TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
prostatika ( Lab / UPF Ilmu Bedah RSUD dr. Sutomo, 1994 : 193 ).
progresif dari kelenjar prostat ( secara umum pada pria lebih tua
9
sistoskop atau resektoskop yang dimasukkan melalui uretra (Susan,
a. Anatomi fisiologi
10
penting dalam menunjang fertilitas, memberikan lingkungan
b. Patofisiologi
11
Perubahan struktur pada buli - buli dirasakan klien
c. Etiologi
antara lain :
1). Dihydrotestosteron
mengalami hiperplasi .
12
Pada proses penuaan pada pria terjadi peningkatan hormon
hiperplasi stroma.
d. Diagnosis
antara lain :
1). Anamnesa
13
berupa urgensi, frekuensi serta disuria. IPSS (International
14
konsistensi sistim persarafan unit vesiko uretra dan
15
Digunakan untuk memeriksa konsistensi, volume dan
e. Penatalaksanaan
16
2). Medikamentosa
3). Pembedahan
b). TURP.
17
dilakukan dalam waktu 30 sampai 120 menit,
18
pada hari ke 3 – 5. Untuk pelepasan kateter, diberikan
2000 : 6 ).
TULIP.
3. Dampak Masalah
maupun masyarakat.
lain :
19
2). Pola nutrisi dan metabolisme
20
8). Pola hubungan dan peran
menjalankan ibadahnya.
21
atau faktor psikologis lain serta terjadi perubahan peran baik
pelindung keluarga.
B. Asuhan Keperawatan
(Nasrul, E, 1995 : 3, 4 ).
1. Pengkajian
22
keperawatan klien baik fisik, mental, sosial dan lingkungan ( Nasrul,
E,1995 : 18 ).
a. Pengumpulan data
dalam hal ini klien adalah laki - laki berusia lebih dari 50
23
terasa ada sisa setelah selesai miksi, urgensi, frekuensi dan
digali .
24
Timbulnya perubahan pemeliharaan kesehatan karena
25
Sistem Penglihatan, Pendengaran, Pengecap, peraba dan
masyarakat.
26
Pemeriksaan didasarkan pada sistem – sistem tubuh antara
lain :
1989 : 40).
27
e). Sistem gastrointestinal
1997 : 21).
a). Laboratorik
28
Setiap penderita pasca TURP harus di cek kadar
: 21 ).
b). Uroflowmetri
masalah yang mungkin terjadi pada klien BPH pasca TURP antara
lain : nyeri, retensi urin, resiko tinggi infeksi, resiko tinggi kelebihan
c. Diagnosa keperawatan
29
Berdasarkan analisa data yang diperoleh maka dapat dirumuskan
buli – buli.
berhubungan anastesi .
TURP .
pasca TURP .
30
9). Resiko tinggi disfungsi seksual berhubungan TURP.
2. Perencanaan
anastesi.
1). Tujuan
kesulitan.
31
3). Rencana tindakan dan rasional
b). Ajarkan dan bantu klien untuk membalik, batuk, dan napas
tim medis.
napas.
1). Tujuan
32
Keseimbangan cairan tubuh tetap terpelihara.
buli.
penggantian.
atau berlanjut.
33
Merah terang dengan bekuan darah
gelap.
berkurang sendiri.
serebral.
kontraindikasi.
rektal / enema.
34
i). Kolaborasi dalam memantau pemeriksaan laboratorium
darah/kebutuhan penggantian.
darah, KID.
paha dalam.
rektal-perineal.
35
c. Resiko tinggi terjadinya kelebihan cairan yang berhubungan dengan
1). Tujuan
hiponatremia.
penggantian.
1). Tujuan
36
Retensi urin teratasi.
retensi.
buli - buli.
1). Tujuan
37
Infeksi dicegah.
infeksi.
sepsis lanjut.
pada prostatektomi.
38
1). Tujuan
dengan tepat.
buli - buli.
toleransi.
39
6). Berikan tindakan kenyamanan ( sentuhan terapeutik,
kemampuan koping.
diindikasikan.
dan nyeri.
buli.
40
g. Inkontinensia urin berhubungan dengan pengangkatan kateter pasca
TURP.
1). Tujuan
kandung kemih.
1). Tujuan
41
Klien tampak rileks dan melaporkan ansietas menurun
seksual.
selama 6 - 8 minggu.
pertanyaan klien
42
permanen, sehingga hipertropi dapat
berulang.
aliran urin.
intervensi profesional.
1). Tujuan
43
perawatan di rumah, intruksi evaluasi serta demonstrasi
2x / hari.
kateter.
kencing.
indikasi.
44
(2).Jangan gunakan supositoria atau enema.
yang berat.
pembedahan ).
(1).Berjalan lama.
(2).Menggunakan tangga.
tempat pembedahan.
dicabut:
urin.
45
(3). Lakukan latihan sesuai toleransi, hindari latihan
urin.
mencegah masalah.
sensasi terbakar.
46
(2).Menggigil, nyeri punggung dan demam.
(3).Peningkatan hematuri.
ISK.
3. Pelaksanaan
klien.
47
kesehatan lainnya maupun atas dasar rujukan dari profesi lain
perencanaan.
4. Evaluasi
permanen.
48
Dan memperagakan perawatan kateter serta latihan kontrol
berkemih.
disfungsi seksual.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, M.E., Marry, F..M and Alice, C.G., 2000. Rencana Asuhan
Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasian
Perawatan Pasien. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Data Urologi Impatient, 1999. SMF Urologi RSUD. dr. Soetomo. Surabaya.
Hardjowidjoto, S.
1993. Anatomi Fisiologi Traktus Urogenital. Surabaya, Program Studi
Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga / RSUD. dr.
Soetomo.
1999. Benigna Prostat Hiperplasi. Surabaya, Airlangga University
Press.
Kirby, R, John F.P, Michael, K, Andrew, F.P and Louis, J.D., 1994. Shared
Care For Prostatic Disease. Oxford, ISIS Medical Media.
Lab / UPF Ilmu Bedah, 1994. Pedoman Diagnosis Dan Terapi. Surabaya,
Fakultas Kedokteran Airlangga / RSUD. dr. Soetomo.
49
Ndraha Taliziduhu, Dr., 1985. Research : Teori, Metodologi, Administrasi.
Jakarta, PT. Bina Aksara. Anggota IKAPI.
Oswari, Dr. 1989. Bedah Dan Perawatannya. Jakarta, PT. Gramedia. Anggota
IKAPI.
Surabaya Post. Tanggal 7 Juni 2001. Hal. 20. Kolom 2, BPH, Pembesaran
Prostat Yang Tak Terelakkan.
Tucker, S.M., Marry, M.C, Eleanor, V, Paquette, M and Fyfe, W., 1998.
Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan, Diagnosis Dan
Evaluasi. Volume III. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.
50
51