STRUKTUR BETON 1

PERTEMUAN KE -3
OLEH : ALBERT A.U. NDAY, ST, M.ENG
(SUMBER : TEKNOLOGI BETON.,
IR. KARDIYONO T, M.E)
 MATERIAL BETON BERTULANG
 SEMEN (pertemuan ke-2)
 AGREGAT
 AGREGAT
 APA ITU AGREGAT?
AGREGAT ADALAH BUTIRAN MINERAL
ALAMI SBG BAHAN PENGISI CAMPURAN
BETON/MORTAR. SEKITAR 70% VOLUME
BETON/MORTAR
 PENTINGKAH KITA MEMILIH AGREGAT
YANG TEPAT?
PENTING!!! KARENA AGREGAT SANGAT
BERPENGARUH TERHADAP SIFAT-SIFAT
MORTAR/BETON. SEMAKIN BAIK AGREGAT
SEMAKIN BAIK KUALITAS MORTAR/BETON
YANG DI HASILKAN. JADI PEMILIHAN
AGREGAT SANGAT2 DIPERLUKAN.
 CARA MEMBEDAKAN AGREGAT?
PADA UMUMNYA DIDASARKAN PADA
UKURAN BUTIR-BUTIRNYA.
BATAS UMUM UKURAN AGREGAT ADALAH
4,75 mm ATAU 4,80 mm. BILA LEBIH BESAR
DARI 4,80 mm DISEBUT AGREGAT KASAR,
DAN LEBIH KECIL DARI 4,80 mm DISEBUT
AGREGAT HALUS.
 AGREGAT DIGOLONGKAN 3 KELOMPOK :

