Anda di halaman 1dari 12

DOKUMEN FARMASI PASIEN

TUGAS MAHASISWA: LENGKAPI DAN LAKUKAN ANALISA TERHADAP KONDISI PASIEN BERIKUT INI!

INSTALASI FARMASI
RSUD SIDO WARAS
No DMK : xx.xx.xx.xx Ruangan asal: ROI Diagnosa : Combustion gr. II AB 22% ec Tgl KRS:
Nama : Ny. S L/P ledakan gas LPG Riwayat Pengobatan: -
Alamat : Sby Riwayat Penyakit: - Alergi: tidak diketahui
Umur/BB : 50 th / 70 kg Alasan MRS : luka bakar terkena
Pindah ruangan: Burn Unit (Tgl. MRS: 04/03/2015) ledakan LPG
No. JENIS OBAT Tanggal pemberian obat (mulai MRS)
Regimen dosis
Nama dagang/generik 4/3/15 5/3/15 6/3/15 7/3/15 8/3/15 9/3/15 10/3/15 11/3/15
1. Infus RL (04.00-12.00) = 2640 cc
(12.00-04.00) = 2640 cc √
2. Infus RD5 1000 cc/24 jam √ √ √ √ √ √ //
500cc/24jam
3. Albumin 20% 100 cc √
4. Infus KAEN Mg 3 500 cc/24 jam √
5. Inj. Amikacin 2 x 750 mg √ √ √ √ √ √ √ √
1 x 750mg 1 x 750mg 2 x 500mg 2 x 500mg 2 x 500mg 2 x 500mg 2 x 500mg
6. Inj. Novalgin 3x1g √ √ √ √ √ √ √ √
7. Inj. Cernevit 2 x 400 mg √ √ √ √ √ √ √ √
8. Inj. Ranitidin 2 x 50 mg √ √ √ √ √ √ √ √
9. Inj. Ketorolac 3 x 30 mg √
10. Inj. Dexamethasone 2 x 5 mg √
11. Inj. Lasix 1 x 40 mg √
12. Actrapid s.c 3 x 4 iu 15’ ac √ √ √ √
13. Tramadol drip 3 x 100 mg/PZ 100 cc √
14. Esilgan p.o 1 x 2 mg √
15. Savlon topikal
(chlorhexidine gluconate √ √
1,5% dan cetrimide 3,0%)

No. Data Klinik Tanggal


4/3/15 5/3/15 6/3/15 7/3/15 8/3/15 9/3/15 10/3/15 11/3/15
1 TD (< 140/90 mmHg)
120/70 120/80 130/90 120/100 120/90 130/100 125/90 130/70
JNC-8
2 Nadi (80-100 x/menit) 90 120 100 100Tanggal 100 100 90 90
3 RR (< 20 x/menit) No. Data Lab18 Nilai Rujukan
21 20
4/3 5/3 19 7/3 20
9/3 10/3 21 20 22
o
4 Suhu badan (37 ± 0,5 C) 36,6
BGA (Blood Gas Artery) 37,3 37,2 37,2 37 37 37 37
5 GCS 1. pH 456 (7,35 -456
7,45) 456
7,412 456 456 456 456 456
6 KU (Kondisi Umum) 2. pO2 lemah lemah
(80 – 107) mmHg lemah
166,7 lemah lemah lemah lemah lemah
7 Mual 3. pCO2 + -
(35 - 45)mmHg -
36,3 - - - - -
8 Muntah 4. BE - -
(-3,5 – 2) mmol/L -
-1,4 - - - - -
9 Nyeri +
Darah Lengkap + + + + +  
5. WBC (4.500-10.500) /µL 19.190 10.100
6. RBC (4-6) x 106/μL 4,88 5,28
7. Hgb (11-18) g/dL 15,6 15,1
8. Hct (35-60) % 45,5 47,7
9. Plt (150.000-450.000)/µL 108.000 115.000
10. GDA <200mg/dL 222 125 153 120
11. GDP (<110) mg/dL 233
12. GD2JPP (<140) mg/dL 246
13. Creatinin (0,6-1,1)mg/dL 0,6
14. BUN 10-25 mg/dl 14
15. AST (5-23) IU/L 60
16. ALT (5-34) IU/L 77
17. ALB (3,8-5,4) g/dL 4,3 2,9 3,3 1,8
18. Na (136-144) meq/L 151 133
19. K (3,8-5,0) meq/L 4,3 4,1
20. Cl (97-103) meq/L 114
TUGAS MAHASISWA

