Anda di halaman 1dari 12

GASTROSCHISIS

Permulaannya, embrio sejajar rata dengan cincin umbilicus, yang ditandai secara
histology dengan hubungan epitel silinder dari epiblast (ektoderm) dan epitel kubus
------------------------------------------------- RD - Collection 2002 epitel dari amnion. Embrio terdiri dari dua lapis, epiblast (ektoderm) yang akan
----------------------------------------------- menjadi salah satu neuroektoderm atau epitel permukaan, dan hipoblast, yang
menjadi epitel dalam dari organ dalam perut. Pembentukan dari lapisan germinal
yang ketiga (mesoblast) muncul seiring dengan perubahan bentuk dari embrio.
Kelainan dinding perut merupakan kecacatan yang relatif sering, muncul kira-kira 1 Pemanjangan dari disk embrio dan pelengkungan longitudinal dan lateral terbentuk
dalam 2.000 kelahiran hidup. Pemeriksaan dinding depan abdomen dan penempelan silinder sehingga calon bentuk tubuh dapat dikenali.
tali pusat sangat dianjurkan di semua pemeriksaan USG pada trimester kedua dan Singkatnya embrio manusia berbentuk disk yang terdiri dari dua lapisan. Ini
ketiga. Dua kelainan yang tersering adalah gastroschisis dan omphalocele membutuhkan lapisan sel yang ketiga yang tumbuh diatas cincin umbilicus dan
Omphalocelle oleh Ambrois Pare (1510-1590) dilaporkan sebagai keadaan yang menjadi silinder dengan memanjang dan melekuk ke dalam. Lipatan dari tubuh
serius yang membutuhkan perhatian yang khusus karena prognosisnya yang jelek. (cephalic, caudal, lateral) bertemu ditengah embrio dimana amnion tertanam dalam
Sampai satu abad terakhir saat keberhasilan pertama dilaporkan dengan repair secara yolk sak. Kecacatan perkembangan pada titik ini menyebabkan berbagai macam
primer pada omphalocele. Pada abad ke sembilanbelas terminologi gastroschisis / kelainan dinding abdomen. Pada minggu keenam, pertumbuhan yang cepat dari
belly cleft pertama kali digunakan dan dipisahkan dari exomphalos, Moore dan midgut menyebabkan hernia fisiologis dari usus melalui cincin umblilikus. Usus
Strokes menyatakan bahwa terminologi gastroschisis disediakan untuk kelainan akan kembali kedalam kavum abdomen pada minggu kesepuluh, dan rotasi dan
defek dinding abdomen yang mempunyai penempelan tali pusat yang normal, tidak fiksasi dari usus timbul. Proses ini tidak terjadi pada bayi dengan gastroschisis atau
adanya kantong yang melindungi organ intra abdomen. Gastroschisis adalah omphalocele, menyebabkan peningkatan resiko volvulus midgut. (Moore, 1998)
penonjolan dari isi abdomen biasanya melibatkan usus dan lambung melalui Kemungkinan penjelasan secara embriologi dari kelainan dinding abdomen pada
lubang atau defek pada dinding abdomen disebelah kanan tali pusar. gastroschisis termasuk berikut ini.
Omphalocele defek pada dinding abdomen terletak ditengah, isi abdomen yang Kecacatan perkembangan jaringan mesenkimal pada tubuh yang terletak pada
keluar ditutupi oleh lapisan. Omphalocele biasanya berhubungan dengan kelainan pertemuan dinding abdomen yang mungkin pecah dengan meningkatnya
kromosom atau kelainan jantung sedangkan bayi dengan gastroschisis jarang tekanan abdomen.
ditemukan dengan kelainan tersebut kecuali adanya atresia usus. Nama lain : Involusi yang abnormal dari vena umbilikalis kanan atau kecelakaan pembuluh
Paraomphalocele, Laparoschisis, abdominoschisis darah melibatkan arteri omphalomesenteric menyebabkan kelemahan dinding
abdomen lokal yang kemudian pecah.
Epidemiologi Pecahnya omphalocele kecil yang kantongnya diserap dan tumbuhya jembatan
kulit antara defek dinding abdomen dan tali pusar telah ditemukan dalam USG
Dalam suatu penelitian di California menunjukan bahwa adanya kelainan ini
prenatal secara berurutan. (Glasser, 2003)
berhubungan dengan kehamilan pada wanita muda, status sosial ekonomi rendah
dan kehidupan sosial yang tidak stabil. Penggunaan aspirin, ibuprofen, dan
pseudoephedrine pada kehamilan trimester pertama dihubungkan dengan Genetika
peningkatan resiko gastroschisis mendukung teori kerusakan pembuluh darah
sebagai penyebabnya. Rokok, alkohol, dan obat-obat penenang memberikan Gastroschisis mempunyai data empiris yang rendah 3,5% tentang kemungkinan
kenaikan resiko malformasi. Penelitian epidemologi di eropa juga menunjukan timbulnya kejadian berulang pada saudara kandung. Sampai sekarang tercatat tujuh
peningkatan resiko terjadinya gastroschisis sampai 11 kali pada ibu dibawah umur kasus yang dipublikasikan adanya kejadian berulang pada suatu keluarga. Pada
20 tahun. Kelainan kromosom dan anomali lain sangat jarang ditemukan pada keluarga ini muncul pada saudara kandung, saudara satu orang tua, sepupu pertama,
gastroschisis, kecuali adanya atresia intestinal. Bayi dengan gastroschisis biasanya sepupu kedua, paman dan keponakannya. Dalam keluarga ini semua yang terlibat
kecil untuk masa kehamilannya. (Aschraft, 2000) berhubungan darah dari ibu. Ada juga keluarga yang mengalami kelainan oleh
saudara kandung dan satu kasus lagi yang dialami dua saudara yang satu ayah. Dari
pengalaman mereka ini merupakan kasus pertama yang muncul pada saudara
Embrologi kandung seayah. Setelah semua kasus yang dilaporkan tersebut melalui jalur
Pertumbuhan janin dan pembentukannya diatur oleh proses spesifik pada waktu dan maternal, satu melalui paternal yang menyebabkan ahli berspekulasi adanya jejak
tempat yang tepat. Percepatan pertumbuhan yang sering diikuti oleh perlambatan. genetik yang berperan dalam penyakit ini. Tetapi obsevasi yang dilakukan tidak
Diferensiasi seluler, proliferasi, migrasi, dan deposisi terlibat dalam pembentukan menunjukan hal yang sama.
jaringan baru.
Dari kasus-kasus tersebut kita menegakan diagnosis dengan USG, dan membedakan Klinis perbandingan antara Omphalocele Gastroschisis
antara gastroschisis dengan omphalocele melalui letak masuknya tali pusat, adanya Faktor Omphalocele Gastroschisis
lapisan penutup, dan organ apa yang keluar melalui defek. Dengan keakuratan Lokasi Cincin umbilicus Samping umbilikus
mendekati 100%. Pembedaan ini sangat penting pada kehamilan dini karena
Defek ukuran Besar (2-10 cm) Kecil (2-4 cm)
seringnya ditemukan kelainan lainnya dan kelainan kromosom pada omphalocele
Jadi dari penelitian ini dapat disimpulkan adanya kemungkinan kejadian dalam Tali pusat Menempel pada kantong Normal
keluarga yang rendah 3,5%, jalur transmisi penyakit ini secara signifikan dapat Kantong Ada Tidak
terjadi melalui kedua jalur baik maternal maupun paternal. Pemeriksaan USG pada Isi Hepar, usus. Usus, gonad.
keluarga penderita diindikasikan sebagai diagnosis dini. (Maness, Phillips, & Cohen, Usus Normal Kusut , meradang
1994) Malrotasi Ada Ada
Diagnosis Abdomen
Ada Ada
kecil
Sekitar minggu ke 16 dari kehamilan, bisa dilakukan pemeriksaan protein yang
disebut alphafetoprotein (AFP). Bila mana hasilnya tidak normal atau tinggi maka Fungsi
Normal Fungsi menurun pada awal
dokter spesialis kandungan biasanya akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi Intestinal
USG. USG akan menunjukan adanya kelainan dibagian luar perut bayi. Biasanya Tidak biasa kecuali atresia
Anomali lain Sering (30-70%)
dokter akan melihat adanya usus diluar perut bayi, melayang di cairan amnion. AFP usus.
sendiri bermanfaat pada trimester kedua kehamilan. Ini berguna untuk kelainan American Pediatric Surgical Association, 2004
omphalocele maupun gastroschisis yang secara statistik kadar AFP gastroschisis
lebih besar daripada omphalocele. Serum kehamilan yang lain seperti estriol dan Liver hampir tidak pernah berada diluar abdomen hanya lambung, usus halus, dan
Human Chorionic Gonadotropin, tidak terbukti berguna secara klinik usus besar yang biasanya diluar. Usus mungkin terjadi perforasi pada 5% penderita.
