Anda di halaman 1dari 135

Materi Intensif Peer Assistant Mentoring UKMPPD

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

MUSKULOSKELETAL
dr. Meiky Fredianto, SpOT
dr. Nurkamila
Topics
Lipoma
Ruptur Tendo Achilles
Fracture
Lesi meniskus
Open Fracture
Tenosinovitis Supuratif
Fraktur Klavikula
Arthritis
Fraktur Humerus
Osteoarthritis
Fraktur Radius-Ulna
Osteoporosis
Trauma Sendi
Laki2 45 tahun datang kepuskesmas dengan keluhan benjolan
di punggung kaki kiri sejak 2 tahun yang lalu. Benjolan dulu
kecil sekarang membesar. benjolan muncul setelah kaki
terkilir. Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan kistik dgn
diameter 5 cm, berbatas tegas, tidak nyeri tekan. Diagnosis
pasien ini adalah?
A. Kista ganglion
B. Tofi
C. Schrofuloderma
D. Abses
E. Kista dermoid
Diagnosis Banding
 Wanita usia 67 tahun dibawa ke UGD dengan nyeri di
bagian tangan kirinya setelah terjatuh di rumah. Tangan
kirinya membentuk dinner fork deformity. Setelah dilakukan
pemeriksaan rontgen didapat adanya garis fraktur di radius
1/3 distal dan angulasi ke dorsal. Diagnosisnya adalah
 101. Apa tanda dan gejala awal dari Volkmann's ischemic:
 Laki2, 25th, kecelakaan lalu lintas (KLL) --> sepeda motor,
dibawa ke dukun tulang. 1mgg kemudian dibawa ke UGD &
trnyata mengalami patah tulang (Fx) terbuka 1/3 atas tibia
grade 3A. Tindakan?
 Seorang pria 20 tahun datang ke RS dengan keluhan patah
tulang kaki sejak 3 bulan yang lalu. Sampai sekarang kaki
masih sakit dan nyeri, dari pemeriksaan sebelumnya
didapatkan fraktur tibia. Di rumah sakit dilakukan foto
rontgen didapatkan garis fraktur segmental pada diafisis
tibia dan kalus yang minimal. Satu bulan setelahnya
dilakukan foto rontgen lagi didapatkan atrofi tibia. Diagnosis
nya adalah?
Laki-laki 18 th, keluhan nyeri di paha sebelah kanan. Keluhan
disertai demam.
Sebelumnya pasien mengalami fraktur femur kanan. PF t: 38,5.
Neurovascular kesan baik. Lab : Hb 10,9, leukosit 17000. Pada
foto lateral didapatkan soft tissue swelling. Diagnosis?
a. Fraktur femur kanan inkomplet
b. Malunion
c. Osteomyelitis
d. Osteosarcoma
e. Sindrom kompartemen
Fraktur (3B)
 Kondisi terjadinya diskontinuitas
struktur tulang, bersifat
komplit/inkomplit, akibat adanya
gaya yang melebihi elastisitas tulang

KLASIFIKASI
 Berdasarkan Etiologi
1. Traumatik
2. Stress repetitif/fatigue
3. Patologis
(cth : osteoporosis, osteogenesis
imperfect, Paget’s disease,
metastasis)
(cont.) KLASIFIKASI
 Hubungan dengan jaringan sekitar
1. Tertutup/simple
2. Terbuka/compound : fragmen fraktur
sedang atau berhubungan dengan dunia
luar.rentan kontaminasi & infeksi

 Garis patahan tulang/fracture pattern


1. Komplit (tulang terpisah menjadi ≥2
fragmen tulang (transverse, oblique/spiral,
comminuted)
2. Inkomplet tulang terpisah namun
periosteum masih intak (greenstick,
kompresi)
Seorang anak usia 5 tahun terjatuh saat memanjat pagar rumahnya
dengan kaki kanan menumpu. Dia mengeluh kaki nyeri dan tidak
bias digerakkan. Seteah dilakukan Ro ankle joint, didapatkan hasil
Fraktur apa yang terjadi?
 Salter harris tipe I
 Salter harris tipe II
 Salter harris tipe III
 Salter harris tipe IV
 Salter harris tipe V
Salter and Harris (1963)
Salter and Harris (1963)
Displacement (displaced fracture)/Deformitas
 Setelah terjadi fraktur komplit, fragmen tulang dapat mengalami
displaced, baik itu disebabkan oleh gaya, gravitasi, ataupun tarikan otot
yang menempel pada tulang tersebut

 Jenis-jenis displacement/deformitas :
a. Translasi : pergeseran ke samping/depan/belakang
b. Angulasi : terbentuk sudut antar fragmen
c. Rotasi : pengalami perputaran dari axisnya
d. Perubahan panjang (length) : baik akibat terpisah, ataupun
overlap karena spasme otot, menyebabkan pemendekan/shortening
Displacement /Deformitas
(displaced fracture)
PENYEMBUHAN FRAKTUR (FRACTURE HEALING)

