Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

 VEKTOR

Kalkulus Vektor (Bahasa Inggris: Vector Calculus) (atau sering disebut Analisis

Vektor) dalam matematika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari analisis riil

dari vektor dalam dua atau lebih dimensi. Cabang ilmu ini sangat berguna bagi para

insinyur dan fisikawan dalam menyelasikan masalah karena mengandung teknik-teknik

dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan vektor.

Salah satu fokus dari kalkulus vektor adalah permasalahan bidang skalar, dimana

terdapat suatu nilai dalam setiap titik dalam ruang. Contoh dari bidang skalar adalah

temperatur udara di dalam suatu kamar. Kalkulus vektor juga fokus pada bidang vektor,

dimana terdapat suatu vektor dalam setiap titik dalam ruang. Contoh dari bidang vektor

adalah aliran air di laut di mana dalam setiap titik arah aliran bisa berbeda-beda.

1
BAB II PEMBAHASAN

1. Vektor secara Geometri

 Ruas garis berarah AB  b  a


 Sudut antara dua vektor adalah  (seperti gambar)
na  mb
 Bila AP: PB = m: n, maka: p =
nm
2 2 2
 a  b  a  b  2 a b cos
2 2 2
 a  b  a  b  2 a b cos

2. Vektor secara Aljabar

 a1 
 
 Komponen dan panjang vektor: a   a2   a1i  a2j  a2k ;
a 
 3
a  a12  a22  a32
 Penjumlahan, pengurangan dan perkalian vektor dengan bilangan Real:
 a1   b1   a1  b1   a1   ka1 
         
a  b   a2    b2    a2  b2  ; ka  k  a2    ka2 
a  b  a  b   a   ka 
 3  3  3 3  3  3

3. Dot Product

 a  b  a b cos  a1b1  a2b2  a3b3


 Dua vector saling tegak lurus bila a  b  0

4. Proyeksi Vektor

a b
 Proyeksi Skalar Ortogonal: p 
b
a b
 Vektor Proyeksi Ortogonal: p  2
b
b
2
APLIKASI VEKTOR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Sarana transportasi darat, laut, maupun udara masing-masing memiliki peluang yang
sama untuk terjadinya kecelakaan.

2. Dalam Navigasi, vektor berpengaruh besar terhadap keberadaan suatu lokasi ditinjau
dari tempat yang bergerak (kendaraan atau lainnya). Teknologi ini disebut Global
Positioning System atau GPS.

3. Dalam sains komputer vektor digunakan untuk pembuatan grafis. Grafis adalah
gambar yang tersusun dari koordinat-koordinat.

4. Ketika penerjun menjatuhkan diri dari kapal, tempat ia jatuh tidak tepat di bawah
kapal, tetapi jauh melenceng karena adanya dua vektor gaya yaitu gaya gravitasi dan
gaya dorong angin.

5. Saat perahu menyebrangi sungai, makan kecepatan perahu yang sebenarnya


merupakan kecepatan gerak perahu dan kecepatan air.

6. Dalam suatu kejadian seorang pemanah menarik anak panah dari busurnya,
sebenarnya arah gerak anak panah merupakan penjumlahan vektor gaya tarik tali dari
kedua unjung busur tersebut.

7. Metode vektor juga diaplikasikan terhadap seseorang yang sedang bermain layang-
layang. Sehingga arah layang-layang yang sedang terbang tidak lurus terhadap orang
yang memegang tali layangan. Dengan demikian orang tersebut dapat melihat layangan
lebih jelas karena ada pengaruh vektor.

8. Pada saat seorang anak bermain jungkat-jungkit, pada bidang miring menggunakan
gaya vektor, sehingga anak tersebut tidak jatuh dari bidang miring itu.

9. Seorang pilot pada pesawat terbang menggunakan komputer navigasi.

3
 MACAM-MACAM VEKTOR

VEKTOR NOL

Vektor nol ditulis dalam koordinat sebagai (0,0,0), dan biasanya diberi lambang

, atau 0. Vektor ini berbeda dengan vektor lain, di mana vektor ini tidak dapat
dinormalisasi (yaitu, tidak ada vektor satuan yang merupakan kelipatan vektor nol).
Jumlah vektor nol dengan vektor apapun a adalah a (yaitu, 0+a=a).

