Bangsa kita terkenal sebagai bangsa pejuang. Kesadaran untuk berjuang ini timbul dari dalam diri lapisan masyarakat. Dengan senjata bambu runcing dan semangat juang yang tinggi pemuda dan masyarakat bisa mengalahkan musuh yang bersenjata pistol, senapan, dan meriam. Para pemuda bergabung dalam lascar – lascar untuk mengangkat senjata. Remaja putri yang telah cukup usia berjuang dan bergabung dengan pasukan tempur sebagai perawat. Mereka memiliki keberanian yang tinggi. Mereka berani mengorbankan jiwa dan raganya untuk melawan penjajah. Orang yang menonjol dalam hal keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran disebut pahlawan. Setiap pahlawan memiliki sikap kepahlawanan dan sikap patriotism. Sikap patriotism artinya cinta kepada tanah air. Sikap pahlawan dan patriostisme tidak hanya terjadi oada masa perjuangan melawan penjajah dahulu. Tetapi sekarangpun kita bisa melakukannya dengan baik dan benar. Misalnya dengan menghapus kemiskinan, kemelaratan, dan keterbelakangan. Kita sebagai pemuda – pemudi bangsa Indonesia dapat menunjukkan sikap patriostisme dengan belajar yang baik. Dengan demikian kita dapat melanjutkan perjuangan para pahlawan – pahlwan bangsa yang telah gugur mendahului kita. Sikap kepahlawanan dan patriostisme dapat dikembangkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun di dalam lingkungan masyarakat di sekitar kita. Ciri – ciri sikap kepahlawanan dan patriostisme antara lain yaitu mempunyai sikap beranii di dalam jiwa dan raga kita masing – masing, memiliki sikap tegas, bertanggung jawab, dan juga mempunyai sikap rela berkorban. Memiliki sikap patriostisme dan kepahwlawanan dapat tercermin dalam menjadi orang yang suka menolong satu sama lain, memiliki rasa percaya diri yang tinggi, dan juga mempunyai sikap rela berkorban demi kepentingan orang banyak. Jadi pada intinya adalah tertuju pada para pemuda dan pemudi penerus bangsa Indonesia ini harus dapat menumbuhkan sikap kepahlawanan dan patriostime supaya kita dapat dikatakan menjadi pribadi yang bisa melanjutkan perjuangan para pahlawan yang terdahulu. Ide – ide luhur dan ide – ide yang agung selalu menjadi lokomotf sejarah. Hanya ide – ide lah yang dapat membuat orang rela berkorban, rela masuk penjara, rela dibuang, rela menaiki tiang gantungan, dan rela mati. Dan bagi pejuang kemerdekan, ide – ide itu adalah untuk Indonesia yang merdeka. Dan Indonesia merdeka ini hanya jalan untuk memerdekakan seluruh rakyat. Bung Karno sendiri sering gembar – gembor bahwasannya kemerdekaan Indonesia itu hanyalah suatu jembatan emas untuk menyempurnakan masyarakat. Di seberang jembatan emas itu, ujar Bung Karno, kita akan menyelenggarakan masyarakat yang adil dan sempurnam yang di dalamnya tidak ada lagi penindasan. Dengan demikian makna kepahlawanan pun terus berkembang. Sikap kepahlwanan tidak bisa dimaknai secara sempit, yakni mereka yang hanaya terlibat dalam medan pertempuran. Kepahlwanan harus dimaknai sebagai mereka yang memperjuangkan ide – ide tentang masyarakat yang lebih baik. Pahlwanan masa kini adalah orang – orang yang berjuang bukan saja untuk dirinya sendiri, tetapi demi kebaikan masyarakat.