BATU, UKURAN BUTIR > 40 mm

KERIKIL, UKURAN BUTIR 5 mm – 40 mm
PASIR, UKURAN BUTIR 0,15 mm – 5 mm
PASIR HALUS, 0,075 mm – 0,15 mm
SILT/CLAY, 0,002 mm – 0,075 mm
 CIRI FISIK DARI AGREGAT YG BAIK :
MEMPUNYAI BENTUK YG BAIK (BULAT
MENDEKATI KUBUS), BERSIH, KERAS,
KUAT, DAN GRADASINYA BAIK. JUGA
MEMPUNYAI KESTABILAN KIMIAWI, YAITU
TAHAN AUS DAN CUACA.
 AGREGAT ALAMI & AGREGAT
BUATAN
 AGREGAT ALAMI ADALAH AGREGAT YANG
DIPEROLEH DARI SUMBER DAYA ALAM YG
TELAH MENGALAMI PENGECILAN UKURAN
SECARA ALAMIAH (MISALNYA
KERIKIL/PASIR).
 APABILA AGREGAT ALAMI DIPEROLEH
JAUH DARI TEMPAT/LOKASI PEKERJAAN
MAKA DAPAT DIPAKAI AGREGAT
BUATAN/TIRUAN : BATU PECAH, PECAHAN
BATA/GENTENG YG BERSIH, TANAH LIAT
BAKAR, DSB.
DARI KRONOLOGINYA, AGREGAT ALAMI
& AGREGAT BUATAN DIBAGI DENGAN
BEBERAPA JENIS BERBEDA
 BATU PECAH (SPLIT)
MERUPAKAN BUTIR-BUTIR HASIL PEMECAHAN
BATU. PERMUKAANNYA BIASANYA LEBIH
KASAR & BERSUDUT TAJAM.
 PECAHAN BATA/GENTENG
BAHAN INI DARI PECAHAN BATA/GENTENG.
DENGAN SYARAT HARUS BEBAS DARI
KOTORAN YANG TIDAK MENGURANGI MUTU
BETON. UNTUK BETON BERTULANG
SEBAIKNYA KUAT TEKAN BATANYA 30 MPa.
KEKURANGAN DARI AGREGAT JENIS INI
ADALAH BERATNYA RINGAN, KEKEDAPAN
AIRNYA KURANG BAIK, KETAHANAN AUS NYA
JUGA RENDAH.
 TANAH LIAT BAKAR
TANAH LIAT DENGAN KADAR AIR TERTENTU
DIBUAT BERBUTIR SEKITAR 5-20 mm. KEMUDIAN
DIBAKAR DENGAN BENTUK BOLA KERAS, RINGAN,
DAN BERPORI. SERAPAN AIR 8-20%. BETON YG
DIHASILKAN ADALAH BETON DENGAN BERAT
JENIS RENDAH YAITU MAKSIMUM 1900 Kg/m^3.
 HERCULITE ATAU HAYDITE
AGREGAT INI HASIL PEMBUATAN TANAH SHALE YG
DIMASUKKAN KE DALAM TUNGKU PUTAR DENGAN
SUHU 1200 °C SELAMA 10-15 MENIT. AGREGAT INI
DIPAKAI UNTUK MENGGANTIKAN AGREGAT DALAM
PEMBUATAN BETON. BERAT BETONNYA JENISNYA
2/3 BETON BIASA (PADA JUMLAH SEMEN YG SAMA).
BETON INI MEMILIKI KETAHANAN YG TINGGI THD
PANAS SHG DIGUNAKAN UTK DINDING PENAHAN
PANAS, LAPISAN TAHAN API PADA STRUKUR BAJA.
DAN UNTUK BETON DGN PERMUKAAN YG TERKENA
PANAS TINGGI. BETON INI JUGA MEMILIKI SIFAT
PEREDAMAN SUARA YG BAIK.
 ABU TERBANG (SINTERED FLY-ASH
AGGREGATE)
AGREGAT INI IALAH HASIL DARI
PEMANASAN ABU TERBANG (PADA
PEMBAKARAN BATU BARA) SAMPAI
MELELEH DAN MENGERAS LAGI YG
MEMBENTUK BUTIR-BUTIR SEPERTI
KERIKIL.
 TERAK DINGIN
IALAH HASIL SAMPINGAN DARI
PEMBAKARAN BIJI BESI PADA TANUR
TINGGI, YG DIDINGINKAN PELAN2 DI
UDARA TERBUKA. PEMILIHAN TERAK
DINGIN SECARA CERMAT MENGHASILKAN
BETON YG BAIK, DAN MUNGKIN MALAHAN
LEBIH BAIK DARI PADA BETON DENGAN
AGREGAT ALAMI BIASA.
 BENDA PADAT BUANGAN/LIMBAH
PEMAKAIAN BENDA PADAT BUANGAN
SEDANG DITELITI DALAM PENELITIAN2
TERBARU.
 BERAT JENIS AGREGAT
 BERAT JENIS AGREGAT ADALAH
RASIO ANTARA MASSA PADAT AGREGAT
DAN MASSA AIR DENGAN VOLUME SAMA
(TANPA SATUAN)

