METODE PENELITIAN
belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak
mungkin data pada situasi sosial tersebut dijaring dengan metode kuantitatif
dengan instrumen seperti test, kuesioner, pedoman wawancara. Selain itu peneliti
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil
data yang menggunakan berbagai sumber dan berbagai teknik pengumpulan data
secara simultan, sehingga dapat diperoleh data yang pasti. Dalam penelitian
kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta –
fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan. Oleh karena itu analisis
data yang dilakukan bersifat induktif yaitu berdasarkan fakta – fakta yang
ditemukan dan kemudian dapat dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Jadi
suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data
yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Oleh karena itu
pendekatan yang dimaksud adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk lebih
memudahkan peneliti dalam mengkaji sebuah masalah yang sedang diteliti. Lebih
Kasus, Teori Grounded, dan Naratif. Peneliti memilih penelitian kualitatif dengan
fenomenologi menurut Creswell (dalam Sugiyono, 2014) adalah salah satu jenis
terjadi dalam hidup partisipan tersebut. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk
pengumpulan data oleh peneliti yang kemudian diolah untuk menemukan makna
dari apa yang telah dikemukakan oleh partisipan. Fenomenologi pada dasarnya
seseorang. Dalam penelitian ini yang akan diamati adalah pandangan masyarakat
sangat sulit dibuat angka. Dengan pendekatan kuantitatif hanya dapat digali
fakta-fakta yang bersifat empirik dan terukur. Fakta-fakta yang tidak tampak
dengan indera akan sulit diungkapkan. Sehingga dengan metode kualitatif, maka
data yang didapat lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna
sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian.
Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi
Spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga
elemen yaitu : tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang
berinteraksi secara sinergis (Sugiyono, 2014). Situasi sosial yang peneliti gunakan
yaitu 2 orang yang tinggal di Desa Sumberingin, dan aktivitas yang diteliti adalah
pandangan masyarakat.
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai
rumah merasakan langsung efek akibat amuk dari perilaku kekerasan pada
gangguan jiwa.
2. Orang yang berjauhan rumah alasannya apakah merasakan efek langsung dari
setting (kondisi alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih
peneliti terlibat dengan kegiatan sehari – hari orang yang sedang diamati atau
yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Jenis wawancara ini yaitu
ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak
yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide – idenya (Sugiyono, 2014).
perekam suara (voice recorder) untuk merekam semua percakapan yang nantinya
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman.Miles and
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, dan datanya
sampai jenuh (Sugiyono, 2014). Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
reduction (data yang diperoleh dari lapangan), data display (Penyajian data), dan
Data
Collection
Data
Display
Data
Reduction
Conclusions :
drawing/verifying
pada hal – hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data
yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles Huberman (1984)
dalam Sugiyono (2014) yang paling sering digunakan untuk menyajikan data
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman
data berikutnya.
penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas. Dalam penelitian kualitatif, temuan
atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang
dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang
diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian
kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi
manusia, dibentuk dalam diri seseorang sebagai hasil proses mental tiap individu
dengan berbagai latar belakangnya. Menurut penelitian kualitatif, suatu realitas itu
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber
kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa
jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data
(Sugiyono, 2014). Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data
data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh
pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah
temuanya, dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.
Dalam penelitian ini peneliti memilih member chcek yang mempunyai keahlian
- Terlampir