Anda di halaman 1dari 10

Jurusan Teknik Sipil 24

Politeknik Negeri Banjarmasin

MODUL PERTEMUAN KE – 3

MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

MATERI KULIAH:

Jarak, Kecepatan dan Percepatan; Gerak Lurus Beraturan, Percepatan; Gerak


Lurus Beraturan, Gerak Lurus Berubah Beraturan

POKOK BAHASAN:

GERAK LURUS

3-1 GERAK
Gerak dapat didefinisikan sebagai perubahan letak yang terus – menerus.
Pada kebanyakan gerak yang sesungguhnya, tiap – tiap titik pada suatu benda
bergerak menurutkan lintasannya masing – masing. Gerak seluruhnya dapat
diketahui apabila kita mengetahui bagaimana gerak setiap titik pada benda itu.
Karena itu kita mulai saja dengan meninjau suatu titik yang bergerak atau gerak
suatu benda yang kecil sekali, yang disebut partikel.
Letak sebuah partikel dengan mudah dapat ditentukan berdasarkan
proyeksinya pada ketiga sumbu sistem koordinat tegak lurus. Apabila partikel itu
bergerak dalam ruang menurutkan sembarang lintasan, maka proyeksinya
bergerak dalam garis lurus sepanjang ketiga sumbu itu. Gerak yang
sesungguhnya dapat direkonstruksi berdasarkan gerak ketiga proyeksi ini. Sebab
itu kita mulai saja dengan membicarakan gerak suatu partikel sepanjang garis
lurus, atau gerak lurus.

3-2 JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN


Gerak lurus adalah gerak titik P sepanjang lintasan lurus, disini lintasan
diambil sepanjang sumbu x.
(a) Posisi titik P pada setiap waktu t dinyatakan sebagai Jarak x dari suatu titik
asal yang tetap O pada sumbu x. Jarak x ini positif atau negatif sesuai
ketentuan tanda yang berlaku.

Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI, ST.,MS., MT.


FISIKA TERAPAN
Jurusan Teknik Sipil 25
Politeknik Negeri Banjarmasin

(b) Kecepatan rata-rata, Vr dari titik P dalam selang waktu t dan t + t selama
perpindahan posisi dari x ke x + x adalah :

x xt xo
Vr = t t to ( 3-1 )
(c) Kecepatan sesaat V dari titik P adalah limit kecepatan Rata-rata untuk
pertambahan waktu mendekati nol. Secara matematika ditulis :
lim x dx
V= t 0 = t = dt ( 3-2 )
(d) Percepatan Rata-rata ar dari titik P dalam selang waktu t dan t + t selama
perubahan kecepatan dari V menjadi V + V adalah

v vt vo
ar = t = t to ( 3-3 )

(d) Percepatan sesaat a suatu titik P adalah limit percepatan Rata-rata untuk
pertambahan waktu mendekati nol. Secara matematika ditulis :
lim v dv d 2x
a= t 0 = t = dt = dt 2 ( 3-4 )

3-3 GERAK LURUS BERATURAN


Gerak lurus beraturan adalah gerak titik P yang lintasannya berbentuk
garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satuan waktu tetap.

r1 r2

r0 r1 r2

Gambar 3-1

Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI, ST.,MS., MT.


FISIKA TERAPAN
Jurusan Teknik Sipil 26
Politeknik Negeri Banjarmasin

Perhatikan Gambar 3-1, Po, P1, P2 adalah posisi titik P pada saat t = to, t1,

dan t2 dengan vektor posisi r0 , r 1 , r2 , dan perpindahan r 1 , dan r2 .

r1 ditempuh dalam t1 = t1 – t0 dan r2 = dalam t2= t2 – t1.

Bila t1 = t2 = t dan r1 = r2 = r = r adalah konstan maka gerak


benda disebut gerak lurus beraturan. Persamaan lintasan titik P adalah :

r = r0 + r = r0 + r ê r ( 3-5 )

Disini ê r adalah vektor satuan perpindahan r dan besar perpindahan

r adalah tetap dalam selang waktu t yang sama.


