Anda di halaman 1dari 51

No. Dokumen No.

Revisi Halaman
001/SPO-JPD/PGG/2017 01 1/2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
PENGERTIAN
Poli gigi adalah ruang perawatan gigi dan mulut

TUJUAN 1. Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut


2. Menurunkan angka kesakitan gigi
3. Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
KEBIJAKAN 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 te
Rumah Sakit
2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia N
284/MENKES/SK/IV/2006 tentang Standar Pelayanan Asuhan Kese
Gigi Mulut
3. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang N
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit U
Daerah Jati Padang
PROSEDUR 1. Pasien datang dari loket pendaftaran dengan membawa rekam medis
status pasien
2. Petugas menerima rekam medis dan nomor urut antrian
3. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor urut antrian
4. Petugas mencocokan identitas pasien dengan rekam medis. Bila
sesuai di konfirmasi ke unit pendaftaram
5. Petugas mempersilakan pasien duduk di dental unit
6. Dokter gigi melakukan anamnesa pasien untuk menegakkan diagnosa

PELAYANAN DI POLI GIGI


No. Dokumen No.Revisi Halaman
001/SPO-JPD/PGG/2017 01 2/2

7. Dokter gigi mempertimbangkan perlu atau tidak dilakukan pemeri


penunjang (laboratorium, RO foto)
8. Dokter gigi membuat rencana perawatan dengan pertimbangan perlu
tidak dilakukan rujukan ke pelayanan yang lebih tinggi
9. Dokter gigi melakukan tindakan perawatan
10. Dokter gigi memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada pa
11. Dokter gigi mendokumentasikan tindakan dan pengobatan yang dib
pada pasien ke rekam medis atau pasien dan memberikan resep
pasien gigi
12. Perawat gigi membersihkan dan mensterilkan alat-alat yang telah digun
13. Perawat gigi mencatat status pasien atau rekam medis ke buku registe
gigi
UNIT TERKAIT
Poli Gigi
REKAM MEDIS POLI GIGI (ODONTOGRAM)

No. Dokumen No.Revisi Halaman


002/SPO-JPD/PGG/2017 01 1/2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
PENGERTIAN 1. Rekam medis kedokteran gigi adalah suatu dokumentasi yang siste
mengenai riwayat perawatan kesehatan gigi seorang pasien oleh d
gigi.
2. Odontogram adalah suatu gambar peta mengenai keadaan gigi di
mulut yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Rekam
Kedokteran Gigi.
TUJUAN 1. Memberikan gambaran umum keadaan gigi dan mulut pasien.
2. Merupakan dokumen legal yang dapat melindungi dokter gigi ma
pasien.
3. Sebagai resume keadaan gigi dan mulut pasien baik untuk kepen
pasien maupun rujukan.
4. Sebagai dasar perencanaan perawatan/kebutuhan alat/ bahan kedok
gigi melalui perhitungan DMF/T
5. Sebagai bahan penelitian.
6. Sebagai sarana identifikasi
KEBIJAKAN 1. Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
46 ayat 1
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang N
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit U
Daerah Jati Padang
PROSEDUR 1. Dokter gigi melakukan pemeriksaan terhadap seluruh keadaan gig
mulut pasien,dilakukan dan dicatat pada kunjungan pertama atau

REKAM MEDIS POLI GIGI (ODONTOGRAM)


No. Dokumen No.Revisi Halaman
002/SPO-JPD/PGG/2017 01 2/2

kesempatan pertama sehingga memberikan gambaran keadaan s


keseluruhan.
2. Selama perawatan belum mencapai restorasi tetap, tidak perlu dila
perbaikan odontogram
3. Setelah perawatan mencapai restorasi tetap, dapat dilakukan koreksi
gambar odontogram yang ada, dan diberikan paraf dan tanggal peruba
4. Jika koreksi dinilai sudah terlalu banyak, dapat dibuat odontogram
Odontogram lama tetap dilampirkan sebanyak 2 odontogram yang lam
5. Jika kunjungan pasien terakhir kali sudah lebih dari satu tahun, dibu
odontogram baru.

