BAB I
PENDAHULUAN
1
`
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2
`
Organisasi adalah suatu system yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan
secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan (Indriyo
Gitosudarmo, 1997).
Dari sini dapat dikatakan atau ditunjukkan bahwa organisasi memiliki unsur-unsur.
Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
1) Sistem.
Bahwa organisasi adalah kumpulan dari sub-sub system.
2) Pola Aktivitas
Bahwa didalamnya ada aktivitas-aktivitas yang dilakukan orang yang dilaksanakan
secara relative teratur dan cenderung berulang.
3) Sekelompok Orang.
Organisasi adalah kumpulan orang-orang.
4) Tujuan.
Setiap organisasi didirikan adalah untuk mencapai suatu tujuan.
Kehidupan manusia di dunia tidak dapat terlepas dari organisasi. Setiap hari kita
berhubungan dan terlibat dengan organisasi dan hidup kita dipengaruhi dan mempengaruhi
organisasi dalam derajat yang berbeda-beda. Secara sadar kita terlibat dalam organisasi sebagai
siswa, karyawan, anggota gereja, warga negara dll.
Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan bersama. Definisi yang lain menyatakan organisasi sebagai kesatuan yang
memungkinkan masyarakat mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai individu secara
perorangan. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi dibentuk ‘by design’
untuk melayani kebutuhan manusia yang tidak dapat dicapai secara individu. Organisasi lebih
3
`
dari sekedar alat untuk menyediakan barang dan jasa tetapi juga menyediakan lingkungan di
mana sebagian besar dari kita menghabiskan kehidupan.
Sebuah studi tentang organisasi (termasuk oganisasi misi) terdiri dari individu, kelompok
individu, struktur dan proses organisasi. Gibson, Ivancevich,dan Donnelly menggambarkan
model organisasi sbb:
Struktur organisasi
Desain organisasi Desain pekerjaan
Proses organisasi
Komunikasi Pengambilan keputusan
Evaluasi prestasi kerja Sosialisasi/karier
Semua komponen dari model organisasi di atas menunjukkan bahwa setiap perubahan
variabel dapat mempengaruhi perilaku organisasi dan perilaku individu. Setiap perubahan
pimpinan, perubahan struktur dan proses organisasi dll pasti mempunyai pengaruh dalam
perilaku organisasi. Sebuah organisasi yang baik mempunyai visi dan misi yang jelas. Visi dan
misi ini berfungsi sebagai dasar acuan organisasi untuk mencapai tujuan. Model organisasi di
atas dibangun dengan dasar visi dan misi organisasi.
Organisasi merupakan wadah atau tempat persekutuan dua orang atau lebih manusia yang
melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan. Orang mendirikan organisasi karena, banyak
alasan antara lain karena organisasi dapat melakukan suatu kegiatan yang tidak mungkin
dilakukan seorang diri. Organisasi sangat penting dalam kehidupan masyarakat, karena dapat
memberikan berbagai keuntungan maupun dapat memberikan kemudahan dalam pencapaian
tujuan secara efektif dan efesien. Disamping organisasi dipandang sebagai wadah, organisasi
juga dapat dipandang sebagai proses manusia untuk berinteraksi dan bereaksi melakukan
4
`
berbagai aktifitas masing-masing. Karakteristik penampilan oraganisasi ditentukan oleh
manusianya sendiri, karena manusia dalam organisasi memiliki dua karakter utama, yaitu
perilaku(behavior) dan gaya(style). Dua karakter manusia ini dalam sebuah organisasi sangat
dipengaruhi oleh kejiwaan (psychology) atau roh manusia.
Setiap organisasi dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat senantiasa berusaha
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk tidak tergilas dari pesaing organisasi
lainnya maupun karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka peran dua karakter
manusia tersebut diatas sangat menentukan kekuatan suatu organisasi sebagai berikut :
1. Memisahkan tugas-tugas secara tegas dan jelas setiap anggota organisasi sehingga
pelaksanaannya dapat berhasil guna dan berdaya guna.
2. Memperkenal standar yang harus dipedomani,baik yang berkaitan dengan metode
kerja ,maupun kontrol kerja dalam organisasi.
3. Menetapkan upah atau gaji sebagai rangsangan manusia dalam organisasi secara
adil,sebagai alat pemotivasi untuk berkarya lebih giat lagi.
5
`
Kesimpulannya yang dapat diambil dari uraian di muka adalah bahwa perilaku
keorganisasian adalah suatu studi tentang apa yang dikerjakan oleh orang-orang
dalam organisasi dan bagaimana perilaku orang-orang tersebut dapat
mempengaruhi kinerja organisasi dengan bahan kajiannya adalah sikap manusia
terhadap pekerjaan, terhadap rekan kerja, imbalan , kerjasama dan yang lainnya.
e. Fred Luthan
Menurut Fred Luthan, Perilaku organisasi didefinisikan sebagai Studi dan
aplikasi dari pengetahuan tentang bagaimana orang, individu dan kelompok
bertindak dalam organisasi.
