Anda di halaman 1dari 32

FORMAT PENGKAJIAN

PROGRAM PROFESI NERS STIKES SUAKA INSAN BANJARMASIN


2017-2018

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. RM : 35-84-4X
Usia : 50 tahun
Tanggal MRS : 29 Agustus 2017
Tanggal Pengkajian : 31 Agustus 2017
Alamat : PT TSMC (Tanjung Selatan)
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan Terakhir : SLTA
Pekerjaan : Karyawan PT TSMC
Sumber Informasi : Auto anamnesa (Pasien)
Kontak Keluarga Dekat : Nama : Tn. A
Usia : 26 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan
Hubungan : Teman Kerja

II. KELUHAN UTAMA


a. Saat MRS
Pada saat masuk Rumah Sakit pada tanggal 29 Agustus 2017,
pasien mengatakan “saat ditempat kerja tertimpa besi yang berat dan besar
pada bagian kaki sebelah kiri tepatnya pada bagian jempol kaki kiri.
Terasa nyeri sekali pada jempol kaki kiri yang terluka akibat tertimpa
besi”.

1
b. Saat Pengkajian
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 21 Agustus 2017,
pasien mengatakan “kondisi luka semakin membaik dan tidak lagi terasa
nyeri pada bagian luka setelah dilakukan operasi kemarin, belum ada
mandi dan keramas selama masa perawatan di RS (± 3 hari), dan kurang
mengetahui tentang perawatan pada luka yang dialami”. Luka post operasi
pada pedis sinistra pasien terlilit kassa ± sepanjang 10 cm pada bagian
jempol kaki/hallux kiri dan ± 5 cm pada bagian jari kaki kedua/jari kaki
panjang, dan keadaan umum tampak lemah.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien mengatakan “saat bekerja diperusahaan, pada pukul 22:45
WITA tertimpa besi yang berat dan besar pada bagian kaki kiri tepatnya pada
jempol kaki kiri, dan segera dibawakan ke rumah sakit untuk mendapatkan
penanganan yeng tepat pada perdarahan dan rasa nyeri yang dialami”.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dari rumah sakit ternyata pasien
mengalami patah tulang pada jempol kaki kiri pasien (close fraktur digit I
pedis sinistra), dan pasien dianjurkan untuk segera melakukan operasi orif dan
tindkaan debridement pada patahan/fraktur yang dialami karena fraktur yang
dialami masih baru dan sangat memungkinkan untuk mengembalikan kondisi
fraktur tersebut menjadi lebih baik atau cepat pulih dan tidak menambah
komplikasi akibat fraktur/luka yang dialami atau semakin memperburuk
kondisi pasien. Pasien masuk ke ruang Kumala (Kumala Lantai I) pada
tanggal 29 Agustus 2017 dan direncanakan operasi pada tanggal 30 Agustus
2017.

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


a. Penyakit yang pernah dialami :
Pasien mengatakan “hanya pernah satu kali masuk rumah sakit
karena demam tinggi dan selain itu tidak ada keluhan penyakit lain”.
Pasien hanya sering merasa pusing, pasien tidak ada menderita penyakit
hipertensi, asma, reumatik, maupun diabetes militus.

2
b. Riwayat :
1) Kecelakaan : Tidak pernah
2) Operasi : Tidak pernah
3) Alergi obat : Tidak
4) Alergi makanan : Tidak
5) Alergi lain-lain : Tidak
6) Merokok : Tidak
7) Alkohol : Tidak
8) Kopi : Tidak
9) Lain-lain : Minum the
10) Obat-obatan yang pernah digunakan : Obat Bodrex (untuk
meredakan pusing
yang dirasakan)

V. RIWAYAT KELUARGA
Pasien mengatakan “Keluarga saya tidak mempunyai riwayat penyakit
seperti stroke, diabetes mellitus, asma maupun hipertensi.
Genogram :

Keterangan :

: Laki-laki : Garis keturunan

: Perempuan : Garis Pernikahan

3
: Pasien X : Meninggal

: Tinggal dalam satu rumah

VI. POLA AKTIVITAS – LATIHAN


NO AKTIVITAS SMRS (SKOR) MRS (SKOR)
1. Makan/Minum 0 0
2. Mandi 0 0
3. Berpakaian/berdandan 0 0
4. Toileting 0 0
5. Berpindah 0 0
6. Berjalan 0 0
7. Naik tangga 0 0