1. Primary Healing (healing by direct union)


 Terjadi pada fraktur dengan lokasi/anatomi fraktur yang terimmobilisasi
sempurna (misal fraktur yg diimmobilisasi dengan rigid fixation)
 Langsung terjadi osteoblastic new bone formation

2. Secondary Healing (healing by callus/indirect)  five stages of healing


 Terjadi pada fraktur yang tidak terimmobilisasi sempurna
 Kalus muncul sebagai respon terhadap gerakan

Destruksi Inflamasi & Pmbntukan


jaringan & proliferasi Kalus Konsolidasi Remodelling
hematom
Healing by callus
natural bone healing on tubular bones (bila tidak ada rigid fixation)

 Destruksi jaringan & hematom tulang imatur & kartilago membentuk


robeknya vasa, terbentuk hematom pada & kalus/splint pada permukaan periosteal
disekitar fraktur. Bagian permukaan tulang &endosteal. Pemadatan & mineralisasi jaringan
mengalami penurunan suplai darah. tulang immatur (woven bone)

 Inflamasi & proliferasi sel  Konsolidasi


±8 jam setelah, terjadi reaksi inflamasi akut. Woven bone menjadi lamellar bone, aktivitas
Hematom diabsorbsi perlahan dan kapiler osteoblas & osteoklas meningkat
darah baru terbentuk
 Remodelling
 Pembentukan kalus
Stem cell mengalami diferensiasi (kondrogen &
osteogen). Massa tebal yang terdiri dari
Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke UGD RS karena kecelakaan lalu
lintas. Diketahui pasien adalah pengemudi truk. Kecelakaan terjadi akibat
menabrak sebuah pohon besar. Lutut kanannya membentur dashbord truk
dengan keras. Penderita dalam keadaan sadar, mengeluh nyeri pada lutut
kanan dan susah menggerakkan kaki kanannya. Pada pemeriksaan fisik tanda
vital dalam keadaan normal. Status lokalis ekstemitas inferior sulit
digerakkan. Tidak terdapat krepitasi. Penderita tidak dapat melakukan
dorso flexi ankle, refleks patella menurun dan kehilangan sensasi pada
tungkai bagian dalam Apakah penyebab yang paling mungkin dari kasus di
atas?
A. Sprain quadricep
B. Fraktur tibia distal intra artikuler
C. Fraktur dislokasi talocalcaneal
D. Lesi Nervus L4
E. Lesi nervus L1-L3
n. Musculocutaneus C5-C7
n. Medianus C6-C8& T1
n. Radialis C5-C8 & T1
n. Ulnaris C8 & T1
n. Axillaris C5 & C6
Seorang laki-laki mengalami kecelakaan dan jatuh terduduk,
pasien sadar, namun kedua tungkai tidak dapat digerakkan
dan terjadi mati rasa mulai umbilicus ke bawa. Terjadi
cidera setinggi:
A. vertebra C5
B. vertebra T5
C. vertebra T10
D. Vertebra L2
E. Vertebra L3
Laki-laki 27 tahun datang dengan keluhan nyeri pada kaki
dengan riwayat fraktur akibat KLL 3 bulan yang lalu, dan
ditemukan fraktur kruris sinistra dan pasien dibawa kelurga ke
sangkal putung. Saat dilakukan Ro ditemukan kalus minimal,
dan 3 bulan kemudian ditemukan atrofi tulang. Diagnosis?
A. Mal union
B. Non union
C. Delayed union
D. Nekrosis avascular
E. Osteomyelitis
KOMPLIKASI FRAKTUR
Komplikasi
Fraktur
Delayed union
Delayed  Tidak terjadinya penyatuan tulang meskipun telah
Union melewati waktu yang adekuat

Malunion How long does a fracture take to unite and to consolidate?


Tidak ada waktu persis kapan, karena tergantung banyak
faktor : usia, suplai darah, perawatan, tipe fraktur, nutrisi,
Non-union dan faktor lainnya

Avascular
necrosis

Kontraktur
otot

Instabilitas
sendi
Komplikasi
Fraktur Malunion
Delayed
 Tulang yang patah menyatu dalam waktu yang tepat ,
Union namun penyambungannya tidak sesuai anatomi

Malunion

Non-union

Avascular
necrosis

Kontraktur
otot

Instabilitas
sendi
Komplikasi
Fraktur Non union
 Terganggunya proses perbaikan fraktur sehingga
Delayed menyebabkan tulang gagal menyatu, akibat
Union
1. Pemisahan fragmen
2. Gerakan berlebih pada garis fraktur
Malunion 3. Cedera parah yang menyebabkan jaringan lokal
menjadi tidak viabel
4. Buruknya suplai darah jaringan
Non-union
5. Infeksi
 Non union dapat bersifat septik ataupun aseptik
Avascular
necrosis

Kontraktur
otot

Instabilitas
sendi
Komplikasi
Fraktur Nekrosis avaskular
Delayed  =osteonecrosis, adalah kematian jaringan tulang akibat
Union minimnya suplai darah

Malunion Predileksi
 Caput femur (#collum femur atau hip dislocation)
 Bagian Proksimal Scaphoid
Non-union
 Corpus talus (#collum talus)