FORM SUBJECTIVE
Seorang pasien wanita Ny. S berusia 50th (70kg) alamat Sby MRS pada tanggal 4/3/2015 akibat terkena ledakan gas LPG, px didiagnosa dengan
combustion gr. 2 AB 22%, tidak ada riwayat penyakit, tdk ada riwayat pengobatan, dan alergi tidak diketahui

FORM OBJECTIVE
FORM ASSESSMENT & PLAN
Isilah data-data pasien yang termasuk dalam “Assessment & Plan”! (Penulisan mengikuti format di bawah ini)

PROFIL PENGOBATAN
Tgl. Nama Obat Rute Dosis Frekuensi Tgl. Indikasi Obat Pemantauan
Mulai (Generik) Berhenti Kefarmasian
Terapi Terapi
Infus RL (ringer i.v 2 dd 5/3/2015 Mengembalikan Panas, infeksi pada
(04.00- keseimbangan tempat penyuntikan,
lactate) 12.00) = elektroit pada thrombosis vena/flebitis
2640 cc
(12.00-
dehidrasi yang meluar dari tempat
04.00) = penyuntikan, ekstravasasi,
2640 cc monitoring kadar
elektrolit
Infus RD5 i.v 1x sehari 11/3/2015 Untuk menambah Panas, infeksi pada
energy mengatasi tempat penyuntikan,
dehidrasi isotonis, thrombosis vena/flebitis
1000 cc/24
pengganti cairan yang meluar dari tempat
jam tubuh yang hilang. penyuntikan, ekstravasasi,
monitoring kadar
elektrolit
Albumin 20% i.v 100 cc 7/3/2015 Mengganti jumah Urtikaria, demam,
volume/protein takikardi, TD naik.
yang hilang ketika
pasien mengalami
hipoalbuminemia,
luka bakar, trauma,
gagal ginjal akut
Infus KAEN Mg i.v 12/3/2015 Untuk memenuhi
3 ( larutan kebutuhan harian
rumatan air dan elektrolit,
nasional) mengganti ekskresi
500 cc/24
harian pada
jam keadaan asupan
oral terbatas,
mensuplai kalium
20 mEq/L
Inj. Amikacin i.v 12/3/2015 Untuk Ototoksisitas,
septikemia(termasu nefrotoksisitas : gang.
k sepsis neonatal), Pada urin akibat iritasi
2 x 750
infeksi pada luka ginjal, vomitus, anemia
mg bakar, infeksi kulit
dan jaringan lunak,
infeksi SSP
Dst. Inj. Novalgin i.v 12/3/2015 Antinyeri akut dan Mulut kering, gangguan
kronik yang berat, hati, pusing, mual,
3x1g nyeri pasca gangguan darah
pembedahan
Inj. Cernevit i.v 2 x 400 2 dd 1 12/3/2015 Sebagai Kenaikan serum Glutamic
mg multivitamin Pyruvic Transaminase,
harian, penyakit sakit pada tempat inj. i.m
infeksi berat dan
koma yang memicu
keadaan stres
dengan peningkatan
kebutuhan
metabolik dan
nutrisi jaringan
berkurang.
Inj. Ranitidin i.v 2 dd 1 12/3/2015 Tukak lambung, Sakit kepala, diare,
refluks esofagitis, mual, muntah, nyeri
2 x 50 mg hipersekresi pasca perut, konstipasi
bedah
Inj. Ketorolac i.v 3 dd 1 6/3/2015 Penatalaksanaan Ulkus, perdarahan saluran
nyeri akut yang cerna dan perforasi, gagal
3 x 30 mg berat jangka ginjal akut.
pendek
Inj. i.v 2 dd 1 6/3/2015 Antialergi, Demam, iritasi atau
Dexamethasone imunosupresan, infeksi pada tempat
2 x 5 mg antiinflamasi dan injeksi
anti shock yang
sangat kuat
Inj. Lasix i.v 1 dd 1 7/3/2015 Edema, asites pada Gangguan ringan pada
hati, hipertensi saluran cerna, kehabisan
ringan-sedang Ca, Na, K, depresi
1 x 40 mg sumsum tulang,
memperparah alkalosis
metbolik, diabetes
Actrapid s.c s.c 3 x 4 iu 12/3/2015 DM yang hipoglikemi
15’ ac memerlukan insulin
Tramadol drip i.v 3 x 100 11/3/2015 Pusing, mengantuk, gang.
mg/PZ Pencernaan, mulut kering
100 cc
Esilgan p.o p.o 1 x 2 mg 1 dd 1 10/3/2015 Antidepresan, Mengantuk, pusing
gangguan tidur
akibat gugup,
cemas tegang,
psikosis, nyeri
pasca operasi dan
trauma
Savlon topikal topikal 11/3/2015 Sebagai antiseptik Menyebabkan
(chlorhexidine ototoksisitas
gluconate 1,5%
dan cetrimide
3,0%)