Pada masa kehamilan awal ibu tidak akan merasakan kelainan atau kejanggalan Biasanya ovarium dan tuba falopii pada perempuan dan undescesus testis pada laki-
dalam kehamilannya saat mereka mengandung bayi dengan gastroschisis. laki berada diluar. Ruangan cavum abdomen biasanya kecil. Kedua jenis kelamin
Pemeriksaan tambahan biasanya tidak dilakukan karena keadaan ini tidak terkena secara sama. Ibu yang umur belasan sekitar 25%. Sekitar 40% mereka
berhubungan dengan kelainan janin lainnya. Kadang-kadang janin mengalami prematur atau kecil untuk masa kehamilan. Bayi dengan gastroschisis biasanya
obstruksi usus sebagai konsekuensi dari gastroschisis. Bayi dengan gastroschisis mempunyai malrotasi dan kira-kira 23%mempunyai atresia usus atau stenosis.
diawasi secara hati-hati dengan USG untuk memastikan apakah pertumbuhannya (Stovroff dan Teague, 2003) Begitu dilahirkan bayi dengan gastroschisis akan
cukup saat didalam uterus dan memeriksa kerusakan pada ususnya. Kerusakan usus mengalami problem yang sangat serius karena usus yang terpapar. Suhu yang
dapat diakibatkan oleh pemaparan cairan amnion atau karena kerusakan pembuluh menurun, kehilangan cairan, dan infeksi merupakan masalah utama yang mesti
darah pada usus yang terbuka. Interval dari pemeriksaan USG serial ini tergantung dihindar. Biasanya digunakan plastik steril untuk memasukan usus. ( BMS, 2004)
dari keadaan kehamilan dan janin. (UCSF, 2002)

Gambaran klinis Penatalaksanaan


Defek biasanya hampir sama bentuk dan ukuran dan tempatnya, 5cm vertikal, Bila usus atau organ intra abdomen terletak diluar abdomen, maka ini akan
dan pada 95% kasus ditemukan defek disebelah kanan umbilicus meningkatkan resiko kerusakan bila melewati kelahiran normal. Banyak ahli
Adanya inflamasi yang luas dari usus yang menjadikan pembengkakan usus dan menganjurkan diberlakukan seksio sesaria untuk semua kasus gastroschisis dan
kekakuan sangat mengganggu masuknya usus dan penutupan dinding abdomen. omphalocele. Pada kenyataan adanya resiko kehamilan normal hanyalah teori, dan
Inflamasi juga mengubah bentuk dari usus yang menjadikan kesulitan dalam persalinan pervaginam tidak meningkatkan resiko komplikasinya. Atas dasar alasan
menentukan apakah ada atresia dari usus. tersebut beberapa ahli merekomendasikan persalinan normal. Kecuali ada alasan
Bila usus bisa masuk ke cavum abdomen, inflamasi akan menurun, usus dari bagian obstetrik untuk dilakukan seksio sesaria.
melunak, dan bentuk kembali ke normal. Koreksi untuk atresia usus sampai saat
ini masih lebih baik dengan penundaan, biasanya 3 minggu setelah operasi Selama dalam uterus janin dengan gastroschisis akan terlindung baik dari trauma
pertama. dan komplikasi. Setelah lahir usus yang terpapar harus dilindungi dari trauma,
Kelainan fungsi dari usus membutuhkan waktu lama sampai normal, dari 6 infeksi, dan dehidrasi, kemudian bayi baru dapat dibawa secara aman ke rumah
minggu sampai beberapa bulan. sakit rujukan setelah prosedur tersebut dijalankan. Bila diagnosis sudah dapat
ditegakan dalam kandungan, sangatlah beralasan bila kelahiran dilakukan di rumah dengan peregangan otot abdomen, mengosongkan lambung dan kandung kemih,
sakit pusat rujukan mengosongkan kolon secara manual.
Satu hal yang paling diperhatikan dalam gastroschisis adalah usus yang menjadi Faktor utama untuk mereduksi isi abdomen yang keluar adalah menurunkan
sangat rusak karena terpapar, yang fungsinya juga sangat menurun dan bayi akan peradangan intestinal, yang menyebabkan perubahan dari kaku, menggumpal,
mengalami perawatan di ruang intensif untuk waktu yang sangat lama. Seperti menjadi lunak , lentur yang nanti akan menyelinap masuk ke rongga abdomen.
diketahui bayi dengan gastroschisis mempunyai usus yang sangat rusak, tebal, kaku, Penutupan yang terlalu kencang dari dinding abdomen harus dihindari, bila
dan mengelupas. Salah satu teori dari kerak ini adalah ( pada kenyataannya beberapa melewati batas diafragma akan menyebabkan peningkatan tekanan inspirasi untuk
bayi sedikit atau tidak mempunyai kerak yang mengelupas ini.) disebabkan karena mengkompensasi peningkatan tahanan jalan nafas. Pada umumnya, tekanan puncak
lamanya usus terpapar oleh cairan amnion menyebabkan kerusakan yang progresif. inspirasi PIPs, lebih tinggi dari 25 mmHg harus dihindari, High-frequency
Dalam lain kata membatasi waktu pemaparan usus oleh cairan amnion ( atau oscillatory merupakan alternatif untuk ventilasi konvensional bila tekanan intra
mengencerkan cairan tersebut dengan cairan saline steril ke dalam rahim) secara abdomen mulai naik. Sebagai tambahan , penutupan yang terlalu kencang
teori dapat menurunkan terjadinya kerusakan pada usus. menghalangi venous return ke jantung, mengurangi cardiac output dan menurunkan
aliran darah ginjal dan laju filtrasi ginjal. Trombosis vena renalis dan gagal ginjal
Pre operatif mungkin terjadi. Hilangnya aliran darah mesenterika akan meningkatkan
Segera diberikan cairan melalui jalur vena. Daerah luas pada usus yang terpapar berkembangnya NEC.
menyebabkan kehilangan cairan dan panas yang cepat dengan konsekuensi adanya Untuk menghindari masalah ini, dipakai tehnik untuk memonitor CVP central
sok hipovolemik dan hipotermi. Kebanyakan bayi telah mengalami banyak venous pressure (CVP), tekanan intra abdomen, tekanan intra vesika, dan tekanan
kerusakan iskemi jaringan pada organ tubuhnya karena defisit perfusi. Pemberian dalam gaster ( yang tidak boleh lebih dari 20 cm air )
cairan 20 ml/kg segera diberikan setelah terpasang jalur intravena. Resusitasi hanya (Glasser, 2003)
menggunakan D5/RL atau D5/RL ditambah albumin . pemberian cepat setara
dengan tiga sampai empat kali kecepatan cairan rumatan harus dipastikan sampai Tehnik operasi
produksi urin mencapai 1,5 sampai 2 ml/kg/jam atau 40 ml/kg/hr. Bayi diletakan pada pada meja operasi dengan penghangat dalam stadium anastesi
Usus yang terpapar harus dilindungi dengan kasa lembut mengandung NaCl dengan terintubasi. Antiseptic medan operasi dengan povidone iodine. Kemudian daerah
sedikit larutan antiseptik. Kemudian usus harus dijaga agar usus tidak melipat diatas yang telah di antisepsis ditutup dengan kasa steril diatas abdomen. Asisten
tepi defek sehingga arteri mesenterika tidak terjepit. Bila defek kecil dan arteri melakukan irigasi melalui rektum dengan kateter besar dengan larutan hangat
mesenterika terjepit maka dilebarkan sampai di tengah 1-2 cm untuk melebarkan dengan 1% asetillsitein. Keteter dibimbing melalui usus sampai semua mekonium
defek dan membebaskan jepitan. Lindungi usus dengan kasa gulung yang lembut keluar.
beberapa kali diakhiri dengan ikatan angka delapan akan menjaga usus adekuat. Prosedur ini dilanjutkan dengan dekompresi lambung dan duodenum dengan pipa
Bayi kemudian ditempatkan pada kantong plastik dengan kepala diluar untuk orogastrik. Ini akan mengurangi ukuran usus yang akan dimasukan kedalam kavum
mengurangi kehilangan cairan ke udara luar. abdomen. Usus dan dinding abdomen sekali lagi di antisepsi dengan povidon iodine,
Segera diberikan antibiotik spectrum luas, pemasangan selang orogastrik untuk kasa steril diganti dengan yang baru. Pembuluh darah umbilical dan urakus biasanya
dekompresi dan mencegah pnemonia aspirasi. Usaha luar biasa dibutuhkan untuk terletak dibawah kulit jauh dari defek. Bila defek di abdomen keberukuran kecil
menjaga temperatur tubuh normal saat resusitasi dan transport. Alat transport yang maka diperlebar dengan irisan ke atas kearah xipoid dan ke bawah kearah pubis.
baik harus diusahakan. Bila kanulasi intravena mengalami kesulitan maka segera Kulit tidak boleh dipisahkan dari tepi defek untuk saat ini, karena masih mungkin
dikirim tanpa menunggu. ( Filston & Izant, 1985) untuk menggunakan kantung silo.