Avascular
necrosis

Kontraktur
otot

Instabilitas
sendi
Komplikasi fraktur : Avascular Nekrosis
Pasien laki-laki usia 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan lengan
kiri tidak bisa digerakkan setelah mengalami kecekakaan. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan deformitas pada lengan kiri,
pergelangan tangan tidak bisa dorso fleksi dan ibu jari tidak bisa
ekstensi. Pada pemeriksaan foto RÖ ditemukan fraktur humerus
1/3 bagian tengah. Nervus manakah yang paling memungkinkan
terkena kelainan yang menyebabkan kelainan di atas?
A. N. Radialis
B. N. Ulnaris
C. N. Medianus
D. N. Axilaris
E. N. Musculocutaneus
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan nyeri pada pergelangan tangan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan otot-otot intrinsik tangan mengecil dan lemah. Saraf
manakah yang kemungkinan mengalami kelainan pada kasus
diatas?
A. Nervus radialis
B. Nervus ulnaris
C. Nervus brachialis
D. Nervus axillaris
n. Musculocutaneus C5-C7
n. Medianus C6-C8& T1
n. Radialis C5-C8 &
T1
n. Ulnaris C8 & T1
n. Axillaris C5 & C6
Fraktur Humerus
 Insidensi ↑ pada collum chirurgicum
 Nervus & bagian humerus :
1) collum chirurgicum: n. axillaris,
2) sulcus radialis/humerus shaft :
n. radialis,
3) akhir distal/condylus :
n. medianus,
4) epicondylus medial/olecranon: n.
ulnaris
n. Musculocutaneus n. Axillaris

n. Medianus n. Radialis
n. Ulnaris
Seorang bayi baru saja dilahirkan dalam proses persalinan
sulit. Menurut ayah, Bayi tersebut tersangkut pada bagian
bahu saat dibantu persalinannya, meskipun akhirnya lahir
dengan selamat, tampak kelemahan pada salah satu lengan.
Tangan kanan pasien hanya bias posisi pronasi dengan siku
ekstensi. Reflek genggam jari melemah. Penyebab keluhan
pasien tersebut?
A. Erb palsy
B. Klumpke palsy
C. Bells palsy
D. Saturday night palsy
E. Total pleksus brachialis palsy
Nerve lesions

c. Preacher’s hand
a. Drop hand ( lesi n. Radialis) b. Claw hand( lesi n. ulnaris) ( lesi n. medianus)

/Erb Duchenne’s Palsy  waiter’s tip hand


Klumpke Paralysis (C8-T1)
Pria 17 tahun datang ke UGD RS setelah kecelakaan. Terdapat luka abrasi
pada lengan bawah dan lengan bawah kanan nyeri, serta tidak dapat
digerakkan. Dari foto polos diketahui bahwa pasien mengalami fraktur.
Fraktur apa yang terjadi?
A. Monteggia
B. Galeazzi
C. Colles
D. Greenstick
E. Salter Harris
Fraktur Antebrachium
Ny. Maaci 72 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri
pada daerah pergelangan tangan. Pasien mengaku terpeleset
saat mau mandi dengan posisi punggung tangan menumpu ke
lantai. Pemeriksaan status lokalis ditemukan adanya deformitas
di pergelangan tangan sebelah kanan. Kondisi apakah yang
paling mungkin terjadi pada pasien tersebut?
A. Fraktur distal radius dextra dengan angulasi dorsal
B. Fraktur distal radius sinistra dengan angulasi ventral
C. Fraktur distal radius sinistra dengan dislokasi proksimal ulna
D. Fraktur distal ulna sinistra dengan dislokasi proksimal radius
E. Fraktur distal radius dextra dengan angulasi ventral
Colles >< Smith Fracture
Fraktur Radius–Ulna
Fraktur Colles
• Fraktur radius distal dengan dislokasi pergelangan tangan ke arah
posterior. Deformitas pada fraktur ini berbentuk seperti garpu (dinner fork
deformity).
Fraktur Smith
• fraktur radius distal dengan dislokasi ke arah anterior (volar), karena itu
sering disebut reverse Colles fracture.
Fraktur Galeazzi
• fraktur radius distal disertai dislokasi sendi radioulna distal.

Fraktur Monteggia
• fraktur ulna sepertiga proksimal disertai dislokasi sendi radius ulna
proksimal.
Seorang pasien datang post KLL. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan deformitas pada tungkai kanan bawah dan didapatkan
luka terbuka dengan ukuran 3x1 cm, dengan dasar tulang. Luka
tampak sedikit kotor.. Termasuk klasifikasi fraktur terbuka apakah
yang dialami pasien? Sebagai tatalaksana, berapa banyak irigasi
yang akan diberikan?
A. Gustilo Anderson II, 9 L bethadine+RL
B. Gustilo Anderson III A, 9 L NS
C. Gustilo Anderson III B, 9 L RL
D. Gustilo Anderson II, 6 L NS
E. Gustilo Anderson III A, 6 L NS
Seorang perempuan umur 20 tahun dibawa ke UGD RS setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas. Dari pemeriksaan fisik
didapatkanpasien tampak lemah, kesadaran somnolen, tekan darah
80/60 mmHg, nadi 120 x/menit, respirasi 34 x/menit. Tampak patah
tulang terbuka pada paha kanan yang mengeluarkan darah.
Tindakan yang harus segera dilakukan adalah?
A. Menutup luka
B. Membalut dan mereposisi tungkai
C. Langsung menghubungi dokter spesialis ortopedi
D. Melakukan resusitasi lalu merijuk ke dokter spesialis ortopedi
E. Foto rontgen femur
Fraktur Terbuka (3B)
 Fraktur dimana fragmen fraktur berhubungan dengan dunia luar.

