Anda di halaman 1dari 16

ACARA / MODUL

UNIVERSITAS HASANUDDIN PRAKTIKUM


LABORATORIUM PALEONTOLOGI
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI 2

NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI


FILUM Bryozoa

Utami Enka Lestari D061171310 3 KELAS Filatolemata


ORDO Helioliticae

FAMILI Heliolithesidae
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
GENUS Heliolithes
Selasa, 6 Maret 2018 13.30 Afrisal Arif
Heliolithes cf.
SPESIES Megastama
NO. PERAGA 263
McCOY
GAMBAR :

PROSES PEMFOSILAN Permineralisasi


BENTUK FOSIL Branching
KOMPOSISI KIMIA Karbonatan
UMUR Silur
LINGKUNGAN PENGENDAPAN Laut dangkal
KETERANGAN :

Secara taksonomi, fosil dengan nomor peraga 263 termasuk ke dalam filum Bryozoa,

kelas Filatolemata, ordo Helioliticae, famili Heliolithesidae, genus Heliolithes, dan spesiesnya

adalah Heliolithes cf. Megastama McCOY. Adapun bentuk dari fosil ini adalah branching yaitu

bentuk yang bercabang-cabang.

Setelah organisme mati, organisme ini akan mengalami transportasi oleh media geologi

berupa angin atau air ke tempat yang lebih rendah berupa cekungan yang relatif stabil.

Kemudian akan tertutupi oleh material sedimen berbutir halus. Kemudian mengalami leaching
atau pencucian fosil dimana material yang tidak resisten akan tergantikan oleh material

sedimen yang lebih resisten. Lalu akan dikompaksikan sehingga strukturnya menjadi lebih

padat dilanjutkan dengan proses litifikasi. Batuan sedimen yang terendapkan bersama dengan

organisme tadi akan tersingkap ke permukaan karena dipengaruhi oleh gaya endogen berupa

pergeseran lempeng, lipatan, ataupun patahan. Seiring berjalannya waktu, akan terjadi proses

pelapukan atau erosi yang menyebabkan fosil muncul di permukaan dan dapat dilihat. Adapun

jenis pemfosilan dari fosil ini adalah permineralisasi, yaitu penggantian sebagian tubuh dari

organisme oleh mineral-mineral yang lebih resisten.

Berdasarkan skala waktu geologi, fosil ini berumur silur (423 – 435 juta tahun lalu). Jika

ditinjau dari komposisi kimianya, fosil ini bersifat karbonatan maka dapat diketahui bahwa

lingkungan pengendapan fosil ini adalah di laut dangkal.

Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan

pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat terjadinya

sedimentasi.

CATATAN: PARAF
ACARA / MODUL
UNIVERSITAS HASANUDDIN PRAKTIKUM
LABORATORIUM PALEONTOLOGI
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI 2

NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI


FILUM Protozoa

Utami Enka Lestari D061171310 3 KELAS Sporozoa


ORDO Nummullitaciae

FAMILI Nummulitesidae
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
GENUS Nummulites
Selasa, 6 Maret 2018 13.35 Afrisal Arif
Nummulites
SPESIES millecaput
NO. PERAGA 948
BOUBEE
GAMBAR :

PROSES PEMFOSILAN Mineralisasi


BENTUK FOSIL Plate
KOMPOSISI KIMIA Karbonatan
UMUR Eosen tengah (50 juta tahun lalu)
LINGKUNGAN PENGENDAPAN Laut Dangkal
KETERANGAN :

Secara taksonomi, Fosil dengan no peraga 948 merupakan filum protozoa, kelas sporozoa,

ordo nummulitaciae, famili nummulitesidae, genus nummulites, dan spesies Nummulites

millecaput BOUBEE. Adapun bentuk dari fosil ini adalah plate yaitu berbentuk pipih atau

menyerupai piring.

Setelah organisme mati, organisme ini akan mengalami transportasi oleh media geologi

berupa angin atau air ke tempat yang lebih rendah berupa cekungan yang relatif stabil.

Kemudian akan tertutupi oleh material sedimen berbutir halus. Kemudian mengalami leaching
atau pencucian fosil dimana material yang tidak resisten akan tergantikan oleh material

sedimen yang lebih resisten. Lalu akan dikompaksikan sehingga strukturnya menjadi lebih

padat dilanjutkan dengan proses litifikasi. Batuan sedimen yang terendapkan bersama dengan

organisme tadi akan tersingkap ke permukaan karena dipengaruhi oleh gaya endogen berupa

pergeseran lempeng, lipatan, ataupun patahan. Seiring berjalannya waktu, akan terjadi proses

pelapukan atau erosi yang menyebabkan fosil muncul di permukaan dan dapat dilihat. Adapun

jenis pemfosilan dari fosil ini adalah mineralisasi, yaitu penggantian seluruh bagian dari

organisme oleh mineral-mineral yang lebih resisten.