Dinding abdomen diregangkan. Jari salah satu tangan diletakan pada dinding
Operasi pada gastroschisis bertujuan untuk memperbaiki defek congenital dimana posterior abdomen sedangakan jari tangan yang lain menekan dengan konstan
sebagian atau seluruh usus beserta organ intra abdomen berada di luar abdomen. menggunakan gerakan memijat ke anterior dan lateral dinding. Prosedur ini
Mengembalikan organ-organ tersebut ke dalam cavum abdomen melalui defek, dilakukan harus dengan kuat. Untuk relaksasi selanjutnya mungkin dibutuhkan
menutup defek bila mungkin atau membuat kantong steril untuk melindungi usus pemotongan fasia pada garis tengah di bawah kulit ke atas ke xipoid ke bawah ke
pada saat mereka perlahan masuk ke cavum abdomen. pubis. Kemudian dengan diseksi tajam yang hati-hati usus saling dipisahkan dan
Pada tahun 1969, Allen and Wrenn melakukan modifikasi pada tehnik Schuster’s untuk eksudat gelatine di buang.
penanganan gastroschisis. Lembaran Silastic dijahitkan pada defek dinding abdomen Prosedur ini akan membebaskan usus dari pemendekan dan kekakuan. Tetapi
luas seluruh ketebalannya dan menutupi seluruh usus yang keluar, reduksi dipermudah tidak perlu dilakukan tindakan atau usaha untuk mengelupas lapisan yang
mengering. Karena ini adalah lapisan seromuskular yang menebal, udem dan
pelepasannya akan menyebabkan perdarahan. Setelah itu seluruh usus diperiksa akan berkepanjangan dan menjadi masalah. Maka diadakan peningkatan
untuk mencari kelainan yang lain. Dicari daerah dengan ganggren, perforasi, atau bertahap volume dan konsentrasi dari formula predigesti dan dijalankan sampai
atresia yang nantinya akan direseksi dan dilakukan anastomose usus end to end. dapat menerima volume dan konsentrasi penuh. Baru kemudian formula standard
Sekali lagi abdomen diregangkan ke segala arah, tapi kali ini diberikan pelumpuh yang komplek bisa ditambahkan pada awalnya sebagian kecil dari seluruh
otot oleh anestesi. Usus ditempatkan dalam abdomen, dimulai dengan meletakan volume makanan. ( Filston & Izant, 1985)
duodenum dan jejunum di sebelah kanan, kolon dan sekum diletakan disebelah kiri
sehingga posisi non rotasi tetap dipertahankan. Terkadang, testis kiri berada diluar Komplikasi:
rongga abdomen. Maka testis dimasukan kedalam scrotum melalui cincin luar dan
Distress pernapasan (kesalahan peletakan isi abdomen akan menyebabkan
dijahitkan dengan scrotum. Bila semua bagian usus telah masuk ke abdomen yang
gangguan pengembangan paru)
telah diregangkan maka usaha selanjutnya untuk menutup fasia, dalam banyak kasus
Nekrosis usus / nekrosis.
penutupan fasia secara langsung dapat dilakukan. Menggunakan benang absorbable
Bentuk pusar dapat mengalami bentuk yang tidak normal walaupun dengan
3.0 monofilamen.
bekas luka yang tipis.
Bila penutupan fasia terlalu kencang maka kulit dideseksi kebelakang dari defek 2
Komplikasi dari operasi abdomen adalah peritonitis dan paralisis usus
cm dan fasia dibebaskan ke xipoid dan ke pubis. Setelah meregangkan kulit, kulit
sementara
dijahit subkutikuler dan ditutup dengan plester steril. Ini tidak meninggalkan hernia
Bila kerusakan usus halus terlalu banyak, bayi mungkin akan mengalami short
ventralis yang besar tetapi hanya diastasis pada garis tengah yang akan ditutup
bowel syndrome dan mengalami gangguan pencernaan dan penyerapan.
dengan mudah pada tahun pertama. Tetapi tetapi bila tetap tidak memungkinkan
maka akan digunakan lapisan silastik setebal 0,007 inc dengan jahitan matras atau
angka delapan ke kulit fasia dan peritoneum, permukaan yang halus dihadapkan ke Prognosis
usus, kedua silo kemudian dijahit dengan jahitan kontinyu, setelah itu diantisepsis Prognosis tergantung dari derajat beratnya masalah yang muncul, termasuk
dengan povidon iodine. Dan ditutup ulang dengan silo lapisan kedua. prematuritas, atresia intestinal, usus yang pendek, dan disfungsi usus karena
(Raffensperger, 1990) Pada keadaan usus yang odem dan kaku sangat berat mungkin peradangan.
tidak dapat dilakukan perbaikan primer pada kelainan atresia atau stenosis. Kelainan Banyak bedah anak percaya bahwa prognosis meningkat karena pemeriksaan USG
ini dapat diperbaiki dalam waktu 6-8 minggu pada saat radang dan penebalan sudah dan diagnosis pada kehamilan yang menyebabkan kita bisa menentukan cara terbaik
mengalami resolusi. Bila ada kasus volvulus atau nekrosis usus yang tidak viabel untuk melahirkan bayi tersebut di senter pengobatan. Tahun lalu penutupan abdomen
harus direseksi yang kemudian langsung di anastomosis. Tetapi bila keadaan sangat secara langsung pada bayi dengan gastroschisis tidak wajar, biasanya kita
jelek maka dilakukan enterostomi proksimal sesuai kebutuhan. (Geissler, 2000) memerlukan silo untuk menutup defek. Sekarang penutupan primer sudah dapat
dicapai. Pada suatu penelitian menyebutkan bahwa prognosis omphalocele tiga kali
Post operasi lebih buruk dibanding dengan gastroschisis karena seringnya kasus yang
Pemberian perlindungan antibiotik berhubungan dengan kelainan congenital yang lain. (Stovroff dan Teague, 2003)
Melakukan penutupan menyeluruh sesegera mungkin. Tiga sampai empat hari
seharusnya sudah dapat menyelesaikan penutupan bila menggunakan silo.
Memenuhi dan menjaga volume secara penuh. Mungkin memerlukan jumlah
cairan yang besar pada bayi yang mempunyai mengalami hipoperfusi yang berat
pada integritas kapilernya.
Pengawasan analisa gas darah dan tekanan vena sentral. Diperlukan bantuan
pada ventilasi dan kardiak output. Tekanan positif dan ekspiratori sangatlah
penting untuk bayi yang mengalami kerusakan kapiler.
Mengenali sepsis sesegera mungkin dengan pengawasan hitung trombosit dan
pengawasan kultur darah, dan melakukan terapi sebaik mungkin bila itu
muncul.
Memulai nutrisi total parenteral sesegera setelah pemasangan monitor vena sentral.
TPN diteruskan sampai pemberian nutrisi peroral dapat diterima.