 Bila didapatkan luka pada kulit disertai fraktur pada lokasi yang sama
harus dianggap sebagai open fracture sampai dapat dibuktikan
sebaliknya.

 Merupakan kegawatdaruratan di bidang orthopedi

 Resiko terjadinya

- Infeksi/ osteomyelitis

- Resiko non union

- Resiko tetanus.
KLASIFIKASI
(Gustillo
Anderson)
Semua fraktur terbuka harus dianggap terkontaminasi
The four essentials : Antibiotik profilaksis, Debridemen, stabilisasi fraktur, early definitive wound cover

 Gustilo Type I and II


○ 1st generation cephalosporin
○ Alergi : clindamycin or vancomycin
TATALAKSANA
FRAKTUR TERBUKA  Gustilo Type III
1st generation cephalosporin and aminoglycoside
Antibiotik  Farm injuries or possible bowel contamination
profilaksis add penicillin for anaerobic coverage (clostridium)
 Duration
Debridemen ○ initiate as soon as possible
(infection rate ↑ when antibiotics are delayed for >3
hours)
Stabilisasi fraktur
○ continue for 24 hours after initial injury if wound is
able to be closed primarily
Early definitive
wound cover ○ continue until 24 hours after final closure if wound is
not closed during initial surgical debridement
Semua fraktur terbuka harus dianggap terkontaminasi
The four essentials : Antibiotik profilaksis, Debridemen, stabilisasi fraktur, early definitive wound cover

 Debridement secara sistemik:


Tatalaksana fraktur  Membuang kontaminasi kotor dan debris
terbuka  Dari permukaan sampai struktur terdalam
 Semua jaringan nekrotik harus dibuang
Antibiotik
profilaksis  Debridement kulit dilakukan dengan membuang jaringan
yang rusak hingga muncul perdarahan.
Debridemen &
irigasi  Kelayakan otot dinilai dengan 4C:
 Color
Profilaksi Tetanus  Consistency
 Capillary Circulation
Stabilisasi fraktur  Contractility

Early definitive  Apabila terdapat kesulitan untuk menilai kualitas jaringan,


wound cover maka debridement diulang 24 – 48 jam untuk membuang
jaringan yang rusak.
Semua fraktur terbuka harus dianggap terkontaminasi
The four essentials : Antibiotik profilaksis, Debridemen, stabilisasi fraktur, early definitive wound cover

 Irigasi merupakan komponen kunci dari dekontaminasi


Tatalaksana fraktur
terbuka area luka

 Irigasi tiap tipe fraktur


Antibiotik
profilaksis  Fraktur tipe I  3 liter NS

Debridemen &  Fraktur tipe II  6 liter NS


irigasi
 Fraktur tipe III A-C  9 liter NS

Profilaksis Tetanus

Stabilisasi fraktur

Early definitive
wound cover
Semua fraktur terbuka harus dianggap terkontaminasi
The four essentials : Antibiotik profilaksis, Debridemen, stabilisasi fraktur, early definitive wound cover

 Di IGD atau di TKP


Tatalaksana fraktur
terbuka  2 bentuk profilaksis :
1. Toxoid dose 0.5 mL, regardless of age
Antibiotik 2. immune globulin dosing
profilaksis ○ <5-years-old receives 75U
○ 5-10-years-old receives 125U
Debridemen & ○ >10-years-old receives 250U
irigasi
 toxoid and immunoglobulin should be given
intramuscularly with two different syringes in two
Profilaksis
Tetanus different locations
 Guidelines for tetanus prophylaxis depend on 3 factors
Stabilisasi fraktur  Complete or incomplete vaccination history (3 doses)
 Date of most recent vaccination
Early definitive
wound cover  Severity of wound
Komplikasi Fraktur Terbuka
I. Sindrom Kompartemen
Tanda & gejala Sindrom Kompartemen
 Sindrom Kompartemen
1. Pain
2. Paresthesia
3. Pallor
4. Paralysis
5. Pulselessness

Tx : fasciotomi
2. Hemarthrosis

Perdarahan pada sendi, biasanya pada


fraktur yang melibatkan sendi. Sendi
tersebut akan membengkak & sulit
digerakkan

3. Infeksi/Osteomyelitis

4. Gas Gangrene

Akibat infeksi clostridium (C. Welchii)


anaerobik
2. Osteomyelitis
• Peradangan pada tulang dan
sumsum tulang (bone marrow)
disebabkan oleh kuman (patogen
tersering : S. Aureus)

