Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Letter of Credit


Kredit berasal dari kata Italia, Credere yang artinya kepercayaan.. Dalam masyarakat,
pengertian kredit sering disamakan dengan pinjaman, artinya bila seseorang mendapat kredit
berarti mendapat pinjaman. Dengan demikian, kredit dapat diartikan sebagai tiap-tiap
perjanjian suatu jasa (prestasi) dan adanya balas jasa (kontra prestasi) di masa yang akan
datang.
Letter berasal dari bahasa inggris yang artinya surat, huruf atau menulis. Disi berarti
suatu surat yang dijadikan dokumen tertentu.
Jadi, Letter of Credit (L/C) didefinisikan sebagai suatu surat yang dikeluarkan oleh
suatu bank atas permintaan importir yang ditujukan kepada eksportir di luar negri yang menjadi
relasi importir tersebut, yang memberikan hak kepada eksportir itu untuk menarik wesel-wesel
atas importir bersangkutan.
Definisi lain yang lebih luas adalah suatu pernyataan yang dikeluarkan oleh bank untuk
mempertaruhkan credit (tingkat kepercayaan) akan dirinya yang telah cukup dikenal baik,
sebagai pengganti credit terhadap importir tersebut, yang mungkin baik juga tapi tidak begitu
dikenal.
Letter of credit, atau sering disingkat menjadi L/C, LC, atau LOC, adalah sebuah cara
pembayaran internasional yang memungkinkan eksportir menerima pembayaran tanpa
menunggu berita dari luar negeri setelah barang dan berkas dokumen dikirimkan keluar negeri
(kepada pemesan).
Dalam publikasi terbitan ICC dinyatakan bahwa L/C adalah perjanjian tertulis dari
sebuah bank (issuing bank) yang diberikan kepada penjual (beneficiary)atas permintaannya
dan sesuai dengan instruksi pembeli (applicant) untuk melakukan pembayaran yaitu dengan
cara membayar, mengaksep atau menegodiasi wesel sampai jumlah tertentu dalam jangka
waktu yang ditentukan dan atas dokumen-dokumen yang ditetapkan
Kredit berdokumen adalah surat perintah dan jaminan bank pembuka (opening bank)
untuk membayar wesel/draft yang ditarik eksportir atas transaksi tersebut.(Drs. H. Malayu P.
Hasibuan).
Menurut kelompok kami, Letter of Credit adalah suatu surat perintah yang dikeluarkan
importir melalui bank tertentu yang ditujukan untuk eksportir dan merupakan sebuah cara
pembayaran internasional yang memungkinkan eksportir menerima pembayaran tanpa
menunggu berita dari luar negeri setelah barang dan berkas dokumen dikirimkan keluar negeri.
Secara umum bentuk dari L/C dapat dilihat seperti gambar dibawah ini

2. Tujuan Dan Fungsi L/C


Tujuan daripada Letter of Credit (L/C) adalah untuk mempermudah proses pembayaran
(ekspor/impor) dan memberikan jaminan terlaksananya pembayaran tersebut.

Letter of credit (L/C) biasanya digunakan untuk kepentingan eksportir, dan dampaknya adalah
pihak importir didesak oleh pihak eksportir supaya menerbitkan L/C untuk kepentingannya
sebelum pengapalan barang terjadi supaya memenuhi persyaratan L/C. Bank-bank yang
terlibat akan mengadakan pembayaran apabila menurut pengamatannya, dokumen-dokumen
yang diserahkan. Danperlu diketahui, bahwa pihak Bank tidak terikat atau tidak ada
kepentingan sama sekali dengan kontrak barang.
Pada suatu kasus, ditemukan bahwa barang lebih rendah mutunya, namun dokumen yang
bersangkutan memenuhi syarat, jadi yang bertanggungjawab tetaplah importir meskipun
dokumen tersebut telah dipalsukan. Dan untuk mengantisipasi kerugian akibat pembayaran
barang-barang namun tidak sesuai dengan yang diminta, dapat melakukan langkah-langkah
pada saat proses penanganan L/C.

