Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIARE
DI RUANG CENDANA RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA

Disusun oleh:
KELOMPOK 6
Nama Anggota Kelompok:
1. Awalludin S. Putra, S.Kep 131723143013
2. Jaka Januar H., S.Kep 131723143006
3. Maria Wahyu M.P.,S.Kep 131723143033
4. Titah Khalimatus, S.Kep 131723143042
5. Dewi Fajarwati, S.Kep 131723143046

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIARE

Bidang Studi : Keperawatan Medikal Bedah


Topik : Diare
Sasaran : Keluarga klien
Hari/Tanggal : Kamis, 5 April 2018
Tempat : Ruang Cendana RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Waktu : 10.00 – 11.00 WIB
Pelaksana : Mahasiswa Profesi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

A. Latar Belakang Masalah


Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang. Di
Indonesia diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak balita.
Menurut hasil penelitian Akhmad Sofian pada tahun 2009 menunjukkan 116 anak usia 1-3
tahun menderita diare cair akut sebesar 66,38%, diare disertai lendir dan darah sebanyak
33,62% dimana penderita diare laki-laki 61,21% dan perempuan 38,79%. Menurut WHO,
diare membunuh 2 juta orang di dunia setiap tahun sedangkan di Indonesia diare merupakan
salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita. Berdasarkan data-data di atas, tidak
bisa dipungkiri bahwa diare masih menjadi permasalahan dalam masyarakat khususnya
keluarga di Indonesia hingga terkadang diare dianggap sebagai hal yang sepele. Padahal kalau
tidak ditangani dengan cepat dan tepat diare akan mengancam nyawa bagi penderit an ya .
Ku r an gn ya i n fo rm a si t ent a n g ke b er si h an l i n gk un ga n m au pun makanan
yang dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor
penyebab diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan
penting d a l a m m e n a n g g u l a n g i p e n y a k i t d i a r e i n i . A p a b i l a a d a s a l a h
s a t u a n g g o t a k el u a r ga ya n g t e r ke n a di a r e m ak a d a ri k e l ua r ga l a h ya n g
ha ru s m em b e ri k a n pertolongan pertama terhadap penderita. Namun tidak semua
keluarga paham dan mau melakukan perannya untuk menanggulangi penyakit diare
ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah kurangnya informasi mengenai
diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini.
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan informasi
kepada masyarakat, khususnya keluarga yang nantinya diharapkan dapat
menambah pengetahuan keluarga terhadap penanganan diare sehingga kel u a r ga
m am pu m en ga pl i ka s i ka n i n fo rm as i ya n g di d ap at u nt u k m e nc e gah terjadinya
penyakit diare di keluarga.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Diare selama 45 menit,
diharapkan yang menderita atau beresiko dapat memahami tentang penanganan
pertama Diare dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan pasien, keluarga pasien dan
pengunjung dapat menjelaskan kembali :
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Bahaya Diare
4. Penanganan Diare
5. Nutrisi bagi penderita Diare
6. Pencegahan Diare
7. Teknik Mencuci Tangan dengan Benar
8. Pembuatan dan Pemberian Oralit

D. Materi
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Bahaya Diare
4. Penanganan Diare
5. Nutrisi bagi penderita Diare
6. Pencegahan Diare
7. Teknik Mencuci Tangan dengan Benar

