Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat pada gangguan jiwa

dengan perilaku kekerasan yang optimal, maka digunakan metode penelitian

kualitatif. Alasan kenapa menggunakan metode kualitatif, karena permasalahan

belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak

mungkin data pada situasi sosial tersebut dijaring dengan metode kuantitatif

dengan instrumen seperti test, kuesioner, pedoman wawancara. Selain itu peneliti

bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis

dan teori (Sugiyono, 2014).

Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono,

2014). Teknik pengumpulan data dengan teknik trianggulasi adalah pengumpulan

data yang menggunakan berbagai sumber dan berbagai teknik pengumpulan data

secara simultan, sehingga dapat diperoleh data yang pasti. Dalam penelitian

kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta –

fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan. Oleh karena itu analisis

data yang dilakukan bersifat induktif yaitu berdasarkan fakta – fakta yang
ditemukan dan kemudian dapat dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Jadi

dalam penelitian kualitatif melakukan analisis data untuk membangun hipotesis,

sedangkan dalam penelitian kuantitatif melakukan analisis data untuk menguji

hipotesis. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam,

suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data

yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih

menekankan pada makna (Sugiyono, 2014).

Dalam penelitian kualitatif ada beberapa jenis pendekatan. Adapun

pendekatan yang dimaksud adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk lebih

memudahkan peneliti dalam mengkaji sebuah masalah yang sedang diteliti. Lebih

lanjut, Creswell (dalam Sugiyono, 2014) membagi jenis pendekatan dalam

penelitian kualitatif menjadi 5 bagian, yaitu Fenomenologi, Etnografi, Studi

Kasus, Teori Grounded, dan Naratif. Peneliti memilih penelitian kualitatif dengan

pendekatan fenomenologi. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi menurut Creswell (dalam Sugiyono, 2014) adalah salah satu jenis

pendekatan kualitatif dimana dalam pendekatan jenis ini peneliti melakukan

sebuah observasi kepada partisipan untuk mengetahui fenomena-fenomena yang

terjadi dalam hidup partisipan tersebut. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk

pengumpulan data oleh peneliti yang kemudian diolah untuk menemukan makna

dari apa yang telah dikemukakan oleh partisipan. Fenomenologi pada dasarnya

bertujuan untuk megetahui secara mendalam mengenai perjalanan hidup

seseorang. Dalam penelitian ini yang akan diamati adalah pandangan masyarakat

pada gangguan jiwa dengan perilaku kekerasan.


Karena penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah pandangan

masyarakat, maka metode kuantitatif kurang tepat karena pandangan masyarakat

sangat sulit dibuat angka. Dengan pendekatan kuantitatif hanya dapat digali

fakta-fakta yang bersifat empirik dan terukur. Fakta-fakta yang tidak tampak

dengan indera akan sulit diungkapkan. Sehingga dengan metode kualitatif, maka

data yang didapat lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna

sehingga tujuan penelitian dapat dicapai (Sugiyono, 2014).

3.2 Sumber Data ( Sampel ) dan Teknik Pengambilan Sampel ( Sampling )

a. Sumber Data ( Sampel )

Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi

sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian.

Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi

sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan

teori. Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi

Spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga

elemen yaitu : tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang

berinteraksi secara sinergis (Sugiyono, 2014). Situasi sosial yang peneliti gunakan

berada di Desa Sumberingin Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang, pelakunya

yaitu 2 orang yang tinggal di Desa Sumberingin, dan aktivitas yang diteliti adalah

pandangan masyarakat.

b.Teknik Pengambilan Sampel ( Sampling )


Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai

teknik sampling yang digunakan. Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling

yang sering digunakan adalah purposive sampling,dan snowball sampling. Untuk

pemilihan sampel pada penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan

pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang

dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai

penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial

yang diteliti (Sugiyono, 2014). Subjek dalam penelitian ini adalah:

1. Orang yang bersebelahan rumah alasannya karena orang yang bersebelahan

rumah merasakan langsung efek akibat amuk dari perilaku kekerasan pada

gangguan jiwa.

2. Orang yang berjauhan rumah alasannya apakah merasakan efek langsung dari

perilaku kekerasan pada gangguan jiwa ?

3.3 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang utama adalah peneliti

sendiri, namun setelah fokus penelitian menjadi jelas maka dikembangkan

instrumen penelitian sederhana, yang di harapkan dapat melengkapi data dan

membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan

wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri (Sugiyono, 2014). Peneliti

menyiapkan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang


disesuaikan dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini yang disesuaikan

dengan pokok permasalahan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural

setting (kondisi alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih

banyak pada observasi berperan serta (participan observation), wawancara

mendalam (in depth interview) dan dokumentasi. Observasi partisipatif yaitu

peneliti terlibat dengan kegiatan sehari – hari orang yang sedang diamati atau

yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Jenis wawancara ini yaitu

wawancara mendalam (in depth interview) dimana dalam pelaksanaannya lebih

bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara

ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak

yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide – idenya (Sugiyono, 2014).

Dalam melakukan wawancara, peneliti menyiapkan pedoman wawancara dan alat

perekam suara (voice recorder) untuk merekam semua percakapan yang nantinya

akan dibuat sebagai dokumentasi.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman.Miles and

Huberman (1984) dalam Sugiyono (2014), mengemukakan bahwa aktifitas dalam

analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus

menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, dan datanya

sampai jenuh (Sugiyono, 2014). Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
reduction (data yang diperoleh dari lapangan), data display (Penyajian data), dan

conclusion drawing/verification (Penarikan kesimpulan). Langkah – langkah

analisis ditunjukkan pada gambar 1 berikut.

Data
Collection

Data
Display

Data
Reduction

Conclusions :
drawing/verifying

Gambar 1. Komponen dalam analisis data (interaktive model)

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal – hal pokok, memfokuskan

pada hal – hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data

yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.

Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles Huberman (1984)

dalam Sugiyono (2014) yang paling sering digunakan untuk menyajikan data

dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif.


3. Conclusion drawing/verification

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya.

3.6 Pengujian Keabsahan Data (Validitas dan Reliabilitas Penelitian)

Menurut Susan Stainback (1988) dalam Sugiyono 2014 menyatakan

bahwa penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas, sedangkan

penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas. Dalam penelitian kualitatif, temuan

atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang

dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang

diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian

kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi

manusia, dibentuk dalam diri seseorang sebagai hasil proses mental tiap individu

dengan berbagai latar belakangnya. Menurut penelitian kualitatif, suatu realitas itu

bersifat majemuk/ganda, dinamis/selalu berubah, sehingga tidak ada yang

konsisten, dan berulang seperti semula (Sugiyono, 2014).

Dalam penelitian ini akan menggunakan beberapa teknik pengujian


keabsahan data, yaitu:
1. Triangulasi, yaitu pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai

cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,

triangulasi teknik, dan waktu. Pada penelitian ini menggunakan triangulasi


sumber. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber

(Sugiyono, 2014). Dalam hal ini sumber datanya adalah 2 orang

masyarakat Desa Sumberingin.

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa

jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data

(Sugiyono, 2014). Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data

berarti data tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila

data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh

pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah

temuanya, dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

Dalam penelitian ini peneliti memilih member chcek yang mempunyai keahlian

jiwa yaitu ibu Santi Rosmaharani dari Stikes Pemkab Jombang.

3.7 Jadwal Penyusunan Penelitian

- Terlampir

Anda mungkin juga menyukai