merupakan metode komprehensif untuk menilai mutu pelayanan
kesehatan.
Pada tahun 1994, ANA memperkenalkan keselamatan pasien dan inisiatif kualitas.Berbagai indicator
mutu telah diidentifikasi, akhirya di tetapkan 10 (sepuluh) indicator sensitive keperawatan yang
dipergunakan untuk menilai kualitas asuhan pasien .
a. Berdasarkan uraian singkat diatas ,sebenarnya perhatian terhadap mutu pelayanan keperawatan
sudah lama di mulai dan di terapkan di sarana pelayanan kesehatan .
Beberapa pengertian tentang mutu secara umum diuraikan sebagai berikut ,mutu adalah:
-Kepuasan pelanggan sepenuhya yaitu sesuai dengan apa yang di harapkan konsumen
Distandarkan (Crosby).
-Kemampuan dari suatau produk atau pelayanan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
b. Pengertian mutu sangat luas ,tetapi mutu dapat diartikan dan diterapkan di keperawatan melalui
peryataan sebagai berikut ,mutu adalah :
-Bersifat relative untuk setiap klien ,dinamis dan selalu berubah dari waktu ke waktu
Ada 3 (tiga) area tanggung jawab mutu dalam pelayanan yang harus menjadi perhatian utama pada
setiap organisasi keperawatan yaitu:pasie, praktisi dan profit /pembiayan.Untuk area pasien mutu
A.Pengertian
Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu atau kondisi .Indikator juga mempunyai arti
variabel yang menunjukkan satu kecenderungan sistem yang dapat digunakan untuk mengukur
perubahan (Green,19920 dan WHO (1981) menguraikan indicator adalah variabel untuk mengukur
Sedangkan indicator klinik adalah ukuran kuantitas sebagai pedoman untuk mengukur dan
mengevaluasi kualitas asuhan pasien dan berdampak terhadap pelayanan.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat di simpulkan bahwa indicator klinik keperawatan adalah
suatu variabel untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas pelayanan keperawatan dan berdampak
terhadap pelayanan kesehatan
B.Karakteristik(belum diuraikan)
1.Sahih (valid)
2.Dapat di percaya
3.Peka (sensitive)
4.Spesipik
5.Berhubungan(relavan)
C.Jenis indicator
Pasien yang aman dari kejadian jatuh ,decubitus ,kesalahan pemberian obat dan cidera akibat.
restrain.
Kebersihan dan perawatan diri merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi
Agar tidak timbul masalah lain sebagai akibat dari tidak terpenuhinya kebutuhan kebersihan dan
Perawatan diri .
3.Kepuasan pasien
4.Kecemasan
Cemas adalah perasaaan waswas ,kuatir atau tidak nyaman seakan –akan terjadi sesuatu yang
dirasakan sebagai ancaman .Cemas yang masih ada setelah intervensi menurunkan
kecemasan,yang di ukur menjadi indicator klinik.
5.Kenyamanan
Rasa nyaman (comfort) adalah bebas dari rasa nyeri atau nyeri terkontrol.
6. Pengetahuan
suatu proses yang di pakai sebagai pengaambilan keputusan dalam hal memenuhi kebutuhan
pasien untuk kesempurnaan kehidupan pasien dari satu tempat perawatan ke tempat lainya .
BAB III
Dekubitus adalah istilah yang di gunakan untuk menggambarkan gangguan integrasi kulit .
Terjadi akibat tekanan ,gesekan dan atau kombinasi di daerah kulit dan jaringan di bawahnya .
Pasien yang beresiko decubitus ,adalah pasien baru setelah dilakukan pengkajian meiliki satu
1. Ketidak mampuan bergerak pada bagian tertentu dari tubuh tanpa bantuan ,seperti
pada cedera medula spinalis atau cidera kepala atau mengalami penyakit neuromaskular.
2. Usai lanjut.
3. Malnutrisi/status gizi
4. Berbaring lama ,mengalami penekanan disalah satu /lebih area tubuh lebih dari 2jam di
tempat tidur /penggunaan kursi roda.
5. Mengalami kondisi kronik seperti DM,penyakit
6. Inkontinen urine dan feses,yang dapat menyebabkan iritasi kulit akibat kulit yang
lembab.
Kejadian kesalahan pemberian obat adalah kesalahan yang terjadi dalam pengobatan pasien.
Kejadian kesalahan yang di rawat inap dapat mengakibatkan keadaan fatal atau kematian .
Kejadian nyaris cidera (KNC),kejadian ini sebagai tanda bahwa adanya kekurangan dalam
Kejadian tidak di harapkan (KTD) atau adverse event adalah : suatu kejadian salah pemberian
Obat yang mengakibatkan cidera tidak di harapkan ,karena suatu tindakan atau karena tidak
Bertindak.
1. Salah pasien
Dikarenakan salah nama dan tidak sesuai idantitas pada medical record
2. Salah waktu:
4. Salah dosis:
- dosis berlebih:adalah jika obat diberikan melebihi dosis obat yang di resepkan dokter.
- dosis kurang adalah jika dosis obat yang diberikan kurang dari dosis yang diresepkan dokter.
5. Salah obat
Adalah obat yang di berikan kepada pasien tidak sesuai dengan yang di resepkan dokter.