ASUHAN KEFARMASIAN (PHARMACIST’S CARE PLAN)

1. Masalah aktual dan potensial 3. Kepatuhan pasien 5. Penghentian obat 7. Interaksi obat
2. Pemantauan efek terapi obat 4. Pemilihan obat 6. Efek samping obat

TINDAKAN
NO. TANGGAL URAIAN MASALAH
(USULAN PADA KLINISI, PERAWAT, PASIEN)
1. 4/3/2105 a. Pasien mengalami kondisi lemah  Klinisi: Pasien diberikan ringer lactate,
pemberian ini sudah tepat karena digunakan
untuk mengembalikan keseimbangan elektroit pada
dehidrasi dengan cepat
 Perawat: ringer lactate diberikan secara
intravena infus
 Pasien: diberikan informasi mengenai efek
samping panas, infeksi pada tempat penyuntikan,
thrombosis vena/flebitis
b. Mencegah timbulnya maag  Klinisi: pemberian ranitidin karena digunakan
untuk mencegah maag yang disebabkan oleh
pasien obat-obat yang dapat meningkatkan
asam lambung
 Perawat: ranitidine diberikan secara iv. Bolus,
dan secara perlahan karena kandungannya
pekat
 Pasien: diberikan informasi mengenai efek
c. Mencegah infeksi samping

 Klinisi : pemberian amikacin karena untuk


mencegah infeksi yang disebabkan kerusakan
jaringan lunak akibat luka bakar

 Perawat : Amikacin diberikan secara i.v bolus


 Pasien : diberikan informasi mengenai efek
d. Menambah vitamin dan mineral samping obat Amikacin.

 Klinisi : pemberian cernevit untuk memberikan


nutrisi pada jaringan khususnya terkena luka
bakar sehingga dapat memenuhi kebutuhan
harian pasien akan mineral dan vitamin.
 Perawat : Cernevit diberikan secara i.v bolus
 Pasien : pasien diberitahu informasi mengenai
e. Mengatasi nyeri
efek samping cernevit

 Klinisi : pemberian novalgin untuk mengatasi


nyeri akut yang diderita pasien
 Perawat : pemberian novagin secara i.v bolus.
f. Mengatasi infeksi bakteri  Pasien : pasien diberitahu mengenai efek
samping dari pemberian novalgin.