Keterangan :
0 = Mandiri
1 = Alat bantu
2 = Dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain
4 = Tidak mampu
Alat bantu : Tongkat/Splint/Brace/Kursi roda/Pispot/Walker/Kacamata/dan
lain-lain

VII. POLA NUTRISI – METABOLIK


NO Keterangan SMRS MRS
1. Jenis makanan/diet Nasi, telur ayam, Sesuai dengan
tempe, tahu makanan/diet
yang diberikan
rumah sakit
2. Frekuensi 3 kali sehari 2 kali sehari
(tidak teratur) (teratur)

4
3. Porsi yang dihabiskan Sedang (cukup) Sedikit (1/2 porsi
makanan yang
disediakan rumah
sakit)
4. Komposisi menu Tahu, tempe, Nasi, sayur,
kadang-kadang tempe, ikan
daging
5. Pantangan Tidak ada Tidak ada
(Puasa 6-8
sebelum dioperasi
dan 6 jam sesudah
operasi)
6. Nafsu makan Normal Turun
7. Fluktuasi BB 6 bulan terakhir 57 kg 57 kg
8. Sukar menelan Tidak Tidak
9. Riwayat penyembuhan luka Cepat sembuh Cepat sembuh
(Setelah selesai
operasi, besoknya
diijinkan pulang
dengan catatan
kembali
melakukan
medical check-up
pada area operasi)

VIII. POLA ELEMINASI


NO SMRS MRS
Buang Air Besar (BAB) :
1. Frekuensi 1 kali dalam sehari Belum ada BAB
BAB
2. Warna Coklat kekuningan Coklat kekuningan
3. Kesulitan BAB Tidak Tidak

5
Upaya Mengatasi :
Buang Air Kecil (BAK) :
4. Frekuensi 3-4 kali dalam sehari 3 kali dalam sehari
5. Jumlah
6. Warna Kuning bening Kuning bening
7. Kesulitan BAK Tidak Tidak
Upaya Mengatasi :

IX. POLA TIDUR – ISTIRAHAT


NO Kegiatan SMRS MRS
1. Tidur siang Jarang ada tidur siang Pukul 16:00 WITA –
17:00 WITA (nyaman
setelah tidur)
2. Tidur malam Pukul 22:00 WITA – Pukul 22:00 WITA –
Pukul 05:00 WITA 06:00 WITA (nyaman
(nyaman setelah tidur) setelah tidur)
3. Kebiasaan sebelum Tidak ada Tidak ada
tidur
4. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
Upaya mengatasi :

X. POLA KEBERSIHAN DIRI


NO Keterangan SMRS MRS
1. Mandi 2 kali dalam Belum ada mandi
sehari (mandi ataupun diseka
menggunakan
sabun mandi)
2. Handuk Ya (Pribadi) Ya (Pribadi)
3. Keramas Menggunakan Belum ada
shampoo keramas

6
4. Gosok gigi 2 kali dalam 2 kali dalam
sehari sehari
(Menggunakan (Menggunakan
sikat gigi dan sikat gigi dan
pasta gigi pribadi) pasta gigi pribadi)
5. Kesulitan Tidak Tidak
Upaya mengatasi :

XI. POLA TOLERANSI – KOPING STRESS


a. Pengambilan keputusan didalam keluarga saat ini dilakukan sendirian,
karena keluarga (istri, dan anak-anak) sedang berada dikampung halaman
(Solo, Jawa Tengah).
b. Tidak ada masalah terkait perawatan di RS, pelayanan yang diberikan oleh
rumah sakit sudah baik, akan tetapi saya masih belum mandi selama disini.
c. Hal yang biasa dilakukan jika menghadapi stress atau masalah adalah
dengan menenangkan pikiran sambil bersantai, atau beristirahat/tidur.
d. Harapan setelah menjalani perawatan terutama harapan setelah
menjalankan operasi pada jempol kaki kiri adalah kondisi luka setelah
operasi semakin membaik dan mampu kembali bekerja seperti biasa
sehingga bisa menafkahi keluarga yang ada dikampung halaman.
e. Perubahan yang dirasakan setelah sakit adalah merasa lemah dan tidak
mampu beraktivitas seperti biasanya.

XII. POLA PERAN HUBUNGAN


a. Peran dalam keluarga adalah sebagai kepala keluarga dan juga sebagai
pencari nafkah
b. Sistem pendukung adalah keluarga (istri dan anak-anak) dan teman kerja.
c. Tidak ada masalah peran/hubungan dengan keluarga atau teman kerja
selama perawatan di rumah sakit, hubungan dengan keluarga atau teman
kerja sangat baik, walaupun keluarga tidak bisa menemani selama masa
perawatan di rumah sakit dikarenakan kendala jarak yang jauh, tetapi
teman kerja selalu bergantian menemani pasien dirumah sakit.