Contoh Odontogram:

UNIT TERKAIT Poli Gigi


INFORMED CONSENT (PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS)

No. Dokumen
No.Revisi Halaman
003/SPO-
01 1/4
JPD/PGG/2017
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
PENGERTIAN Persetujuan tindakan medis adalah persetujuan yang diberikan kepada p
atau keluarga terdekat pasien setelah mendapat penjelasan secara le
mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang dilakukan terh
pasien
TUJUAN 1. Memberikan hak pasien untuk memahami tindakan yang akan d
beserta kemungkinan komplikasi dan tatalaksananya
2. Agar pasien benar-benar dapat memutuskan untuk setuju atau tidak
dengan tindakan medis yang akan diberikan kepadanya s
mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya dari dokter
3. Mencegah tuntutan hukum jika terjadi komplikasi tindakan medis
4. Mencegah kesalahan komunikasi antara dokter dengan pasien
KEBIJAKAN 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaI N
290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
3. Peraturan Menteri Kesehatan Repbulik Indonesia N
585/Men.Kes/Per/IX/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medis
4. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang N
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit U
Daerah Jati Padang
INFORMED CONSENT (PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS)

No. Dokumen
No.Revisi Halaman
003/SPO-
01 2/4
JPD/PGG/2017
PROSEDUR 1. Dokter gigi memberikan penjelasan baik secara lisan atau tertulis de
memberikan kesempatan yang cukup untuk tanya jawab. Bentuk t
dapat dijadikan bukti bahwa informasi tersebut telah diberikan
2. Dokter gigi memberikan penjelasan dilakukan menggunakan bahasa
dipahami oleh pasien, sesuai tingkat pendidikan serta ras / etnisnya
perlu menggunakan alat peraga atau gambar untuk memud
penjelasan
3. Informasi yang diberikan oleh Dokter gigi setidaknya meliputi :
a) Diagnosa dan tata cara tindakan medis
b) Tujuan / alasan medis yang dilakukan dan prospek keberhasilan
c) Resiko, manfaat, komplikasi dan akibat yang mungkin terjadi
d) Resiko-resiko yang harus diinformasikan :
1) Resiko yang melekat pada tindakan kedokteran tersebut
2) Resiko yang tidak bias diperkirakan sebelumnya
3) Prognosa penyakit,bila tindakan medis dilakukan atau
dilakukan
4) Alternatif tindakan medis lain yang tersedia dan resiko m
masing
5) Resiko bila tidak dilakukan tindakan
4. Selama Dokter gigi memberi penjelasan prosedur, pasien berhak
bertanya
5. Setelah penjelasan diberikan oleh Dokter gigi, pasien diminta meng
apa yang telah dimengerti. Jika ada bagian yang penting tidak dime
oleh pasien atau disalah mengertikan, Dokter gigi harus mengulang
penjelasannya hingga pasien mengerti
6. Setelah pasien menerima penjelasan dan mengerti, pasien b
menyetujui atau menolak tindakan kedokteran yang akan dilakukan
7. Persetujuan tindakan medis tertulis diberikan oleh pasien sendiri bila di

INFORMED CONSENT (PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS)


No. Dokumen
No.Revisi Halaman
003/SPO-
01 3/4
JPD/PGG/2017

kompeten (dewasa, sadar dan sehat mental) atau oleh keluarga ter
atau walinya bila pasien tidak kompeten
8. Dalam keadaan gawat darurat untuk menyelamatkan jiwa pasien dan
mencegah kecacatan tidak diperlukan persetujuan tindakan kedokteran
9. Dalam hal ini dilakukan tindakan kedokteran untuk menyelamatkan
pasien dan atau mencegah kecacatan Dokter gigi wajib memb
penjelasan sesegera mungkin pada pasien setelah pasien sadar
kepada keluarga
10. Keputusan melakukan tindakan kedokteran untuk menyelamatkan
pasien atau mencegah kecacatan diputuskan oleh Dokter gigi dan d
dalam rekam medis
11. Urutan prioritas yang berhak memberikan persetujuan atau peno
adalah sebagai berikut :
a) Pasien sendiri sudah dewasa / sudah menikah, sadar, sehat m
tanpa paksaan
b) Pasien dewasa dibawah kemampuan dilakukan oleh walinya
c) Pasien dengan gangguan mental oleh mereka sesuai hak se
berikut :
1) Ayah atau ibu kandung
2) Wali yang sah
3) Saudara kandung
d) Pasien yang sudah menikah, oleh mereka sesuai urutan hak se
berikut :
1) Suami atau istri
2) Ayah atau ibu kandung
3) Anak kandung
4) Saudara kandung

INFORMED CONSENT (PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS)