VEKTOR SATUAN

Vektor satuan adalah suatu vektor yang ternormalisasi, yang berarti panjangnya
bernilai 1. Umumnya dituliskan dalam menggunakan topi (bahasa Inggris: Hat),
sehingga: dibaca "u-topi" ('u-hat').

Suatu vektor ternormalisasi dari suatu vektor u bernilai tidak nol, adalah suatu
vektor yang berarah sama dengan u, yaitu:

di mana ||u|| adalah norma (atau panjang atau besar) dari u. Isitilah vektor
ternormalisasi kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari vektor satuan. Dalam
gaya penulisan yang lain (tidak menggunakan huruf tebal) adalah dengan
menggunakan panah di atas suatu variabel, yaitu

Di sini adalah vektor yang dmaksud dan adalah besarnya.

4
Operasi Vektor
1. Penjumlahan vector secara geometris

Dari ketiga vector tersebut dapat dijumlahkan dengan cara sebagai berikut:

Pada penjumlahan vector berlaku hukum

a+b=b+a

Pada vector berlaku sifat ASOSIATIF


(a + b) + c = a + (b + c)

5
2. Pengurangan vector secara geometris
Pengurangan vector dapat dilakuakan dengan menjumlahkan vector 1 dengan lawan
vector 2.

3. Penjumlahan dan pengurangan vector secara analisis


Untuk menjumlahkan vector-vektor 3 dimensi digunakan metode analitik.
Penguraian vector :

Vector a dapat diuraikan menjadi Ax dan Ay


Ax = a cos θ
Ay = a sin θ

Utuk menentukan besarnya vector a dan arah vector a dapat digunakan rumus sebagai
berikut:

6
Perkalian Vektor
1. Perkalian sebuah konstanta dengan sebuah vektor

 “Jika k positif maka arahnya sama dengan arah vector a”


 “Jika k negatif maka arahnya berlawanan dengan vector a”

2. Perkalian dua buah vector dengan hasil berupa skalar

Operasi di atas disebut juga “dot product”


Keterangan:
a = vector a
b = vector b
θ = sudut yang dibentuk antara vector a dan vector b

7
3. Perkalian dua buah vector dengan hasil berupa vector lain

Keterangan:
a = vector a
b = vector b
θ = sudut yang dibentuk antara vector a dan vector b

Operasi di atas disebut juga “cross product”


Arah hasil perkalian vector a dan b selalu tegak lurus dengan bidang yang dibentuk oleh
vector a dan b.

Untuk menentukan arah perkalian vector:

Kepalkan jari tangan melingkupi sumbu sambil mendorong vector a ke vector b oleh
ujung-ujung jari melalui sudut terkecil, sementara ibu jari tetap tegak jadi hasil
perkalian vector a dan b ditentukan oleh ibu jari.

Jika kita mengetahui komponen-komponen vector yang akan kita kalikan, kita bisa
menggunakan sifat-sifat perkalian silang diantara sesama vector satuan untuk mencari
hasil perkalian silang antara dua vector. Sifat-sifat tersebut adalah:

ixi=jxj=kxk=0
i x j = -j x i = k
j x k = -k x j = i
k x i = -i x k = j

8
dengan sifat-sifat tersebut kita peroleh :

A x B = (Ax i + Ay j + Az k) x (Bx i + By j + Bz k)
A x B = (Ay Bz - A z By )i + (A z BX - Ax BZ )j +(Ax By - Ay Bx )k

Berarti jika C = A x B, maka komponen-komponen dari C sama dengan :

C = Cx I + Cy j + Cz k adalah :

Cx = A y Bz - A z By
Cy = Az BX - Ax BZ
Cz = Ax By - Ay Bx

9
PENUTUP

Demikian yang dapat penyusun paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.

Terima Kasih pada semua pihak yang membantu. Teman-teman, Kedua orang
tua, yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini juga sumber-sumber
yang telah membantu penyusun dalam melengkapi materi makalah ini.

Penyusun banyak berharap para pembaca yang sudi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun pada
khususnya juga para pembaca yang pada umumnya

10
DAFTAR PUSTAKA

http://brainly.co.id/tugas/482952

http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulus_vektor

http://sharinganswers.blogspot.com/2012/04/makalah-vektor.html

http://sainsmini.blogspot.com/2015/02/vektor-penjumlahan-pengurangan-dan.html

11

Anda mungkin juga menyukai