Kecepatan gerak titik P dalam selang waktu t adalah :
r
v= t = tetap ( 3-6 )
atau r=v t ( 3-7 )
Persamaan lintasan dalam vektor posisi menjadi

r = r 0 + v . t ê r ( 3-8 )

Lintasan ini berupa garis lurus dan bukan pada sumbu x atau y maka
komponen – komponennya adalah :

x = x 0 + vx t iˆ x iˆ = xo iˆ + vx t iˆ
Atau ( 3-9 )

y = y 0 + vy t ĵ y ĵ = yo ĵ + vy t ĵ
Karena gerak ini dalam gerak satu dimensi dan pada umumnya titik θ
diambil di titik Po maka Persamaan lintasan menjadi :
x = vx t
atau
y = vy t ( 3-10 )

Di sini vx dan vy adalah vx dan vy Rata-Rata dan besarnya tetap. Jadi


dalam gerak lurus beraturan kecepatan Rata-rata sama dengan kecepatan
sasaat,

Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI, ST.,MS., MT.


FISIKA TERAPAN
Jurusan Teknik Sipil 27
Politeknik Negeri Banjarmasin

Atau vr = v = c ( konstan ) ( 3-11 )

Maka percepatan sesaat dalam gerak lurus beraturan :

dv d
a = dt = dt (c) = 0 ( 3-12 )
Gravik x vs t , v vs t dan a vs t dapat dilihat dalam gambar 3-2

( a ) x vs t ( b ) v vs t ( c ) a vs t

Gambar 3-2. Grafik x, v, dan a fungsi t

3-4 GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN


Gerak Lurus Berubah Beraturan ialah gerak sebuah benda yang
lintasannya berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap
satuan waktu berubah lebih besar atau lebih kecil, artinya tidak tetap.
Di sini jarak yang ditempuh makin besar atau makin kecil artinya gerak
dipercepat atau diperlambat. Contoh gerak lurus berubah beraturan adalah gerak
jatuh bebas. Gerak jatuh bebas ialah gerak lurus dipercepat beraturan yang
lintasannya vertikal ke bawah sejajar sumbu Y dan biasanya arah ke bawah di
ambil sebagai arah positif. Gerak jatuh bebas adalah gerak benda yang
dilepaskan dari suatu tempat di atas permukaan bumi tanpa kecepatan awal.
Dari eksperimen diperoleh bahwa jarak yang ditempuh berbanding lurus
dengan kwadrat dari waktu artinya
Y = c t2 ( 3-13 )

Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI, ST.,MS., MT.


FISIKA TERAPAN
Jurusan Teknik Sipil 28
Politeknik Negeri Banjarmasin

Di sini c adalah konstanta tak bergantung pada benda dan waktu.


Gambar 3-3 menunjukkan lintasan gerak jatuh bebas dari titik Po

Gambar 3.3 Lintasan Gerak Jatuh Bebas


(a) Titik tinjau 0 di luar sumbu Y
(b) Titik tinjau 0 pada sumbu Y

Persamaan lintasan untuk Gambar 3-3 (a)

r = r0 + r = r 0 + c t2 ĵ ( 3-14 )
Persamaan lintasan untuk Gambar 3-3 (b)

y = y0 + y
Atau

y ĵ = ( yo + y ) ĵ = ( yo + c t 2 ) ĵ ( 3-15 )
Karena lintasannya garis lurus, maka persamaan (3-15) pada umumnya
ditulis dengan tanpa tanda vektor.
2
y = yo + c t ( 3-16 )

Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI, ST.,MS., MT.