7
XIII. POLA KOMUNIKASI
a. Bahasa utama dalam keseharian saat berkumpul bersama keluarga di
kampung halaman adalah bahasa daerah (bahasa Jawa), sedangkan bahasa
saat bekerja/keseharian adalah bahasa Indonesia.
b. Bicara normal
c. Afek (suka bercerita)
d. Tempat tinggal sendiri di Mess karyawan PT. TSMC

XIV. POLA SEKSUALITAS


a. Tidak ada masalah hubungan seksual selama sakit (pasien sudah menikah
dan mempunyai 1 orang anak)

XV. POLA NILAI & KEPERCAYAAN


a. Apakah Tuhan, agama sangat penting (Ya)
b. Kegiatan agama yang dilakukan selama di RS adalah selalu berdoa kepada
Allah SWT demi kesembuhan dari kondisi yang diderita.

XVI. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum
a. Kesadaran : Compos mentis
b. GCS : Eye 4, Verbal 5, Motorik 6
c. TTV
1) TD : 120/70 mmHg
2) Nadi : 82 x/menit
3) Suhu : 36 o C
4) Pernafasan : 20 x/menit
2. Kepala dan leher
a. Kepala
Keluhan : Pusing (-), sakit kepala (-), migren (-)
Inspeksi : Bentuk normal
Distribusi rambut : Rata

8
Warna kulit kepala : Warna sama dengan dengan kulit
lain.
Kebersihan kulit kepala : Kurang bersih karena belum ada
keramas dan tidak ada lesi dan bekas
luka
Palpasi : Tidak ada massa abnormal, krepitasi
(-), nyeri tekan (-)
b. Mata
Inspeksi : Bentuk simetris
Konjungtiva : Anemis kanan dan kiri (-), skelera
ikterik kanan dan kiri (-)
Palpebra : Edema kanan dan kiri (-), lesi kanan
dan kiri (-)
Perdarahan : Tidak ada perdarahan kanan dan kiri
Pupil : Reaksi terhadap cahaya (pupil
mengecil kanan dan kiri), isokor,
miosis (-), pin point (-), midriasis (-)
Tanda peradangan : Tidak ada
Fungsi Penglihatan : Kabur (Kabur jarak
dekat/hipermetropi)
Penggunaan alat bantu : Tidak ada
c. Hidung
Inspeksi : Bentuk snub nose, warna normal
Perdarahan : Tidak ada
Palpasi : Nyeri tekan (-)
d. Mulut & Tenggorokan
Inspeksi : Keadaan mulut cukup bagus
Warna bibir : Sedikit pucat
Mukosa bibir : Kering
Mukosa dalam : Lesi/ulkus (-)
Gigi : Ompong pada gigi seri (identis
insisivus) sebelah kiri

9
Gusi : Normal, lesi (-), bengkak (-),
perdarahan (-)
Lidah : Normal dan bersih
Warna lidah : Merah jambu agak keputihan
Pembengkakan tonsil : Tidak
Sakit tenggorokan : Tidak
Gangguan bicara : Tidak
e. Telinga
Inspeksi : Normal, lesi (-)
Bentuk : Normal (simetris kiri dan kanan)
Warna : Sawo matang
Posisi : Sejajar dengan sudut mata
Perdarahan : Tidak
Massa : Tidak
Serumen : Tidak
Palpasi : Nyeri (-)
Gangguan pendengaran : Tidak
f. Leher
Inspeksi/Palpasi : Benjolan/massa (-), lesi (-),
nyeri tekan (-)
Kekakuan : Tidak
JVD/DVJ : Tidak
Deviasi trakea : Tidak
Pembesaran Kel. Tyroid : Tidak
Pembesaran Kel. Limfe : Tidak
Nyeri : Tidak
3. Dada/Thorax
Inspeksi :
Bentuk dada : Normal
Warna kulit dada : Normal
Kondisi kulit dada : Keadaan kulit bersih, turgor kulit < 2
detik, kulit teraba hangat, lesi (-),

