DISUSUN OLEH:
Euis Nurhayati (10)
(Kelas X MIPA 2)
Hukum internasional adalah hukum bangsa-bangsa, hukum antarbangsa atau hukum antarnegara.
Hukum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan pada kebiasaan dan aturan hukum yang
berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman dahulu. Hukum antarbangsa atau hukum
antarnegara menunjukkan pada kompleks kaedah dan asas yang mengatur hubungan antara
anggota masyarakat bangsa-bangsa atau negara.
- Kejahatan Genocide
- Kejahatan Kemanusiaan
- Pembajakan dan Perampokan
- Kejahatan Perang
a. Kejahatan Genocide
Kejahatan genocide adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau
memusnakan seluruh atau sebagian kelompok bangsa/ras, misalnya zaman Hitler memusnakan
bangsa Yahudi.
- Pembantaian bangsa Kanaan oleh bangsa Yahudi pada milenium pertama sebelum Masehi.
- Pembantaian bangsa Helvetia oleh Julius Caesar padaabad ke-1 SM.
- Pembantaian suku bangsa Keltik oleh bangsa Anglo-Saxon di Britania dan Irlandia sejak abad
ke-7.
- Pembantaian bangsa-bangsa Indian di benua Amerika oleh para penjajah Eropa semenjak
tahun 1492.
- Pembantaian bangsa Aborijin Australia oleh Britania Raya semenjak tahun 1788.
- Pembantaian Bangsa Armenia oleh beberapa kelompok Turki pada akhir Perang Dunia I.
- Pembantaian Orang Yahudi, orang Gipsi (Sinti dan Roma) dan suku bangsa Slavia oleh
kaum Nazi Jerman pada Perang Dunia II.
- Pembantaian suku bangsa Jerman di Eropa Timur pada akhir Perang Dunia II oleh suku-suku
bangsa Ceko, Polandia dan Uni Soviet di sebelah timur garisperbatasan Oder-Neisse.
- Pembantaian lebih dari dua juta jiwa rakyat oleh rezimKhmer Merah pada akhir tahun 1970-
an.
- Efraín Rios Montt, diktator Guatemala dari 1982 sampai 1983 telah membunuh 75.000
Indian Maya.
- Pembantaian Rwanda, pembantaian suku Hutu dan Tutsi di Rwanda pada tahun 1994 oleh
terutama kaum Hutu.
b. Kejahatan kemanusiaan
Kejahatan kemanusiaan adalah suatu tindakan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang
meluas atau sistematis yang ditujukan secara langsung kepada penduduk sipil. Kejahatan
kemanusiaan meliputi berikut.
Pembajakan adalah tindakan kejahatan yang dilakukan di atas pesawat udara, sedangkan
perampokan adalah kejahatan yang dilakukan di laut.
d. Kejahatan Perang
Kejahatan perang adalah tindakan kejahatan yang pada umumnya dilakukan oleh pribadi pada saat
perang dan berakibat banayk korban yang terlibat dalam peperangan itu, misalnya Perang Dunia II.
Adapun sanksi yang biasa di terpkan bagi negara pelanggar HAM antara lain:
Adolf Hitler merupakan pemimpin partai NAZI yang kemudian memenangkan pemilu Jerman.
Hitler dianggap sebagai orang paling kejam dieranya. Banyak pelanggaran HAM yang
dilakukannya, sikap otoriternya membawa pada penangkapan dan pengasingan terhadap musuh
politik yang menentangnya. Kemudian pembunuhan masal dan pengusiran bangsa Yahudi dari
jerman. Kemudian melakukan pembantaian di Cekoslovakia dan Austria untuk menduduki
negara tersebut. Adofl Hitler juga merupakan salah satu tokoh pemicu lahirnya perang dunia ke
II. Hitler kemudian ditemukan meninggal di dalam bunker bersama istrinya karena bunuh diri.
Namun ada banyak versi tentang kematian Adolf Hitler yang dapat anda baca di sini.
Sejak tahun 1979 sampai tahun 1990-an tentara Uni Soviet yang sekarang telah terpecah
menjadi beberapa negara melakukan penyerangan secara terus menerus kepada Afganistan.
85.000 tentara ditempatkan di Afganistan dengan alasan untuk menjaga perdamaian, namun
pada kenyataannya tentara tersebut menyerang siapapun yang terlihat mencurigakan. Banyak
orang menjadi korban dari intervensi tersebut baik dari kalangan militer ataupun orang sipil.
Israel yang merupakan sebuah wilayah yang terbentuk dari perkumpulan orang-orang Yahudi
yang mengungsi kewilayah palestina. Orang-orang Yahudi yang diterima baik oleh bangsa
Palestina kemudian membentuk sebuah negara bernama Israel. Israel kemudian sedikit demi
sedikit mulai memperluas wilayahnya dengan mengusir penduduk asli. Dengan bantuan Amerika
Serikat sekarang Israel menguasai sebagian besar wilayah palestina, sedangkan palestina sendiri
sekarang hanya memiliki wilayah kecil yang terletak ditengah negara Israel. Israel mengembargo
Palestina dari segala bentuk bantuan dan komunikasi dengan luar. Israel beberapa kali
melakukan penyerangan langsung terhadap Palestina.
