Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

PENDIRIAN APOTEK
“GELAM JAYA FARMA”

I. LATAR BELAKANG PENDIRIAN APOTEK


Salah satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan
swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan, salah satunya
adalah apotek. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka definisi apotek adalah tempat dilakukan
pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya
kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorang poteker bertanggungjawab atas
pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih
terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya
mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented)
dan unit bisnis (profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan
kesehatan, fungsi apotik adalah menyediakan obat‐obatan yang dibutuhkan
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi
apotek sebagai institusi bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan,
dan hal ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan
operasionalnya juga tidak sedikit. Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian
yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi
pelayanan yang berfokus pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien. Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek
klinis dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien.
Apotek merupakan tempat pengabdian seorang apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker dimana apoteker dapat mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam memberikan pelayanan
kefarmasian yang berorientasi kepada pasien dalam pengobatan yang rasional.
Sebagai salah satu tenaga kesehatan, seorang apoteker harus mampu menempatkan
profesinya diantaranya yaitu pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,

1
2

pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pelayanan atas resep dokter,


pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat.
Dalam mendirikan sebuah apotek, keberadaan apotek sangat penting. Saat
ini jumlah apotek yang berdiri di kecamatan-kecamatan masih terbatas sehingga
masyarakat sulit untuk mendapatkan obat, informasi obat serta pelayanan
kesehatan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan didirikannya apotek dapat memperluas akses obat murah dan terjamin
kepada masyarakat serta bertujuan juga untuk menertibkan peredaran obat-obat
palsu dan ilegal, serta memberikan kesempatan kepada apoteker untuk
memberikan pelayanan kefarmasian.

II. TUJUAN PENDIRIAN APOTEK


1. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan informasi akan perbekalan
farmasi (obat, bahan obat dan alat kesehatan) termasuk memberikan
edukasi dan konsultasi kesehatan kepada pasien.
2. Menyediakan berbagai macam perbekalan farmasi dan alat kesehatan
3. Sebagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat khususnya bidang farmasi

III. VISI DAN MISI

1. Visi
Menjadi apotek dengan pelayanan kefarmasian yang profesional,
bermutu, berkualitas dan terpercaya serta menguntungkan bagi
konsumen dan karyawan.
2. Misi
Misi dari apotek ini adalah :
a. Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya yang
lengkap, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.
b. Melaksanakan Pharmaceutical Care secara profesional.
c. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta
senantiasa melakukan perbaikan.
d. Mengutamakan keselamatan dan kepentingan pasien.
e. Melaksanakan sistem manajemen yang efektif dan efisien.
3

IV. STRATEGI
Strategi dari apotek antara lain :
1. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan
farmasi lainnya sesuai dengan pola kebutuhan masyarakat sehingga mampu
meningkatkan pendapatan dan mempercepat tercapainya keuntungan yang
besar.
2. Menjamin terapi obat yang diberikan kepada pasien tepat, efektif, nyaman
dan aman.
3. Membuka praktek Apoteker bagi masyarakat yang membutuhkan informasi
obat yang digunakan secara khusus.
4. Memberikan KIE kepada pasien.
5. Meningkatkan kualitas kinerja karyawan dan memberlakukan
sistem reward dan punishment bagi seluruh karyawan.
6. Merancang standar operasi prosedur dan standar organisasi kerja.
7. Melakukan efisiensi biaya pengobatan.
8. Melakukan sosialisasi dan edukasi peranan apoteker kepada masyarakat
serta informasi obat.