• Walaupun tulang normalnya tahan


terhadap kolonisasi bakteri, namun
trauma, operasi, adanya benda
asing atau prostese dapat
menyebabkan rusaknya integritas
tulang  infeksi
2. Osteomyelitis
Nonspecific symptoms
–Demam
–Menggigil
–Malaise
–Letargi
–Iritabilitas
• Tanda kardinal inflamasi
• X ray : Sequestrum &
involucrum
Tn. Michael Owen usia 28 tahun datang ke dokter umum dengan
keluhan nyeri di lutut kanan sejak 2 jam yang lalu. Keluhan
disertai dengan rasa tidak stabil ketika berjalan. Bila ditekuk,
lutut tersebut berbunyi “plop”. Serta lutut kaku dan sulit diluruskan.
Pasien adalah seorang pemain sepak bola. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan kemerahan, bengkak, dan hematom pada lutut
kanan. Anterior drawer test posititf pada lutut kanan.
Apakah diagnosis yang mungkin pada kasus di atas?
A. Dislokasi patella
B. Lesi meniscus medialis
C. Ruptur ligament cruciatum anterior
D. Ligament sprain cruciatum anterior
E. Osteoarthritis
C. Ruptur ligament cruciatum
anterior
• Tn. M.Owen 28 tahun
• Nyeri di lutut kanan sejak 2 jam yang lalu
• rasa tidak stabil ketika berjalan
• Bila ditekuk, lutut tersebut berbunyi “plop”
• Riwayat pemain sepak bola
• PF: kemerahan, bengkak, dan hematom pada lutut kanan
• Anterior drawer test positif pada lutut kanan
Trauma Sendi (3A)

Sprain
Dislokasi
Strain
Subluksasio
Ruptur Ligamen
Sprain & Strain
❖ Sprain : tarikan/robeknya ligament
❖ Strain : cedera pada otot/tendon

Grade Sprain

❖ Grade 1 :

Stretchin of ligament

❖ Grade 2:

partial tear of ligament

❖ Grade 3:

complete tear of ligament

❖ Tatalaksana
R : Rest
I : Ice
C : Compression
E : Elevation
Dislokasi
Laki-laki 27 tahun, datang dengan keluhan setelah berlatih
Aikido nyeri dan tidak bisa menggerakkan lengan kanan.
Pasien mengatakan ada riwayat dibanting oleh partner
berlatihnya. Pada PF ditemukan deformitas valgus, eksorotasi
dan length discrepancy, namun tidak ditemukan krepitasi.
Tanda vital pasien dalam batas normal.
Apakah yang mungkin terjadi pada kasus ini…
a.Dislokasi bahu anterior
b.Dislokasi bahu posterior
c.Fraktur collum brachii
d.Fracture Scapula
e.Fraktur Klavikula
a.Dislokasi bahu anterior
Shoulder Joint Dislocation
Dislokasi Anterior (>95 %)
 Nyeri >>
 Lengan ditahan pasien dalam posisi adduksi & rotasi eksterna
 Caput homerus dapat dipalpasi pada bagian anterior bahu

Dislokasi Posterior (<5%)


 sangat nyeri dan gerakan terbatas untuk rotasi eksternal
Shoulder Joint Dislocation
Dislokasi Anterior (>95 %)
 Nyeri >>
 Lengan ditahan pasien dalam posisi adduksi & rotasi eksterna
 Caput homerus dapat dipalpasi pada bagian anterior bahu

Dislokasi Posterior (<5%)


 sangat nyeri dan gerakan terbatas untuk rotasi eksternal
Seorang laki-laki 25 tahun dibawa ke UGD RS setelah kecelakaan
motor, pasien mengeluhkan nyeri panggul kanan sampai tidak bisa
berjalan setelah jatuh. Pada pemeriksaan didapatkan tungkai
fleksi, endorotasi, adduksi.
Apa diagnosis pasien tersebut?
a. Dislokasi posterior hip joint
b. Dislokasi anterior hip joint
c. Fr. Collum femur
d. Fr. Corpus femur
e. Fr. Pelvis
Hip Joint
Lesi Meniskus (3A)
Fungsi meniskus
 shock absorption (50 % saat ekstensi & 85 % saat fleksi)
 Menjaga stabilitas sendi
 lubrikasi (distribusi cairan sinovial pada permukaan sendi
 nutrisi
 propriosepsi (akhiran syaraf memberikan feedback sensori posisi sendi
Lesi meniskus
 Lebih sering ditemukan pada meniskus medial
 Robekan pada meniskus bisa muncul bersamaan dengan trauma berat
ligamen
 lesi vertikal : akibat trauma, bagian robekan meniskus terjepit di
antara femur dan tibia--> gangguan ekstensi
 Horizontal : degeneratif
 remaja-dewasa muda : trauma
 Lansia : degeneratif
 Meniskus : avaskular, tidak mengalami spontaneous repair (kecuali
robekan berada di sepertiga luar)
Klinis
 Biasanya dewasa muda dengan cedera lutut
 Sangat nyeri pada bagian medial -->
menghindari pergerakan
 Kadang-kadang lutut terasa seperti 'terkunci
saat setengah fleksi
 Muncul pembengkakan beberapa jam ~ 1
hari setelah cedera
 Keluhan mereda dengan istirahat, namun
akan muncul kembali secara periodik setelah
beberapa strain ringan
 Lutut bisa terasa seperti melemah tiba-tiba
yang diikuti nyeri dan pembengkakan
 Penunjang
 X-ray
 Arthroscopy
Tenosinovitis (3A)
 Tendonitis adalah suatu proses inflamasi yang melibatkan
tendon dan dapat terjadi pada tendon manapun. Dimana
dapat kita katakan bahwa tenosinovitis adalah peradangan
dari tendon dan lapisan sinovialnya.
 disebabkan overuse, namun dapat muncul secara spontan