Terutama pada bayi yang mempunyai volvulus atau atresia yang direpair akan
OMPHALOCELE
------------------------------------------------- RD - Collection 2002
mempunyai usus yang pendek, ketidak mampuan mengkonsumsi nutrisi per oral -----------------------------------------------
sebaiknya dilakukan pada umur 3-6 bulan. Penderita omphalocele besar dengan
kelainan ganda mempunyai prognosis yang buruk. Penatalaksanaan secara
Sejarah konservatif menjadi suatu pilihan yang layak dikemukakan. Adam et al memberikan
Omphalokel secara bahasa berasal dari bahasa yunani omphalos yang berarti rekomendasi penatalaksanaan omphalocele mayor secara konservatif sebagai pilihan
umbilicus=tali pusat dan cele yang berarti bentuk hernia. Omphalokel diartikan utama
sebagai suatu defek sentral dinding abdomen pada daerah cincin umbilikus Sudah lama dikenal bahwa omfalokel sering berhubungan dengan kelainan penyerta
(umbilical ring) atau cincin tali pusar sehingga terdapat herniasi organ-organ lain, hal ini menunjukkan keikutsertaan perkembangan embriologi secara umum.
abdomen dari cavum abdomen namun masih dilapiasi oleh suatu kantong atau Kelainan penyerta terjadi antara 30% sampai dengan 70% termasuk kelainan
selaput. Selaput terdiri atas lapisan amnion dan peritoneum. Diantara lapisan kromosom (trisomi 18, 21), frekwensinya cenderung menurun, kelainan jantung
tersebut kadang-kadang terdapat lapisan wharton’s jelly. kongenital, sindrom Beckwith-Wiedemann (bayi dengan besar masa
Omphalokel dideskripsikan pertama kali oleh seorang ahli bedah Prancis bernama kehamilan;hiperinsulinisme; viseromegali dari ginjal, glandula suprarenalis dan
Ambroise Pare pada tahun 1634. Dia mendeskripsikan omphalokel secara akurat dan pankreas; makroglosia; tumor hepatorenal; ekstrofia kloaka); Pentalogi Cantrell dan
melakukan penatalaksanaan secara konservatif berupa pemberian agen-agen sindrom Prune Belly (tidak tumbuhnya otot dinding abdomen, kelainan
eskarotik pada permukaan selaput omphalokel uintuk merangsang epitelisasi. genitourinaria, kriptorcismus). Atresia usus mungkin pula dijumpai dan diperkirakan
Pendekatan penatalaksanaan tersebut kemudian menimbulkan beberapa masalah sebagai suatu akibat dari iskemia yang ditimbulkan oleh tekanan dari tepi defek
diantaranya memerlukan waktu yang lama, sehingga membutukan pula nutrisi dan dinding abdomen.
me metabolik yang toll. Selaput dapat pula pecah yang berakibat terjadinya infeksi.
Baru kemudian pada tahun 1948, Robet Gross di Boston memperkenalkan suatu
metode penutupan omphalokel yang besar dan sukses. Dia mendeskripsikan Embriologi
penutupan omphalokele melalui 2 tahap. Tahap pertama ialah membuat skin flap
Pada awal minggu ke-3 perkembangan emrio, saluran pencernaan terbagi menjadi
untuk melindungi organ-organ abdomen yang mengalami herniasi. Tahap kedua
foregut, midgut dan hindgut. Pertumbuhan ini berhubungan erat dengan lipatan
ialah merepair hernia ventralis.
embrio (embryonic fold) yang berperan dalam pembentukan dinding abdomen.
Schuster pada tahun 1967 kemudian memperkenalkan penggunaan material prostetik
Lipatan embrio tersebut terbagi menjadi :
untuk memproteksi organ-organ abdomen selama tahapan pertama tersebut.
 Lipatan kepala (cephalic fold)
Akhirnya pada tahun 1969, Allen dan Wrenn memeperkenalkan pada suatu teknik
Letak di depan mengandung foregut yang membentuk faring, esophagus dan
“Silo”, dimana organ-organ abdomen yang mengalami herniasi ditutup dengan satu
lambung. Kegagaan perkembangan lapisan somatic lipatan kepala akan
lapis silastic yang dilekatkan ke fascia dinding abdomen. Organ–organ abdomen
mengakibatkan kelainan dinding abdomen daerah epigastrial disebut mfalokel
tersebut kemudian dimasukkan secara bartahap kedalam kavum abdomen melalui
epigastrial.
progessiv tightening/tekanan manual dalam beberapa hari. Semenjak penenemuan
itulah penutupan defek omphalokel secara primer dimungkinkan pada masa-masa
 Lipatan samping (lateral fld).
awal bayi. Sampai saat ini berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan hasil klinik
Membungkus midgut dan bersama lipatan lain membentukcincin awal
yang memuaskan. Usaha tersebut meliputi manajemen prenatal dan postnatal.
umbilicus. Bila terjadi kegagalan mengakibatkan abdomen tidaktertutup dengan
sempurna pada bagian tengah. Pada kelaianan ini cincin umbilicus tidak
terbentuk sempurna sehingga tetap terbuka lebar  omfalokel
Omphalocele suatu keadaan dimana viseral abdominalterdapat di luar cavum
abdomen tetapi masihdi dalam kantong amnion. Omphalocele dapat diartikan
 Lipatan ekor (caudal fold)
sebagai kantong bening tidakberpembuluh darah yang terdiri darilapisan peritoneum
Membungkus hindgutyang akan membentuk kolon dan rectum. Kegagalan
dan lapisan amnion pada pangkal tali pusat. Omfalokel adalah herniasi sebagian
pertumbuhan lapisan splangnikus dan an somatic mengakibatkan atresia ani,
isi intra abdomen melalui cincin umbilikus yang terbuka ke dalam dasar tali
omfalokel hipogastrikus
pusat. Ukurannya bervariasi dalam sentimeter, di dalamnya berisi seluruh midgut,
gaster dan hepar. Sekitar 70% kasus, omfalokel berhubungan dengan kelainan yang
lain. Kelainan terbanyak adalah kelainan kromosom.
Pada perawatan konservatif kendala yang ada adalah perawatan yang lama, hasil yang Awal terjadinya omphalokel masih belum jelas dan terdapat beberapa teori
meragukan dengan peningkatan risiko infeksi. Sedang pada pendekatan operatif embriologi yang menjelaskan kemungkinan berkembangnya omphalokel. Teori
kendala perlunya reintervensi. Pada omphalocele besar reparasi dinding abdomen yang banyak disebutkan oleh para ahli ialah bahwa omphalokel berkembang
karena kegagalan migrasi dan fusi dari embrionik fold bagian kranial, caudal berperan pada timbulnya insufisiensi plasenta dan lahir pada umur kehamilan
dan lateral saat membentuk cincin umbilikus pada garis tengah sebelum invasi kurang atau bayi prematur, diantaranya bayi dengan gastroschizis dan
miotom pada minggu ke-4 perkembangan. Teori lain menyebutkan bahwa omfalokel paling sering dijumpai.
omphalokel berkembang karena kegagalan midgut untuk masuk kembali ke kavum  Defisiensi asam folat, hipoksia dan salisilat menimbulkan defek dinding
abdomen pada minggu ke-12 perkembangan. abdomen pada percobaan dengan tikus tetapi kemaknaannya secara klinis
Sebagaimana diketahui pada minggu ke-4 perkembangan, dinding abdomen embrio masih sebatas perkiraan. Secara jelas peningkatan MSAFP (Maternal Serum
berupa suatu membran tipis yang terdiri dari ektoderm dan mesoderm somatik yang Alfa Feto Protein) pada pelacakan dengan ultrasonografi memberikan suatu
disebut sebagai somatopleura. Somatopleura memiliki embrionik fold yaitu kranial, kepastian telah terjadi kelainan struktural pada fetus. Bila suatu kelainan
kaudal dan lateral. Pada minggu ke-4 tersebut secara simultan terjadi pertumbuhan didapati bersamaan dengan adanya omfalokel, layak untuk dilakukan
kedalam mesoderm dari embrionik fold somatopleura bagian kranial, kaudal dan amniosintesis guna melacak kelainan genetik.
lateral yang mulai mengadakan fusi pada garis tengah untuk membentuk cincin  Polihidramnion, dapat diduga adanya atresia intestinal fetus dan
umbilikus. Pada minggu ke-4 sampai ke-7, somatopleura diinvasi oleh miotom yang kemungkinan tersebut harus dilacak dengan USG.
