Anda di halaman 1dari 6

M.

Fatulloh Nur

41616320028

Proses pengerjaan dari kayu log menjadi sebuah furniture merupakan sebuah proses yang
panjang dan dibutuhkan ketelitian tinggi sehingga bisa dihasilkan kualitas yang baik. Di sini
saya ingin menjabarkan secara garis besar bagaimana semua proses tersebut berjalan dan
bagaimana mengatur agar beberapa proses yang sangat penting tidak terlewati.
Keseluruhan proses memiliki tingkat kepentingan yang berbeda-beda dan memerlukan
pemeriksaan yang berbeda pula. Dari proses awal sebuah log kayu, penggergajian,
pengeringan kayu, pembahanan, pembuatan kontruksi, perakitan dan finishing membutuhkan
prioritas dan alat yang berbeda.

Logs
Kayu-kayu berbentuk bundar dengan diameter bervariasi dari 25-80 cm (tergantung jenis kayu)
ini adalah hasil dari penebangan pohon di hutan dan belum melalui proses apapun kecuali
tindakan pencegahan retak pada ujung log. Pada beberapa jenis kayu dilakukan pengupasan
kulit pohon dengan tujuan percepatan pengeringan kayu. Kayu log ini kemudian digergaji untuk
mendapatkan ukuran papan dan balok sesuai kebutuhan.

Penggergajian
Agar dapat diproses dengan alat pengering kayu lebih lanjut, pembelahan log dibuat
sedemikian rupa sehingga dimensi kayu sesuai dengan ukuran ruangan pengering kayu dan
ukuran perabot yang akan dibuat.

Pengeringan kayu
Kayu harus dikeringkan karena sifat fisiknya yang bisa berubah bentuk seiring dengan
berubahnya kadar kandungan air di dalam kayu.

Pembahanan Dasar
Kayu paling ideal dibelah dan dipotong ketika sudah kering dan proses ini dilakukan di ruang
pembahanan. Pada proses ini kita harus mengetahui dengan tepat ukuran-ukuran komponen
untuk perabot pada waktu jadi sehingga pengaturan tentang rendemen dan serat kayu sesuai
dengan posisi komponen akan dapat diatur dengan benar.
Bahan kayu hanya dipolah hingga ukuran kasar tapi sudah dilakukan pemilihan kualitas
terutama terhadap mata kayu, kayu gubal dan cacat kayu alami yang lainnya. Pemeriksaan
kualitas bahan dalam hubungannya dengan cacat alami kayu harus dilakukan pada tahap ini.
M. Fatulloh Nur

41616320028

Konstruksi
Dimulai dengan penyerutan kayu untuk menghasilkan permukaan yang halus, lalu pemotongan
pada sisi panjang sebagai ukuran jadi hingga pembuatan lubang kontruksi adalah proses paling
panjang di dalam produksi furniture kayu.
Beberapa komponen atau bagian furniture seringkali harus melalui proses pada mesin yang
sama secara berulang-ulang. Proses kontruksi meliputi:
1. Pembuatan lubang dowel
2. Pembuatan tenon & mortise
3. Alur dan takikan
4. Pingul pada sisi ujung kayu; dan lain-lain

Pengamplasan
Pertama kali harus dilakukan ketika benda kerja selesai melalui proses kontruksi. Dan proses
ini membutuhkan beberapa kali dengan grit amplas yang berbeda secara bertahap. Di dalam
tahap ini sudah seharusnya tidak ada lagi cacat kayu pecah, retak atau warna karena hal
tersebut seharusnya dilakukan pada saat proses kontruksi.

Perakitan
Tergantung pada jenis produk anda, apabila produk tersebut adalah produk Knock Down atau
Lepasan, maka perakitan bisa dilakukan setelah finishing. Namun demikian untuk komponen
semisal pintu dan laci perlu dirakit terlebih dahulu. Apabila semua komponen yang memerlukan
pra-perakitan telah disetel dengan baik, maka pengamplasan bisa dilanjutkan kembali setelah
kemudian finishing.

Finishing
Semua cacat kayu dan kesalahan pengerjaan konstruksi seharusnya telah diselesaikan ketika
memasuki tahap ini. Finishing merupakan tahap akhir pada proses pembuatan furniture.
Sebagai langkah penyelesaian ketika semua komponen telah tersambung dengan baik.

Pemasangan perlengkapan
perlengkapan misalnya engsel, kunci dan pegangan pintu sebaiknya dipasang setelah proses
finishing selesai sehingga terjaga kualitas bahannya. Untuk itu pula sebaiknya perlengkapan
perabot dilepas atau ditutup dengan plastik pada waktu anda melakukan finishing. Selain hal ini
M. Fatulloh Nur

41616320028

akan baik untuk perlengkapan, juga akan menjaga keawetan perlengkapan dari karat atau
goresan amplas.