V. ASPEK-ASPEK APOTEK
1 Nama dan Alamat Apotek
Apotek yang akan didirikan bernama “GELAM JAYA FARMA” terletak di
JL. Raya Gelam No.20, Kec. Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, lokasi apotek
yang strategis dan akan mendukung keberhasilan apotek dan kaitannya dengan
profit karena terletak di jalan utama.
2 Data-data pendukung:
a. Kepadatan Penduduk
Apotek Gelam Jaya Farma berada di daerah dengan kepadatan penduduk
yang lumayan tinggi, dekat dengan perumahan warga, jalan utama, sekolah,
Teminal dan Pasar.
b. Tingkat sosial dan ekonomi
Apotek Gelam Jaya Farma berada di lingkungan yang tingkat pendidikan
masyarakatnya sedang, mengingat penduduknya sebagian besar petani, pegawai,
4

buruh, siswa, mahasiswa dan wiraswasta. Tingkat kesadaran akan kesehatan


masyarakat sedang. Tingkat ekonomi & konsumsi penduduk secara umum
cenderung menengah kebawah.
c. Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat RS Bunda
Sehat, Praktek dokter umum, praktek dokter gigi, praktek dokter hewan, mantri,
bidan, Puskesmas Gelam Jaya.
d. Jumlah Pesaing
Jumlah Apotek ada 2 jaraknya ± 6 km. Dengan melihat lokasi yang strategis
maka diharapkan apotek dapat berkembang dengan cepat.
e. Situasi dan Kondisi Apotek
Lingkungan Apotek Gelam Jaya Farma relatif ramai karena berada di daerah
perumahan penduduk. Serta mudah dijangkau karena terletak di jalur ramai yang
biasa dilewati masyarakat untuk berangkat bekerja maupun mengantar anaknya
sekolah dan memiliki area parkir luas.

VI. PELUANG DAN PROSPEK PEMASARAN


Melihat lokasi apotek yang strategis dan memperhatikan pola pengobatan
mandiri masyarakat (Swamedikasi), maka pendirian Apotek Gelam Jaya Farma
mempunyai prospek pemasaran yang cukup bagus karena :

1. Kepadatan penduduk yang tinggi sebab merupakan daerah pemukiman


penduduk, Komplek perumahan (Puri Jaya, Duta Merdu Residance, Gelam
Recidance), Terminal Pasar Kemis, komplek pendidikan (SMK Mandiri 2,
SMAN 14 Kabupaten Tangerang, SDN Gelam Jaya 1, SMPN 4 Pasar
Kemis) serta Rumah Sakit Bunda Sehat, Pukesmas Gelam Jaya. Letak
apotek yang strategis dekat dengan jalan raya dan pertigaan jalan pusat
keramaian.
2. Lingkungan calon Apotek relatif aman
3. Penerapan staretegi pemasaran yang mengedepankan citra apotek yang lebih
ekonomis, profesional, informatif, pelayanan ramah, lengkap dan
memberikan kenyamanan bagi konsumen yang didukung dengan sarana dan
prasarana yang ada di Apotek.
5

4. Menyediakan pelayanan kesehatan seperti : pelayanan dan konsultasi obat


dengan apoteker, menyediakan pemeriksaan kesehatan (TD, BB, TB dan
gula darah, kolesterol & asam urat).
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap
posisi strategis daerah dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal
yang penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman terhadap Apotek Gelam Jaya Farma yang akan didirikan (Swot
Analisis).

1. Kekuatan/Strength
Yang menjadi kekuatan kompetitif Apotek Gelam Jaya Farma yang akan
didirikan adalah sebagai berikut :
a. Ketersediaan obat, bahan obat, alkes serta perbekalan farmasi lainnya di
Apotek Gelam Jaya Farma relatif lengkap sesuai kebutuhan masyarakat
yang mampu mencapai kepuasan pelanggan sehingga akan meningkatkan
omset apotek.
b. Harga ekonomis dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
c. Apotek dengan pelayanan berbasis Pharmaceutical Care dengan tepat,
cermat dan cepat.
d. Letak/lokasi apotek mudah dijangkau.
e. Memiliki Apoteker yang memiliki pengetahuan tentang obat-obatan dan
pengobatan, profesional, memberikan pelayanan yang ramah dan sopan.
f. Apoteker Gelam Jaya Farma menerapkan konsep pelayanan
kefarmasian “No Pharmacist No Service”
2. Kelemahan/Weakness
Membutuhkan waktu untuk sosialisasi kepada masyarakat untuk
memperoleh pelanggan yang loyal dan tingkat ekonomi dan konsumsi yang
cukup rendah (menengah kebawah).
3. Peluang/Opportunity
a. Potensi daerah
1) Jumlah penduduk tinggi karena merupakan daerah pemukiman
penduduk, Komplek perumahan (Puri Jaya, Duta Merdu Residance,
6