Berdasarkan skala waktu geologi, fosil ini berumur eosen tengah (50 juta tahun lalu). Jika

ditinjau dari komposisi kimianya, fosil ini bersifat karbonatan maka dapat diketahui bahwa

lingkungan pengendapan fosil ini adalah di laut dangkal.

Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan

pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat terjadinya

sedimentasi.

CATATAN: PARAF
ACARA / MODUL
UNIVERSITAS HASANUDDIN PRAKTIKUM
LABORATORIUM PALEONTOLOGI
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI 2

NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI


FILUM Bryozoa

Utami Enka Lestari D061171310 3 KELAS Gymnolemata


ORDO Tabulata

FAMILI Auloporidae
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
GENUS Aulocaulis
Selasa, 6 Maret 2018 13.45 Afrisal Arif
Coral Limestone
SPESIES
NO. PERAGA 645 (Aulocaulis sp.)
GAMBAR :

PROSES PEMFOSILAN Permineralisasi


BENTUK FOSIL Tabular
KOMPOSISI KIMIA Karbonatan
UMUR Jura Atas (160 juta tahun yang lalu)
LINGKUNGAN PENGENDAPAN Laut Dangkal
KETERANGAN :
Fosil dengan no peraga 645 merupakan filum bryozoza, kelas gymnolemata, ordo

tabulata, famili Auloporidae, genus Aulocaulis, dan spesies Aulocaulis sp. (Coral limestone).

Adapun bentuk dari fosil ini adalah tabular yaitu berbentuk menyerupai tabung.

Setelah organisme mati, organisme ini akan mengalami transportasi oleh media geologi

berupa angin atau air ke tempat yang lebih rendah berupa cekungan yang relatif stabil.

Kemudian akan tertutupi oleh material sedimen berbutir halus. Kemudian mengalami leaching

atau pencucian fosil dimana material yang tidak resisten akan tergantikan oleh material

sedimen yang lebih resisten. Lalu akan dikompaksikan sehingga strukturnya menjadi lebih
padat dilanjutkan dengan proses litifikasi. Batuan sedimen yang terendapkan bersama dengan

organisme tadi akan tersingkap ke permukaan karena dipengaruhi oleh gaya endogen berupa

pergeseran lempeng, lipatan, ataupun patahan. Seiring berjalannya waktu, akan terjadi proses

pelapukan atau erosi yang menyebabkan fosil muncul di permukaan dan dapat dilihat. Adapun

jenis pemfosilan dari fosil ini adalah permineralisasi, yaitu penggantian sebagian tubuh dari

organisme oleh mineral-mineral yang lebih resisten.

Berdasarkan skala waktu geologi, fosil ini berumur silur (423 – 435 juta tahun lalu). Jika

ditinjau dari komposisi kimianya, fosil ini bersifat karbonatan maka dapat diketahui bahwa

lingkungan pengendapan fosil ini adalah di laut dangkal.

Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan

pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat terjadinya

sedimentasi.

CATATAN: PARAF
ACARA / MODUL
UNIVERSITAS HASANUDDIN PRAKTIKUM
LABORATORIUM PALEONTOLOGI
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI 2

NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI


FILUM Porifera

Utami Enka Lestari D061171310 3 KELAS Calcispongea


ORDO Pharetronidae

FAMILI Stellispongianide
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
GENUS Stellispongia
Selasa, 6 Maret 2018 13.55 Afrisal Arif
Stellispongia
SPESIES
NO. PERAGA 1652 glomerata Q.
GAMBAR :

PROSES PEMFOSILAN Permineralisasi


BENTUK FOSIL Branching
KOMPOSISI KIMIA Silikaan
UMUR Jura atas (160 juta tahun lalu)
LINGKUNGAN PENGENDAPAN Laut dalam
KETERANGAN :

Secara taksonomi, fosil dengan no peraga 1652 merupakan filum porifera, kelas

calcispongea, ordo pharetronidae, famli stellispongianidae, genus stellispongia dan spesies

Stellispongia glomerata Q. Adapun bentuk dari fosil ini adalah branching yaitu bentuk yang

bercabang-cabang.

Setelah organisme mati, organisme ini akan mengalami transportasi oleh media geologi

berupa angin atau air ke tempat yang lebih rendah berupa cekungan yang relatif stabil.

