Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS RESEP 2

I. RESEP ASLI

Dr Elang Widodo
SIP : 320 / X / 2000

Alamat rumah/praktek :
Jl Benalu no 11 Denpasar
Telp : (0361) 123456

Denpasar, 23 Juli 2010

R/ Sumagesic mg 400
M f l a pulv d t d no XII
S 3 d d pulv I

R/ Amoxsan mg 400
M f l a pulv dtd no XV
S 3 d d pulv I

Pro : Brian (8 tahun)

II. GAMBARAN SECARA KESELURUHAN


Resep yang diberikan belum cukup lengkap. Dosis pasien pediatric biasanya
diberikan berdasarkan berat badan, berat badan pasien tidak dicantumkan
dalam resep. Selain itu, tanggal penulisan resep, nama orang tua, alamat, jenis
kelamin, dan saat minum obat juga belum dituliskan. Penulisan identitas
pasien diperlukan untuk menghindari medication error pada saat penyerahan
dan perhitungan dosis.
III. SKRINING RESEP

A. Kelengkapan obat
Kelengkapan Resep Ada Tidak ada
Nama √
SIP √
Alamat rumah √
Identitas dokter
Alamat praktek √
No Telp √
Hari dan jam kerja √
Simbol R/ √
Superscriptio Nama Kota √
Tanggal resep √
Nama obat √
Inscriptio Kekuatan obat √
Jumlah obat √
Subscriptio BSO √
Frekuensi pemberian √
Jumlah obat √
Signatura
Waktu minum obat √
Informasi lain √
Paraf √
Penutup
Tanda tangan √
Nama √
Alamat √
Identitas pasien
Umur √
BB √
B. Jenis resep
Resep termasuk spesialitis karena menggunakan obat paten (nama paten dari
pabrik yang memproduksinya)

IV. KETERANGAN OBAT

 SUMAGESIC
Merk dagang : Sumagesic ®
Komposisi : Paracetamol 600 mg
Indikasi : Nyeri ringan sampai sedang, demam
Efek samping :Efek samping jarang ditemukan kecuali ruam kulit,
kelainan darah pancrearitis akut, dilaporkan setelah
penggunaan jangka panjang, penting : kerusakan hati (dan
lebih jarang kerusakan ginjal) setelah overdosis.
Kontra indikasi : Hipersensitifitas pada acetaminophen atau komponen lain
dalam formulasi
Peringatan : Berkurangnya fungsi hati dan ginjal, ketergantungan pada
alkohol
Interaksi : Meningkatkan efek : barbiturat, karbamazeoine,
hidantoins, isoniasid, rifampicin, dapat meningkatkan efek
hepatotoksik acetaminophen
Menurunkan efek : barbiturat, karbamazepine, hidatoins,
rifampicin, dapat mengurangi efek analgesik
acetaminophen.
Dosis : Anak < 12 tahun : 10 – 15 mg/kg/dosis setiap 4 – 6 jam
Jangan melebihi 5 dosis tersebut dalam 24 jam.
Mekanisme aksi : menghambat sintesis prostaglandin pada saraf sistem
pusat dan perifer, memblok pembentukan rangsang nyeri,
memproduksi antipiresis dengan penghambatan
hipotalamik pusat pengaturan panas.

 AMOXSAN
Amoxsan termasuk dalam OWA
Merk dagang : AMOXSAN®
Komposisi : Amoxycillin
Indikasi : Pengobatan otitis, media sinusitis, dan infeksi yang
disebabkan organisme pada saluran pernapasan, kulit, dan
urinary tract, sebagai profilaksis bakteri endocarditis pada
pasien yang akan dioperasi, bagian terapi dari eradikasi H
pylori
Kontraindikasi : hipersensitifitas terhadap amoksisilin, penisilin, atau
komponen lain pada formulasi
Peringatan : pada pasien gagal ginjal, pada sebagian besar pasein yang
terinfeksi mononukleosis penggunaan amoksisilin akan
menimbulkan ruam selama terapi
Efek samping : CNS : hipersensitifitas, bingung, agitasi, insomnia,
perubahan perilaku ruam
Dermatologi : eritema makropopulasr, stevens jhonson
syndrome, urticaria, hipersensitifitas vaskulitis
GI : mual, muntah, diare, hemoraggic colistis,
perubahan warna gigi menjadi coklat atau kuning (jarang
terjadi)
Hematologi : anemia, hemolitik anemia, trombositopenia,
eosinofilia
Hepatic : AST (SGOT) dan ALT (SGPT) meningkat,
cholestatic jaundice,
Renal : Kristaluria
Dosis : Anak berumur > 3 tahun dan BB < 40 kg : range dosis 20
– 50 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8 – 12 jam
Untuk telinga, hidung, tenggorokan, infeksi kulit :
ringan – sedang : 25 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap
12 jam atau 20 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8 jam
Otitis media akut : 80 – 90 mg/kg/hari dalam dosis terbagi
setiap 12 jam
Infeksi saluran pernapasan bawah : 45 mg/kg/hari dalam
dosis terbagi setiap 8 jam
Mekanisme aksi : .Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan
berikatan dengan satu atau lebih penisilin binding proteins,
sehingga dapat menghambat tahap transpeptidase sintesis
peptidoglikan pada dinding sel bakteri. Hal ini dapa
menghambat biosintesis dinding sel bakteri. Bakteri
akhirnya lisis karena aktifitas enzim autolitik dinding sel
Bentuk sediaan : kapsul, sirup kering, vial serbuk, tetes pedritatik,
dispersible tablet.

V. PERHITUNGAN DOSIS

 DOSIS UNTUK SUMAGESIC®


Dosis parasetamol untuk nyeri dan demam adalah 10 mg – 15 mg/kg/hari
setiap 4 – 6 jam. Dengan asumsi berat badan pasien = 21 kg
Dosis 1 x minum = (10mg/kg x 21 kg) – (15 mg/kg x 21 kg)
= 210 mg – 315 mg
Dosis untuk 1 x minum yang diresepkan dokter = 400 mg
Dosis 1 hari (setiap 6 jam) = (210 mg x 4) – (315mg x 4)
= 840 mg – 1260 mg
Dosis tidak boleh melebihi 5 kali dosis terapi dalam 24 jam
= (210 mg x 5) – (315mg x 5)
= 1050 mg – 1575 mg
Dosis yang diresepkan dokter dalam 1 hari = 400mg x 3
= 1200 mg
Melalui perhitungan di atas dapat diketahui bahwa pemberian dosis
parasetamo, tidak melebihi ambang dosis toksik sehingga masih
diperbolehkan.
 DOSIS UNTUK AMOXSAN ®
Dosis Amoxsan untuk infeksi pada tenggorokan yang parah adalah 40
mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8 jam. Asumsi berat badan pasien
adalah = 21 kg
Dosis 1 x minum = 40mg/kg x 21 kg
= 840 mg
Dosis yang diresepkan dokter dalam 1 hari = 3 x 400 mg = 1200 mg
Dosis 1 x minum (setiap 8 jam) = 840mg ; 3
= 280 mg
Dosis yang diresepkan dokter dalam 1 x minum = 400 mg
Melalui perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa pemberian amoxsan
adalah dossage too high (dosis berlebih).

VI. BENTUK SEDIAAN OBAT


Bentuk sediaan
VII. INTERAKSI OBAT
VIII. DIAGNOSA
IX. SARAN
X. RESEP YANG DISARANKAN

Anda mungkin juga menyukai