6. Salah dokumentasi
Jatuh mengakibatkan cedera fisik,trauma psikologis dan kematian pada pasien usia sama dan
Lebih dari 65 tahun. Pasien jatuh adalah pasien diunit perawatan pada saat istirahat maupun
terjaga yang tidak disebabkan oleh serangan stroke,epilepsy,seizure,bahaya karna banyak
Aktivitas .
Adalah cidera berupa lecet pada kulit ,terjatuh atau aspirasi yang diakibatkan oleh pemasangan
Restrain.
Oleh keterbatasan perawatan diri.pemenuhan perawatan diri pasien yang mengalami keter
B. Penurunan kesadaran
IV. KENYAMANAN
KUALITAS pelayanan.
Nyeri adalah sensasi atau perasaaan tidak nyaman yang bersifat subjektif yang diutarakan /di
Nyeri mengakibatkan ketidaknyamanan pasien .Nyeri adalah suatu kondisi yang lebih dari
Kejadian cemas dapat mempengaruhi status kesehatan pasien karena dapat menyebabkan
Ketidaknyamnan,bertambahnya hari rawat dan pasien dapat mencederai diri, orang lain dan
Lingkungan. Cemas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman seakan –akan terjadi
Waktu rawat pasien di ruang emergency menjadi lebih pendek berkaitan dengan pembiayaan
BAB IV
PENUTUP
Tuntunan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan prima ataau pelayanan yang
bermutu tinggi menjadi prioritas dalam pelayanan kesehatan .Pelayanan keperawatan
Merupakan bagian dari pelayanan kesehatan di rumah sakit di pengaruhi oleh mutu pelayanan
Keberadaan indicator klinik mutu pelayanan keperawatan bermanfaat untuk mengukur mutu
Dalam hal ini diperlukan komitmen pimpinan rumah sakit dan seluruh perawat serta karyawan
untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu layanan.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2001. Petunjuk pelayanan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit Jakarta.
Gillies, D.A 1996. Nursing management. 2nd Ed. W.B Saunders. New York.
Klik,Roey dan Hoesing Helen .1991.The Nurses,Guide to Common Sense Quality
WWW,qualitymeasures. Ahrq.gov
LAMPIRAN I
1.Dekubitus
Dekubitus adalah istilah yang di gunakan untuk menggambarakan gangguan integrasi kulit.
D. Klasifikasi IV, meliputi lapisan fascia dan otot dapat sampai tulang.
Pasien yang beresiko decubitus adalah pasien baru setelah dilakukan dilakukan pengkajian
b. Ketidakmampuan bergerak pada bagian tertentu dari tubuh tanpa bantuan,seperti pada cidera
c. Malnutrisi, obesitas
f. Inkontinen urine dan feses yang dapat menyebabkan iritasi kulit akibat kulit yang lembab.
2. PASIEN JATUH
Pasien jbaatuh adalah peristiwa jatuhnya pasien dari tempat tidur kelantai atau tempat lainya
Yang lebih rendah pada saat istirahat maupun saat pasien terjaga yang tidak disebabkan oleh
Pasien yang beresiko jatuh adalah pasien yang dikategorikan mempunyai satu atau lebih factor
Resiko jatuh pada saat pengkajian keperawatan sebagai berikut:
1.Karakteristik lingkungan
3. Restrain
Restrain adalah alat bantu yang digunakan untuk mabilisasi ,terutama untuk pasien bingung dan
Kesalahan dalam pemberian obat oleh perawat terjadi jika perawat melakukan kesalahan dalam
1.Benar pasien
2. Benar obat
6.Benar dokumentasi
Kejadian kesalahan pengobatan pasien yang di rawat inap dapat mengakibatakn keadaan fatal
Atau kematian.
Kebersihan dan perawatan diri merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi agar
Tidak timbil masalah lain sebagai akibat dari tidak terpenuhinya kebutuhan kebersihan dan
Perawatan diri.
Cara yang dilakukan perawat untuk membantu memenuhi perawatan diri pasien:
Tindakan keperawatan :
2. Mengelola perawatan
C. KEPUASAN PASIEN
Tingginya tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan tercapai bila terpenuhinya
Kebutuhan pasien /keluaraga terhadap pelayanan keperawatan yang diharapkan
b.Penurunan kecemasan
f.Privacy terjaga
D. KECEMASAN
Cemas adalah perasaan was-was , kuatir atau tidak nyaman seakan -akan terjadi suatu yang
E. KENYAMANAN
Rasa nyaman ( comfort) adalah bebas dari rasa nyeri atau nyeri terkontrol.Rasa nyeri merupakan sebuah
rasa/emosi yang tidak menyenagkan .
Tiga factor yang dapt menyebabkan tidak adekuatnya manajemen nyeri, yaitu:
F.PENGETAHUAN
Discharge planning adalah suatu proses yang dipakai sebagai pengambilan keputusan dalam hal
memenuhi kebutuha pasien kesempurnaan perpindahan pasien dari satu tempat perawatan keTempat
yang lainnya,(dalam perencanaan pemulangan pasien)
1.Identifikasi mengenai indicator resiko tinggi yang mungkin terjadi pada perencanaan
Pemulangan pasien.
2.Kaji fungsi fisik dan mental yang di butuhkan untuk melaksanakan kegiatan sehari –har
Efek sampingnya)
PEDOMAN
INDIKATOR MUTU PELAYANAN
KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT CITAMA