E. Strategi Pelaksanaan (Metode)


Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

F. Media Penyuluhan
Media Penyuluhan yang digunakan dalam penyuluhan ini yaitu:
1. PPT + LCD
2. Leaflet tentang Diare

G. Draft Rencana Proses Pelaksanaan


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Tugas SIE
1 3 Menit Pembukaan : Moderator: Membuka kegiatan.
 Memberi salam Peserta: Menjawab salam,
 Memperkenalkan diri anggota tim mendengarkan dan
 Menjelaskan tujuan pembelajaran memperhatikan.
dan materi Observer: Menyiapkan lembar
 Menjelaskan kontrak waktu dan observer.
mekanisme penyuluhan Fasilitator: Duduk di antara
peserta.
2 20 Menit Pelaksanaan :
 Menggali pengetahuan dan Penyaji: Menggali pengetahuan
pengalaman peserta terkait Diare : peserta, menjelaskan materi
1. Pengertian Diare penyuluhan, demonstrasi.
2. Penyebab Diare Peserta: Menyimak dan
3. Bahaya Diare memperhatikan, mengikuti
4. Penanganan Diare gerakan yang telah
5. Nutrisi bagi penderita Diare didemonstrasikan.
6. Pencegahan Diare Fasilitator: demonstrasi
7. Teknik Mencuci Tangan dengan penggunaan masker dan cuci
Benar tangan yang tepat, membagikan
8. Pembuatan dan Pemberian alkohol handscrub untuk cuci
Oralit tangan.
 Diskusi
Kesempatan peserta untuk bertanya
3 5 Menit Evaluasi : Moderator: Memimpin jalannya
 Meminta keluarga klien diskusi.
menjelaskan atau menyebutkan Fasilitator: Memfasilitasi
kembali : peserta bertanya.
1. Pengertian Diare Observer: Mendokumentasikan
2. Penyebab Diare pertanyaan dan jawaban atau
3. Bahaya Diare hasil diskusi.
4. Penanganan Diare Peserta: Bertanya, dan
5. Nutrisi bagi penderita Diare menjawab pertanyaan.
6. Pencegahan Diare
7. Teknik Mencuci Tangan dengan
Benar
 Memberikan pujian atas
keberhasilan keluarga pasien
menjelaskan pertanyaan dan
memperbaiki kesalahan, serta
menyimpulkan.
4 2 Menit Penutup : Penyaji dan fasilitator:
 Membagikan reward Membagikan reward .
 Mengucapkan terimakasih dan Moderator: menutup acara.
mengucapkan salam Peserta: Menjawab salam.
 Pembagian leaflet kepada peserta
penyuluhan

H. Metode Evaluasi
1. Metode evaluasi : Tanya jawab
2. Jenis evaluasi : Lisan

I. Setting Tempat
LCD + PPT

Moderator Penyaji Observer

Peserta Peserta

Peserta Peserta

Peserta Peserta

Peserta Peserta

Fasilitator

J. Pengorganisasian
1. Pembimbing Klinik : Misutarno, S.Kep., Ns., M.Kep
2. Pembimbing Akademik : Dr. Andri Setiya Wahyudi, S.Kep.Ns., M.Kep
3. Moderator : Maria Wahyu M.P., S.Kep
4. Penyaji : Dewi Fajarwati P, S. Kep
5. Fasilitator : - Jaka Januar, S.Kep
- Titah Khalimatus, S.Kep
6. Observer + Notulen : Awalludin S.P., S.Kep
K. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
1) Pembuatan SAP,dan leaflet dikerjakan maksimal 3 hari sebelumnya;
2) Penentuan tempat yang akan digunakan dalam penyuluhan sebelum hari pelaksanaan;
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan dilaksanakan;
2. Job Deskripsi
1) Moderator sudah mengatur jalannya penyuluhan, memberi salam, memperkenalkan tim,
menjelaskan tujuan pembelajaran dan materi, menjelaskan kontrak waktu dan
mekanisme penyuluhan serta menggali pengetahuan dan pengalaman peserta
2) Penyaji sudah menjelaskan materi dengan detail dan jelas dari setiap poin yang
disampaikan
3) Fasilitator sudah memfasilitasi peserta untuk bertanya, memotivasi agar peserta
bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan peserta
4) Observer sudah melakukan observasi selama pelaksanaan acara, membuat daftar hadir
peserta dan menulis laporan PKRS.
3. Evaluasi Proses
1) Pembukaan :
a. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
b. Menyampaikan tujuan
c. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme kegiatan
d. Menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan
2) Pelaksanaan :
a. Membagikan leaflet kepada peserta
b. Menggali pengetahuan dan pengalaman peserta penyuluhan mengenai
pengendalian dan pencegahan infeksi
c. Menjelaskan materi
d. Memberi kesempatan peserta untuk diskusi atau bertanya
e. Menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta penyuluhan
3) Penutup
a. Memberikan reward
b. Mengucapkan terima kasih dan salam
4) Peserta antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan berlangsung
5) Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir
6) Pelaksanaan kegiatan sesuai SAP yang telah dibuat
4. Evaluasi Hasil
1) Peserta yang datang dalam penyuluhan ini minimal 10 orang
2) Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir
3) Acara dimulai tepat waktu tanpa kendala
4) Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
5) Peserta terbukti memahami materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat dari
kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar
a. Pengertian Diare
b. Penyebab Diare
c. Bahaya Diare
d. Penanganan Diare
e. Nutrisi bagi penderita Diare
f. Pencegahan Diare
g. Teknik Mencuci Tangan dengan Benar
h. Pembuatan dan Pemberian Oralit
Lampiran
MATERI

1.1. Pengertian
Menurut World Healt Organization (WHO, 2005), penyakit diare adalah suatu
penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai
mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali
atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang
berdarah. Penyakit ini paling sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun
pertama kehidupan, dimana seorang anak bisa mengalami 1-3 episode diare berat
(Simatupang, 2004).
Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dan 3 kali sehari, disertai
konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang
dan satu minggu (Juffrie, dkk, 2010).
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak
seperti biasanya. Dan dapat disimpulkan bahwa diare adalah buang air besar yang
bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari 3 kali perhari dan konsistensi dari tinja yang
melembek sampai mencair.

