SARI
Kegiatan pengeboran dalam dan pengukuran gas pada lapisan batubara di daerah
Tamiang Layang, dilakukan Pusat Sumberdaya Geologi sebagai salah satu upaya untuk
menghimpun data awal potensi CBMdan batubara Indonesiapada kedalaman lebih dari 100
meter. Daerah Tamiang Layang termasuk wilayah Kecamatan Patangkep Tutui, Kabupaten
Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.Secara geografis terletak pada koordinat1°55’00”-
2010’00” LSdan 115°10’00”-115°25’00” BT.Pengeboran di daerah Tamiang Layang dilakukan
di satu titik lokasi(TL-1) padakoordinat 01°58’17,1” LSdan 115°19’36,5” BT, dengan elevasi 85
meter di atas permukaan laut.
Secara geologi, daerah penyelidikan termasuk dalam Cekungan Barito.Lapisan
batubara target di daerah penyelidikan termasuk kedalam Formasi Tanjung yang berumur
Eosen.Singkapan batuan disekitar lokasi bor mempunyai jurus lapisan batuan utara baratlaut-
selatan tenggara dengan kemiringan lapisan antara 15°. Tebal singkapan batubara antara 1,8-
3,0 m. Secara megaskopis batubara pada lokasi penyelidikan berwarna hitam, mengkilap
(80% bright), berlapis, tidak mengotori tangan dengancleat yang berkembang baik.
Kegiatan pengeboran di daerah penyelidikan dilakukan hingga kedalaman 508 meter.
Bor berhasil menembus lima lapisan batubara(A, B, C, D, dan E) denganketebalan bervariasi
antara 0,15-2,72 meter. Kandungan gas dalam batubara hasil pengeboran di sumur TL-1
berkisar antara 1.279,64-2.026,89cc (24,82-54,98 scf/ton). Dengan komposisi CH4berkisar
antara 72,67-86,09%, besarnya volume gas metana didaerah penyelidikan diestimasi sebesar
18,03-43,29 scf/ton.
DAFTAR PUSTAKA
Bakosurtanal, 2003, Peta Provinsi Kalimantan Tengah, Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional, Cibinong.
Brahmantyo, B. dan Bandono, 2006, Klasifikasi Bentuk Muka Bumi (Landform) untuk
Pemetaan Geomorfologi pada Skala 1:25.000 dan Aplikasinya untuk Penataan Ruang,
Jurnal Geoaplika, Vol.1 No.2, 71-78.
Heryanto, R., 2010, Publikasi Khusus: Geologi Cekungan Barito, Kalimantan, Badan Geologi
KESDM, Bandung.
Heryanto, R. dan Sanyoto, P., 1994, Peta Geologi Lembar Amuntai, Kalimantan, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Ibrahim, M.A., 2012, Gas Metana Batubara, Energi Alternatif Non-Konvensional, Geomagz
Badan Geologi Vol.2 No.2 Juni 2012, 50-55.
Patra Nusa Data, 2006, Indonesia Basin Summaries, PT Patra Nusa Data, Jakarta.
Pusat Sumber Daya Geologi, 2012, Potensi CBM Indonesia, Pusat Sumber Daya Geologi,
Bandung.
Soetrisno, Supriatna, S., Rustandi, E., Sanyoto, P., Hasan, K., 1994, Peta Geologi Lembar
Buntok, Kalimantan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Tim Inventarisasi Batubara, 2002, Laporan Inventarisasi Batubara Daerah Tamiang Layang
dan Sekitarnya, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten
Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya
Mineral, Bandung.
Tim Kajian Kokas, 2012, Laporan Kajian Kokas Kalimantan Tengah, Pusat Sumber Daya
Geologi, Bandung.
Tim Kajian WKP CBM, 2011, Laporan Kajian WKP CBM di Wilayah Prospektif Kalimantan,
Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.
Anonim, 2014, Patangkep Tutui, https://id.wikipedia.org/wiki/Patangkep_Tutui,_Barito_Timur,
diunduh pada 27 November 2015.
Anonim, 2015, Sejarah Barito Timur, http://www.baritotimurkab.go.id/statis-6-profil.html,
diunduh pada 27 November 2015.
Gambar 1. Peta Lokasi, Formasi Pembawa Batubara, dan Foto Singkapan Batubara Daerah
Tamiang Layang (laporan kajian WKP CBM, 2011).
Tabel 3. Hasil Analisis Ultimat Dan Konversi Nilai Kalori Hasil Pengeboran TL-1.
Kedalaman Batubara (m) VM C H N S O CV
Seam
Top Bottom % (daf) cal/gr (adb) cal/gr (daf) btu/lb (daf)
A 44.30 45.65 48.40 80.62 6.37 2.01 0.87 10.11 7709 8165 14686
B 67.80 68.20 57.32 76.40 6.95 1.47 7.12 8.06 6959 8275 14884
C 177.00 177.30 52.22 75.36 6.47 1.52 5.88 10.76 6277 8044 14470
187.55 187.95 50.02 78.90 6.43 1.48 2.68 10.51 6778 8153 14665
187.95 188.34 50.91 75.67 6.63 1.35 2.70 13.65 6622 8174 14704
D 188.60 189.10 54.02 71.39 6.84 1.31 2.39 18.07 4790 7666 13790
189.10 189.60 63.46 66.39 7.11 1.04 3.66 21.80 3719 7450 13401
189.60 190.10 55.38 73.51 6.71 1.26 3.45 15.07 5495 8441 15183
Tabel 5. Hasil Analisis Kandungan Gas Dalam Batubara Hasil Pengeboran TL-1.
Kedalaman Batubara (m) Kandungan Gas (cc) Qtotal Qtotal Qtotal
Seam Canister
Top Bottom Tebal Q1 Q2 Q3 Qtotal (scf) (scf/ton) (m3/ton)
C 177.00 177.30 0.30 C1 207.16 1669.50 150.23 2026.89 0.0716 54.98 1.56
187.55 187.95 0.40 C2 163.69 1513.00 232.03 1908.72 0.0674 48.60 1.38
187.95 188.34 0.39 C3 12.40 1107.50 159.74 1279.64 0.0452 24.82 0.70
D 188.60 189.10 0.50 C4 21.49 1450.00 348.34 1819.84 0.0643 38.21 1.08
189.10 189.60 0.50 C5 28.63 1582.50 320.96 1932.09 0.0682 33.01 0.93
189.60 190.10 0.50 C6 23.18 1445.50 498.63 1967.31 0.0695 38.17 1.08
Tabel 6. Hasil Analisis Komposisi Gas Dalam Batubara Hasil Pengeboran TL-1.
Komposisi Gas (%) Volume Gas Metana
Seam Canister
O2 N2 CH4 (cc) (scf/ton) (m3/ton)
C C1 3.43 17.83 78.74 1595.97 43.29 1.23
C2 3.43 17.24 79.19 1511.51 38.48 1.09
C3 4.33 23.01 72.67 929.91 18.03 0.51
D C4 3.42 13.54 82.75 1505.91 31.62 0.90
C5 3.58 10.33 86.09 1663.33 28.42 0.80
C6 3.00 14.75 82.25 1618.11 31.40 0.89