terbentuk disebelah lateral dari vertebra dan bermigrasi ke medial. Selama itu juga
midgut mengalami elongasi dan herniasi ke umbilical cord. Miotom merupakan
segmen primitif sepanjang spinal cord yang nantinya masing-masing segmen
tersebut berkembang menjadi muskulus dan diinervasi oleh nervus spinalis. Pada Diagnosis
minggu ke-8 sampai ke-12 miotom berdiferensiasi menjadi 3 lapis otot dinding perut Diagnosis omfalokel adalah sederhana, namun perlu waktu khusus sebelum operasi
dan mengadakan fusi pada garis tengah. Akhirnya pada minggu ke-12 rongga dikerjakan, pemeriksaan fisik secara lengkap dan perlu suatu rontgen dada serta
abdomen janin sudah cukup kuat sebagai tempat usus yang akan masuk kembali dan ekokardiogram. Pada saat lahir, omfalokel diketahui sebagai defek dinding abdomen
berputar yang kemudian menempati pososi anatomisnya. pada dasar cincin umbilikus. Defek tersebut lebih dari 4 cm (bila defek kurang dari 4
cm secara umum dikenal sebagai hernia umbilikalis) dan dibungkus oleh suatu
kantong membran atau amnion. Pada 10% sampai 18%, kantong mungkin ruptur
Etiologi dalam rahim atau sekitar 4% saat proses kelahiran. Omfalokel raksasa (giant
Penyebab pasti terjadinya omphalokel belum jelas sampai sekarang. Beberapa faktor omphalocele) mempunyai suatu kantong yang menempati hampir seluruh dinding
resiko atau faktor-faktor yang berperan menimbulkan terjadinya omphalokel abdomen, berisi hampir semua organ intraabdomen dan berhubungan dengan tidak
diantaranya adalah infeksi, penggunaan obat dan rokok pada ibu hamil, defisiensi berkembangnya rongga peritoneum serta hipoplasi pulmoner. Klasifikasi menurut
asam folat, hipoksia, penggunaan salisilat, kelainan genetik serta polihidramnion. Omfalokel menurut Moore ada 3,yaitu:
Walaupun omphalokel pernah dilaporkan terjadi secara herediter, namun sekitar 50- 1. Tipe 1 : diameter defek < 2,5 cm
70 % penderita berhubungan dengan sindrom kelainan kongenital yang lain 2. Tipe 2 : diameter defek 2,5 – 5 cm
Sindrom kelainan kongenital yang sering berhubungan dengan omphalokel 3. Tipe 3 : diameter defek > 5 cm
diantaranya
(1) syndrome of upper midline development atau thorako abdominal syndrome Suatu defek yang sempit dengan kantong yang kecil mungkin tak terdiagnosis saat
(pentalogy of Cantrell) berupa upper midline omphalocele, anterior diaphragmatic lahir. Dalam kasus ini timbul bahaya tersendiri bila kantong terjepit klem dan
hernia, sternal cleft, cardiac anomaly berupa ektopic cordis dan vsd sebagian isinya berupa usus, bagiannya teriris saat ligasi tali pusat. Bila omfalokel
(2) syndrome of lower midline development berupa bladder (hipogastric dibiarkan tanpa penanganan, bungkusnya akan mengering dalam beberapa hari dan
omphalocele) atau cloacal extrophy, inferforate anus, colonic atresia, akan tampak retak-retak. Pada saat tersebut akan menjalar infeksi dibawah lapisan
vesicointestinal fistula, sacrovertebral anomaly dan meningomyelocele dan sindrom- yang mengering dan berkrusta. Kadang dijumpai lapisan tersebut akan terpecah dan
sindrom yang lain seperti Beckwith-Wiedemann syndrome, Reiger syndrome, Prune- usus akan prolap.
belly syndrome dan sindrom-sindrome kelainan kromosom seperti yang telah
disebutkan.

Menurut Glasser (2003) ada beberapa penyebab omfalokel, yaitu: Diagnosis omphalokel ditegakkan berdasarkan gambaran klinis.dan dapat
 Faktor kehamilan dengan resiko tinggi, seperti ibu hamil sakit dan terinfeksi, ditegakkan pada waktu prenatal dan pada waktu postnatal.
penggunaan obat-obatan, merokok dan kelainan genetik. Faktor-faktor tersebut
 Diagnosis prenatal radiologi dapat berupa rongent thoraks untuk melihat ada tidaknya kelainan paru-
Diagnosis prenatal terhadap omphalokel sering ditegakkan dengan bantuan USG. paru dan ekhocardiogram untuk melihat ada tidaknya kelainan jantung.
Defek dinding abdomen janin biasanya dapat dideteksi pada saat minggu ke 13
kehamilan, dimana pada saat tersebut secara normal seharusnya usus telah masuk Diagnosa banding
seluruhnya kedalam kavum abdomen janin. Pada pemeriksaan USG Omphalokel hernis
tampak sebagai suatu gambaran garis–garis halus dengan gambaran kantong atau omphalokel umbilikalis gastroskisi
selaput yang ekhogenik pada daerah tali pusat (umbilical cord) berkembang. kongenital s
Berbeda dengan gastroskisis, pada pemeriksaan USG tampak gambaran garis-garis Lokasi defek Pada cincin Pada Terpisah
yang kurang halus, tanpa kantong yang ekhogenik dan terlihat defek terpisah dari umbilikus cincin (biasanya
tali pusat. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada masa prenatal selain (umbilikal umbilikus lateral
USG diantaranya ekhocardiografi, MSAPF (maternal serum alpha-fetoprotein), dan ring) dari) cincin
analisa kromosom melaui amniosintesis. Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan umbilikus
tujuan selain menunjang diagnosis sekaligus menilai apakah ada kelainan lain pada Diameter/uk 4-12 cm < 4 cm < 4 cm
janin. uran defek
(cm)
 Diagnosis postnatal (setelah kelahiran) Kavum Kecil normal normal
Gambaran klinis bayi baru lahir dengan omphalokel ialah terdapatnya defek sentral abdomen terutama
dinding abdomen pada daerah tali pusat. Defek bervarasi ukurannya, dengan pada giant
diameter mulai 4 cm sampai dengan 12 cm, mengandung herniasi organ–organ omphalocele
abdomen baik solid maupaun berongga dan masih dilapisi oleh selaput atau kantong Kantong + + -
serta tampak tali pusat berinsersi pada puncak kantong. Kantong atau selaput Kandungan Seluruh Beberapa Biasanya
tersusun atas 2 lapisan yaitu lapisan luar berupa selaput amnion dan lapisan kantong organ loop usus gaster atau
dalam berupa peritoneum. Diantara lapisan tersebut kadang-kadang terdapat lapisan abdomen usus
Warton’s jelly. Warton’s jelly adalah jaringan mukosa yang merupakan hasil Letak tali Pada puncak Pada Terpisah
deferensiasi dari jaringan mesenkimal (mesodermal). Jelly mengandung kaya pusat kantong puncak dengan
mukosa dengan sedikit serat dan tidak mengandung vasa atau nervus. (umbilical kantong kantong,
Pada giant omphalocele, defek biasanya berdiameter 8-12 cm atau meliputi seluruh cord) biasanya di
dinding abdomen (kavum abdomen sangat kecil) dan dapat mengandung seluruh lateral
organ-organ abdomen termasuk liver.Kantong atau selaput pada omphalokel dapat Keadaan normal normal Memendek
mengalami ruptur. Glasser (2003) menyebutka bahwa sekitar 10-20 % kasus permukaan atau
omphalokele terjadi ruptur selama kehamilan atau pada saat melahirkan. Disebutkan organ terdapat
pula bahwa omphalokel yang mengalami ruptur tersebut bila diresorbsi akan abdomen/us bercak
menjadi gastroskisis. Apabila terjadi ruptur dari selaput atau kantong maka oergan- us eksudat
organ abdomen janin/bayi dapat berubah struktur dan fungsi berupa pembengkakan, Malrotasi sering - jarang
pemendekan atau eksudat pada permukan organ abdomen tersebut Perubahan Atresia dan jarang - sering
tersebut tergantung dari lamanya infeksi dan iskemik yang berhubungan dengan strangulasi
lamanya organ-organ terpapar cairan amnion dan urin janin. Bayi-bayi dengan Hubungan sering sering jarang
omphalokele yang intak biasanya tidak mengalami distres respirasi, kecuali bila ada dengan terdapat
hipoplasia paru yang biasanya ditemukan pada giant omphalocele. kelainan divertikulu
Kelainan lain yang sering ditemukan pada omphalokel terutama pada giant kongenital m Meckel)
omphalocele ialah malrotasi usus serta kelainan-kelainan kongenital lain.