Gelam Recidance), Terminal Pasar Kemis, komplek pendidikan (SMK


Mandiri 2, SMAN 14 Kabupaten Tangerang, SDN Gelam Jaya 1,
SMPN 4 Pasar Kemis) serta Rumah Sakit Bunda Sehat, Pukesmas
Gelam Jaya sehingga menjadi sumber pelanggan apotek yang potensial.
b. Lokasi daerah
1) Calon lokasi Apotek Gelam Jaya Farma strategis karena terletak di
Sebelah jalan raya yang merupakan akses utama masyarakat untuk ke
Kabupaten Tangerang sehingga mempermudah masyarakat untuk
mengakses obat, yang dulunya susah karena 2 apotek pesaing lainnya
berada sangat jauh sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk
memperoleh obat lagi karena selain dekat dengan rumah sakit Bunda
Sehat juga dekat dengan puskesmas serta praktek dokter.
4. Ancaman/Threat
Ada 2 Apotek kompetitor di daerah tersebut, dimana jarak antara Apotek
berada ± 6 km, serta 2 mini market yang berjarak ± 2 km .

VII. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN


1. Potensi pasar
Letak/lokasi apotek strategis dan mudah dijangkau karena dekat
pemukiman Komplek perumahan (Puri Jaya, Duta Merdu Residance, Gelam
Recidance), Terminal Pasar Kemis, komplek pendidikan (SMK Mandiri 2,
SMAN 14 Kabupaten Tangerang, SDN Gelam Jaya 1, SMPN 4 Pasar Kemis)
serta Rumah Sakit Bunda Sehat, Pukesmas Gelam Jaya sehingga menjadi
sumber pelanggan apotek yang potensial.

Perkiraan konsumen:
a. Resep
b. Konsumen yang membeli OTC dan komoditi lain.

2. Market Share
a. Jumlah pesaing terdekat di sekitar Apotek Gelam Jaya Farma : 2 apotek
yang berjarak ± 5 km.
7

b. Jumlah perkiraan pasien di sekitar Apotek Gelam Jaya Farma setiap hari
sebanyak 10 pembelian resep, 70 pembelian OWA dan 150 obat bebas

VIII. RENCANA STRATEGI PENGEMBANGAN


1. Penetapan harga yang kompetitif dibandingkan dengan apotek yang ada di
sekitar.
2. Kerja sama dengan dokter praktek dalam pelayanan kesehatan guna
meningkatkan keberhasilan terapi yang rasional (Rencana setelah 1 tahun
apotek berdiri).
3. Sosialisasi ke warga di sekitar apotek melalui penyebaran brosur atau leaflet
kesehatan dan memberikan edukasi kemasyarakat langsung tentang obat dan
peran apoteker setiap satu minggu sekali di bulan awal apotek didirikan dan
1 bulan sekali di bulan-bulan berikutnya.
4. Memberikan pelayanan kefarmasian dengan komunikasi yang efektif dan
elegan untuk mendapatkan customer loyality sesuai dengan Branch
image yang akan Apotek Gelam Jaya bangun.
5. Memperbanyak produk yang ditawarkan dengan menyesuaikan pola
kebutuhan pasien.
6. Memberikan cek kesehatan GCU gratis dua minggu sekali selama tiga bulan
awal apotek berdiri untuk 50 orang.
7. Pada tahun pertama pendirian rutin melaksanakan penyuluhan tentang obat
dan penyakit kepada masyarakat.