No. Dokumen
No.Revisi Halaman
003/SPO-
01 4/4
JPD/PGG/2017
e) Pasien dibawah usia 21 tahun, oleh mereka sesuai urutan hak seb
berikut :
1) Ayah atau ibu kandung
2) Saudara kandung yang sudah dewasa
f) Pasien dibawah umur 21 tahun yang tidak mempunyai orang tua a
berhalangan hadir, oleh mereka sesuai urutan hak sebagai berikut
1) Ayah / ibu angkat
2) Saudara kandung yang sudah dewasa
3) Keluarga terdekat
4) Wali
12. Jika pasien menyetujui dilakukan tindakan kedokteran disebut maka pa
akan menandatangani lembar persetujuan tindakan kedokteran dan
diberitahukan kapan akan dilakukan tindakan kedokteran tersebut.
13. Jika pasien tidak menyetujui tindakan medis yang akan dijalankan mak
pasien akan menandatangani lembar penolakan tindakan kedokteran
UNIT TERKAIT Poli Gigi
PERSIAPAN RUANGAN, PERALATAN DAN PELAYANAN
KESEHATAN GIGI

No. Dokumen
No.Revisi Halaman
004/SPO-
01 1/3
JPD/PGG/2017
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
PENGERTIAN Semua hal yang berkaitan dengan pelayanan gigi pada waktu sebe
pelayanan sampai sesudah pelayanan yang meliputi :
1. Selama bekerja semua petugas dalam poli gigi harus memakai baju ke
masker dan sarung tangan
2. Alat-alat tersimpan rapi pada tempatnya dan sudah dalam keadaan s
serta siap pakai
3. APD (Alat Pelindung Diri)
Baju praktek adalah baju kerja yang digunakan untuk menutup / mela
baju agar tidak terkena percikan ludah / darah pasien
 Masker adalah penutup hidung dan mulut untuk menghindari perci
air / darah selama bekerja
 Sarung tangan digunakan agar dapat bekerja dalam keadaan ber
dan terhindar dari sentuhan langsung dengan ludah / darah pasien
 Head Cap atau penutup kepala untuk menghindari percikan a
darah selama bekerja
TUJUAN Untuk digunakan sebagai acuan proses kerja mempersiapkan peralata
perlengkapan lain yang digunakan oleh petugas poli gigi selama b
merawat pasien
KEBIJAKAN 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 89 Tahun
tentang Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

PERSIAPAN RUANGAN, PERALATAN DAN PELAYANAN


KESEHATAN GIGI
No. Dokumen No.Revisi Halaman
004/SPO-JPD/PGG/2017 01 2/3

2. Keputusan Menteri Republik Indonesi Nomor 284/MENKES/SK/IV


tentang Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang N
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit U
Daerah Jati Padang
PROSEDUR 1. Perawat gigi mempersiapkan peralatan dan bahan / obat
2. Perawat gigi menyiapkan obat dan bahan siap pakai di meja dental uni
3. Perawat gigi menyiapkan alkohol dalam 2 buah mangkok alkohol / da
gelas : satu buah untuk merendam bur dan lainnya untuk dipakai s
bekerja
4. Perawat gigi mengisi tempat kapas dengan kapas gulung / cotton roll
5. Perawat gigi memasang hand piece pada dental unit dan menco
( bekerja / tidak )
6. Perawat gigi mengecek alat – alat / instrumen kerja yang masih a
dalam sterilisator, sisa alat yang belum terpakai harus dipakai te
dahulu pada hari berikutnya dan semua alat disusun pada tempat yang
disepakati
7. Perawat gigi menyiapkan dua baskom :
a) Baskom 1 : berisi air
b) Baskom 2 : berisi air + bayclin untuk merendam alat perbandingan 1
8. Perawat gigi menyiapkan
a) Slip pembayaran
b) Kertas resep
c) Surat konsul
d) Surat rujukan