 Tx awal
• Istirahat
• Anti inflamasi
• Injeksi kortikosteroid
Jenis-jenis Tenosynovitis
Tenosinovitis dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1) Infective : luka penetrasi pada tangan, nyeri, eritem pada
tangan, dan demam
 Gonococcal tenosynovitis
 Non-Gonococcal tenosynovitis
2) Non-invective/inflammatory:
 De Quervain tenosynositis
penebalan selubung tendon ekstensor pollicis brevis dan
abductor pollicis longus, akibat overuse, pada wanita usia
pertengahan kadang saat kehamilan
 Trigger finger
sering terjadi pada wanita, jari ‘terkunci’ dalam posisi fleksi
dan memerlukan ekstensi pasif, sering terjadi pada
beberapa jari sekaligus
Akut flexor Tenosinovits
 Terjadi ketidaknormalan tendon fleksor di tangan
(akut : infeksi). Juga dapat terjadi akibat radang
kronis (diabetes, arthritis, overuse)
 Klinis
pasien datang dengan luka penetrasi pada tangan
& demam
 Kanavel sign
1. Jari dalam posisi sedikit fleksi
2. Bengkak dalam bentuk fusiform
3. Nyeri tekan sepanjang flexor tendon sheath
4. Nyeri saat dilakukan fleksi pasif jari
Seorang laki-laki umur 42 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan
nyeri hebat pada betis dan pergelangan kaki kiri. Keluhan ini
dirasakan pasien setelah pasien terjatuh saat main badminton dan
terdengar benturan keras pada kakinya. Status lokalis betis tegang,
nyeri tekan, dan teraba massa irreguler pada betis kiri. Diagnosis
pada pasien ini adalah:
A. Ruptur tendon achilles
B. Instabilitas tumit
C. Spasme otot gastroknemius
D. Bursitis otot gastrocnemius
E. Strain Achilles
Seorang pasien mengeluh nyeri pada pergelangan kaki
kanan setelah bermain badminton. Pada pemeriksaan fisik
dilakukan penekanan m. gastrocnemius dan tidak ditemukan
adanya plantar fleksi. Nama pemeriksaan tersebut adalah?
A. Tes Thompson
B. Tes Thomas
C. Tes phallen
D. Tes allen
E. Tes McMurray
Ruptur Tendon Achilles (3A)

• Biasa terjadi pada dewasa


muda
• Diakibatkan trauma eksternal
atau perubahan pergerakan
berhenti & memulai yang tiba-
tiba
• Nyeri & terjatuh tiba-tiba
• terasa "snap" pada bagian
belakang tumit dan nyeri
Site of rupture : biasanya 4 cm di atas insersi
tendon pada calcaneus

Pemeriksaan Fisik
• Gangguan plantarfleksi kaki
• Adanya palpable gap pada lokasi ruptur
• memar muncul 1-2 hari setelah
• Thompson's/ test (Simmon-thompson’s)
test /'calf squeeze test' (+):
Dalam keadaan normal, ketika betis diremas
pada saat pasien dalam posisi pronasi, kaki
akan plantarflexi
Ibu Yar, 69 tahun, datang ke Poliklinik dengan keluhan nyeri
pada kedua lutut, terutama saat akan beranjak berdiri dan
saat menaiki anak tangga.
Keluhan yang dirasakan bengkak dan panas pada pagi hari.
Pada pemeriksaan lab terdapat osteofit, dengan klasifikasi
Kellgren-Lawrence Grade II. Diagnosis pasien adalah...

A. Neuropati
B. Nefropati
C. Osteoporosis
D. Osteoartritis
E. Gangguan vaskular
Osteoarthritis (3A)
 Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi multifaktorial yang
melibatkan faktor lingkungan, genetik, serta gaya hidup (lifestyle).

 Penyakit ini sangat erat katannya dengan usia, karena itu disebut
juga dengan penyakit sendi degeneratif.