Adapun fungsi Letter of Credit (L/C) diantaranya adalah:

1. Merupakan perjanjian bank dalam menyelesaikan transaksi komersial internasioanal


2. Memastikan terjadinya pembayaran sepanjang syarat-syarat L/C dipenuhi
3. Memberikan pengamanan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi yang
diadakan
4. Membantu bank memberikan fasilitas pembiayaan kepada importir
5. Merupakan instrumen yang didasarkan hanya atas dokumen dan bukan atas barang
dagang

3. Jenis-Jenis L/C
L/C yang digunakan sebagai alat pembayaran perdagangan internasional dikelompokkan
menjadi berbagai macam jenis dan bentuk. Apa yang memberdakannya? Jenis ini disesuaikan
dengan kontrak perjanjuan dalam perdagangan tersebut, diantaranya adalah:

1. Revocable L/C

Revocable L/C adalah L/C yang memberikan hak kepada pihak opener atau oleh issuing bank
untuk bisa membatalkan atau merubah sewaktu-waktu tanpa memerlukan persetujuan
dari beneficiary. Contohnya, pihak eksportir kemungkinan menghadapi masalah untuk segera
mendapatkan pembayaran dari importir, sedangkan disisi pihak importir, L/C akan
memberikan kemudahan karena bisa diubah atau dibatalkan meskipun tanpa pemberitahuan
sebelumnya kepada pihak ketiga (beneficiary).

2. Irrevocable L/C

Irrevocable L/C adalah L/C yang tidak bisa dibatalkan atau diubah selama jangka waktu
berlaku (validity) yang sudah ditentukan dalam L/C tersebut. Penerimaan wesel-wesel yang
ditarik atas L/C tersebut tetap dijamin operning bank. Pembatalan bisa saja dilakukan dengan
syarat harus mendapatkan persetujuan dari pihak yang terkait pada L/C tersebut.

3. Irrevocable dan Confirmed L/C

Irrevocable dan Confirmed L/C adalah L/C yang paling aman dari sudut penerima L/C
(beneficiary) dan diangggap paling, mengapa demikian? karena pihak opening bank maupun
oleh advising bank menjamin sepenuhnya pembayaran atau pelunasan wesel yang ditarik atas
L/C ini, dengan catatan tidak mudah dibatalkan karena sifatnya yang irrevocable dan bila
segala syarat-syarat dipenuhi.

4. Clean Letter of Credit

Clean Letter of Credit adalah L/C yang saat pengambilan uang dari kredit yang tersedia bisa
dilakukan tanpa dicantumkan syarat-syarat lain untuk penarikan suatu wesel, atau bisa
dilakukan dengan penyerahan kuitansi biasa.

5. Documentary Letter of Credit

Documentary Letter of Credit adalah Penarikan uang atau kredit yang tersedia yang
pengambilannya dilengkapi dengan dokumen-dokumen lain yang disebutkan dalam syarat-
syarat dari L/C.

6. Documentary L/C dengan Red Clause

Documentary L/C dengan Red Clause Adalah L/C yang memberikan hak kepada, penerima
L/C (beneficiary) untuk menarol sebagian dari jumlah L/C yang tersedia dengan menggunakan
kuitansi biasa atau dengan penarikan wesel tanpa dokumen lainnya, dan sisanya dilakukan
seperti dalam documentary L/C. jadi bisa dikatakan bahwa L/C ini adalah kombinasi dari open
L/C dengan documentary L/C.

7. Revolving L/C

Revolving L/C adalah L/C yang memperbolehkan kredit bisa dipakai ulang, meskipun tanpa
mengadakan perubahan syarat khusus pada L/C tersebut. Contohnya, kredit tersedia setiap
bulan sebesar US$ 1.200 (untuk jangka waktu enam bulan), artinya secara otomatis setiap
bulan, kredit tersedia sebesar US$ 1.200 tidak perduli kredit tersebut dipakai atau tidak.

8. Back to Back L/C

Penerima (beneficiary) dalam L/C ini biasanya bukan sebagai pemilik barang, namun hanya
sebagai perantara. Jadi, penerima L/C ini harus meminta bantuan banknya untuk membuka L/C
yang diterimanya dari pihak luar negeri atau pemilik barang yang sebenarnya.

4. PIHAK-PIHAK TERKAIT
Pada proses pembayaran dengan menggunakan L/C ada beberapa pihak yang akan terkait dan
terlibat didalamnya. Pihak-pihak yang dimaksud antara lain :

1. Pihak Langsung
a. Pembeli
- Disebut juga applicant/account party/accountee/importir/buyer.
-Pihak yang memohon pembukaan L/C.
-Kredibilitasnya harus memuaskan dalam pertimbangan bank.

b. Penjual
-Disebut juga beneficiary/party to be paid/ exporter/seller/shiper
-Pihak kepada siapa L/C diterbitkan/diperuntukkan.
- Pihak yang memenuhi syarat L/C yang diterima dan menyerahkan dokumen-dokumen kepada
bank pembayar.

c. Bank pembuka (penerbit) L/C


-Disebut juga opening bank/issuing bank/importer’s bank.
-Bank pembeli yang membuka atau menerbitkan L/C kepada beneficiary, biasanya melalui
perantaraan bank di negara beneficiary.
-Yang memeriksa dokumen-dokumen untuk memastikan kecocokannya dengan syarat-syarat
L/C.
-Yang mengatur pembiayaan transaksi bilamana diminta.
-Yang melepaskan dokumen L/C kepada pembeli dan meminta pembayaran dari rekening
pembeli.