PERSIAPAN RUANGAN, PERALATAN DAN PELAYANAN


KESEHATAN GIGI

No. Dokumen No.Revisi Halaman


004/SPO-JPD/PGG/2017 01 3/3
e) Surat keterangan
f) Alat tulis
9. Perawat gigi memeriksa bahwa unit siap dipakai
10. Perawat gigi memeriksa bahwa alat panggil / pengeras siap pakai
11. Dokter gigi memakai baju praktek siap untuk mulai bekerja
12. Dokter gigi menggunakan masker dan sarung tangan
13. Setiap kali selesai melakukan pemeriksaan / perawatan pada pasien,
perawat gigi mensterilakn alat dan sarung tangan dengan cara
mencelupkan kedalam baskom 2 (yang berisi larutan chlorine)
14. Dalam kondisi sarung tangan masih dipakai oleh perawat gigi, kemudia
cuci dan bersihkan alat dengan menggunakan sabun lalu keringkan
15. Sarung tangan dicuci sampai keseluruh bagian dengan gerakan sepert
mencuci tangan dan terakhir dibilas dengan air mengalir
16. Kemudian masukan sarung tangan ke dalam sampah infeksius
17. Setiap pergantian pasien Perawat gigi mengganti tissue diatas meja d
kepala hand piece dibersihkan dengan kapas alkohol
UNIT TERKAIT Poli Gigi
PENGOPERASIAN KOMPRESOR

No. Dokumen No.Revisi Halaman


005/SPO-JPD/PGG/2017 01 1/2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
PENGERTIAN Kompresor adalah mesin atau alat mekanik untuk meningkatkan tekan
atau memampatkan fluida gas atau udara.
TUJUAN Sebagai acuan dalam mengoperasikan kompresor, agar alat dapat tetap
berfungsi dengan baik mulai dari persiapan untuk diaktifkan sampai selesa
digunakan
KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Stan
Pelayanan Asuhan Kesgilut
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang Nom
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit Um
Daerah Jati Padang
PROSEDUR 1. Perawat gigi memriksa dan memastikan stop kontak dalam posisi off,
ada aliran listrik
2. Tutup lubang angin yang terdapat pada bagian bawah kompresor sebe
dioperasikan.
3. Nyalakan stop kontak, yang tersambung dengan kompresor
4. Tunggu kompresor sampai terisi penuh, setelah penuh buka kran u
yang mengarah ke Dental Unit
5. Periksa dental unit apakah sudah dapat berfungsi, kalau belum
kembali kompresor.
6. Tutup kran udara yang mengarah ke Dental Unit setelah pelayanan
7. Matikan stop kontak.

PENGOPERASIAN KOMPRESOR
No. Dokumen No.Revisi Halaman
005/SPO-JPD/PGG/2017 01 2/2

8. Buka penutup yang ada dibagian samping kompresor ( Sambung


agar udara dan uap air dapat keluar
9. Biarkan angin yang ada dalam kompresor habis dan sampai uap air
menetes lagi
10. Tutup kembali penutup knop yang ada di bagian bawah kompresor set
udara dan uap air keluar semua
11. perawatLakukan pemeliharaan alat dengan cara mengelap dan servis
/ pemeliharaan minimal 3 bulan sekali
UNIT TERKAIT Poli gigi
ANAMNESA & DIAGNOSA PASIEN

No. Dokumen No.Revisi Halaman


006/SPO-JPD/PGG/2017 01 1/3

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
PENGERTIAN Penentuan kasus atau diagnosa yang didapat dengan cara tanya jaw
pasien / anamnesa, pemeriksaan klinis dalam rongga mulut, pemeriksa
penunjang radiografi atau pemeriksaan penunjang lainnya.
TUJUAN Untuk menentukan tindakan atau perawatan yang akan diberikan kepada
pasien agar perawatan benar dan tepat sesuai indikasi / kasusnya.
KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006, tenta
Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang Nom
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit Um
Daerah Jati Padang
PROSEDUR 1. Perawat gigi mempersiapkan alat standar diagnostik, yaitu : kaca mulu
sonde, pinset, ekskavator dsb sesuai kebutuhan.
2. Dokter gigi melakukan tanya jawab dengan pasien / anamn
sehubungan dengan keluhannya, antara lain :
a) Apakah yang Anda rasakan? Ada rasa sakit atau ngilu?
b) Dibagian mana / gigi yang mana keluhan tersebut dirasakan?
c) Kapan keluhan tersebut timbul? Terjadi secara spontan atau pada s
tertentu (mengunyah / minum dingin / panas / asam)?
d) Apakah keluhan tersebut bertahan lama atau langsung hilang bila
rangsangan di atas dihilangkan?
e) Apakah rasa sakit / keluhan tersebut sangat kuat sehingga
mengganggu kegiatan Anda ( makan / tidur / bekerja )?