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada saat bayi lahir untuk mendukung
Penatalaksanaan
diagnosis diantaranya pemeriksaan laboratorium darah dan radiologi. Pemeriksaan A. Penatalaksanaan prenatal
Apabila terdiagnosa omphalokel pada masa prenatal maka sebaiknya dilakukan 6. pasang jalur intra vena (sebaiknya pada ektremitas atas) untuk pemberian
informed consent pada orang tua tentang keadaan janin, resiko tehadap ibu, dan cairan dan nutrisi parenteral sehingga dapat menjaga tekanan intravaskuler
prognosis. Informed consent sebaiknya melibatkan ahli kandungan, ahli anak dan dan menjaga kehilangan protein yang mungkin terjadi karena gangguan
ahli bedah anak. Keputusan akhir dibutuhkan guna perencanaan dan sistem usus, dan untuk pemberian antibitika broad spektrum.
penatalaksanaan berikutnya berupa melanjutkan kehamilan atau mengakhiri 7. lakukan monitoring dan stabilisiasi suhu, status asam basa, cairan dan
kehamilan. Bila melanjutkan kehamilan sebaiknya dilakukan observasi melaui elektrolit
pemeriksaan USG berkala juga ditentukan tempat dan cara melahirkan. Selama 8. Pada omphalokel, defek ditutup dengan suatu streril-saline atau povidone
kehamilan omphalokel mungkin berkurang ukurannya atau bahkan ruptur sehingga -iodine soaked gauze, lalu ditutup lagi dengn suatu oklusif plastik dressing
mempengaruhi pronosis. wrap? atau plastik bowel bag. Tindakan harus dilakukan ekstra hati hati
Oak Sanjai (2002) meyebutkan bahwa komplikasi dari partus pervaginam pada bayi diamana cara tersebut dilakukan dengan tujuan melindungi defek dari
dengan defek dinding abdomen kongenital dapat berupa distokia dengan kesulitan trauma mekanik, mencegah kehilangan panas dan mencegah infeksi serta
persalinan dan kerusakan organ abdomen janin termasuk liver. Walaupun demikian, mencegah angulasi sistem usus yang dapat mengganggu suplai aliran darah.
sampai saat ini persalinan melalui sectio caesar belum ditentukan sebagai metode 9. pemeriksaan darah lain seperti fungsi ginjal, glukosa dan hematokrit perlu
terpilih pada janin dengan defek dinding abdomen. Ascraft (1993) menyatakan dilakukan guna persiapan operasi bila diperlukan
bahwa beberapa ahli menganjurkan pengakhiran kehamilan jika terdiagnosa 10. evaluasi adanya kelainan kongenital lain yang ditunjang oleh pemeriksaan
omphalokel yang besar atau janin memiliki kelainan konggenital multipel. rongent thoraks dan ekhokardiogram.

b. Penatalaksanan postnatal (setelah kelahiran) Bila bayi akan dirujuk sebaiknya bayi ditempatkan dalam suatu inkubator hangat
Penatalaksannan postnatal meliputi penatalaksanaan segera setelah lahir (immediate dan ditambah oksigen.
postnatal), kelanjutan penatalakasanaan awal apakah berupa operasi atau nonoperasi
(konservatif) dan penatalaksanaan postoperasi. Secara umum penatalaksanaan bayi  Pertolongan pertama saat lahir
dengan omphalokele dan gastroskisis adalah hampir sama. Bayi sebaiknya 1. Kantong omfalokel dibungkus kasa yang dibasahi betadin ,
dilahirkan atau segera dirujuk ke suatu pusat yang memiliki fasilitas perawatan selanjutnya dibungkus dengan plastic.
intensif neonatus dan bedah anak. Bayi-bayi dengan omphalokel biasanya 2. Bayi dimasukkan incubator dan diberi oksigen
mengalami lebih sedikit kehilangan panas tubuh sehingga lebih sedikit 3. Pasang NGT dan rectal tube
membutuhkan resusitasi awal cairan dibanding bayi dengan gastroskisis. 4. Antibiotika

 Penatalaksanaan segera bayi dengan omphalokel adalah sbb:  Konservatif


1. tempatkan bayi pada ruangan yang asaeptik dan hangat untuk mencegah Dilakukan bila penutuan secara primer tidak memungkinkan, misal pada
kehilangan cairan, hipotermi dan infeksi. omfaokel dengan diameter > 5 cm
2. posisikan bayi senyaman mungkin dan lembut untuk menghindari bayi menagis Perawtan secara :
dan air swallowing. Posisi kepala sebaiknya lebih tinggi untuk memperlancar 1. Bayidijaga agar tetap hangat
drainase. 2. Kantongditutup kasa steril dan ditetesi NaCl 0,9% kalo perlu ditutup
3. lakukan penilaian ada/tidaknya distress respirasi yang mungkin membutuhkan dengan lapisan silo yang dikecilkan secara bertahap
alat bantu ventilasi seperti intubasi endotrakeal. Beberapa macam alat bantu 3. Posisipenderita miring
ventilasi seperti mask tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan masuknya 4. NGT diisap-isap tiap 30 menit
udara kedalam traktus gastrointestinal.
4. pasang pipa nasogastrik atau pipa orogastrik untuk mengeluarkan udara dan
cairan dari sistem usus sehingga dapat mencegah muntah, mencegah aspirasi,
mengurangi distensi dan tekanan (dekompresi) dalam sistem usus sekaligus
mengurangi tekanan intra abdomen, demikian pula perlu dipasang rectal tube
untuk irigasi dan untuk dekompresi sistem usus.
5. pasang kateter uretra untuk mengurangi distensi kandung kencing dan
mengurangi tekanan intra abdomen.  Penatalaksanaan nonnoperasi (konservatif)
Penatalaksanaan omfalokel secara konservatif dilakukan pada kasus omfalokel besar Prinsip kerugian dari metode ini adalah kenyataan bahwa organ visera yang
atau terdapat perbedaan yang besar antara volume organ-organ intraabdomen yang mengalami kelainan tidak dapat diperiksa, sebab itu bahaya yang terjadi akibat
mengalami herniasi atau eviserasi dengan rongga abdomen seperti pada giant kelainan yang tidak terdeteksi dapat menyebabkan komplikasi misalnya obstruksi
omphalocele atau terdapat status klinis bayi yang buruk sehingga ada kontra indikasi usus yang juga bisa terjadi akibat adhesi antara usushalus dan kantong. Jika infeksi
terhadap operasi atau pembiusan seperti pada bayi-bayi prematur yang memiliki dan ruptur kantong dapat dicegah, kulit dari dinding anterior abdomen secara lambat
hyaline membran disease atau bayi yang memiliki kelainan kongenital berat yang akan tumbuh menutupi kantong, dengan demikian akan terbentuk hernia ventralis,
lain seperti gagal jantung. Pada giant omphalocele bisa terjadi herniasi dari seluruh karena sikatrik yang terbentuk biasanya tidak sebesar bila dilakukan operasi. Metode
organ-organ intraabdomen dan dinding abdomen berkembang sangat buruk, ini terdiri dari pemberian lotion antiseptik secara berulang pada kantong, yang mana
sehingga sulit dilakukan penutupan (operasi/repair) secara primer dan dapat setelah beberapa hari akan terbentuk skar. Setelah sekitar 3 minggu, akan terjadi
membahayakan bayi. Beberapa ahli, walaupun demikian, pernah mencoba pembentukan jaringan granulasi yang secara bertahap kana terjadi epitelialisasi dari
melakukan operasi pada giant omphalocele secara primer dengan modifikasi dan tepi kantong. Penggunaan antiseptik merkuri sebaiknya dihindari karena bisa
berhasil. Tindakan nonoperatif secara sederhana dilakukan dengan dasar menghasilkan blood and tissue levels of mercury well above minimum toxic levels.
merangsang epitelisasi dari kantong atau selaput. Suatu saat setelah granulasi Alternatif lain yang aman adalah alkohol 65% atau 70% atau gentian violet cair 1%.
terbentuk maka dapat dilakukan skin graft yang nantinya akan terbentuk hernia Setelah keropeng tebal terbentuk,bubuk antiseptik dapat digunakan. Hernia ventralis
ventralis yang akan direpair pada waktu kemudian dan setelah status kardiorespirasi memerlukan tindakan kemudian tetapi kadang-kadang menghilang secara komplet.
membaik.