1.2. Penyebab Diare

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya diare (Simatupang, 2005).
Diare disebabkan oleh masuknya kuman kedalam tubuh melalui perantara hewan, kuman
yang berada dalam makanan, air, melalui tubuh (tidak mencuci tangan waktu makan).
Berikut adalah faktor penyebab lainnya, yaitu :
1. Efek samping obat-obatan tertentu
2. Faktor malabsorbsi. Malabsorbsi ini pada zat yang mengandung karbohidrat, lemak,
dan protein.
3. Konsumsi alkohol dan kopi yang berlebihan
4. Faktor makanan. Faktor makanan ini yang seringkali bisa menyebabkan terjadinya
diare. Diantaranya yaitu akibat dari makanan basi, beracun, terlalu banyak lemak,
sayuran dimasak kurang matang.
5. Minum air tidak masak
6. Makan jajanan yang tidak bersih
7. Berak disembarang tempat
8. Makan dengan tangan kotor
9. Faktor psikologis. Psikologis ini ternyata juga berpengaruh keada angka kejadian dari
diare. Diantara faktor psikologis yang mempengaruhi terjadinya diare adalah rasa
takut, cemas, dan gelisah.

1.3. Bahaya Diare

Saat terjadi diare, feses yang dikeluarkan oleh penderita memiliki kandungan air
yang sangat tinggi (sangat encer). Selain itu, frekuensi buang air besar pun meningkat
secara drastis. Dalam sehari penderita bisa kehilangan lima liter cairan tubuh. Penderita
juga dapat kehilangan zat mineral (elektrolit) yang terlarut dalam cairan tubuh. Padahal
bersama cairan tubuh, elektrolit berperan dalam menjaga agar fungsi tubuh senantiasa
normal.
Karena kehilangan cukup banyak cairan tubuh, penderita bisa mengalami
dehidrasi. Dehidrasi berkelanjutan yang terjadi pada anak-anak atau balita dapat
mengakibatkan kematian. Namun pada orang dewasa, kematian akibat dehidrasi jarang
ditemukan.
Tingkat dehidrasi dapat dilihat dari gejala-gejala yang menunjukkan hilangnya
cairan tubuh. Pada tahap awal dehidrasi, penderita akan merasakan mulut kering dan rasa
haus yang berlebihan. Adapun tanda-tanda dehidrasi selanjutnya tergantung pada tingkat
dehidrasi yang dialami penderita.

1.4. Penanganan Diare


Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit sehingga penderita harus
diberi cairan sebanyak mungkin untuk mengganti cairan yang hilang. Sebagai pertolongan
pertama, diberi cairan rumah tangga seperti tajin, air sayur, air matang, teh. Disamping
itu, harus diberi cairan elektrolit berupa oralit. Jka tidak ada oralit, bisa menggunakan
larutan gula garam. Cara pembuatannya sebagai berikut : satu sendok teh munjung gula
pasir, seperempat sendok teh muntung garam, dilarutkan dalam satu gelas air matang
(200cc). Selanjutnya penderita diberi minum.
1.5. Nutrisi bagi penderita Diare
Kondisi peristaltik usus yang tidak memungkinkan, maka perlu diberi makanan
yang lunak untuk membantu peristaltik usus. Bagi bayi yang menyusui, ASI tetap
diberikan dan PASI diencerkan.
Diet BRAT adalah singkatan dari Banana, Rice, Applesuace, and Toast (pisang,
nasi, saus apel, dan roti panggang). Makanan tersebut penting dikonsumsi terutama 24
jam pertama diare yang dapat membantu meringankan diare serta memberikan vitamin
penting, mineral, dan karbohidrat yang mudah dicerna (diserap).
Bisa disimpulkan, makanan yang baik dikonsumsi saat diare antara lain :
a. Pisang
b. Beras
c. Sereal
d. Saus apel
e. Apel
f. Teh
g. Roti dan jelly
h. Yoghurt
i. Kentang rebus
j. Asupan cairan dan elektrolit (LGG / Oralit )
Menu diatas baik dikonsumsi untuk orang dewasa dan anak-anak, namun mengenai
makanan untuk bayi diare dibawah usia 12 bulan harus berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter.
Hindari makanan berikut ini saat diare, yaitu:
a. Makanan berlemak : gorengan dan makanan yang bersantan kental
b. Susu, mentega, es krim, dan keju
c. Minuman alkohol dan kafein
d. Pemanis buatan
e. Makanan yang menyebabkan gas berlebih : kubis atau kol, kacang-kacangan, brokoli,
dan kembang kol.
1.6. Pencegahan Diare