 Klinisi : pemberian savlon topical untuk


mencegah infeksi bakteri pada jaringan lunak
yang terpapar langsung dengan udara.
 Perawat : pemberian savlon topical secara
topical
 Pasien : pasien diberi informasi mengenai efek
samping dari savlon topikal
2. 5/3/2015 a. Penghentian RL  Klinisi : elektrolit pasien sudah seimbang,
sehingga hanya perlu ditambahkan dan terus
terus pantau
 Perawat : -
 Pasien : -

b. Kondisi pasien masih lemah  Klinisi: Pasien diberikan RD5, pemberian ini
sudah tepat karena digunakan untuk
mengembalikan keseimbangan elektroit pada
dehidrasi dengan cepat
 Perawat: RD5 diberikan secara intravena infus
 Pasien: diberikan informasi mengenai efek
samping panas, infeksi pada tempat penyuntikan,
thrombosis vena/flebitis
c. Mengatasi nyeri pasien
 Klinisi : pemberian ketorolac sebagai anti nyeri
akut yang berat dan bekerja sinergis dengan
novalgin
 Perawat : pemberian ketorolac secara i.v dilakukan
dengan pelan karena konsentrasinya cukup pekat
 Pasien : diberitahu informasi mengenai efek
samping obat
 Klinisi : pemberian dexamethason se

d. Membantu pertahanan imun pasien


3.
4.
Dst.

MONITORING
NO. PARAMETER TUJUAN MONITORING
1. Suhu tubuh
2.
3.
4.
Dst.

LEMBAR KONSELING
No. Sasaran Uraian Rekomendasi/Saran
Konseling
1.
2.
4.
Dst.
Keterangan: yang menjadi sasaran konseling bisa pasien/keluarga pasien/perawat

Tugas Tambahan:
Pasien rawat inap dikarenakan luka bakar senantiasa memerlukan terapi cairan. Sebagai apoteker, Anda ditanya oleh klinisi terkait kebutuhan
cairan pada pasien di atas. Jelaskan cara perhitungan kebutuhan cairan pada pasien luka bakar menggunakan minimal 2 pendekatan cara
perhitungan! (Bisa cara Evans, cara Baxter, atau cara lain sesuai referensi yang Anda temukan)
Bantuan: sebagai referensi Anda bisa mencari di internet atau juga di buku panduan penatalaksanaan pasien luka bakar

Jawab :
Formula yang terkenal untuk resusitasi cairan adalah formula Parkland :
24 jam pertama.Cairan Ringer laktat : 4ml/kgBB/%luka bakar
o contohnya pria dengan berat 80 kg dengan luas luka bakar 25 %
o membutuhkan cairan : (25) X (80 kg) X (4 ml) = 8000 ml dalam 24 jam pertama
• • 1⁄2 jumlah cairan (00 ml diberikan dalam 8 jam
• • 1⁄2 jumlah cairan sisanya

Cara lain adalah cara Evans :


l. Luas luka bakar dalam % x berat badan dalam kg = jumlah NaCl / 24 jam
2. Luas luka bakar dalam % x berat badan dalam kg =jumah plasma / 24 jam
(no 1 dan 2 pengganti cairan yang hilang akibat oedem. Plasma untuk mengganti plasma yang keluar dari pembuluh dan meninggikan tekanan
osmosis hingga mengurangi perembesan keluar dan menarik kembali cairan yang telah keluar)
• 3. 2000 cc Dextrose 5% / 24 jam (untuk mengganti cairan yang hilang akibat penguapan)
Separuh dari jumlah cairan 1+2+3 diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya. Pada hari kedua diberikan
setengah jumlah cairan pada hari pertama. Dan hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari kedua.

Cara lain yang banyak dipakai dan lebih sederhana adalah menggunakan rumus Baxter yaitu :
% x BB x 4 cc
• Separuh dari jumlah cairan ini diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya. Hari pertama terutama diberikan
elektrolit yaitu larutan RL karena terjadi defisit ion Na. Hari kedua diberikan setengah cairan hari pertama.
• Contoh : seorang dewasa dengan BB 50 kg dan luka bakar seluas 20 % permukaan kulit akan diberikan 50 x 20 % x 4 cc = 4000 cc yang
diberikan hari pertama dan 2000 cc pada hari kedua.

Anda mungkin juga menyukai