ANAMNESA & DIAGNOSA PASIEN


No. Dokumen No.Revisi Halaman
006/SPO-JPD/PGG/2017 01 2/3

f) Apakah rasa sakit / keluhan tersebut sangat kuat sehingga


mengganggu kegiatan Anda ( makan / tidur / bekerja )?
g) Apakah keluhan tersebut pernah terjadi sebelumnya? Kapan?
h) Apakah yang telah dilakukan untuk mengatasi / mengurangi keluha
tersebut? Sudah ke dokter gigi / sudah minum obat / obat apa yang
sudah diminum?
3. Dokter gigi melakukan pemeriksaan extra oral / sekitar wajah pasien :
a) Apakah ada pembengkakakan pada wajah pasien sehingga wajah
pasien menjadi asimetris.
b) Apakah ada kemerahan pada area pipi / dagu pasien dimana keluh
gigi tersebut terjadi.
4. Dokter gigi memeriksa rongga mulut pasien :
a) Karies dibersihkan dan dikeringkan.
b) Periksa kedalaman karies menggunakan sonde.
c) Lakukan thermal test dengan chlor ethyl yang disemprotkan pada
kapas kecil, masukkan ke dalam kavitas.
d) Lakukan perkusi / ketukan ringan pada gigi yang dikeluhkan.
e) Jika kavitas terlalu kecil dan Dokter Gigi tidak dapat melihat dengan
jelas kedalaman kavitas maka dilakukan pembukaan / pelebaran kavi
dengan menggunakan mesin boor.
5. Setelah pemeriksaan selesai dan didapat diagnosa yang tepat dan ses
keadaan, maka :
a) Rencana perawatan diberitahukan kepada pasien.
b) Menjelaskan keadaan gigi tersebut dan rencana perawatannya.

ANAMNESA & DIAGNOSA PASIEN

No. Dokumen No.Revisi Halaman


006/SPO-JPD/PGG/2017 01 3/3

c) Keuntungan dan kerugian bila dilakukan / tidak dilakukan perawatan


d) Pilihan perawatan lain yang dapat dilakukan.
6. Bila dari pemeriksaan visual, tidak diperoleh diagnosa maka dokter gig
memerlukan pemeriksaan penunjang dengan radiografi dental untuk
menegakkan diagnosa.
UNIT TERKAIT Poli Gigi
PEMERIKSAAN KLINIS PASIEN

No. Dokumen No.Revisi Halaman


007/SPO-JPD/PGG/2017 01 1/2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jat Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan gigi d
mulut
TUJUAN Sebagai acuan untuk menegakkan diagnosa pada pasien untuk pelaksana
tindakan lanjutan kesgilut
KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006, tenta
Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang Nom
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit Um
Daerah Jati Padang
PROSEDUR 1. Dokter gigi & perawat gigi menyapa pasien dengan ramah dan persilahk
duduk di dental unit
2. Perawat gigi mengukur tekanan darah pasien
3. Dokter gigi melakukan pemeriksaan ekstra oral (pipi, bibir, kelenjar limfe
4. Dokter gigi melakukan pemeriksaan intra oral :
a) Gigi (warna, posisi,karies, bentuk atau ukuran)
b) Lidah (warna,kelaianan yang ada, bentuk dan ukuran)
c) Mukosa pipi (ulkus,lesi dan radang)
d) Langit – langit keras (apakah ada kista, tumor, celah langit – langit)
e) Dasar mulut (apakah ada bengkak, kista, penyumbatan kelenjar lud
5. Apabila diperlukan. Dokter gigi melakukan pemeriksaan penunjang mel
a) RO photo
6. Dokter gigi menetapan diagnosa
7. Setelah selesai tindakan, dokter gigi dan perawat lepas handscoon dan

PEMERIKSAAN KLINIS PASIEN


No. Dokumen No.Revisi Halaman
007/SPO-JPD/PGG/2017 01 2/2

8. masker lalu masukkan ke dalam tempat sampah medis


9. Dokter gigi Mencatat hasil pemeriksaan pada rekam medis
10. Perawat gigi Membersihkan daerah kerja
11. Perawat gigi Mencuci alat setelah dipakai
12. Perawat gigi melakukan sterilisasi alat
13. Perawat gigi menyimpan alat yang telah steril ke dalam dental kabinet
UNIT TERKAIT Poli Gigi
PEMBERSIHAN KARANG GIGI