10
abrasi (-), ulkus (-)
Ekspansi dinding dada : Simetris
Tanda peradangan : Tidak ada
Otot bantu napas : Tidak
Retraksi suprasternal : Tidak
Palpasi :
Massa abnormal : Tidak
Krepitasi : Tidak
Nyeri tekan : Tidak
Letak ictus cordis : Interkostal V sisi kiri agak medial
dari linea midclavicularis sinistra
Taktil fremitus : Teraba kiri dan kanan
Auskultasi :
JANTUNG
Aortic : Linea sternal kanan ICS 2 (Bunyi
jantung S1 dan S2)
Tricuspidal : Linea sternal kiri ICS 4
(Bunyi jantung S1 dan S2)
Pulmonal : Linea sternal kiri ICS 2 (Bunyi
jantung S1 dan S2)
Mitral : Linea midklavikula kiri ICS 5
(Bunyi jantung S1 dan S2)
BJ Abnormal : Tidak, murmur (-), gallop (-)
PARU
Suara napas : Normal
Jenis suara napas : Vesikuler, wheezing (-), rhonki (-),
rales (-), crackles (-)
Perkusi :
JANTUNG
Perkusi : Pekak
Batas jantung : Normal

11
PARU
Perkusi : Sonor
4. Payudara dan axial
Inspeksi :
Ukuran & bentuk : Simetris
Putting susu : Menonjol
Kondisi kulit : Cukup bersih
Palpasi :
Edema : Tidak
Massa abnormal : Tidak
Nyeri : Tidak
5. Abdomen
Inspeksi :
Bentuk : Normal, buncit (-), pot belly (-)
Bayangan vena abnormal : Tidak
Kondisi kulit : Normal, lesi (-), abrasi (-), ulkus (-),
striae (-), dan lainnya (-)
Palpasi :
Penegangan dinding perut : Tidak
/abdomen
Edema : Tidak
Nyeri tekan : Tidak
Massa abnormal : Tidak
Auskultasi :
Bising usus : 13 kali permenit (13x/menit)
Perkusi :
Perkusi : Tympani
6. Genitalia
Inspeksi & Palpasi :
Perineum : Bersih, lesi (-), luka (-), nyeri (-)
Labia mayora : Simetris, bersih, nyeri (-)
Labia minora : Simetris, bersih, nyeri (-)

12
Orificium uretra : Rabas/lesi (-), edema (-)
Canal unguinal : Normal, hernia (-)
7. Rectum
Inspeksi :
Kondisi kulit sekitar anal : Normal, ruam (-), peradangan (-)
Hemoroid : Tidak
Palpasi :
Massa abnormal : Tidak
8. Ekstremitas
Kontraktur : Tidak
Deformitas : Tidak
Edema : Tidak
Nyeri/nyeri tekan : Tidak
Kekuatan otot :
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5

Reflek : Normal
Plantar (babinski) : Tidak
Look : Luka post operasi pada pedis sinistra
pasien terlilit kassa ± sepanjang 10
cm pada bagian jempol kaki/hallux
kiri dan ± 5 cm pada bagian jari kaki
kedua/jari kaki panjang, tidak ada
nanah yang keluar dari luka, dan
pasien berbaring ditempat tidur
Feel : Tidak ada nyeri tekan pada area
operasi saat dilakukan palpasi
Move : Ekstremitas atas dan ekstremitas
bawah dapat bergerak aktif dan tidak
mengalami keterbatasan saat
bergerak gerak

13
9. Kulit dan kuku
Kulit : Keadaan kulit cukup bersih
Warna kulit : Sawo matang
Tekstur : Lembut
Jaringan parut : Tidak
Turgor : Normal
Suhu (akral) : 36,5o C (hangat)
Kuku : Normal
Warna kuku : Merah muda agak keputihan
CRT : < 2 detik
Bentuk : Normal

XVII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Pemeriksaan radiologi RSUD dr. H. M Ansari Saleh Banjarmasin
a. Pre operasi (open fraktur digit I pedis sinistra)
b. Post operasi (K-wire digit I pedis sinistra orif dan debridement)
2. Pemeriksaan EKG RSUD dr. H. M Ansari Saleh Banjarmasin (sinus
rhythm)

XVIII. DIAGNOSA MEDIS


Open Fraktur Digit I Pedis Sinistra Orif dan Debridement

XIX. TERAPI/PENGOBATAN

Nama Golongan Indikasi / Cara


Komposisi Dosis
Obat Obat Kontraindikasi Pemberian
Indikasi untuk
Obat
penatalaksanaan nyeri
Keteorolac Antiinflam
akut yang berat jangka
Ketorolac Tremothamin asi Non- 2x1 Drip
pendek.
e Steroid
Kontra indikasi
(OAINS)
Hipersensitif terhadap