“Organizational Behavior (OB) is the study and application of knowledge about
how people, individuals, and groups act in organizations”
Ia menafsirkan hubungan manusia dan organisasi dalam bentuk keseluruhan dari
seorang manusia, Selurh kelompok, dan seluruh organisasi dan seluruh sistim sosial
(system approach). Sikap organisasi sangat penting bagi manajemen sumber daya
manusia, karena sikap ini akan mempengaruhi perilaku –perilaku organisasi. Sikap
– sikap yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan memfokuskan pada sikap
karyawan terhadap keseluruhan (Luthan, 1985).
f. Mathis-John H. Jackson,
Perilaku organisasi adalah bagaimana anggota organisasi yakin dan menerima
tujuan organisasional, serta berkeinginan untuk tinggal bersama atau meninggalkan
perusahaan yang tercermin dalam tindak tanduk dalam organisasi tersebut.
6
`
2. Komitmen berkelanjutan (continuence commitment): Komitmen berdasarkan
kerugian yang berhubungan dengan keluarnya karyawan dari organisasi. Hal ini
mungkin karena kehilangan senioritas atas promosi atau benefit,
3. Komitmen normatif (normative commiment): Perasaan wajib untuk tetap berada
dalam organisasi karena memang harus begitu; tindakan tersebut merupakan hal
benar yang harus dilakukan.
3. Proses
Proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara anggota
organisasi. Proses organisasi antara lain meliputi kominikasi, kepemimpinan,
proses pengambilan keputusan dan kekuasaan.
7
`
8
`
keberhasilan dan kegagalannya. Dan ilmu ekonomi mencoba menjelaskan perilaku
individu ketika mereka dihadapkan pada suatu pilihan.
Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang
bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. Gerakan hubungan
antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di
dalam organisasi.
Para pakar terkemuka pada tahap awal ini mencakup:
Frederick Winslow Taylor (1856-1915) adalah orang pertama yang mencoba mempelajari
perilaku manusia dalam pekerjaan dengan menggunakan pendekatan sistematik. Taylor
mempelajari karakteristik manusia, lingkungan sosial, pekerjaan, lingkungan fisik, kapasitas,
kecepatan, biaya serta hubungannya satu sama lain..
Elton Mayo, seorang warga Australia. Dalam tulisannya pada tahun 1931 ia menyarankan
manajer untuk memperhatikan kebutuhan emosional dari pekerja dalam pekerjaan.
Mary Parker Follett adalah seorang penulis yang melakukan analisa terhadap para
pekerja.Ia menyimpulkan bahwa pekerja mengalami kombinasi yang yang kompleks dari
kelakuan, kepercayaan dan kebutuhan. Ia menyarankan manajer untuk memotivasi karyawannya
("pull strategy’).
Douglas McGregor mengajukan dua teori yang agak berlawanan tentang sifat mendasar
manusia. Ia mengemukakan “Theory X”, yang berbau pesimistis dan negatif, dan “Theory Y”
yang merupakan pendekatan yang lebih modern dan menggunakan pendekatan positif. Ia
percaya manajer bisa mendapatkan hasil yang lebih baik jika mereka memperlakukan karyawan
sebagai manusia yang berkomitmen, bertanggung jawab dan kreatif.
Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika penemuan
logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang baru terhadap
sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi. Sejak tahun 1980-an, penjelasan-
penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini.
9
`
Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan
pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.
Perilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang. Jurusan studi
organisasi pada umumnya ditempatkan dalam sekolah-sekolah bisnis, meskipun banyak
universitas yang juga mempunyai program psikologi industri dan ekonomi industri pula.
BAB III
PENUTUP
10
`
1.1 Kesimpulan
Perilaku organisasi sangat penting digunakan dalam ruang lingkup keorganisasian karena
perilaku organisasi dapat mengetahui karakter para pelakunya. Perilaku organisasi merupakan
suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam kelompok organisasi yang
berhubungan langsung dengan ilmu – ilmu yang lainnya.
Organisasi merupakan suatu tempat berkumpulnya sekelompok orang yang memilki
tujuan bersama, memilki eksistensi dalam pencapainnya. Maka dari itu, perilaku organisasi
sangat berguna bagi para pelaku organisasi untuk mengetahui sifat – sifat/ karakter apa saja yang
dibutuhkan dalam berperilaku di organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
12