Sudah ribuan bahkan ratusan ribu warga Palestian menjadi korban. Bahkan relawan yang ingin
membantupun ikut menjadi korban. Palestina yang sekarang ini sedang berjuang untuk
mendapatkan pengakuan dari PBB sebagai suatu negara dan lemudian menjadi anggota PBB
menghadapi sebuah kehidupan yang sangat memprihatinkan. Mulai dari anak-anak dan wanita
yang seharusnya dilindungi menurut Hukum Internasional tentang peperangan kemudian ikut
berperang.
Rezim Hosni Mubbarak yang sudah beumur lebih dari empat dekade akhirnya harus terhenti di
tangan rakyat mesir sendiri. Selama berminggu-minggu ratusan ribu warga Mesir turun ke jalan
dan menyerukan pencopotan Mubbarak dari jabatannya sebagai presiden Mesir. Hal ini dipicu
oleh ketidak puasan warga karena krisis ekonomi dan politik yang dialami Mesir. Presiden ini
dianggap oleh sebagian warga Mesir sebagai presiden yang baik karena selalu memperhatikan
rakyat kecil. Namun sikap glamor dan otoriternya membuat sebagian besar lainnya tidak
menghendaki Mubbarak memimpin Mesir lagi. Selama berminggu-minggu ratusan warga
menjadi korban, banyak dari mereka yang akhirnya meninggal dunia. Tentara membubarkan
domonstrasi dengan pasukan berkuda, menabrakan mobil kearah dan menembakkan peluru
tajam pengunjuk rasa. Namun akhirnya, wilayah-wilayah yang dikuasai pemerintah dapat
diambil alih oleh demonstran setelah militer membelot untuk membela oposisi di banding
membela Mubbarak. Tak lama Hosni Mubbarak yang terkepung oleh ratusan warga Mesir dan
bersembunyi di dalam selokan ditemukan warga dan akhirnya meninggal di tangan rakyat yang
pernah ia pimpin sendiri.
Dalam kasus ini terdapat dua pelanggaran HAM, yang pertama pelanggaran oleh presiden Mesir
sendiri dan yang kesua adalah pelanggaran HAM yang dilakukan oleh rakyat Mesir karena tidak
memberi kesempatan Mubbarak untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya di hadapan
hukum dengan menyiksa dan membunuhnya.
Seperti halnya di Mesir. Beberapa warga suriah ingin mereformasi pemerintahan yang mereka
anggap sudah tidak berjalan semestinya. Namun perjuangan rakyat terbilang sangat sulit dan
mustahil. Karena kali ini pemerintah benar-benar menguasai militer. Oposisi yang memimpin
aksipun kesulitan untuk melawan dan akhirnya mereka terdesak dan keluar dari pusat kota.
Kerusuhan ini berubah menjadi sebuah perang saudara yang menurut penghitungan PBB telah
menelan korban jiwa lebih dari 60.000 warga suriah, dan sekitar 500 warga asing meninggal
dunia. Selain itu di pihak pemerintah sekitar 12.000 tentara meninggal dunia.
Perang saudara ini juga membuat negara lain ikut berperang seperti Turki yang telah kehilangan
2 pilot F-4 setelah pesawatnya ditembak. Kemudian Jordania yang ikut merasakan dampak
perang dan mengancam akan menyerang Suriah. Sampai sekarang krisis yang sedang dihadapi
Suriah sedang dalam perbincangan oleh bangsa Eropa dan Amerika. Mereka mengusahakan
berbagai cara untuk menghentikan peperangan ini karena dianggap telah melanggar HAM rakyat
Suriah
6. Menlu Uni Eropa pertimbangkan sanksi bagi Mesir
"Langkah-langkah tradisional tidak cukup, harus ada beberapa sanksi," kata Menteri Luar Negeri
Lithuania, Linas Linkevicius, ketika ia menghadiri pertemuan luar biasa Menlu UE di Brussels. "Apa
sebenarnya yang akan dilakukan, adalah sulit untuk mengatakan. Tapi, saya percaya kita akan
membahas masalah ini," tambahnya.
Saran Linkevicius ini didukung oleh beberapa negara besar anggota UE lainnya. Menteri Luar Negeri
Jerman, Guido Westerwelle, mengatakan, UE harus mengirimkan "sinyal kuat" ke Mesir.
Beberapa negara anggota UE, termasuk Jerman dan Italia telah meangguhkan ekspor senjata ke
Mesir. Sementara Demark memotong bantuan untuk proyek-proyek pembangunan di Mesir.
Sementara Menteri Luar Negeri Italia, Emma Bonino, menyerukan semua anggota UE untuk
menghentikan perdagangan dengan Mesir. Sedangkan Menteri Luar Negeri Belanda, Frans
Timmermans, mendesak blok itu untuk menggunakan kekuasannya. “Bantuan lebih untuk lebih
banyak demokrasi dan kurang untuk demokrasi yang minim,” ujarnya.