14
ketorolac
tromethamine dan
pernah menunjukkan
reaksi alergi terhadap
aspirin atau obat
AINS lainnya. Pasien
dengan atau yang
mempunyai riwayat
ulkus peptikum akut,
perdarahan saluran
cerna atau perforasi.
Penderita gangguan
ginjal berat atau
berisiko menderita
gagal ginjal. Pasien
yang diduga
menderita perdarahan
serebrovaskular,
diatesis hemoragik.
Indikasi untuk infeksi
serius yang
disebabkan oleh
organisme yang peka,
yaitu infeksi saluran
Cephalosp napas bagian atas,
Cefazolin
Cefazolin orin kulit dan struktur 1 gr/ hari IV
Sodium
Antibiotic kulit, tulang dan
sendi, septikemia,
profilaksis
perioperatif, saluran
kemih, saluran biliari,
genital, dan

15
endokarditis.
Kontra indikasi untuk
pasien yang alergi
terhadap sefalosporin.
Indikasi untuk infeksi
kulit ringan, seperti
impetigo, folikulitis,
pioderma, yang
biasanya ditandai
dengan adanya nanah.
Infeksi kulit ringan
yang berhubungan
dengan beberapa
Oleskan
kondisi kulit, seperti
pada
eksim, psoriasis, luka
kulit saat
Antibiotik bakar ringan, lecet,
setelah
Gentamici Gentamicin golongan ataupun luka-luka
luka Topikal
n Sulfate aminoglik lain.
dibersihk
osida Kontra indikasi untuk
an
orang yang memiliki
(dressing
alergi atau
luka)
hipersensitif terhadap
gentamisin ataupun
komponen lain yang
terkandung dalam
obat. Ibu hamil atau
berencana untuk hamil
dan ibu menyusui,
kecuali atas
rekomendasi dokter.
Infus Per 1000 ml : Indikasi untuk Dosis
K Merah IV
Asering CaCl2 0,2 pemberian nutrien & disesuaik

16
500 mL gram, KCl pengobatan asidosis an pada
0,3 gram, yang berhubungan setiap
NaCl 6 gram, dengan dehidrasi & individu
Na asetat 3,8 kehilangan ion alkali
gram. dalam tubuh.
Kontra indikasi untuk
penyakit gagal jantung
kongestif, kerusakan
ginjal, edema paru
yang disebabkan oleh
retensi Natrium &
hiperproteinemia,
hipernatremia,
hiperkloremia,
hiperhidrasi.

XX. ASUHAN KEPERAWATAN


A. DATA FOKUS
Data Subjektif :
Pasien mengatakan “kondisi luka semakin membaik dan tidak lagi
terasa nyeri pada bagian luka setelah dilakukan operasi kemarin, belum
ada mandi dan keramas selama masa perawatan di RS (± 3 hari), dan
kurang mengetahui tentang perawatan pada luka yang dialami”.
Data Objektif :
Terdapat luka post operasi pada pedis sinistra pasien terlilit kassa
± sepanjang 10 cm pada bagian jempol kaki/hallux kiri dan ± 5 cm pada
bagian jari kaki kedua/jari kaki panjang, dan keadaan umum tampak
lemah.

17
B. ANALISA DATA
NO Tanggal Data Fokus Problem Etiologi
1. 31/8/2017 Data Subjektif : Defisit Penurunan
Pasien mengatakan “belum ada perawatan diri motivasi
mandi dan keramas selama masa terhadap
perawatan di RS (± 3 hari)”. penerapan
Data Objektif : personal
- Luka post operasi pada pedis hygiene
sinistra pasien terlilit kassa ±
sepanjang 10 cm pada bagian
jempol kaki/hallux kiri dan ± 5
cm pada bagian jari kaki
kedua/jari kaki panjang
- Keadaan kulit cukup bersih
- Kebersihan kulit kepala kurang
bersih, lesi (-), bekas luka (-)
- Gigi ompong pada gigi seri
(identis insisivus) sebelah kiri
- Keadaan umum tampak lemah