No. Dokumen No.Revisi Halaman


008/SPO-JPD/PGG/2017 01 1/2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
PENGERTIAN Perawatan non bedah untuk membersihkan plak, kalkulus, stain, debris, d
deposit lainnya dari permukaan gigi
TUJUAN Untuk menjaga kebersihan gigi dan rongga mulut, mencegah karies dan
kegoyangan gigi, menghilangkan halitosis, menyembuhkan gingiva yang
bengkak dan mudah berdarah
KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006, tenta
Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang Nom
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit Um
Daerah Jati Padang
PROSEDUR 3. Dokter gigi dan perawat gigi menyapa pasien dengan ramah dan
mempersilahkan pasien duduk di dental unit
4. Dokter gigi melakukan anamnesa dan pemeriksaan klinis
5. Pasien diinstruksikan untuk berkumur terlebih dahulu
6. Dokter gigi membersihkan kalkulus supra dan subgingiva dengan
menggunakan ultrasonik scaler
7. Dokter gigi menginstruksikan pasien kembali berkumur untuk membua
sisa kalkulus
8. Dokter gigi mengolesi daerah kerja dengan betadine dan cotton pellet
9. Dokter gigi menganjurkan kepada pasien untuk kontrol ke dokter gigi s
6 bulan sekali dan jika ada keluhan segera kembali ke dokter gigi
10. Setelah selesai tindakan, dokter gigi dan perawat melepas handscoon
masker lalu masukkan ke dalam tempat sampah medis
11. Dokter gigi menulis hasil tindakan dalam buku rekam medis

PEMBERSIHAN KARANG GIGI

No. Dokumen No.Revisi Halaman


008/SPO-JPD/PGG/2017 01 2/2
12. Perawat gigi membersihkan daerah kerja
13. Perawat gigi mencuci alat setelah dipakai
14. Perawat gigi melakukan sterilisasi alat
15. Perawat gigi menyimpan alat yang telah steril ke dalam dental kabinet
UNIT TERKAIT Poli Gigi
PENAMBALAN TETAP DENGAN SINAR (LIGHT CURING)

No. Dokumen No.Revisi Halaman


009/SPO-JPD/PGG/2017 01 1/2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
PENGERTIAN Proses penambalan pada gigi menggunakan bahan resin komposit deng
menggunakan alat sinar light cure sehingga bahan tambal langsu
mengeras dan langsung bisa digunakan untuk mengunyah makanan
TUJUAN Untuk mengembalikan bentuk anatomi gigi seperti semula dan mendapatk
hasil estetik yang baik
KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006, tenta
Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang Nom
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit Um
Daerah Jati Padang
PROSEDUR 1. Dokter gigi dan perawat gigi menyapa pasien dengan ramah dan
persilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter gigi melakukan anamnesa kepada pasien
3. Dokter gigi mengisolasi daerah kerja
4. Dokter gigi membersihkan jaringan nekrotik di kavitas gigi
5. Dokter gigi mengoleskan bahan etching pada email tepi kavitas dengan
menggunakan kuas khusus dan dibiarkan selama 10 detik. Kemudian d
dengan water spray dan dikeringkan dengan menggunakan air spray
6. Dokter gigi mengoleskan bonding ,dengan menggunakan kuas, pada e
dan dentin kavitas secara tipis. Kemudian disinar dengan alat sinar / lig
curing selama 10 -20 detik.
7. Dokter gigi memasukkan bahan tambal sinar ke dalam kavitas selapis d
selapis

PENAMBALAN TETAP DENGAN SINAR (LIGHT CURING)


No. Dokumen No.Revisi Halaman
009/SPO-JPD/PGG/2017 01 2/2

8. Dokter gigi melakukan penyinaran pada tiap lapisan selama 10 -20 det
Lakukan tahap ini sampai kavitas terisi penuh dan membentuk anatom
asli
9. Cara menggunakan alat light curing:
a) Pastikan kabel sudah terhubung dengan sumber listrik
b) Tekan tombol on
c) Tukar timer sesuai kebutuhan, biasanya 20”
d) Tekan tombol start pada handle dan lampu biru akan menyala
10. Dalam membentuk anatomis gigi kadang diperlukan pengasahan deng
alat poles (batu poles putih).
11. Dilakukan penyesuaian oklusi untuk mendapatkan kontak oklusi yang s
12. Setelah selesai tindakan, dokter gigi dan perawat melepas handscoon
masker lalu masukkan ke dalam tempat sampah medis
13. Dokter gigi memberi resep bila perlu
14. Perawat gigi membersihkan daerah kerja
15. Perawat gigi mencuci alat setelah dipakai
16. Perawat gigi melakukan sterilisasi alat
17. Perawat gigi menyimpan alat yang telah steril ke dalam dental kabinet
UNIT TERKAIT Poli Gigi
PULP CAPPING