Wb : BERAT BUTIR AGREGAT

Wa : BERAT AIR DGN VOLUME SAMA DGN
VOLUME BUTIR AGREGAT
 AGREGAT DIBEDAKAN BERDASARKAN BERAT
JENISNYA :
A. AGREGAT NORMAL : AGREGAT YG BERAT
JENISNYA ANTARA 2,5-2,7. BIASA BERASAL
DARI AGREGAT GRANIT, BASALT, KUARSA, DSB.
BETONNYA YG BERAT JENIS 2300-2400 Kg/m^3.
BETONNYA DISEBUT BETON NORMAL.
B. AGREGAT BERAT : BERAT JENIS > 2,8.
CTHNYA : MAGNETIK, BARYTES, DAN SERBUK
BESI. BETON YG DIHASILKAN DGN BERAT
JENIS TINGGI ≥ 5000 Kg/m^3. YANG EFEKTIF SBG
DINDING PELINDUNG/PERISAI RADIASI SINAR X.
C. AGREGAT RINGAN : MEMPUNYAI BERAT JENIS < 2 Kg/m^3.
BIASANYA DIBUAT UTK BETON RINGAN KURANG DARI 1800
Kg/m^3. BETON RINGAN BIASANYA UTK ELEMEN2 NON
STRUKTURAL TAPI BISA JUGA UTK STRUKTURAL RINGAN,
KEUNTUNGANNYA PONDASI YG DIGUNAKAN LEBIH
KECIL/HEMAT. AGREGAT RINGAN ALAMI SPT : DIOMITE,
PUMICE, VOCANIC CINDER. AGREGAT RINGAN BUATAN SPT :
TANAH BAKAR (BLOATED CLAY), ABU TERBANG, BUSA TERAK
TANUR TINGGI
 BERAT SATUAN & KEPADATAN
 VOLUME PASIR/KERIKIL TERDIRI ATAS :
VOLUME BUTIRAN, VOLUME PORI
TERTUTUP, DAN VOLUME PORI TERBUKA.
 BERAT SATUAN AGREGAT IALAH BERAT
AGREGAT DALAM SATU SATUAN VOLUME
BEJANA, DINYATAKAN DALAM Kg/liter
ATAU ton/m^3. JADI BERAT SATUAN IALAH
BERAT AGREGAT DALAM SATU SATUAN
BEJANA (DLM BEJANA TERDIRI ATAS :
VOLUME PORI TERTUTUP & VOLUME PORI
TERBUKA).
RUMUS :
 Wb : BERAT BUTIR-BUTIR AGREGAT DLM
BEJANA
Vt = Vb + Vp
Vt : VOLUME TOTAL BEJANA
Vb : VOLUME BUTIRAN AGREGAT DLM
BEJANA
Vp : VOLUME PORI TERBUKA ANTAR BUTIR-
BUTIR AGREGAT DLM BEJANA.
RUMUS LAINNYA :
POROSITAS :

KEPAMPATAN (KEPADATAN) :
 TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA NILAI
KEPADATAN DAN POROSITAS YAITU :
K = 100 – P