Kemudian akan tertutupi oleh material sedimen berbutir halus. Kemudian mengalami leaching

atau pencucian fosil dimana material yang tidak resisten akan tergantikan oleh material
sedimen yang lebih resisten. Lalu akan dikompaksikan sehingga strukturnya menjadi lebih

padat dilanjutkan dengan proses litifikasi. Batuan sedimen yang terendapkan bersama dengan

organisme tadi akan tersingkap ke permukaan karena dipengaruhi oleh gaya endogen berupa

pergeseran lempeng, lipatan, ataupun patahan. Seiring berjalannya waktu, akan terjadi proses

pelapukan atau erosi yang menyebabkan fosil muncul di permukaan dan dapat dilihat. Adapun

jenis pemfosilan dari fosil ini adalah permineralisasi, yaitu penggantian sebagian tubuh dari

organisme oleh mineral-mineral yang lebih resisten.

Berdasarkan skala waktu geologi, fosil ini berumur jura atas (160 juta tahun lalu. Jika

ditinjau dari komposisi kimianya, fosil ini bersifat silikaan maka dapat diketahui bahwa

lingkungan pengendapan fosil ini adalah di laut dalam.

Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan

pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat terjadinya

sedimentasi.

CATATAN: PARAF
ACARA / MODUL
UNIVERSITAS HASANUDDIN PRAKTIKUM
LABORATORIUM PALEONTOLOGI
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI 2

NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI


FILUM Cnidaria

Utami Enka Lestari D061171310 3 KELAS Anthozoa


ORDO Favositidae

FAMILI Pachyporidae
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
GENUS Striatopora
Selasa, 6 Maret 2018 14.00 Afrisal Arif
Striatopora alba
SPESIES
NO. PERAGA 808 DAVIS
GAMBAR :

PROSES PEMFOSILAN Permineralisasi


BENTUK FOSIL Tabular
KOMPOSISI KIMIA Silikaan
UMUR Devon Tengah (370 juta tahun lalu)
LINGKUNGAN PENGENDAPAN Laut dalam
KETERANGAN :

Secara taksonomi, Fosil dengan no peraga 808 merupakan filum cnidaria, kelas anthozoa,

ordo favositidae, famili pachyporidae, genus striatopora dan spesies Striatopora alba DAVIS.

Adapun bentuk dari fosil ini adalah tabular yaitu berbentuk menyerupai tabung.

Setelah organisme mati, organisme ini akan mengalami transportasi oleh media geologi

berupa angin atau air ke tempat yang lebih rendah berupa cekungan yang relatif stabil.

Kemudian akan tertutupi oleh material sedimen berbutir halus. Kemudian mengalami leaching

atau pencucian fosil dimana material yang tidak resisten akan tergantikan oleh material

sedimen yang lebih resisten. Lalu akan dikompaksikan sehingga strukturnya menjadi lebih
padat dilanjutkan dengan proses litifikasi. Batuan sedimen yang terendapkan bersama dengan

organisme tadi akan tersingkap ke permukaan karena dipengaruhi oleh gaya endogen berupa

pergeseran lempeng, lipatan, ataupun patahan. Seiring berjalannya waktu, akan terjadi proses

pelapukan atau erosi yang menyebabkan fosil muncul di permukaan dan dapat dilihat. Adapun

jenis pemfosilan dari fosil ini adalah permineralisasi, yaitu penggantian sebagian tubuh dari

organisme oleh mineral-mineral yang lebih resisten.

Berdasarkan skala waktu geologi, fosil ini berumur devon tengah (370 juta tahun lalu).

Jika ditinjau dari komposisi kimianya, fosil ini bersifat silikaan, maka dapat diketahui bahwa

lingkungan pengendapan fosil ini adalah di laut dalam.

Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan

pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat terjadinya

sedimentasi.

CATATAN: PARAF
ACARA / MODUL
UNIVERSITAS HASANUDDIN PRAKTIKUM
LABORATORIUM PALEONTOLOGI
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI 2

NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI


FILUM Bryozoa

Utami Enka Lestari D061171310 3 KELAS Gymnolemata


ORDO Cheilostomata

FAMILI Fenestellanidae
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
GENUS Fenestella
Selasa, 6 Maret 2018 14.06 Afrisal Arif
Fenestella
SPESIES
NO. PERAGA 664 subacta
GAMBAR :

PROSES PEMFOSILAN Mineralisasi


BENTUK FOSIL Convex
KOMPOSISI KIMIA Karbonatan
UMUR Devon bawah (395 juta tahun lalu)
LINGKUNGAN PENGENDAPAN Laut Dangkal
KETERANGAN :

Secara taksonomi, Fosil dengan no peraga 664 merupakan filum bryozoa, kelas

gymnolemata, ordo cheilostomata, famili fenestellanidae, genus fenestella dan spesies

Fenestella subacta. Adapun bentuk dari fosil ini adalah convex yaitu berbentuk katup dengan 1

sisi saja.

