Berbagai macam peralatan yang telah ada di Indonesia diantaranya Combine, Handtraktor, Trasher,
ITGM, Traktor Mini dan sebagainya, telah beroprasi secara optimal tetapi itu berdasarkan statistic
pemerintah. Tetapi jika kita menelaah kembali apa yang sebenarnya terjadi dilapangan tentunya
sangat berbeda, banyak para petani menggudangkan bantuan peralatan modern di KUD setempat
dan lebih memilih peralatan tradisional lantaran tidak mengerti bagaimana cara mengoperasikan
alsintan tersebut. ( Aprianto, 2004).
Roda ban berfungsi untuk transportasi.dan mengolah tanah kering. Bentuk permukaan roda ban
beralur agak dalam untuk mencegah slip. Roda ban dapat meredam getaran, sehingga tidak merusak
jalan. Roda besi digunakan untuk pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan menancap
ke tanah, sehingga akan mengurangi terjadinya slip pada saat menarik beban berat. Roda apung
digunakan pada saat pengolahan tanah basah. Roda apung ini ada yang lebar, ada juga yang
diameternya besar, sehingga dapat menahan beban traktor agar tidak tenggelam dalam lumpur.
Ukuran roda disesuaikan dengan spesifikasi traktor. Besar kecilnya roda akan berpengaruh terhadap
lajunya traktor. (Frans Jusuf Daywint, 2008).
Warga Negara indonesia yang menengah kebawah berprofesi sebagai petani, tetapi
sangat disayangkan setelah hampir 35 tahun masa pembangunan berjalan bidang pertanian
seakan akan masih bergerak pada tempatnya berbagai cara untuk meningkatkan hasil
pertanian telah dilakukan oleh pemerintah diantranya mengimport Peralatan modern ke
Indonesia supaya dapat digunakan, dan herannya timbul permasalahan lain yaitu bagaimana
cara menggunakan peralatan tersebut. Sama – sama kita ketahui bahwa hampir 85 % petani
yang ada di Indonesia tidak mengenal yang namanya peraltan modern yang canggih, mereka
hanya mengenal cangkul dan Kerbau.
Jika kita membandingkan keuntungan yang dihasilkan peralatan tradisional yang
dipakai petani dengan Peralatan modern atau yang biasa disebut Alsintan, maka sangat lah
jauh berbeda, kita ketahui sama sama bahwa Peralatan tradisional membutuhkan kinerja yang
lebih besar, disamping itu juga membutuhkan waktu yang lebih lama
II. PEMBAHASAN
Bajak adalah alat yang digunakan dalam pertanian awal untuk budidaya di tanah
untuk persiapan penanaman bibit atau tanaman. Ia telah menjadi instrumen dasar bagi
sebagian besar dari rekaman sejarah, dan merupakan salah satu kemajuan besar di sektor
pertanian. Tujuan utama dari ploughing adalah untuk mematikan melalui lapisan atas tanah,
sehingga gizi segar ke permukaan, sedangkan makam gulma dan sisa-sisa tanaman
sebelumnya, yang memungkinkan mereka untuk mengalah. Ia juga aerates tanah, dan
memungkinkan untuk terus uap air yang lebih baik. Modern ini, penggunaan bajak biasanya
di lahan kering, dan kemudian digaru sebelum tanam.
Macam-macam Bajak /plow :
Bajak berdasarkan bentuk dan kegunaannya dibedakan atas : bajak singkal
(moldboard plow), bajak piringan (disc plow), bajak putar (rotary plow), bajak pahat (chisel
plow), bajak tanah bawah (sub soil plow).
a. Bajak singkal/ Moldboard plow
Bajak singkal merupakan jenis bajak tertua yang dikenal manusia untuk mengolah
tanah. Bajak singkal dapat digunakan untuk berbagai macam jenis tanah dan sangat baik
untuk membalik tanah.
Bajak singkal bekerja memotong dan membalik tanah maka akan terbentuk alur yang
disebut furrow.
Bagian bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom.
Bottom terdiri dari bagian-bagian utama yaitu :
1). Singkal ( mold board ) berguna untuk melempar tanah
2). Pisau ( share ) berguna untuk memotong tanah
3). Penahan samping ( landside) berguna untuk menyeimbangkan serta menahan bajak.
Ketiga bagian tersebut diikat pada bagian yang disebut penyatu ( frog ).
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebaiknya pada praktikum ini semua komponen bagbian alat harus ditunjukkan kepada
praktikan agar mereka mengenal masing-masing dari alat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Aprianto, 2004. Peralatan yang digunakan dalam Pertanian. Gadjah Mada Ekspres : Yogyakarta.
Anonim, 2000. Mesin Pasca Pengelolahan Lahan. Institut Pertanian Bogor : Bogor
Defredo. 2005. Mekanisasi Pertanian. PT Grafindo : Jakarta
Frans Jusuf Daywint, 2008. Mesin-mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering, Graha Ilmu:
Yogyakarta
Hamris, Moh, 2000. Bagian- Bagian dari Traktor. www.Blogspot_Hamris.com. Diakses tanggal 25
november 2010.
Nawawi, 2001. Pengenalan Traktor Tangan (Hand Traktor). Erlangga : Jakarta
Reychal, 2002. Pengelolahan Lahan Pertanian.Mekanisasi Pertanian halm 50-63: Graffindo Pustaka:
Jakarta
Sutrisno lukman, 1999. BENDUNGAN DAN KONSTRUKSINYA . Direktorat DEPDIKBUD.
Jakarta
Tim Penyusun Penuntun Praktikum IRIGASI DAN DRAINASE, 2005. Laboratorium Mesin
dan Peralatan I, Jur. Teknik Pertanian, FAPERTA, UNSYIAH