DLM PRAKTEK UMUM NILAI2 DLM AGREGAT

NORMAL ADALAH :
POROSITAS : 35-45%
KEPAMPATAN : 60-65%
BERAT JENIS : 2,5 – 2,7
BERAT SATUAN : 1,5-1,8
 BENTUK AGREGAT
 JIKA PANJANG 2 SUMBU POKOK AMAT PENDEK
DIBANDINGKAN DENGAN PANJANG SUMBU POKOK
KETIGA, BUTIRAN DISEBUT BERBENTUK PANJANG.
ADAPUN JIKA AMAT PANJANG JIKA DIBANDINGKAN
DGN SUMBU POKOK YG KETIGA, BUTIRAN DISEBUT
BERBENTUK PIPIH.
AGREGAT YG MEMILIKI BUTIR2 BULAT (YG
MEMILIKI PANJANG KETIGA SUMBU POKOK SAMA)
UMUMNYA LEBIH BAIK DARIPADA AGREGAT DGN
BENTUK PIPIH DAN PANJANG, KARENA BUTIR2
BULAT MENGHASILKAN TUMPUKAN BUTIR YG
ERAT JIKA DIKONSOLIDASIKAN. BUTIR2 BULAT
LEBIH MENUMPUK KARENA LEBIH MUDAH
MEMINDAHKAN BUTIR SATU TERHADAP YG LAIN
DLM BETON SEGAR, DARIPADA BUTIR2 YG PIPIH
ATAU PANJANG.
 KEPIPIHAN ATAU KEPANJANGAN BUTIR
AGREGAT BERPENGARUH JELEK
TERHADAP DAYA TAHAN/KEAWETAN
BETON, KARENA AGREGAT INI
CENDERUNG BERKEDUDUKAN PADA
BIDANG RATA AIR (HORISONTAL),
SEHINGGA TERDAPAT RONGGA UDARA
DIBAWAHNYA.
 TEKSTUR PERMUKAAN BUTIRAN
 TEKSTUR PERMUKAAN IALAH SIFAT
PERMUKAAN YG TERGANTUNG PADA UKURAN
APAKAH PERMUKAAN BUTIR TERMASUK
HALUS ATAU KASAR, MENGKILAP ATAU
KUSAM, DAN MACAM DARI BENTUK
KEKASARAN PERMUKAAN. PADA UMUMNYA
PERMUKAAN BUTIRAN HANYA DISEBUT SBG
KASAR, AGAK KASAR, AGAK LICIN, DAN LICIN.
 SIFAT-SIFAT FISIK AGREGAT, MISALNYA
BENTUK & TEKSTUR PERMUKAAN SECARA
NYATA MEMPENGARUHI TINGKAT
KEMUDAHAN DIKERJAKAN DARI ADUKAN
BETON SEGARNYA, MAUPUN DAYA REKAT
ANTARA PERMUKAAN AGREGAT DAN
PASTANYA.
KANDUNGAN AIR DALAM AGREGAT
 KARENA ADANYA UDARA YG TERJEBAK DLM SUATU
BUTIRAN AGREGAT KETIKA PEMBENTUKANNYA ATAU
KARENA DEKOMPOSISI MINERAL PEMBENTUK
TERTENTU OLEH PERUBAHAN CUACA, MAKA
TERBENTUKLAH RONGGA KECIL ATAU PORI DI DALAM
BUTIRAN AGREGAT.
 PORI DLM BUTIRAN AGREGAT TERSEBUT MEMPUNYAI
UKURAN BERVARIASI, DARI YG BESAR SHG MAMPU
DILIHAT DGN MATA TELANJANG, SAMPAI HANYA
DILIHAT DENGAN MIKROSKOP. VOLUME PORI BERKISAR
0-20% VOLUME BUTIRNYA. KARENA AGREGAT
MENEMPATI 70-75% DARI VOLUME BETONNYA MAKA
POROSITAS AGREGAT MEMBERIKAN IURAN/KONTRIBUSI
CUKUP BERARTI PADA POROSITAS BETON SECARA
KESELURUHAN
 KANDUNGAN AIR (KADAR AIR) DLM
AGREGAT DIHITUNG DENGAN RUMUS :