Setelah organisme mati, organisme ini akan mengalami transportasi oleh media geologi

berupa angin atau air ke tempat yang lebih rendah berupa cekungan yang relatif stabil.

Kemudian akan tertutupi oleh material sedimen berbutir halus. Kemudian mengalami leaching

atau pencucian fosil dimana material yang tidak resisten akan tergantikan oleh material
sedimen yang lebih resisten. Lalu akan dikompaksikan seingga strukturnya menjadi lebih padat

dilanjutkan dengan proses litifikasi. Batuan sedimen yang terendapkan bersama dengan

organisme tadi akan tersingkap ke permukaan karena dipengaruhi oleh gaya endogen berupa

pergeseran lempeng, lipatan, ataupun patahan. Seiring berjalannya waktu, akan terjadi proses

pelapukan atau erosi yang menyebabkan fosil muncul di permukaan dan dapat dilihat. Adapun

jenis pemfosilan dari fosil ini adalah mineralisasi, yaitu penggantian seluruh bagian dari

organisme oleh mineral-mineral yang lebih resisten.

Berdasarkan skala waktu geologi, fosil ini berumur devon bawah (395 juta tahun lalu).

Jika ditinjau dari komposisi kimianya, fosil ini bersifat karbonatan maka dapat diketahui bahwa

lingkungan pengendapan fosil ini adalah di laut dangkal.

Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan

pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat terjadinya

sedimentasi.

CATATAN: PARAF
ACARA / MODUL
UNIVERSITAS HASANUDDIN PRAKTIKUM
LABORATORIUM PALEONTOLOGI
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI 2

NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI


FILUM Protozoa

Utami Enka Lestari D061171310 3 KELAS Sporozoa


ORDO Nummullitaciae

FAMILI Nummulitesidae
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
GENUS Nummulites
Selasa, 6 Maret 2018 14.13 Afrisal Arif
Nummulites
SPESIES millecaput
NO. PERAGA 530
BOUBEE
GAMBAR :

PROSES PEMFOSILAN Mineralisasi


BENTUK FOSIL Plate
KOMPOSISI KIMIA Karbonatan
UMUR Devon tengah (370 juta tahun lalu)
LINGKUNGAN PENGENDAPAN Laut Dangkal
KETERANGAN :

Secara taksonomi, Fosil dengan no peraga 948 merupakan filum protozoa, kelas sporozoa,

ordo nummulitaciae, famili nummulitesidae, genus nummulites, dan spesies Nummulites

millecaput BOUBEE. Adapun bentuk dari fosil ini adalah plate yaitu berbentuk pipih atau

menyerupai piring.

Setelah organisme mati, organisme ini akan mengalami transportasi oleh media geologi

berupa angin atau air ke tempat yang lebih rendah berupa cekungan yang relatif stabil.

Kemudian akan tertutupi oleh material sedimen berbutir halus. Kemudian mengalami leaching
atau pencucian fosil dimana material yang tidak resisten akan tergantikan oleh material

sedimen yang lebih resisten. Lalu akan dikompaksikan seingga strukturnya menjadi lebih padat

dilanjutkan dengan proses litifikasi. Batuan sedimen yang terendapkan bersama dengan

organisme tadi akan tersingkap ke permukaan karena dipengaruhi oleh gaya endogen berupa

pergeseran lempeng, lipatan, ataupun patahan. Seiring berjalannya waktu, akan terjadi proses

pelapukan atau erosi yang menyebabkan fosil muncul di permukaan dan dapat dilihat. Adapun

jenis pemfosilan dari fosil ini adalah permineralisasi, yaitu penggantian sebagian tubuh dari

organisme oleh mineral-mineral yang lebih resisten.

Berdasarkan skala waktu geologi, fosil ini berumur devon tengah (370 juta tahun lalu).

Jika ditinjau dari komposisi kimianya, fosil ini bersifat karbonatan maka dapat diketahui bahwa

lingkungan pengendapan fosil ini adalah di laut dangkal.

Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan

pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat terjadinya

sedimentasi.

CATATAN: PARAF
ACARA / MODUL
UNIVERSITAS HASANUDDIN PRAKTIKUM
LABORATORIUM PALEONTOLOGI
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI 2

NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI


FILUM

Utami Enka Lestari D061171310 3 KELAS


ORDO

FAMILI
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
GENUS
Selasa, 6 Maret 2018
SPESIES
NO. PERAGA
GAMBAR :

PROSES PEMFOSILAN
BENTUK FOSIL
KOMPOSISI KIMIA
UMUR
LINGKUNGAN PENGENDAPAN
KETERANGAN

CATATAN: PARAF

Anda mungkin juga menyukai