Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

1. Plasmolisis pada Rheo discolor

Pada praktikum ini kami mengukur potensial osmotik dengan cara plasmolisis
pada epidermis bawah daun Rheo discolor. Kelangsungan hidup sel tumbuhan
tergantung pada kemampuannya daam menyeimbangkan pengambilan dan
pengeluaran air. Pengambilan dan pengeluaran air dilakukan engan cara osmosis. Air
akan bergerak secara osmosis dari konsentrasi zat terlarut yang tinggi ke arah
konsentrasi zar terlarut yang rendah. Nilai potensial air di dalam sel dan nilainya di
sekitar sel akan mempengaruhi difusi air dari dan ke dalam sel tumbuhan. Dalam sel
tumbuhan ada tiga faktor yang menetukan nilai potensial airnya, yaitu matriks sel,
larutan dalam vakuola dan tekanan hidrostatik dalam isi sel. Hal ini menyebabkan
potensial air dalam sel tumbuhan dapat dibagi menjadi 3 komponen yaitu potensial
matriks, potensial osmotik dan potensial tekanan (Wilkins, 1992). Sel tumbuhan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah sel epidermis bawah daun Rhoeo discolor,
sedangkan konsentrasi larutan sukrosa yang digunakan adalah 0 M; 2 M; 4 M; 6 M; 8
M dan 10 M dan .

Berdasarkan hasil praktikum, sel tumbuhan yang dimasukan kedalam


larutan sukrosa dengan konsentrasi 0 M sel sama sekali tidak mengalami plasmolisis,
hal tersebut sesuai dengan pendapat Tjitrosomo (1987) bahwa sel yang isinya air
murni tidak mengalami plasmolisis. Jika potensial larutan lebih tinggi, air akan
bergerak dari luar ke dalam sel, bila potensial larutan lebih rendah maka yang terjadi
sebaliknya, artinya sel akan kehilangan air. Apabila kehilangan air itu cukup besar,
maka ada kemungkinan bahwa volum sel akan menurun demikian besarnya sehingga
tidak dapat mengisi seluruh ruangan yang dibentuk oleh dinding sel. Membran dan
sitoplasma akan terlepas dari dinding sel, keadaan ini dinamakan plasmolisis. Sel
daun Rhoeo discolor yang dimasukan ke dalam larutan sukrosa mengalami
plasmolisis. Semakin tinggi konsentrasi larutan maka semakin banyak sel yang
mengalami plasmolisis. Banyak sel yang mengalami lisis pada konsentrasi larutan 10
% dari 18 jumlah sel, yang mengalami lisis ada 7 sel dan sel yang normal ada 11 sel.
Pada konsentrasi 8% ada 16 sel dan 5 sel yang mengalami lisis. Konsentrasi 6%
terdapat 19 jumlah se, mengalami liosis 4 sel. Konsentrasi 4% rerdapat 18 jumlah sel,
mengalami lisis 4 sel. Konsentrasi 2% dengan jumlah sel 22, mengalami lisis
sebanyak 3 sel . Hal tersebut menujukkan semakin tinggi dari konsentrasi larutan
makan semakin tinggi jumlah sel yang mengalami lisis.

Komponen potensial air pada tumbuhan terdiri atas potennsial osmosis


(solut) dan potensial turgor (tekanan). Dengan adanya potensial osmosis cairan sel, air
murni cenderung memasuki sel. Sebaliknya potensial turgor di dalam sel
mengakibatkan air meninggalkan sel. Pengaturan potensial osmosis dapat dilakukan
jika potensial turgornya sama dengan nol yang terjadi saat sel mengalami plasmolisis.
Nilai potensial osmotik dalam tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
: tekanan, suhu, adanya partikel-partikel bahan terlarut yang larut di dalamnya, matrik
sel, larutan dalam vakuola dan tekanan hidrostatik dalam isi sel. Nilai potensial
osmotik akan meningkat jika tekanan yang diberikan juga semakin besar. Suhu
berpengaruh terhadap potensial osmotik yaitu semakin tinggi suhunya maka nilai
potensial osmotiknya semakin turun (semakin negatif) dan konsentrasi partikel-
partikel terlarut semakin tinggi maka nilai potensial osmotiknya semakin rendah.

2. Pembahasan Potensial air dalam jaringan tumbuhan Umbi jalar (Ipoema batatas)

Adanya peristiwa osmosis menyebabkan adanya perpindahan cairan sel keluar


dari dalam sel, sehingga berpengaruh terhadap volume sel tersebut. Percobaan ini
menggunakan umbi jalar yang dipotong silinder dengan pengebor gabus dengan
panjang 4 mm dengan diameter 0, 92 mm. Kemudian direndam selama 60 menit pada
larutan dengan konsentrasi 0 M; 2 M; 4 M; 6M; 8 M dan 10 M.

Pada percobaan ini dengan konsentrasi 0% diperoleh data bahwa umbi jalar
mengalami perubahan ukuran menjadi tambah panjang, hal ini menunujukkan adanya
potensial osmosis cairan sel, air murni cenderung memasuki sel. Sebaliknya potensial
turgor di dalam sel mengakibatkan air meninggalkan sel. Adanya pertambhan panjang
disebabkan adanya potensi osmotik.

Umbi jalar yang direndam pada larutan konsentrasi paling tinggi 10 % selama
60 menit mengalami perubahan bentuknya yaitu semakin panjang. Hal tersebut tidak
suai dengan teori yang dikemukakan, mungkin terjadi suatu kesalahan dalam
praktikum.
Salah satu faktor yang mempengaruhi potensial osmotik yaitu konsentrasi larutan,
meningkatnya konsentrasi larutan akan menurunkan nilai potensial osmotik sehingga
mengakibatkan umbi jalar memendek , bukan memanjang

Anda mungkin juga menyukai