Anda di halaman 1dari 1

Resume

Artikel ini membicarakan terkait identifikasi poliploidi pada Spartina pectinata Link
dengan melakuan analisis aktifasi NOR dengan pewarnaan perak, berdasarkan prinsip bahwa
setiap satu set kromosom haploid mengandung satu kromosom dengan satu NOR, sedangkan inti
diploid normal mengandung dua nucleoli. Pencarian lanjut terkait NOR, yakni NOR merupakan
daerah dimana terdapat gen-gen yang mengatur rRNA dan memberikan bentuk pada nukleolus.
Daerah ini terletak pada daerah penyempitan kedua (secondary contriction) yang mengandung
gen kode 18 S dan 28 S rRNA.
Melalui pencarian jurnal terkait pewarnaan perak terhadap NORs, hasil pengamatan
nucleolus menunjukkan perbedaan pewarnaan antara nukleoli (anak inti) dengan nukleus (inti).
Nukleus akan tampak berwarna kekuningan atau kecoklatan, sedangkan nukleoli berwarna
hitam. Pewarnaan perak nitrat akan memperlihatkan nukleolus berwarna hitam dalam nukleus
yang berwarna kuning (Phillips et al., 1986). Perbedaan warna ini merupakan ciri khas dari
pewarna perak nitrat (AgNO3). Variasi jumlah nukleoli yang ditemukan ada hubungannya
dengan kemampuan pewarna AgNO3 yang hanya mewarnai NORs (nucleoli organizer regions)
yang sedang aktif melakukan sintesis ribosom dan atau protein sesaat sebelum dilakukan fiksasi.
sehingga banyak peneliti yang menyatakan bahwa penentuan level ploidi mempergunakan
pewarnaan perak nitrat (silver staining) sangat mudah, sederhana, cepat
Dari beberapa penjelasan mengenai dasar-dasar penggunaan metode perhitungan
nukleolus ini, didapatkan keterangan bahwa setiap sel pada suatu organisme memiliki jumlah
nukleolus yang beragam, tetapi jumlah nukleolus maksimal yang dapat terbentuk adalah sesuai
dengan jumlah perangkat kromosom atau ploidi organisme. Oleh karena itu metode perhitungan
jumlah nukleolus bisa digunakan sebagai analisis poliploidi.

Anda mungkin juga menyukai