d. Bank penerus L/C


-Disebut juga advising bank/seller’s bank/ foreign correspondent bank
-Bank yang memberitahukan atau meneruskan L/C dan menegaskan kebenaran dari L/C
tersebut kepada eksportir tanpa disertai kewajiban lain.
-Bank ini dapat juga dimungkinkan sebagai paying bank atau confirming bank , bahkan sebagai
issuing bank dalam hal berbeda dengan opening bank.

d. Bank yang menegaskan atau menjamin pembayaran L/C


-Disebut juga confirming bank/foreign coresspondent bank.
-Bank kedua, biasanya advising bank yang bertindak sebagai confirming bank, yaitu
menegaskan kepada beneficiary bahwa L/C tersebut otentik dan bilamana importir atau
opening bank tidak melakukan pembayaran maka bank kedua ini akan membayarnya.

f. Bank pembayar
-Disebut juga paying bank.
-Bank yang namanya disebutkan dalam L/C sebgai pihak yang melakukan pembayaran kepada
beneficiary asalkan dokumen-dokumen sesuai dengan syarat L/C.

g. Bank yang menegosiasi


-Disebut juga negotiating bank.
-Bank yang biasanya namanya tidak disebutkan dalam L/C, yang menyetujui untuk membeli
wesel dari beneficiary.

h. Bank yang diminta mengganti pembayaran (me-reimburse)


-Disebut juga reimburse bank.
-Bilamana antar bank eksportir dan bank importir tidak ada hubungan rekening maka untuk
penyelesaiannya pembayarannya biasanya ditunjuk bank ketiga.

2. Pihak Tidak Langsung


a. Perusahaan pelayaran (pengapalan)
-Menerima barang-barang dagang dari shiper/eksportir/freight forwader dan mengatur
pengangkutan barang-baranmg tersebut.
-Menerbitkan Bill of Lading (B/L) atau surat bukti muat barang.
b. Bea dan Cukai (Pabean)
-Bagi importir, sebagai agen dan akan memberikan izin untuk pelepasan barang bilamana
dokumen B/L telah dilakukan pembayaran.
-Bagi eksportir, pihak yang meneliti dokumen serta pembayaran pajak dan memberikan izin
barang untuk dimuat di kapal.

c. Perusahaan asuransi
-Pihak yang mengasuransikan barang-barang yang dikapalkan sesuai nilai yang syaratkan.
-Pihak yang mengeluarkan sertifikat atau polis asuransi untuk menutup resiko yang
dikehendaki.
-Pihak yang menyelesaikan tagihan atau klaim kerugian-kerugian.

d. Badan pemeriksa atau SGS/Perwakilan Sucofindo (khusus Indonesia)


-Pihak yang ditunjuk pemerintah untuk memeriksa kebenaran barang-barang impor di negara
asal impor barang, dan barang-barang ekspor tertentu di negara tempat tibanya barang.
-Pihak yang ditunjuk pemerintah atau yang berwenang dalam pemeriksaan mutu, jenis, jumlah
barang dan sebagainya.

e. Badan-badan peneliti lainnya


-Yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mengeluarkan surat-surat keterangan atau setifikat
lainnya bagi barang-barang yang diperdagangkan.

5. Dasar Hukum L/C


Sebagai suatu instrumen perdagangan, terlebih lagi perdagangan internasional dapat
dipastikan bahwa Letter of Credit memiliki dasar hukum baik sebagai peraturan atau
pedomana dalam pelaksanaan Letter of Credit.
a. Dasar Hukum L/C di Indonesia
-Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1982 tentang pelaksanaan ekspor, impor, dan lalu lintas
devisa.
- Surat Edaran No. 26/34/ULN tanggal 17 Desember 1993 mengatur, L/C yang diterbitkan
bank devisa boleh tunduk atau tidak pada UCP
- Dan undang-undang, peraturan, intuksi maupun ketetapan lainnya yang sudah diterbitkan.
b. UCP 600
UCP 600 (Uniform Customs & Practice for Documentary Credits) adalah versi terakhir untuk
pedoman umum internasional (best practice) transaksi LC yang diterbitkan oleh #ALIHICC
(International Chamber of Commerce). UCP 600 berlaku efektif sejak 1 Juli 2007
menggantikan pedoman sebelumnya (UCP 500). Sejak tanggal tersebut diharapkan semua
bank yang menerbitkan LC baru mengacu pada UCP 600.

Anda mungkin juga menyukai