FISIKA TERAPAN
Jurusan Teknik Sipil 29
Politeknik Negeri Banjarmasin

persamaan kecepatan benda.


dy
vy = d t = 2 C t ( 3-17 )
persamaan percepatan benda.
dv y
a y = dt = 2 C ( 3-18 )
Dari persamaan ( 3-17 ) dapat disimpulkan bahwa kecepatan Rata-rata
gerak lurus berubah beraturan sangat bergantung pada interval waktu, jadi
besarnya tidak sama dengan kecepatan sesaat.
Sebagai diketahui bahwa setiap benda yang jatuh bebas di dekat
permukaan bumi mempunyai percepatan ke bawah yang disebut percepatan
gaya tarik bumi atau percepatan gravitasi bumi ( g ). Percepatan gravitasi bumi
ini besarnya Rata-rata :
g = 9,8 m/s² ( 3-19 )
Dari persamaan ( 3-18 ) dan ( 3-19 ) diperoleh
ay = 2 c = g

Atau c=½g ( 3-20 )


Persamaan lintasan benda jatuh bebas menjadi
y = yo + ½ g t2 ( 3-21 )
vy = g t ( 3-22 )
a y = g = 9,8 m/s²

Bila titik tinjau θ berimpit dengan Po persamaan lintasan jatuh bebas


menjadi.
y = ½ g t2 ( 3-23 )
dan
vy = g t ( 3-24 )
Bila persamaan ( 3-24 ) di tulis :
vy
t = g , dan disubstitusikan ke dalam persamaan ( 3-23 )
diperoleh

v y2 = 2 g y ( 3-25a )

Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI, ST.,MS., MT.


FISIKA TERAPAN
Jurusan Teknik Sipil 30
Politeknik Negeri Banjarmasin

Atau vy 2g y ( 3-25b )
Benda jatuh bebas adalah gerak lurus berubah beraturan, maka
persamaan Gerak lurus berubah beraturan tanpa kecepatan awal ( Vo = 0 )
secara umum dapat ditulis
x = xo + ½ a t2 atau s = so + ½ a t 2 ( 3-26a )
vx = at v = at ( 3-26b )

v x2 = 2 a ( x - x ) v 2 = 2 a ( s - so ) ( 3-26c )
o

Bila mana benda bergerak dengan kecepatan awal Vo, persamaan


lintasan menjadi
x = xo + vo t + ½ at2 atau S = so + vo t + ½ at2 ( 3-27a )
vx = vo + at v = vo + at ( 3-27b )

v x2 = v 02 + 2 a ( x - x ) 2
v2 = v 0 + 2 a ( s - so ) ( 3-27c )
o

v0 vx v0 v
vr = 2 vr = 2 ( 3-27d )

Grafik x vs t, v vs t, dan a vs t dapat dilihat dalam Gambar 3-4

Xo Vo

θ θ θ
(a) x = xo + vo t + ½ at2 (b) vx = vo + at (c) a = c

Gambar 3-4 Grafik Gerak berubah beraturan

Dalam Gambar 3-4 dapat dilihat bahwa bila percepatan a > 0 , kecepatan
v naik dan jarak x mempunyai titik minimum dengan bertambahnya waktu.

Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI, ST.,MS., MT.


FISIKA TERAPAN
Jurusan Teknik Sipil 31
Politeknik Negeri Banjarmasin

Sebaliknya bila mana a < 0 , kecepata v turun dan jarak x mempunyai titik
maksimum.

Contoh Soal :
1) Ubah laju 0,200 cm/s menjadi km/tahun.
Jawab :
0,200 cm/s = ( 0,200 cm/s) ( 10-s km/s) ( 3600 h/d) (24 h/year)
= 63 km/tahun
2) Seorang pelari menempuh satu putaran sepanjang 200 m dalam waktu 25
detik.
(a) Berapakah laju rata-ratanya ?
(b) Berapakah kecepatan rata-ratanya ?
Jawab :
(a) Dari definisi :
Jarak yang ditempuh 200 m
Laju rata-rata = waktu yang diperlukan = 25 s = 8,0 m/s
(b) Karena titik akhir lintasan berimpit dengan titik awalnyam, maka vektor
perpindahan pelari itu adalah nol. Hingga
perpindahan 0m
0 m/s
v= waktu 25 s
3) Benda yang mula-mula diam dipercepat dengan percepatan 8 m/s2 dan
menempuh garis lurus. Tentukan :
(a) laju pada akhir detik ke-5 ;
(b) laju rata-rata dalam selang waktu 5 detik pertama ;
(c) jarak yang ditempuh dalam 5 detik tersebut ;
Jawab :
Kita hanya memperhatikan gerak selama 5 detik pertama. Pada gerak ini
diketahui bahwa vo = 0, t = 5, a = 8 m/s2. karena gerak ini adalah gerak yang
dipercepat beraturan, maka kelima persamaan gerak di atas dapat digunakan
:
(a) v = v +at = 0 + ( 8 m/s2 ) ( 5 s ) = 40 m/s