IX. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA


Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan Human Capital yang
memiliki komunikasi efektif dan elegan dalam menangani setiap kegiatan baik
yang berhubungan dengan administratif maupun pelayanan di Apotek sehingga
visi dan misi Apotek dapat terlaksana. Apotek Gelam Jaya Farma merekrut 6
karyawan dengan susunan sebagai berikut:
1. Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang
2. Apoteker Pendamping : 1 orang
3. Asisten Apoteker : 4 orang
8

4. Administrasi umum : 1 orang

Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah :


1. Jam kerja : 07.00-22:00, dibagi menjadi 2 shift yaitu jam 07.00-15.00 dan
jam 14.00-22.00 (Hari minggu dan hari besar keagamaan libur). Shiff 1 :
APA + AA ( 2 orang ) + Administrasi (1 orang) masuk mulai 07.00-15.00
dan Shiff 2 : Aping + AA ( 2 orang) jam 14.00-22.00.
2. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya dari PSA).
3. Sumber daya manusia merupakan Human Capital, oleh karena itu SDM di
Apotek Gelam Jaya Farma haruslah orang-orang yang
memiliki kelebihan yang tidak dapat ditiru oleh apotek lain yang mampu
menciptakan keunggulan yang kompetitif sehingga akan menciptakan
kepuasan customer dan meningkatnya profit apotek.

X. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN


1. Bangunan
a. Bangunan apotek terdiri dari ruang pelayanan resep, ruang peracikan,
kasir, ruang kerja apoteker dan konsultasi obat, ruang administrasi, ruang
praktek dokter (rencana setelah 1 tahun apotek berdiri), ruang tunggu
pasien, tempat parkir, mushola, dan toilet.
b. Bangunan dilengkapi dengan air conditioner, penerangan, sumber air yang
memenuhi persyaratan, ventilasi dan sanitasi yang mendukung dan tempat
sampah.
c. Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan
hitam di atas dasar putih, tinggi huruf minimal 7 cm dengan tebal 7 mm,
dilengkapi dengan neon box. Papan nama terdiri dari papan nama apotek
dan papan nama apoteker dengan SIA terpasang jelas.

2. Perbekalan Farmasi
a. Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA)
b. Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas
9

c. Kesehatan : timbangan badan, pispot, masker, termometer, perban, sarung


tangan, kateter, spuit, dll.
d. Kosmetik, Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan, perlengkapan
bayi (bedak, botol susu bayi, sabun, susu, madu, energy drink, dll).
e. Bahan baku obat

3. Perlengkapan
a. Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan
- Timbangan
- Thermometer
- Mortir dan stamper
b. Alat perbekalan farmasi
- Pot plastik berbagai - Lemari dan rak penyimpanan
ukuran obat
- Lemari pendingin - Lemari penyimpanan untuk
narkotika, psikotropika, dan
bahan berbahaya lainnya
c. Wadah pembungkus dan pengemas
- Etiket - Streples
- Kertas puyer - Wadah pengemas dan
pembungkus lainnya (tas
plastik)
d. Alat administrasi
- Blanko pesanan obat - Buku penerimaan
- Blanko kartu stok obat - Buku pembukuan keuangan
- Blanko copy resep - Buku pencatatan narkotik
- Blanko faktur dan nota dan psikotropik
penjualan - Buku pesanan narkotik dan
- Blanko kuitansi psikotropik
- Buku defecta - Buku laporan obat narkotik
- Buku standar dan psikotropik
- Buku pembelian - Buku pencatatan penyerahan
10

resep
- Alat-alat tulis dan kertas
e. Perlengkapan lainnya
- Alat pemadam kebakaran
- Alat kasir dan kertas
- Komputer

XI. TENAGA KERJA


1. Struktur Organisasi
APA
PSA

APING p

Asisten Apoteker Administrasi

Keterangan =
Garis koordinasi =
Garis instruksi =

2. Jumlah tenaga kerja


a. Apoteker : 1 orang
b. Apoteker Pendamping : 1 orang
c. Asisten Apoteker : 4 orang
d. Administrasi umum : 1 orang

XII. STUDI KELAYAKAN APOTEK


Berikut adalah perkiraan modal dan gaji karyawan yang diperlukan untuk
Apotek Gelam Jaya Farma.