Beberapa obat yang biasa digunakan untuk merangsang epitelisasi adalah 0,25 %
merbromin (mercurochrome), 0,25% silver nitrat, silver sulvadiazine dan povidone  Penatalaksanaan dengan operasi
iodine (betadine). Obat-obat tersebut merupakan agen antiseptik yang pada awalnya Tujuan mengembalikan organ visera abdomen ke dalam rongga abdomen dan
memacu pembentukan eskar bakteriostatik dan perlahan-lahan akan merangsang menutup defek. Dengan adanya kantong yang intak, tak diperlukan operasi
epitelisasi. Obat tersebut berupa krim dan dioleskan pada permukaan selaput atau emergensi, sehingga seluruh pemeriksaan fisik dan pelacakan kelainan lain yang
kantong dengan elastik dressing yang sekaligus secara perlahan dapat menekan dan mungkin ada dapat dikerjakan. Keberhasilan penutupan primer tergantung pada
menguragi isi kantong. ukuran defek serta kelainan lain yang mungkin ada (misalnya kelainan paru)
Tindakan nonoperatif lain dapat berupa penekanan secara eksternal pada kantong. Tujuan operasi atau pembedahan ialah memperoleh lama ketahanan hidup yang
Beberapa material yang biasa digunakan ialah Ace wraps, Velcro binder, dan optimal dan menutup defek dengan cara mengurangi herniasi organ-organ
poliamid mesh yang dilekatkan pada kulit. Glasser (2003) menyatakan bahwa intraabomen, aproksimasi dari kulit dan fascia serta dengan lama tinggal di RS yang
tindakan nonoperatif pada omfalokel memerlukan waktu yang lama, membutuhkan pendek. Operasi dilakukan setelah tercapai resusitasi dan status hemodinamik stabil.
nutrisi yang banyak dan angka metabolik yang tinggi serta omfalokel dapat ruptur Operasi dapat bersifat darurat bila terdapat ruptur kantong dan obstruksi usus.
sehingga dapat menimbulkan infeksi organ-organ intraabdomen. Ashcraft (2000) Operasi dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu primary closure (penutupan secara
menyebutkan bahwa dari suatu studi, bayi-bayi yang menjalani penatalaksanaan primer atau langsung) dan staged closure (penutupan secara bertahap). Standar
nonoperatif ternyata memiliki lama rawat inap yang lebih pendek dan waktu full operasi baik pada primary ataupun staged closure yang banyak dilakukan pada
enteral feeding yang lebih cepat dibanding dengan penatalaksanaan dengan silastic. sebagiaan besar pusat adalah dengan membuka dan mengeksisi kantong. Organ-
organ intraabdomen kemudian dieksplorasi, dan jika ditemukan malrotasi dikoreksi.
Indikasi terapi non bedah adalah:
1. Bayi dengan ompalokel raksasa (giant omphalocele) dan kelainan penyerta yang 1. Primary Closure
mengancam jiwa dimana penanganannya harus didahulukan daripada Primary closure merupakan treatment of choice pada omfalokel kecil dan
omfalokelnya. medium atau terdapat sedikit perbedaan antara volume organ-organ
2. Neonatus dengan kelainan yang menimbulkan komplikasi bila dilakukan intraabdomen yang mengalami herniasi atau eviserasi dengan rongga abdomen.
pembedahan. Primary closure biasanya dilakukan pada omfalokel dengan diameter defek < 5-
3. Bayi dengan kelainan lain yang berat yang sangat mempengaruhi daya tahan 6 cm. Operasi dilakukan dengan general anestesi dengan obat-obatan blok
hidup. neuromuskuler. Mula-mula hubungan antara selaput dengan kulit serta fascia
diinsisi dan vasa–vasa umbilkus dan urakus diidentifikasi dan diligasi. Selaput
kemudian dibuang dan organ-organ intraabddomen kemudian diperiksa. Sering
defek diperlebar agar dapat diperoleh suatu insisi linier tension free dengan cara
memperpanjang irisan 2 –3 cm ke superior dan inferior.
Kemudian dilakukan manual strecthing pada dinding abdomen memutar subkutis dari fascia pada daerah tersebut. Kemudian pada tempat tersebut
diseluruh kuadran abdomen. Manuver tersebut dilakukan hati-hati agar tidak dibuat neoumbilikus dengan jahitan kontinyu.
mencederai liver atau ligamen. Kulit kemudiaan dideseksi atau dibebaskan  Teknik silo
terhadap fascia secara tajam. Fascia kemudian ditutup dengan jahitan interuptus Teknik silo dapat dilakukan juga bila terdapat omfalokel yang sangat
begitu pula pada kulit. Untuk kulit juga dapat digunakan jahitan subkutikuler besar sehingga tidak dapat dilakukan dengan teknik skin flap. Silo
terutama untuk membentuk umbilikus (umbilikoplasti) dan digunakan material merupakan suatu suspensi prostetik yang dapat menjaga organ-organ
yang dapat terabsorbsi. Standar operasi ialah dengan mengeksisi kantong dan intraabdomen tetap hangat dan menjaga dari trauma mekanik terutama
pada kasus giant omphalocele biasanya dilakukan tindakan konservatif dahulu, saat organ-organ tersebut dimasukkan ke dalam rongga abdomen. Operasi
namun demikian beberapa ahli pernah mencoba melakukan operasi langsung diawali dengan mengeksisi kantong atau selaput omfalokel. Kemudian
pada kasus tersebut dengan teknik modifikasi cara yang sama dilakukan seperti membuat skin flap namun dengan lebar
2. Staged closure yang sedikit saja sehingga cukup untuk memaparkan batas fascia atau
Pada kasus omfalokel besar atau terdapat perbedaan yang besar antara volume otot. Suatu material prostetik silo (Silastic reinforced with Dacron)
organ-organ intraabdomen yang mengalami herniasi atau eviserasi dengan kemudian dijahitkan dengan fascia dengan benang nonabsorble, sehingga
rongga abdomen seperti pada giant omphalocele, dapat dilakukan tindakan terbentuk kantong prostetik ekstraabdomen yang akan melindungi organ-
konservatif. Cara tersebut ternyata memakan waktu yang lama, membutuhkan organ intraabdomen. Organ-organ intraabdomen dalam silo kemudian
nutrisi yang banyak dan beresiko terhadap pecahnya kantong atau selaput secara bertahap dikurangi dan kantong diperkecil. Usaha reduksi dapat
sehingga dapat timbul infeksi. Juga pada keadaan tertentu selama operasi, dilakukan tanpa anestesi umum, tetapi bayi harus tetap dimonitor di
ternyata tidak semua pasien dapat dilakukan primary closure. Yaster M. et al ruangan neonatal intensiv care. Reduksi dapat dicapai seluruhnya dalam
(1989) dari suatu studinya melaporkan bahwa kenaikan IGP (intra beberapa hari sampai beberapa minggu. Pada beberapa kasus, reduksi
gastricpressure) > 20 mmHg dan CVP > 4 mmHg selama usaha operasi primer komplet dapat dicapai dalam 7-10 hari. Ashcraft (2000) menyebutkan
dapat menyebabkan kenaikan tekanan intraabdomen yang dapat berakibat adanya kegagalan reduksi lebih dari 2 minggu dapat berakibat infeksi dan
gangguan kardiorespirasi dan dapat membahayakan bayi sehingga usaha operasi terpisahnya silo dari jaringan. Kimura K dan Soper R.T (1992)
dirubah dengan metode staged closure.21 Beberapa ahli kemudian mencari solusi melaporkan dari kasusnya, bahwa penggunaan dacron felt pledgets dapat
untuk penatalaksanaan kasus-kasus tersebut, yang akhirnya ditemukan suatu mengurangi resiko terlepasnya atau kerusakan sambungan karena terlalu
metode staged closure.4 Staged closure telah diperkenalkan pertama kali oleh tegang dan lama. Setelah seluruh isi kantong masuk ke rongga abdomen
Robet Gross pada tahun 1948 dengan teknik skin flap yang kemudian tejadi kemudian dilakukan operasi untuk mengambil silo dan menutup kulit.
hernia ventralis dan akhirnya cara tersebut dikembangkan oleh Allen dan Wrenn
paada tahun 1969 dengan suatu teknik “silo” Selama operasi terutama pada primary closure, haruslah dipantau tekanan airway
 Teknik skin flap dan intra abdomen. Dulu beberapa kriteria digunakan untuk memonitor selama
Pada prosedur ini, dibuat skin flap melalui cara undermining operasi, diantaranya angka respirasi, tekanan darah, warna kulit, dan ferfusi ferifer.