Konsep sistem informasi manufaktur/produksi pada perusahaan pengolahan kayu dan


furniture/meubel
Produk yang akan di produksi antara lain:
 Kusen pintu,
 Kusen jendela,
 Pintu, jendela, kursi,
 Meja ruang tamu,
 Meja makan,
 Almari pakaian,

Sistem Produksi:

Didalam sistem produksi tersebut ada 3 komponen utama, yaitu: input, process & output.
Input:
Bahan baku mebel adalah kayu jati dan kayu non jati, kayu non jati seperti misalnya kayu johar,
kayu aboria, kayu pinus, kayu nangka dan lain-lain. Selain bahan baku kayu jati masih
diperlukan tambahan beberapa bahan pembantu yang sering digunakan untuk pembuatan
mebel antara lain sebagai berikut: polytur digunakan untuk mempercantik penampilan mebel,
alat kunci, paku, lem, engsel, dan lain-lain.
Proses:
Dalam proses produksi ada beberapa tahapan mulai dari pemilihan bahan, pengukuran,
pemotongan/pembentukan bahan menjadi part yang dibutuhkan, kemudian perakitan, dan
terakhir penyelesaian.
Alat produksi yang digunakan oleh para tukang antara lain: Gergaji, Bor, Amplas, Kikir.
M. Fatulloh Nur

41616320028

Output:
 Kusen pintu,
 Kusen jendela,
 Pintu, jendela, kursi,
 Meja ruang tamu,
 Meja makan,
 Almari pakaian.

Marketing/Sales Resources:
Dalam melakukan pemasaran produk, kami akan melakukan beberapa strategi pemasaran,
diantaranya ialah pembuatan brosur, membuat iklan atau mempromosikan lewat media social,
pemasaran secara langsung, memberikan penjelasan tentang produk yang dibuat agar
masyarakat memahaminya, memberi potongan harga untuk awal produksi, mengadakan
promosi mengenai produk didaerah-daerah tertentu.

Human Resources
Untuk karyawan merekrut yang sudah ahli, sehingga dengan jumlah sumber daya manusia
yang sedikit tetapi hasilnya efektif.

Finance and Accounting Resources


Sumber daya finansial merupakan salah satu sumberdaya yang penting sebagai modal kerja
yang akan digunakan untuk mendanai proyek. Dengan kata lain sumberdaya finansial adalah
segala sesuatu yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang berupa uang tunai maupun
dengan barang-barang bernilai dan dapat diuangkan untuk kebutuhan perusahaan sehingga
perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Sumber daya ini dapat dimanfaatkan seefisien
mungkin melalui perencanaan dan pengelolaan yang tepat, sehingga setiap pengalokasian
dana yang digunakan dapat memberikan hasil yang maksimal

Alur Produksi Mebel (Furniture)


M. Fatulloh Nur

41616320028

Keterangan :
Bahan Baku
o Bahan Utama : Adalah bahan pokok yang dipergunakan untuk pembuatan
furniture, misalkan (umumnya) berupa kayu solid yaitu jati.
o Bahan pembantu (sekunder) : Penerapannya bisa dilakukan menggunakan cara
yang sama dengan bahan baku utama. Beberapa jenis bahan pembantu
misalnya: rotan, kulit, aluminium atau plastik.
o Perlengkapan/Bahan bantu/panel : Bahan yang masuk perlengkapan adalah alat
perlengkapan yang ‘mutlak’ diperlukan untuk membuat furniture bisa dirakit dan
berfungsi sebagaimana mestinya. Artinya beberapa bahan seperti paku, sekrup,
M. Fatulloh Nur

41616320028

lem, engsel, kunci, plat sudut siku, baut knowck down, magnet pengunci, dan
lainnya.
2. Proses produksi
Adalah proses untuk menghasilkan produk mebel setengah jadi (umumnya menggunakan
istilah mebel mentahan). Urutan proses biasanya dimulai dari membuat mal/matras (untuk
produksi massal atau pengukuran), proses pemotongan, proses penghalusan (pengecekan/QC
awal atas potongan agar presisi), proses perakitan, proses setel panel dan proses penghalusan
(amplas). Semua pekerjaan ini merupakan Biaya Produksi.
Proses finishing
Adalah proses untuk mempercantik furniture menggunakan pengecatan, pelapisan (sanding)
atau pun penutupan (cover). Terjadi transaksi Biaya Finishing. Hasil akhir berupa produk jadi.
Proses packing dan pengiriman ke toko
5. Proses pembelian dan penjualan

Anda mungkin juga menyukai