1. MODAL
1) Perlengkapan Apotek
11

Etalase kaca di depan uk 1x1 : 2x @ 800.000,- Rp. 1.600.000 ,


Etalase kaca di depan uk 2x1 : 2x@ 1.600.000,- Rp. 3.200.000 ,-
Meja 3 x 125.000 Rp. 375.000,-
Kursi 5 x @ 50.000 Rp. 250.000,-
Kursi ruang tunggu (panjang) 2x 200.000 Rp. 400.000,-
Komputer Rp. 4.000.000,-
Software Rp. 6.000.000,-
Printer Rp. 750.000,-
Telepon Rp. 400.000,-
Timbangan mg dan gram Rp. 4.000.000,-
Timbangan badan Rp. 120.000,-
Lemari es Rp. 1.000.000,-
Lemari narkotik dan psikotropik Rp. 450.000,-
Alat peracikan obat (Stemper, Mortir) Rp. 100.000,-
Alat gelas (Beker glass, Gelas ukur 50 ml,100 ml,Batang Rp. 500.000,-
pengaduk, tabung reaksi)
Perlengkapan administrasi Rp. 500.000,-
Buku standard kefarmasian Rp. 2.000.000,-
Stempel apotek Rp. 150.000,-
Kalkulator Rp. 200.000,-
Dispenser+gallon Rp. 350.000,-
Kipas angina Rp. 250.000,-
Papan nama Rp. 500.000,-
Lampu Rp. 500.000,-
Jam dinding Rp. 100.000,-
Alat Kebersihan Rp. 100.000,-
Alat Makan Rp. 10.000,-
TV 14 Inch Rp. 600.000,-
Alat Pemadam Kebakaran Fire Indo 2@200.000 Rp. 400.000,-
TOTAL Rp. 28. 825.000,-
12

2) Biaya Perizinan
a. Biaya Perizinan Rp. 2.000.000,-
b. Modal Operasional (obat) Rp. 50.000.000,-
c. Cadangan Modal Rp. 14.175.000,-
Total Modal Rp. 95.000.000,-

2. RENCANA ANGGARAN TAHUN KE 1

a. Biaya tetap perbulan tahun ke-1

1) Gaji Karyawan
APA (1 orang) Rp. 2.000.000,-
Apoteker pendamping (1 orang) Rp. 1.500.000,-
Asisten Apoteker (4 orang) Rp. 4.800.000,-
Administrator (1 orang) Rp. 1.000.000,-
Jumlah Rp. 9.300.000,-
2) Biaya lain-lain:
Beban Listrik, air, telepon, bensin dan Rp. 500.000,-
keamanan
Lain-lain Rp. 500.000,-
Jumlah Rp. 1.000.000,-
Biaya Keseluruhan Rp. 9.100.000,-
Biaya tetap tahun ke-1
Biaya tetap bulanan x 12 Rp. 109.200.000,-
THR Rp. 8.100.000,-
Total Rp. 117. 300.000,-

b) Perhitungan BEP tahun ke-1

a. Penjualan obat dari resep 1 tahun pada tahun pertama


diasumsikan resep yang masuk adalah 7 resep per hari
dengan harga rata-rata per resep adalah berkisar Rp
70.000,- maka untuk per tahunnya dapat dihitung:
13