/mendeseksi/membebaskan secara tajam kulit dan jaringan subkutan Observasi tersebut menjadi sulit dan kurang reliabel karena bayi dibius dan
terhadap fascia anterior muskulus rektus abdominis dan aponeurosis mengalami paralisis. Yaster M, et al (1989) melaporkan dari hasil studinya bahwa
muskulus obliqus eksternus disebelah lateralnya sampai batas linea aksilaris Intraoperatif Measurement dengan cara memonitor perubahan nilai CVP dan IGP
anterior atau media. Kantong atau selaput dibiarkan tetap utuh. Skin flap (intra gastricpressure) dapat digunakan untuk menentukan teknik yang sebaiknya
kemudian ditarik dan dipertemukan pada garis tengah untuk menutupi defek dilakukan dan memperkirakan hasil dari teknik operasi yang dilakukan. Dia
yang kemudian cara tersebut menimbulkan hernia ventralis. 2 Hernia ventralis menyimpulkan pula bahwa kenaikan IGP > 20 mmHg dan CVP > 4 mmHg selama
timbul karena kulit terus berkembang sedangkan otot-otot dinding abdomen usaha primary closure dapat menyebabkan kenaikan tekanan intraabdomen yang
tidak2 Biasanya 6-12 minggu kemudian dapat dilakukan repair terhadap dapat berakibat gangguan kardiorespirasi bayi sehingga usaha operasi dirubah
hernia ventralis Cara tersebut juga dapat menimbulkan skar pada garis tengah dengan metode staged closure dan didapatkan hasil yang memuaskan dari metode
yang panjang sehingga menimbulkan bentuk umbilikus yang relatif jauh dari operasi tersebut.
normal. Beberapa ahli kemudian mencoba suatu usaha agar didapatkan
bentuk umbilikus yang mendekati normal yaitu dengan cara umbilical
preservation. Perawatan praoperasi meliputi pemberian glukosa 10% intravena, NGT dan irigasi
Prosedur dilakukan dengan cara tidak memotong kantong pada tempat rektal untuk dekompresi usus serta antibiotik. Cairan infus seluruhnya diberikan
melekatnya urakus dan vasa umbilikus serta tidak memisahkan kutis dan melalui ektremitas atas. Pada penutupan primer omfalokel, eksisi kantong amnion,
pengembalian organ visera yang keluar ke dalam kavum peritoneal dan penutupan  monitor suhu dan pH.
defek dinding anterior abdomen pada 1 tahap merupakan metode operasi pertama  pasang infus.
untuk omfalokel and masih merupakan metode yang memuaskan. Hal ini dikerjakan  antibiotik spektrum luas (Ampicillin dan Gentamicin).
untuk ompalokel dengan ukuran defek yang kecil dan sedang. Pada sebagian besar  rencanakan bedah emergensi untuk menutup usus.
kasus omfalokel secara tehnik masih mungkin untuk mengembalikan organ visera ke
 viabilitas usus mungkin kurang baik pada defek yang sempit pada segmen
dalam abdomen dan memperbaiki dinding abdomen. Pada kasus dengan defek yang
usus yang terjebak. Perlu memperlebar dengan incisi ke arah kranial atau
besar , terutama bila sebagian besar hepar menempati kantung, rongga abdomen
kaudal untuk membebaskan organ visera yang strangulasi 11.
tidak cukup untuk ditempati seluruh organ visera, hal ini akan menyebabkan
peningkatan tekanan intra abdomen karena rongga abdomen terlalu penuh.
Terdapat 2 pilihan untuk penanganan omfalokel yang lebih besar atau gastroschizis. Penanganan pascaoperasi
1. Secara sederhana mengabaikan luasnya defek, dimana defek akan ditutup Hiperalimentasi perifer dianjurkan pada hari ke-2 atau ke-3 pascaoperasi atau jika
belakangan, namun untuk menutup ompalokel atau usus yang terburai dengan penutupan kulit dapat dicapai, hiperalimentasi sentral is inserted. Resiko sepsis
kulit dinding abdomen yang dibebaskan ke lateral sampai hampir garis tengah meningkat saat kateter sentral terpasang pada bayi dengan pemasangan
punggung, ke superior sampai dinding dada, ke inferior sampai pubis serta silastic.Konsekuensinya pada bayi ini tidak ada alternatif selain alimentasi perifer.
dijahitkan pada garis tengah. Bila anak tersebut bertahan, hernia ventralis yang Gastrostomi meningkatkan resiko infeksi. Konsekuensinya lambung didrainase
besar tersebut direpair 1 tahun kemudian. dengan kateter plastik kecil. Fungsi usus pada bayi dengan omfalokel adalah
2. Pilihan yang paling sering dilakukan adalah secara manual menekan dinding tertunda. Disfungsi usus membutuhkan waktu lama untuk normal, dari 6 minggu
abdomen dengan membangun suatu tudung bungkus silastik untuk menutup sampai beberapa bulan. Dalam waktu kurang dari 2 minggu pasca penutupan primer
usus. Tudung (silo) tersebut secara progresif ditekan ke arah profunda kantong , mereka jarang toleransi penuh dengan makanan oral
amnion dan isinya ke dalam cavum abdomen dan mendekatkan tepi linea alba Pemantauan selama operasi haruslah dilanjutkan setelah operasi, termasuk
oleh peregangan otot abdomen. Prosedur ini memerlukan waktu 5 sampai 7 pemberiaan antibiotik dan nutrisi. Pemberian antibitoik berfungsi mencegah infeksi
hari, sebelum defek ditutup secara primer. seperti selulitis dan biasanya dilanjutkan sampai gejala peradangan mereda atau
Menurut Steven (1992) penanganan emergensi omfalokel dibagi 2, yaitu: selama terpasang material prostetik. Fungsi usus biasanya akan kembali setelah 2-3
Kantong intak hari dari waktu primary closure sehingga nutrisi enteral awal dapat diberikan.8 Pada
staged repair, total perenteral nutrisi (TPN) diberikan lebih lama lagi sampai dengan
 NGT dengan penghisap
fungsi usus kembali normal. Glasser (2003) menyebutkan bahwa fungsi usus akan
 melapisi kantong dengan salep (Povidon-Iodin/betadin) atau kasa yang
cepat kembali normal jika peradangan mereda 5 Akibat awal operasi dapat terjadi
dibasahi minyak
kenaikan tekanan intraabdomen yang berakibat menurunnya aliran vena kava
 bungkus kantong dengan kasa Kling untuk menyangga usus berada di (venous return) ke jantung dan menurunnya kardiac output. Selain itu diafragma
dinding abdomen . dapat terdorong ke rongga thoraks yang menyebabkan naiknya tekanan airway dan
 bungkus seluruh tubuh bayi untuk mencegah kehilangan panas. beresiko terjadinya barotrauma dan insufisiensi paru. 7 Keadaan itu semua dapat
 kasa yang dibasahi larutan garam/saline tak diperlukan sebab mempermudah menimbulkan hipotensi, iskemia usus, gangguan respirasi (ventilasi) serta gagal
kehilangan panas. ginjal. Termasuk dari komplikasi awal operasi adalah timbulnya obtruksi intestinal,
 dilarang mengecilkan ukuran kantong karena dapat menyebabkan ruptur NEC, infeksi yang dapat berakibat sepsis, juga dapat terjadi kegagalan respirasi
kantong dan distres pernapasan. yang menyebabkan pasien tergantung pada ventilator yang lama sehingga timbul
 infus melalui lengan. pneumonia. Wakhlu A (2000) melaporkan dari kasusnya bahwa obstruksi usus dapat
 antibiotik spektrum luas (Ampicillin dan Gentamicin). disebabkan karena adhesi usus dengan jaringan fibrous pada penutupan skin flap.
 Konsultasi rencana bedah, operasi definitif seharusnya ditunda sampai bayi NEC dapat disebabkan karena iskemia usus karena volvulus atau karena tekanan
stabil teresusitasi. Monitor suhu dan pH. Adanya kelainan lain yang lebih intraabdomen yang meningkat.5 Infeksi biasanya terjadi pada staged closure dimana
serius (pernapasan atau jantung) penanganan definitif bisa ditunda selama terdapat pemaparan luka berulang dan penggunaan material prostetik. Komplikasi
kantong masih intak. lanjut dari operasi termasuk hernia ventralis dan lambatnya pertumbuhan anak
Ruptur kantong
 NGT dengan penghisap
 melapisi usus yang terburai dengan kasa salin dan bungkus bayi dengan
kain kering dan handuk steril untuk mencegah kehilangan panas.

Anda mungkin juga menyukai