ii
LKj Dinas Kesehatan Kab. Malang 2016
(KLB), dan perilaku masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung
upaya program kesehatan;
iii
LKj Dinas Kesehatan Kab. Malang 2016
(pembangunan yang terdiri dari belanja Pegawai, Barang dan Jasa,
Modal) sebesar Rp. 210.723.531.989,24,- dengan realisasi sebesar
Rp.201.094.191.755,90,- (95,43% ).
Sedangkan biaya yang bersumber selain dari APBD Kabupaten
Malang yaitu dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dari APBN dan dari Dana
APBD Provinsi sudah masuk ke APBD Kabupaten Malang melalui dana
transfer.
Berdasarkan estimasi Angka Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo) di
Jawa Timur dari tahun ke tahun menunjukkan kenaikan. Kalau pada
tahun 1993 sebesar 63,39 tahun, maka pada tahun 1997 meningkat
menjadi 65,21 tahun. (Bagian Statistik Demografi Berdasarkan
Proyeksi Penduduk di Indonesia Menurut Provinsi Tahun 1990 – 2000).
Sedangkan sesuai dengan Indek Pembangunan Manusia Kabupaten
Malang Tahun 2003 yang dikeluarkan Badan Perencanaan Kabupaten
Malang bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang
Umur Harapan Hidup Tahun 2003 sebesar 67,5 tahun, sedangkan
sampai dengan Tahun 2016 sebesar 74,14 tahun (BPS Kabupaten
Malang).
Rencana Stratejik Tahun 2016 - 2021 ditujukan pada sasaran
Meningkatnya manajemen dan kualitas pelayanan kesehatan,
Meningkatnya Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) yang bermutu
(bersetifikat), Menurunnya angka kematian ibu per 100.000 KH dan
bayi per 1000 KH dan Meningkatnya kemampuan Puskesmas dalam
tanggap darurat penanggulangan bencana, Menurunkan angka Balita
Gizi Kurang dan Gizi Buruk turun menjadi kurang dari 15%,
Menurunnya kesakitan dan kematian akibat penyakit menular,
Meningkatnya kesehatan lingkungan pemukiman, Meningkatnya
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin (Maskin), Tersedianya
Obat Pelayanan Kesehatan dasar minimal 90%, Meningkatnya desa
yang mandiri dalam mengatasi permasalahan kesehatan,
Meningkatnya pengawasan obat , makanan minuman dan obat
tradisional.
iv
LKj Dinas Kesehatan Kab. Malang 2016
Kegiatan-kegiatan Tahun 2016 sudah 100% telah dapat
diselesaikan sesuai dengan arah kebijaksanaan dan jadual yang
ditentukan. Akuntabilitas kinerja yang dilakukan terhadap sasaran dan
kegiatan Tahun 2016 secara umum capaian sebesar 100%.
Hasil akuntabilitas kinerja tahun 2016 hampir keseluruhan
menunjukkan keberhasilan, namun demikian ada beberapa sasaran
Program perlu mendapatkan penekanan karena setiap tahun
penderitanya selalu meningkat diantaranya : Meningkatnya jumlah
penderita HIV/ AIDS, meningkatnya jumlah penderita demam
berdarah, masih tingginya kematian ibu dan kematian bayi serta masih
belum maksimalnya pelayanan kesehatan masyarakat miskin.
Untuk mempertahan dan meningkatkan cakupan program dan
kegiatan, sangat perlu adanya terobosan-terobosan baru dan upaya-
upaya untuk meningkatkan capaian program diantaranya promosi dan
informasi kesehatan kepada masyarakat luas di Kabupaten Malang,
serta upaya peningkatan produktifitas pada karyawan kesehatan dalam
rangka pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Kendala atau masalah dalam pelaksanaan kegiatan selama
tahun 2016 adalah : (1) Masih belum terpenuhinya jumlah tenaga
paramedis terutama tenaga bidan, perawat dan tenaga sanitasi yang
disebabkan banyaknya jumlah fasilitas kesehatan yang harus ada
tenaga paramedis antara lain (Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan
Ponkesdes, adanya tenaga paramedis yang pensiun dan tidak adanya
pengangkatan ataupun rekruitmen tenaga paramedis yang baru
sebagai pengganti tenaga yang pensiun ataupun ada tetapi masih
kurang, (2) meningkatnya jumlah penderita HIV/ AIDS, (3)
meningkatnya jumlah penderita demam berdarah, (4) masih tingginya
kematian ibu dan kematian bayi serta (5) masih belum maksimalnya
pelayanan kesehatan masyarakat miskin. Selain itu masih belum
optimalnya kinerja sumber daya manusia terutama provider kesehatan
dan jadual kegiatan yang masih kurang tepat waktu sehingga proses
v
LKj Dinas Kesehatan Kab. Malang 2016
pelaksanaannya berubah, dengan konsekuensi penyerapan anggaran
tidak optimal.
Upaya-upaya untuk menghadapi kendala atau masalah tersebut
antara lain : (1) Upaya pencegahan melalui skrening dan
penyuluhan kepada masyarakat, (2) Penemuan penderita,
pertolongan, Penanganan dan pengobatan penderita penyakit, (3)
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan meningkatkan
kompetensi petugas kesehatan melalui pelatihan, (4) Konseling dan tes
sukarela atau VCT (Voluntary Counselling and Testing) merupakan
pintu masuk untuk membantu setiap orang mendapatkan akses ke
semua layanan untuk penderita HIV/ AIDS, (5) Pemberdayaan tenaga
kesehatan dan masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi
masalah kesehatan secara terpadu di tiap jenjang administrasi, (6)
Meningkatkan peran dan kerjasama lintas program dan lintas sektor,
serta tokoh masyarakat serta Kemitraan bidan dan dukun bayi, (7)
Peningkatan sarana dan prasarana (gedung puskemas/ puskesmas
pembantu/ Ponkesdes, alat kesehatan dan obat-obatan
yang mencukupi, (8) Monitoring, evaluasi dan pelaporan serta
bimbingan teknis terpadu, (9) Pengangkatan ataupun rekruitmen
tenaga paramedis yang baru baik oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah, memberikan pembinaan dan penambahan
pelatihan kepada SDM pelaksana pada lini kegiatan tertentu. Kemudian
dilakukan penjadwalan ulang pada proyek atas anggaran tertentu
tanpa menyalahi peraturan yang ada.
vi
LKj Dinas Kesehatan Kab. Malang 2016
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
IKHTISAR EKSEKUTIF ii
DAFTAR ISI vii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Maksud dan Tujuan 1
C. Gambaran Umum 2
1. Organisasi Perangkat Daerah 2
2. Sumber Daya Aparatur 6
3. Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2015 7
D. Dasar Hukum 12
E. Sistematika 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Matriks Renstra 2016 - 2021
2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
3. Ringkasan Pengukuran Kinerja Tahun 2016
4. Lampiran lainnya
a. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2016
b. Penghargaan
vii
LKj Dinas Kesehatan Kab. Malang 2016
TABEL JUDUL TABEL Halaman
viii
LKj Dinas Kesehatan Kab. Malang 2016
ix
LKj Dinas Kesehatan Kab. Malang 2016