Adapun pencegahan diare adalah :

a) Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan


b) Menutup makanan dan minuman
c) Mencuci buah atau sayuran sebelum dimakan atau dimasak
d) Selalu minum air yang sudah dimasak
e) Menjaga kebersihan lingkungan : rumah, aliran air, sampah di buang pada tempatnya
dan ditutup
f) Makan makanan yang sehat dan bergizi

Bila telah dilakukan upaya pertolongan pertama namun diare masih terus
berlangsung segera bawa penderita ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

1.7. Teknik cuci tangan

Cuci tangan 7 langkah adalah tata cara mencuci tangan menggunakan sabun untuk
membersihkan jari-jari, telapak dan punggung tangan dari semua kotoran, kuman serta
bakteri jahat penyebab penyakit

Cuci tangan 7 langkah merupakan cara membersihkan tangan sesuai prosedur yang
benar untuk membunuh kuman penyebab penyakit. Dengan mencuci tangan paki sabun
baik sebelum makan ataupun sebelum memuali pekerjaan, akan menjaga kesehatan tubuh
dan mencegah penyebaran penyakit melalui kuman yang menempel di tangan. Berikut
langkah cuci tangan yang baik dan benar :

1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan tangan memakai air yang
mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara
lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian


6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar,


kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang
mengalir lalu keringkan memakai handuk bersih atau tisu.
DAFTAR PUSTAKA

FKUI. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Infomedika.

Suryono. 2009. Diare Akut. Jakarta: EGC.

Widjaja. 2010. Mengatasi diare dan keracunan pada balita. Jakarta: EGC.
Lampiran
DAFTAR HADIR PELAKSANAAN PENYULUHAN
DI RUANG CENDANA RSUD DR. SOETOMO

NO NAMA TANDA TANGAN


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
DAFTAR PERTANYAAN PENYULUHAN
DI RUANG CENDANA RSUD DR. SOETOMO

No Nama Pertanyaan Jawaban


LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN
DI RUANG CENDANA Dr. SOETOMO

Kriteria Struktur Kriteria Proses Kriteria Hasil


a. Kontrak waktu dan Pembukaan : a. Peserta antusias
tempat diberikan 1 a. Mengucapkan salam dan terhadap materi
hari sebelum acara memperkenalkan diri ( ) penyuluhan ( )
dilakukan ( ) b. Menyampaikan tujuan dan b. Peserta mendengarkan
b. Pembuatan satuan maksud tujuan( ) dan memperhatikan
acara penyuluhan, c. Menjelaskan kontrak waktu penyuluhan ( )
leaflet, flip chart ( ) dan mekanisme kegiatan ( ) c. Peserta yang datang
c. Peserta ditempat d. Menyebutkan materi sejumlah 10 orang ( )
yang telah ditentukan penyuluhan yang akan d. Acara dimulai tepat
( ) diberikan ( ) waktu ( )
d. Pengorganisasian Pelaksanaan : e. Peserta dapat megikuti
penyelenggaraan a. Menggali pengetahuan dan kegiatan sesuai dengan
penyuluhan pengalaman peserta aturan yang telah
dilakukan sebelum penyuluhan mengenai diare dijelaskan ( )
dan saat penyuluhan ( ) f. Peserta mampu
dilaksanakan ( ) b. Menjelaskan materi ( ) menjawab dengan benar
c. Menjelaskan pengertian 75% dari pertanyaan
hingga penatalaksanaan penyuluh ( )
diare ( )
d. Memberikan keempatan
kepada peserta untuk
bertanya ( )
e. Menjawab pertanyaan-
pertanyaan peserta ( )
f. Memberikan reward dan
leaflet kepada peserta ( )

Anda mungkin juga menyukai