Ws : berat agregat semula

Wo : berat agregat tsb setelah kering tungku
 AGREGAT YG JENUH KERING-MUKA
MENGANDUNG AIR SEBANYAK SAMA
(TEPAT) DGN VOLUME PORINYA, SHG
BIASA DIPAKAI UTK UKURAN AGREGAT
DLM HAL KEMAMPUAN MENYERAP AIR,
ATAU DAYA SERAP AIR, SHG RUMUSNYA
IALAH :
Wjkm : BERAT AGREGAT DLM KONDISI
JENUH-KERING-MUKA
Wo : BERAT AGREGAT TSB SETELAH KERING
TUNGKU
 KEKUATAN DAN KEKERASAN
AGREGAT
 KEKUATAN AGERGAT BERVARIASI. BUTIR-
BUTIR AGREGAT DPT BERSIFAT KURANG KUAT
KARENA DUA SEBAB, YAITU TERDIRI DARI
BAHAN BUTIRAN YG LEMAH ATAU BAHAN
BUTIRAN YG KUAT TETAPI TDK TERIKAT SATU
SAMA LAIN DENGAN KUAT, JADI BAHAN
PEREKATNYA KURANG KUAT
 POROSITAS BUTIRAN AGREGAT BERPENGARUH
SEKALI THD KEKUATAN AGREGATNYA.
PENGARUH LAINNYA ADALAH TERHADAP
KEULETANNYA, YG MERUPAKAN KETAHANAN
TERHADAP BEBAN KEJUT (BENTURAN).
KEKUATAN AGREGAT DPT DIPERIKSA DGN
CARA PENGUJIAN YG SESUAI UTK BAHAN-
BAHAN LAIN YG GETAS.
 ZAT-ZAT YG BERPENGARUH PADA
BETON
 ZAT-ZAT MEMUNGKINKAN PENGARUH BURUK (
MENURUNKAN) TERHADAP KEKUATAN,
KEMUDAHAN PENGERJAAN, DAN
KENAMPAKAN DLM JANGKA PANJANG
DISEBUT ZAT-ZAT PENGGANGGU.
 DITINJAU DARI AKSINYA ZAT-ZAT YG
BERPENGARUH BURUK TSB, MAKA
DIBEDAKAN MENJADI 3 MACAM YAITU :
A. ZAT YG MENGGANGGU PROSES HIDRASI
SEMEN
B. ZAT YG MELAPISI AGREGAT SHG
MENGGANGGU REKATAN REKATAN ANTARA
AGREGAT DAN PASTA SEMEN
C. LAPISAN PERMUKAAN BUTIRAN-BUTIRAN
AGREGAT YG LUNAK, KURANG TAHAN CUACA,
BERSIFAT LEMAH
 PERSYARATAN AGREGAT
 AGREGAT HALUS
A. BUTIR-BUTIR TAJAM, KERAS DGN INDEKS
KEKERASAN ≤ 2,2
B. KEKAL, TDK PECAH ATAU HANCUR OLEH CUACA (TERIK
MATAHARI & HUJAN). JIKA DI UJI DLM LARUTAN GARAM
NATRIUM SULFAT BAGIAN YG HANCUR MAKSIMUM 12 %,
JIKA DGN GARAM MAGNESIUM SULFAT MAKS. 18%
C. TDK MENGANDUNG ZAT ORGANIS TERLALU BNY, YG
DIBUKTIKAN DGN PERCOBAAN WARNA DGN LARURAN 3%
NaOH, YAITU WARNA CAIRAN DIATAS ENDAPAN AGREGAT
HALUS TDK BOLEH LEBIH GELAP DARIPADA WARNA
STANDAR/PEMBANDING
D. TIDAK MENGANDUNG LUMPUR (BUTIRAN HALUS YG
LEWAT AYAKAN 0,06 mm) LEBIH DARI 5%
E. MODULUS HALUS BUTIR 1,5-3,8 DGN VARIASI BUTIR
SESUAI STANDAR GRADASI
 F. KHUSUS UTK BETON DGN TINGKAT
KEAWETAN TINGGI, AGREGAT HALUS HARUS
TDK REAKTIF TERHADAP ALKALI.
G. AGREGAT HALUS DARI LAUT/PANTAI, BOLEH
DIPAKAI ASAL DARI PETUNJUK LEMBAGA
PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN YG DIAKUI
 AGREGAT KASAR
A. BUTIR-BUTIR KERAS TDK BERPORI. INDEKS
KEKERASAN ≤ 5% (DIUJI DGN GORESAN BATANG
TEMBAGA)
B. KEKAL, TDK PECAH ATAU HANCUR AKIBAT PENGARUH
CUACA (TERIK MATAHARI & HUJAN). JIKA DIUJI DGN
NATRIUM SULFAT BAGIAN YG HANCUR MAKS. 12 %, JIKA DGN
GARAM MAGNESIUM SULFAT 18%.
C. TDK MENGANDUNG LUMPUR (BUTIRAN HALUS YG LEWAT
AYAKAN 0,06 mm) LEBIH DARI 1%
D. TDK BOLEH MENGANDUNG ZAT-ZAT REAKTIF TERHADAP
ALKALI
E. BUTIRAN AGREGAT YG PIPIH DAN PANJANG TDK BOLEH
LEBIH DARI 20%
F. MODULUS HALUS BUTIR ANTARA 6-7,1
DAN VARIASI BUTIR SESUAI STANDAR
GRADASI
G. UKURAN BUTIR MAKS. TIDAK BOLEH
MELEBIHI DARI : 1/5 JARAK TERKECIL
ANTARA BIDANG-BIDANG SAMPING
CETAKAN, 1/3 TEBAL PELAT BETON, ¼
JARAK BERSIH ANTAR TULANGAN.