 OA ditunjukkan dengan adanya degenerasi kartilago persendian


(terutama lutut, pinggul vertebra, dan pergelangan kaki weight
bearing joints, diikuti dengan osteofit sehingga menyebabkan nyeri
pada sendi pada saat digerakkan atau menampung beban, dan
membaik dengan istirahat. (Usatine, 2012)
Tanda dan Gejala • Sendi perifer yang biasanya terlibat :
Tangan, pergelangan tangan, lutut
• Muncul pada dekade ke-5 atau 6
dan kaki.
kehidupan.
• Sendi sentral : lower cervical spine,
• Tanda umum : nyeri dan kaku,
lumbosacral spine, bahu dan pinggul.
pembesaran/pembengkakan, nyeri
• Nocturnal paintidak membaik dengan
tekan, terbatasnya pergerakan,
istirahat
dislokasi parsial dan deformitas
• Adanya pembesaran jaringan tulang
• Membaik dengan
pada bony elargement pada Sendi
istirahat/mengurangi penggunaan
DIP (Heberden nodes)/ sendi PIP
sendi
(Bouchard nodes)
Seorang pasien didx osteoarthritis. Pada hasil Ro,temuan
apakah yg diharapkan?

A. Osteofit, subcondral cyst, pannus,erosi tulang

B. Penyempitan celah sendi, tofus, osteoft, porortic

C. Ostofit, subcondral sclerosis, penyempitan sendi, pannus

D. Tofus, osteoft, pannus, CPPD +

E. Ostofit, subcondral sclerosis, penyempitan sendi, subcondral


cyst
Diagnosis
1. The American College of Rheumatology menggunakan kriteria berikut :
Altman criteria
A. CLINICAL and LABORATORY
• Age > 50 years
• Apakah terjadi kekakuan sendi <30 menit (bila >30 menit :
• inflamasi kronis. Misal : RA)
• Saat pemeriksaan ada atau tidak krepitasi
• Nyeri tulang atau tidak (gesekan antara tulang)
• Ada penebalan tulang atau tidak.
• ESR < 40 mm/h (menunjukkan adanya inflamasi)
• RF < 1: 40 ( Rheumatoid Factor ) = RF negatif.
• SF OA ( Synovial Fluid Sign of Osteoarthritis)  Cek cairan sendi ada
debris, inflamasi
Altman criteria
B. Clinical and Radiographic c. Clinical
Hasil RO ditambah satu dari 3 Jika pasien mengeluh nyeri lutut
faktor dibawah ini maka kita ditambah dengan 3 dari 3 faktor
dapat mendiagnosisnya sebagai berikut maka kita dapat
OA mendiagnosisnya sebagai OA:
(1) Umur >50 th (1) Age > 50 years
(2) Kekakuan <30 menit (2) Kekakuan < 30 min
(3) Krepitus dan osteofit (3) Krepitus
(4) Bony tenderness
(5) Bony enlargement
(6) No palpable warmth
GRADING OA
0 Normal
Sendi masih adekuat, jarak masih normal. Tidak ada osteofit
1 Doubtful narrowing of joint space, possible osteophytes
Sudah mulai penyempitan sendi tapi belum ditemukan osteofit,
2 Definite osteophytes, absent or questionable narrowing of joint space
Ada osteofit tetapi penyempitan sendinya belum begitu tampak
3 Moderate osteophytes, definitive narrowing, some sclerosis, possible
deformity
.
Sudah ada osteofit, penyempitan sendi, dan sklerosis ditulang,
mungkin terjadi deformitas
4 Large osteophytes, marked narrowing , severe sclerosis, definite deformity
.
Osteofit sudah banyak, penyempitan jelas, sklerosisnya tebal. inkan untuk
di bentuk
Gejala OA RA GA

Nyeri Saat berjalan Saat bangun pagi Mendadak, bengkak


Onset perlahan perlahan akut
Inflamasi (-) (+) (+)
Penyebab Proses degeneratif Proses autoimun Penumpukan tofus
Sendi penopang,
MCP, PIP MTP 1, ankle, lutut
Sendi CMC, DIP, PIP
Banyak, kecil Mono, besar, kecil
Banyak, besar-kecil
- deviasi ulnar
Nodus bouchard
Temuan khas - Swan neck deformity Kristal urat (analisa cairan sendi)
Nodus heberden
- Boutonniere deformity
Radiologi Osteofit Osteopenia, erosi Erosi
Laboratorium Normal Rematoid factor (+) As. Urat (+)
Terapi Suplemen sendi - Inisial : NSAID Akut :
(glukosamin, - Definitif : DMARD NSAID/steroid
kondroitin) (metotrexat) 1. Naproxen 2x500 mg
Analgetik step up 2. Indometasin 3x50 mg
Pct 3. Kolkisin
→NSAID→tramadol Preventif :
Allupurinol ; Protenosid
Pasien wanita berusia 22 tahun, datang kerumah sakit dengan keluhan
nyeri pada kedua sendi, nyeri dirasakan berpindah-pindah. Keluhan
disertai demam ringan yang hilang sendiri. Pasien juga mengeluhkan
adanya sariawan di mulutnya, namun tidak nyeri. Pasien juga
mengeluhkan ada nya ruam kemerahan di kulitnya, dan bertambah
nyeri jika terkenan matahari. Dari hasil pemeriksaan anti ds DNA
didapatkan meningkat. Apa diagnosis pada pasien ini?
A. Demam rematik
B. Gout
C. SLE
D. Osteoarthritis
E. Arthritis rheumatoid
Arthritis (3A)