7 lembar x 26 hari x 12 bulan x Rp 70.000,- =


(Margin 30%) Rp. 152.880.000,-
b. Penjualan obat bebas
26 hari x 12 bulan x Rp 800.000,- = (Margin 10%) Rp. 249.600.000,-
c. Penjualan OWA
26 hari x 12 bulan x Rp900.000,- = (Margin 25%) Rp. 280.800.000,-
d. Penjualan Produk Farmasi Lain (suplemen, produk herbal,
kosmetik, sabun,alkes, dll.)
26 hari x 12 bulan x Rp500.000,- = (Margin 20%) Rp. 156.000.000,-
Total Pendapatan 1 Tahun Rp. 839.280.000,-

c) Pengeluaran rutin tahun ke-1

a. Pembelian obat resep ( 70% X Rp. 152.880.000,-) Rp. 107.016.000,-


b. Pembelian obat bebas (90% X Rp. 249.600.000,-) Rp. 224.640.000,-
c. Pembelian OWA (75% X Rp. 280.800.000,-) Rp. 210.600.000,-
d. Produk Farmasi Lain (80% X Rp. 156.000.000,-) Rp. 124. 800.000,-
e. Biaya tetap 1 tahun Rp. 117. 300.000,-
Total pengeluaran 1 tahun Rp. 784.356.000,-

d) Pengeluaran Laba Rugi tahun ke-1


1. Pemasukan tahun ke-1 Rp. 839.280.000,-
2. Pengeluaran tahun ke-1 Rp. 784.356.000,-
Laba kotor Rp. 54.924.000,-
8.392.800,-
Pajak final (1% x 839.280.000,-) Rp.
46.531.200,-
Laba bersih Rp.
e) Perhitungan BEP tahun ke-1
1. Pay Back Periode
Pay Back Periode = Total Investasi
Laba Bersih
Pay Back Periode = Rp. 95.000.000,-
Rp. 46.531.200,-
14

= 2,04 tahun

2. ROI (Return On Investment)


ROI = Laba bersih x 100%
Total investasi
ROI = Rp. 46.531.200,- x 100%
Rp. 95.000.000,-
= 48,98%

3. Break Event Point (BEP)


1
BEP= x biaya tetap
Biaya variabel
1-
Pendapatan

Biaya Variabel = Total pengeluaran 1 tahun – Biaya tetap 1 tahun

Biaya Variabel = Rp. 784.356.000 - Rp. 117. 300.000,-

= Rp. 667.056.000,-

BEP = 1 X 117. 300.000,-

1- Rp. 667.056.000,-

Rp. 839.280.000,-

= 1 X Rp. 117. 300.000,-

0,2

= Rp. 586.500.000,-/ tahun = Rp. 48.875.000,- /bulan

4. Margin
Margin = Biaya tetap X 100%

BEP

= Rp. 117. 300.000,- X 100%

Rp. 586.500.000,-
15

= 20%

5. Prosentase BEP

% BEP= Biaya tetap X 100%

(Pendapatan-Variabel)

= Rp. 117. 300.000,- X 100%

(Rp. 839.280.000,- Rp. 667.056.000,-)

= 68,11%

3. RANCANGAN PENDAPATAN UNTUK 5 TAHUN KE DEPAN

Pendapatan tahun ke 1 Rp. 839.280.000,-


Perkiraan pendapatan tahun ke 2 naik 10%= Rp. 923.208.000,-
Perkiraan pendapatan tahun ke 3 naik 10%= Rp. 1.015.528.800,-
Perkiraan pendapatan tahun ke 4 naik 10%= Rp. 1.117.081,680,-
Perkiraan pendapatan tahun ke 5 naik 10%= Rp. 3.895.098.480,-

XIII. Kesimpulan
Melihat dari banyak aspek studi kelayakan yang telah dilakukan seperti
aspek lokasi, aspek pasar, aspek ekonomi dan permodalan, aspek managerial dan
aspek teknis maka Apotek Gelam Jaya Farma yang terletak di JL. Raya Gelam,
Kec. Pasar Kemis, Kab. Tangerang layak untuk didirikan.
16

Anda mungkin juga menyukai