v0 v 0 40
(b) v = 2 = 2 m/s = 20 m/s
(c) s = vo t + ½ at = 0 + ½ ( 8 m/s2 ) ( 5 s ) 2 = 100 m
2

Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI, ST.,MS., MT.


FISIKA TERAPAN
Jurusan Teknik Sipil 32
Politeknik Negeri Banjarmasin

atau

s = v t = ( 20 m/s ) ( 5 s ) = 100 m

4) Laju sebuah truk bertambah secara teratur dari 15 km/jam menjadi 60 km/jam
dalam waktu 20 detik, Carilah :
(a) laju rata – rata,
(b) percepatan,
(c) jarak yang ditempuh, dalam satuan meter dan detik,
Jawab : pada gerak selama 20 detik ini berlaku :
1
vo = ( 15 km/jam ) ( 1000 m/km ) ( 3600 jam/s ) = 4,17 m/s
v = 60 km/jam = 16,7 m/s
t = 20 s

(a) v = ½ (vo + vt ) = ½ (4,17 + 16,7 ) m/s = 10,4 m/s

v v0 16,7 4,2
(b) a = t 20 s = 0,63 m/ s2

(c) x = v t = ( 10,4 m/s ) ( 20 s ) = 208 m

5) Bola jatuh bebas dari ketinggian 50 m.


(a) Berapakah laju bola sesaat sebelum sampai di tanah ?
(b) Berapakah waktu yang diperlukan bola untuk mencapai tanah ?
Jawab :
Dengan mengabaikan gesekan udara, bola itu bergerak dipercepat beraturan
hingga sampai di tanah. Percepatan yang dialaminya adalah 9,8 m/s² ke
bawah. Dengan mengambil arah ke bawah sebagai arah positif, maka :
y = 50 m, a = 9,8 m/s² , vo = 0
2
(a) v2 = v 0 + 2 ay = 0 + 2 (9,8 m/s² ) ( 50 m ) = 980 m²/s²
Maka v = 31 m/s
(b) Karena a = ( v - vo )/t

v v0 31 0 m / s
3,2 s
Maka t = a 9,8 m / s 2

Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI, ST.,MS., MT.


FISIKA TERAPAN
Jurusan Teknik Sipil 33
Politeknik Negeri Banjarmasin

6) Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu x dengan persamaan lintasannya


x = 5t2 + 1, dengan x dalam meter t dalam detik.
Hitung :
a. Kecepatan rata-rata antar t – 2 detik dan t = 3 detik.
b. Kecepatan pada saat t = 2 detik.
c. Kedudukannya pada t =10 detik dan t = 0 detik.
d. Jalan yang ditempuh dalam 10 detik.
e. Percepatan rata-rata antara t = 2 detik dan t = 3 detik.
f. Grafik x vs t, v vs t, a vs t.
Jawab :

x x3 x2
a. v rata-rata = t t3 t2

5.32 1 5.2 2 1
= 3 2

46 21
25 m / det
v rata-rata = 1
dx
b. V2 = dt = | 10 t | = 20 m/det
t=2 t=2

c. xo = 1 m
x10 = 5.102 + 1 = 501 m.
d. Jalan yang ditempuh dalam 10 detik : ( 501 – 1) m = 500 m.

v v3 v 2
e. a rata-rata = t t3 t 2

10.3 10.2
10 m / det 2
= 1 (konstan, dipercepat)

Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI, ST.,MS., MT.


FISIKA TERAPAN

Anda mungkin juga menyukai