Gout Monosodium
Urat
Crystal
Monoarthritis Pseudogout Calcium
Pirophosphate
Septic

Inflammatory
arthritis

Rhematoid Pseudo Gout Reiter’s


Arthritis Arthritis Gout Syndrome
Perempuan 47 tahun mengeluh nyeri pada sendi jari tangan dan
kak, terutama saat baangun tidur. Pf : persendian membengkak
dan deformitas +. Ro ; soft tissue swelling + di daerah
persendian, sendi menyempit, pannus +, tepi sendi irregular.
Apakah pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan?
A. Anti nuclear antibody dan DS-DNA
B. Asam urat
C. Darah lengkap
D. Laju endap darah
E. Rheumatoid factor
Ny. M, 32 tahun datang dengan keluhan nyeri, bengkak dan merah
pada ibu jari kaki kanan selama 3 hari. Pasien memiliki riwayat HT
sejak 4 tahun yang lalu dan gout arthritis. Sejak 1 minggu yang lalu
pasien mengkonsumsi diuretic sebagai obat anti HT. pemeriksaan
baku emas untuk pasien ini adalah?
A. Leukosit darah
B. Ro pedis
C. Pemeriksaan Kristal MSU cairan sendi
D. Pemeriksaan asam urat darah
E. Pemeriksaan asam urat urin 24 jam
Arthritis Gout

 Deposisi kristal monosodium urat pada sendi/sinovial


 Lab : serum asam urat
 Synovial analysis : kristal (-)
 Klinis : artritis monoartikular, biasanya pada MTP-I (Tophus),
gejala bisa bersifat self-limitting
 Tx : indomethacin (NSAID) & colchicine
Seorang laki-laki berusia 55 tahun dengan keluhan bengkak pada ibu
jari kaki kiri, nyeri, merah, sejak 3 hr. Hasil lab sam urat 7.0 mg/dl.
Pasien sering minum alkohol dan jeroan dan seorang penderita HT yg
diterapi dengan HCT dan memiliki riwayat stroke infark. Pasien ini rajin
mengkonsumsi alopurinol 1X100mg. Terapi yg paling tepat adalah?
A. Alopurinol 3X100 mg dan lanjutkan HCT
B. Colchisine 3X0.6 mg, HCT diganti spironolacton
C. Stop alopurinol, tambahkan colecoxib 1X 200 mg
D. Colchisine 3X0.6 mg + alopurinol 1X 100 mg
E. Probenesid dan HCT diganti losartan 1X 50 mg
Diagnosis
• Anamnesis:
–Nyeri sendi hebat, awitan spontan,
disertai edema & inflamasi
• Pemeriksaan Penunjang:
–Lokasi tersering: MTP, kaki,
–Artrosentesis  kristal mono natrium
pergelangan kaki, lutut
urat
–Paling sering monoartikular, tapi bisa
–Aspirasi tofus
juga oligo/poliartikular
–Asam urat serum  tidak selalu
meningkat
• PF:
–Radiologi
–Bengkak, hangat, eritema, nyeri pada
sendi yang terkena
–Tofus pada jaringan ikat
Seorang wanita 25 tahun datang dengan keluhan demam dan
nyeri sendi, badannya terasa lemas. Ax : poliartritis sendi
besar yang berpindah-pindah. Pada pemeriksaan
didapatkan endocarditis dan eritem marginatum. Hasil
pemeriksaan lab : leukositosis & ASTO (+)Dx?
A. SLE
B. Endokarditis infektif akut
C. Endocarditis infektif kronis
D. Vaskulitis
E. Demam rematik
Wanita 22 tahun dating dengan keluhan nyeri di kedua tangan
dan lutut sejak 5 minggu yang lalu. Keluhan disertai demam
ringan yang membaik dengan sendirinya. Sejak 1 bulan
sebelumnya sering mengeluh sariawan yang tidak nyeri pada
mulutnya. Saat SMA, pasien sering bolos pelajaran olahraga
karena kulitnya akan langsung muncul bercak kemerahan bila
terkena sinar matahari langsung dan susah menghilang. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan bercak kemerahan pada kedua
pipi pasien. Dx yang mungkin?
 SLE
 Artritis reaktif
 OA
 Gout
 RA
ANA
Sumber
Louis, S. et al. 2010. Apley’s System of Orthopaedic and Fracture 9th Edition.
London : Hodder Arnold Company

Thompson, Jon C. 2010. Netter’s Concise Orthopaedic Anatomy 2nd Edition.


Philadelphia : Elsevier

American College of Surgeon. 2012. ATLS Student Course Manual 9th Edition.
Chicago : American College of Surgeon

Bimbel UKDI, Mantap & Optima

Medcomic.com

Anda mungkin juga menyukai