Anda di halaman 1dari 5

“ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI”

Ada seorang gadis bernama TIWI dia sedang menjalani hubungan dengan seorang
pria bernama ARBI dia sudah menjalani hubungan cukup lama dan telah akan
merencanakan pernikahan.
Pada suatu saat ARBI menyuruh tiwi untuk bertemu disuatu tempat untuk
membicarakan sesuatu.
Tiwi : “ada apa mas tiwi disuruh kesini?”
Arbi : “hmm..mas mau ngomong sesuatu mengenai hubungan kita, langsung
intinya aja ya de, mas mau menikah (sambil menyerahkan undangannya kepada
tiwi),jadi hubungan kita cukup sampai disini aja !”
Tiwi : “haaahhh….mas mau menikah??? Mas
gila ya? Mas stress ya?
Arbi : “ma’afin mas ya de, ini semua bukan kemauan mas tapi kemauan orang
tua mas, mas nggak bisa ngelawan”
Tiwi : “cukup deh mas, tiwi nggak perlu penjelasan dari mas lagi… mas udah
nyakitin hati tiwi. (sambil merobek undangan pernikahan arbi) puas ya mas udah
nyakitin tiwi”.
Dengan wajah sedih dan kecewa tiwi pun pulang kerumah,dan langsung lari ke
kamarnya.
Dikamar pun tiwi menangis terus-manerus.
mamah : “tiwi kenapa kamu sayang,kok nangis begitu sih..cerita dong sama
mamah?”
Tiwi : (sambil terisak-isak) “mah tiwi kecewa sama arbi. Dia mau menikah mah
sama cewe lain”.
Mamah : “ya sudah lah nak, mungkin arbi bukan jodoh kamu. Udah ya kamu
jangan nagis lagi”.
Dan Setelah beberapa hari berlalu sikap tiwi agak berubah, sebelumnya tiwi
adalah anak
yang riang, suka bergaul, tetapi sekarang tiwi menjadi anak yang pendiam dan
selalu
menyendiri.
Pada suatu hari arbi bersama calon istrinya berkunjung kerumah tiwi…
Arbi : tok..tok..tok..
Mamah : “iya……eeeeehh…….arbi, silahkan masuk..
Arbi : “iya tante, makasih…
Oia,tante..mungkin tiwi udah cerita semuanya sama tante tentang pernikahan
arbi, saya mau minta ma’af tante sama tante dan sekeluarga arbi nggak bila
ngejalanin hubungan lagi sama tiwi.”
Mamah : “iya tante ngerti kok… mungkin kalian bukan jodoh”
Arbi : “makasih ya tante…oia tan, kenalin nih calon istri aku”
Yanti : “hallo tante.. saya yanti”
Mamah tiwi dan yanti pun berjabat tangan.
Mamah : “ya udah tante panggil tiwi dulu deh….”
Mamah Pergi memanggil tiwi..
Mamah : “tiwi....wi….ada arbi & calon istrinya tuh didepan, temuin gih sana”
Tiwi : “tiwi nggak mau mah..”
Mamah : “kok gitu sih kamu…nggak boleh begitu loh..”
Tiwi : “ya udah mamah ja deh yang temenin, tiwi udah males ketemu arbi”
Mamah : “oohh…ya udah deh mamah nggak bakalan maksa kamu, kalau kamu
nggak mau ketemu sama arbi”
Mamahnya tiwi pun kembali menemui arbi.
Mamah : “ma’af ya arbi, tiwi nya lagi nggak mau ketemu,soalnya dia lagi nggak
enak badan.”
Arbi : “oohh…ya udah nggak apa-apa tante, tante arbi pamit dulu ya…”
Mamah : “ooohhhhhh….iya deh, dan tante do’ain semoga pernikahan kalian
langgeng ya…”
Arbi : “makasih ya tan.”