18
2. 31/8/2017 Data Subjektif : Kurang Kurang
Pasien mengatakan “masih kurang pengetahuan informasi
mengetahui tentang perawatan tentang
pada luka yang dialami sekarang, perawatan
maupun nanti saat melakukan luka pasca
perawatan luka di rumah”. operasi
Data Objektif :
- Luka post operasi pada pedis
sinistra pasien terlilit kassa ±
sepanjang 10 cm pada bagian
jempol kaki/hallux kiri dan ± 5
cm pada bagian jari kaki
kedua/jari kaki panjang
- Tingkat pendidikan/pendidikan
terakhir adalah SLTA
3. 31/8/2017 Data Subjektif : - Resiko infeksi Luka pasca
operasi
Data Objektif :
- Luka post operasi pada pedis
sinistra pasien terlilit kassa ±
sepanjang 10 cm pada bagian
jempol kaki/hallux kiri dan ± 5
cm pada bagian jari kaki
kedua/jari kaki panjang
- TTV
T : 36 0C, P : 82x/menit, R : 20
x/menit, dan TD : 120/70
mmHg

19
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.1. Defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan motivasi
terhadap penerapan personal hygiene
1.2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang
perawatan luka pasca operasi
1.3. Resiko infeksi berhubungan dengan luka pasca operasi

20
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN DAN KRITERIA
KEPERAWATAN INTERVENSI (NIC) RASIONAL
HASIL (NOC)
1. Defisit perawatan Setelah dilakukan tindakan 1. Diskusikan bersama pasien 1. Meningkatkan kemauan
diri berhubungan keperawatan selama masa pentingnya personal hygiene pasien untuk melakukan
dengan penurunan perawatan di harapkan pasien dengan cara menjelaskan penerapan personal hygiene
motivasi terhadap mampu melakukan perawatan diri pengertian tentang arti bersih
penerapan personal atau penerapan personal hygiene dan tanda- tanda bersih
hygiene Kriteria hasil : 2. Dorong pasien untuk 2. Membantu pasien kooperatif
- Pasien mampu menjelaskan menyebutkan 3 dari 5 tanda dalam proses pelaksanaan
kembali tentang arti dan personal hygiene asuhan keperawatan mengatasi
tujuan pemeliharaan personal masalah pada penerapan
hygiene personal hygiene
- Pasien mampu melakukan 3. Bantu pasien mengungkapkan 3. Mengetahui seberapa banyak
perawatan diri secara mandiri arti personal hygiene dan pasien mengetahui tentang
atau dengan bantuan tujuan memelihara personal personal hygiene dan
- hygiene memudahkan pemberian
intervensi selanjutnya

21
4. Beri reinforcement positif 4. Meningkatkan kepercayaan
setelah pasien mampu diri dan membuat pasien lebih
mengungkapkan arti kooperatif
kebersihan diri atau personal
hygiene
5. Ingatkan pasien untuk 5. Membantu mengingat dan
memelihara personal hygiene memotivasi pasien agar selalu
seperti: mandi 2 kali pagi dan teratur dalam melakukan hal-
sore, sikat gigi minimal 2 kali hal penting penerapan
sehari (sesudah makan dan personal hygiene
sebelum tidur), keramas dan
menyisir rambut, gunting
kuku jika panjang

22
2. Kurang pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pengetahuan pasien 1. Mengetahui seberapa banyak
berhubungan dengan keperawatan selama 1 X 30 menit tentang kondisi luka dan pasien mengetahui kondisi
kurang informasi di harapkan pasien bagaimana perawatan pada luka yang dialaminya dan
tentang perawatan mengerti/memahami tentang luka pasca operasi mempermudah dalam
luka pasca operasi perawatan luka pasca operasi menerapkan intervensi
Kriteria Hasil : selanjutnya
- Pasien mampu menjelaskan 2. Jelaskan tentang kondisi luka 2. Meningkatkan pengetahuan
kembali tentang perawatan pasca operasi saat ini pasien tentang kondisi luka
luka pasca operasi pasca operasi
- Pasien mengenal kebutuhan 3. Jelaskan tentang program 3. Mempermudah dalam
perawatan dan pengobatannya perawatan dan pengobatan pelaksanaan intervensi
pada pasien
4. Diskusikan peruabahan gaya 4. Mencegah terjadinya
hidup yang mungkin keparahan penyakit
digunakan untuk mencegah
komplikasi
5. Tanyakan kembali tentang 5. Mereview kembali sejauh
pengetahuan pasien tentang mana pemahaman pasien
perawatan luka pasca operasi tentang pentingnya perawatan

23
yang dialami, prosedur luka dan prosedur
perawatan dan pengobatannya perawatan/pengobatan untuk
mencegah terjadinya
komplikasi lanjutan

3. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda vital. 1. Mengawasi tanda-tanda vital
berhubungan dengan keperawatan selama 1 X 30 menit yang berkaitan terjadi infeksi
luka pasca operasi di harapkan tidak terjadi infeksi 2. Lakukan perawatan luka 2. Untuk mencegah transmisi
Kriteria hasil : aseptik (dressing) kuman ke luka
- Meningkatkan penyembuhan 3. Observasi keadaan luka 3. Memberikan deteksi dini
luka dengan benar terjadinya proses infeksi pada
- Bebas dari tanda-tanda infeksi luka
- Luka tampak kering dan 4. Anjurkan keluarga untuk 4. Agar tubuh tidak menjadi
bersih selalu mejaga kebersihan sarang kuman
- Tidak ada cairan atau darah tubuh pasien
yang kelar atau merembes 5. Kolaborasi untuk pemberian 5. Untuk memaksimalkan
antibiotik sesuai indikasi perawatan

24
E. ASUHAN KEPERAWATAN
TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

31/8/2017 Defisit 1. Mendiskusikan bersama pasien S = Pasien mengatakan “kondisi


perawatan diri pentingnya personal hygiene dengan cara luka semakin membaik. Lebih baik
berhubungan menjelaskan pengertian tentang arti hari ini mandi supaya badan terasa
dengan bersih dan tanda- tanda bersih (09:00 lebih bersih dan segar”.
penurunan WITA)
motivasi 2. Mendorong pasien untuk menyebutkan 3 O = Pasien belum terlalu mampu
terhadap dari 5 tanda personal hygiene (09:15 menjelaskan kembali tentang arti
penerapan WITA) dan tujuan pemeliharaan personal
personal 3. Membantu pasien mengungkapkan arti hygiene, luka post operasi pada
hygiene personal hygiene dan tujuan memelihara pedis sinistra pasien terlilit kassa ±
personal hygiene (09:20 WITA) sepanjang 10 cm pada bagian
4. Memberi reinforcement positif setelah jempol kaki/hallux kiri dan ± 5 cm
pasien mampu mengungkapkan arti pada bagian jari kaki kedua/jari kaki
kebersihan diri atau personal hygiene panjang, TTV = T : 36 0C, P :
(09:25 WITA) 82x/menit, R : 20 x/menit, dan TD :
5. Mengingatkan pasien untuk memelihara 120/70 mmHg
personal hygiene seperti: mandi 2 kali

25
pagi dan sore, sikat gigi minimal 2 kali A = Masalah teratasi sebagian
sehari, keramas dan menyisir rambut,
gunting kuku jika panjang (09:25 WITA) P = Lanjutkan intervensi

26
31/8/2017 Kurang 1. Mengkaji pengetahuan pasien tentang S = Pasien mengatakan “kondisi
pengetahuan kondisi luka dan bagaimana perawatan luka semakin membaik”.
berhubungan pada luka pasca operasi (09:30 WITA)
dengan kurang 2. Menjelaskan tentang kondisi luka pasca O = Luka post operasi pada pedis
informasi operasi saat ini (09:35 WITA) sinistra pasien terlilit kassa ±
tentang 3. Menjelaskan tentang program perawatan sepanjang 10 cm pada bagian
perawatan luka dan pengobatan pada pasien (09:40 jempol kaki/hallux kiri dan ± 5 cm
pasca operasi WITA) pada bagian jari kaki kedua/jari kaki
4. Mendiskusikan perubahan gaya hidup panjang, pasien kurang mampu
yang mungkin digunakan untuk menjelaskan kembali tentang
mencegah komplikasi (09:45 WITA) perawatan luka pasca operasi,
5. Menanyakan kembali tentang pasien ikut berpartisipasi dalam
pengetahuan pasien tentang perawatan berbagai aspek dan pengambilan
luka pasca operasi yang dialami, prosedur keputusan perawatan serta
perawatan dan pengobatannya (09:55 pengobatannya
WITA)
A = Masalah teratasi sebagian

P = Lanjutkan intervensi

27
31/8/2017 Resiko infeksi 1. Mengobservasi tanda-tanda vital (09:00 S = Pasien mengatakan “kondisi luka
berhubungan WITA) semakin membaik dan tidak lagi
dengan luka 2. Melakukan perawatan luka aseptik terasa nyeri pada bagian luka”
pasca operasi (dressing) (10:00 WITA)
3. Mengobservasi keadaan luka dan insisi O = Luka post operasi pada pedis
(10:10 WITA) sinistra pasien terlilit kassa ±
4. Menganjurkan keluarga untuk selalu sepanjang 10 cm pada bagian jempol
mejaga kebersihan tubuh pasien (10:10 kaki/hallux kiri dan ± 5 cm pada
WITA) bagian jari kaki kedua/jari kaki
5. Berkolaborasi pemberian antibiotik panjang, keadaan luka bersih, tidak
(Ceftriaxone) sesuai indikasi (12:00 ada tanda-tanda infeksi, dan tidak
WITA) ada nanah (pus)

A = Masalah teratasi sebagian

P = Lanjutkan intervensi

28
F. CATATAN PERKEMBANGAN
TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

31/8/2017 Defisit 1. Mendiskusikan bersama pasien S = Pasien mengatakan “kondisi luka


perawatan diri pentingnya personal hygiene dengan semakin membaik. Nanti sore mandi
berhubungan cara menjelaskan pengertian tentang sebelum pulang dari RS biar badan
dengan arti bersih dan tanda- tanda bersih terasa lebih bersih dan segar”.
penurunan (12:00 WITA)
motivasi 2. Mendorong pasien untuk O = Pasien mampu menjelaskan
terhadap menyebutkan 3 dari 5 tanda kembali tentang arti dan tujuan
penerapan personal hygiene (12:15 WITA) pemeliharaan personal hygiene, luka
personal 3. Membantu pasien mengungkapkan post operasi pada pedis sinistra pasien
hygiene arti personal hygiene dan tujuan terlilit kassa ± sepanjang 10 cm pada
memelihara personal hygiene (12:20 bagian jempol kaki/hallux kiri dan ± 5
WITA) cm pada bagian jari kaki kedua/jari kaki
4. Memberi reinforcement positif panjang, TTV = T : 36,2 0C, P :
setelah pasien mampu 80x/menit, R : 20 x/menit, dan TD :
mengungkapkan arti kebersihan diri 120/80 mmHg
atau personal hygiene (12:25
WITA)

29
5. Mengingatkan pasien untuk A = Masalah teratasi
memelihara personal hygiene
seperti: mandi 2 kali pagi dan sore, P = Hentikan intervensi
sikat gigi minimal 2 kali sehari,
keramas dan menyisir rambut,
gunting kuku jika panjang (12:25
WITA)

31/8/2017 Kurang 1. Mengkaji pengetahuan pasien S = Pasien mengatakan “kondisi luka


pengetahuan tentang kondisi luka dan bagaimana semakin membaik. Sudah mengerti apa-
berhubungan perawatan pada luka pasca operasi apa saja perawatan pada luka saat ini
dengan kurang (12:30 WITA) serta hal-hal yang perlu dan harus
informasi 2. Menjelaskan tentang kondisi luka dilakukan dirumah saat pulang nanti”.
tentang pasca operasi saat ini (12:35 WITA)
perawatan luka 3. Menjelaskan tentang program O = Luka post operasi pada pedis
pasca operasi perawatan dan pengobatan pada sinistra pasien terlilit kassa ± sepanjang
pasien (12:40 WITA) 10 cm pada bagian jempol kaki/hallux
4. Mendiskusikan perubahan gaya kiri dan ± 5 cm pada bagian jari kaki
hidup yang mungkin digunakan kedua/jari kaki panjang, pasien mampu

30
untuk mencegah komplikasi (12:45 menjelaskan kembali tentang perawatan
WITA) luka pasca operasi, pasien ikut
5. Menanyakan kembali tentang berpartisipasi dalam berbagai aspek dan
pengetahuan pasien tentang pengambilan keputusan perawatan serta
perawatan luka pasca operasi yang pengobatannya
dialami, prosedur perawatan dan
pengobatannya (12:55 WITA) A = Masalah teratasi

P = Hentikan intervensi

31/8/2017 Resiko infeksi 1. Mengobservasi tanda-tanda vital S = Pasien mengatakan “kondisi luka
berhubungan (12:00 WITA) semakin membaik dan tidak lagi terasa
dengan luka 2. Mengobservasi keadaan dan nyeri pada bagian luka”
pasca operasi kondisi luka (13:00 WITA)
3. Menganjurkan keluarga untuk O = Luka post operasi pada pedis
selalu mejaga kebersihan tubuh sinistra pasien terlilit kassa ± sepanjang
pasien saat dirumah nanti (13:05 10 cm pada bagian jempol kaki/hallux
WITA) kiri dan ± 5 cm pada bagian jari kaki
kedua/jari kaki panjang, keadaan luka

31
bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi,
dan tidak ada nanah (pus)

A = Masalah teratasi

P = Lanjutkan intervensi perawatan luka


dirumah dan lakukan medical check-up
sesuai dengan jadwal yang sudah
ditetapkan/tentukan dokter

32

Anda mungkin juga menyukai