Dan hari demi hari sikap tiwi semakin aneh dia suka menyendiri dikamar sambil
menangis, menjadi anak yg pendiam, tidak mau bergaul, tidak mau makan.
Akhirya ibunya pun putus asa menghadapi sikap tiwi,dan membawanya kerumah
sakit
jiwa.
Di rumah sakit jiwa..
Dokter : “ehh ibu, kenapa bu?”
Mamah : “ini dok, saya mau konsultasi anak saya setelah dia putus dengan
pacarnya dan pacarnya menikah,dia menjadi suka mengurung dikamar, menjadi
pendiam, tidak mau bertemu lagi dengan teman-temannya. Kenapa ya dok dengan
anak saya?”
Dokter : “anak ibu jiwanya sedang terganggu, karna sangat terpukul
dengan kejadian itu. Mungkin anak ibu harus dirawat dirumah sakit ini agar
keadaan nya kembali lagi seperti biasa.’’
Mamah : “baiklah dokter,mungkin ini jalan yang terbaik agar anak saya
kembali normal.”
Setelah mamah tiwi bersedia anaknya dirawat di rumah sakit,mamah tiwi pun
pulang dan
meninggalkan tiwi dirumah sakit untuk dirawat.
Tiwi dirumah sakit dirawat oleh perawat yang sangat baik dan mungkin bisa
membantu
tiwi untuk sembuh.
Dihari pertama…
Perawat 1 : “hai….selamat pagi”
Perkenalkan aku RIA,aku perawat disini, nama kamu tiwi ya?’’
Tiwi hanya menganggukan kepalanya.
Perawat 1 : “ nama yang cantik ya.. seperti orangnya.”
Tiwi hanya terdiam dan meninggalkan si perawat itu.
Pada hari ke-2.. tiwi akhirnya merespon dan mau berbicara kepada si perawat..
Perawat 1 : “hai…selamat pagi tiwi”
Tiwi : (dengan muka selalu menunduk) pagi..
Perawat 1 : “gimana kabar kamu pagi ini wi?”
Tiwi : “baik”
Perawat 1 : “tiwi kamu setuju nggak kata orang kalau kita punya masalah tuh
harus cerita sama orang yg ada disekitar kita, mungkin dengan kita bercerita,
semua masalah yang kita hadapi akan berkurang sedikit dan mungkin juga orang
yg mendengarkan cerita kita tau bagaimana solusi menghadapi masalah yg sedang
kita hadapi.”
Tiwi : “ kalau tiwi cerita sama suster boleh nggak?”
Perawat 1 : “tentu boleh dong, suster akan menjadi pendengar yang baik buat
tiwi”
Tiwi : “ makasih ya sus..”
Sus, aku benci banget sama namanya cowo……cowo semuanya cuma
bisa nyakitin.
Perawat 1 : “tapi kan nggak semua cowo loh nyakitin, ada juga cowo yang baik
dan setia..”
Tiwi : “ buktinya kenapa pacar aku tega ninggalin aku demi cewe lain”
Perawat 1 : “mungkin dya bukan jodoh kamu tiwi, kan yg nentuin jodoh tuh
tuhan jadi serahin semuanya sama tuhan. Dari pada kamu bersedih terus disini
mendingan aku ajak kamu berkenalan sama suster dan teman-teman kamu yang
lain. Kamu mau nggak?”
Tiwi : “mau sus..”
Perawat 1 : “tiwi kenalin ni suster DIAS , suster ini tiwi..
Perawat 2 : hai tiwi.. salam kenal ya…
Tiwi : iya sus,
Perawat 1 : “dan tiwi kenalin ni tio pasien dirumah sakit ini juga..”
Tiwi : “hai..”
Tio : “hai..”
sikap tiwi pun semakin hari semakin berubah dya tidak lagi memikirkan masalah
yg
dihadapinya,tapi terkadang dya ingat dengan masalahnya itu.
Dan tiw pun sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, tiwi pun dijemput oleh
mamahnya..
Dokter : “selamat ya bu akhirnya anak ibu bisa pulang juga, tetapi ibu
harus selalu memperhatikannya dan jangan lupa meberi dya obat sesuai dengan
anjuran”
Mamah ; “ terima kasih ya dok, iya saya pasti akan selalu
memperhatikannya.”
Dan akhirnya tiwi sembuh dan tidak memikirkan lagi masalah yang telah
dihadapinya……dia sadar bahwa kehidupan nya sangat berarti karna banyak
orang-orang
disekitarnya yang masih sayang dan perduli sama dya.

Anda mungkin juga menyukai