No. Dokumen No.Revisi Halaman


010/SPO-JPD/PGG/2017 01 1/2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
PENGERTIAN Suatu tindakan perlindungan pada pulpa yang masih di lapisi selapis t
dentin (pulp capping indirect) atau terbuka pin point (pulp capping dire
agar kerusakan tidak berlanjut dengan meletakkan suatu bahan pelindung
TUJUAN Untuk menghilangkan iritasi ke jaringan pulpadan melindungi pulpa sehing
jaringan pulpa dapat mempertahankan vitalitasnya
KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006, tenta
Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang Nom
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit Um
Daerah Jati Padang
PROSEDUR 1. Dokter gigi dan perawat gigi menyapa pasien dengan ramah dan
persilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter gigi melakukan anamnesa kepada pasien
3. Dokter gigi mengisolasi daerah kerja
4. Dokter gigi membersihkan jaringan nekrotik di kavitas gigi
5. Pulp capping indirect; Preparasi kavitas dengan bur highspeed secara
perlahan
Pulp capping direct; kontrol perdarahan
6. Setelah kavitas bersih, bilas kemudian keringkan
Dokter gigi meletakkan bahan pulp capping di bagian yang tersisa sela
tipis dentin (pulp capping indirect), di bagian pulpa yang terbuka pin po
(pulp capping direct)
7. Dokter gigi mengaplikasi bahan basis tumpatan, tutup dengan tumpata
sementara
PULP CAPPING

No. Dokumen No.Revisi Halaman


010/SPO-JPD/PGG/2017 01 2/2

8. Dokter gigi mengintruksi paisen untuk kembali 2 minggu kemudian


9. Dokter gigi melakukan pemeriksaan jika sudah tidak ada keluhan, bong
tambalan sementara Aplikasi bahan tumpatan tetap
10. Cek oklusi apakah tumpatan terasa menggajal
11. Ulas tumpatan dengan menggunakan vaselin untuk melindungi tumpat
dari saliva
12. Lakukan pemolesan
13. Perawat gigi melepaskan celemek pasien (polybib)
14. Setelah selesai tindakan, dokter gigi dan perawat melepas handscoon
masker lalu masukkan ke dalam tempat sampah medis
15. Dokter gigi memberi resep bila perlu
16. Perawat gigi membersihkan daerah kerja
17. Perawat gigi mencuci alat setelah dipakai
18. Perawat gigi melakukan sterilisasi alat
19. Perawat gigi menyimpan alat yang telah steril ke dalam dental kabinet
UNIT TERKAIT Poli Gigi
PENCABUTAN GIGI SULUNG

No.Revisi Halaman
No. Dokumen
01 1/2
011/SPO-JPD/PGG/2017
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
PENGERTIAN Mengeluarkan gigi sulung dari dalam soketnya dengan menggunakan topi
atau infiltrasi anestesi
TUJUAN Memberi kesempatan untuk gigi permanen tumbuh dengan baik
KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006, tenta
Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang Nom
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit Um
Daerah Jati Padang
PROSEDUR 1. Dokter gigi dan perawat gigi menyapa pasien dengan ramah dan
persilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter gigi melakukan anamnesa kepada pasien
3. Dokter gigi menginstruksikan pasien untuk berkumur terlebih dahulu
4. Asepsis daerah kerja
5. Siapkan bahan anestesi kemudian aplikasikan ke permukaan gigi yang
dilakukan pencabutan
6. Setelah pasien merasa dingin/tebal pada daerah gigi yang akan dicabu
maka dapat dilakukan pencabutan
7. Lakukan pencabutan menggunakan tang sesuai dengan gigi yang akan
dicabut
8. Mengambil tampon menggunakan pinset kemudian tetesi dengan beta
dan letakkan pada luka bekas pencabutan lalu instruksikan pasien
menggigit tampon

PENCABUTAN GIGI SULUNG


No. Dokumen No.Revisi Halaman
011/SPO-JPD/PGG/2017 01 2/2

9. Berikan instruksi pasca pencabutan


a) Gigit tampon selama 30 menit untuk menekan perdarahan
b) Makan dan minum dingin untuk menghentikan perdarahan
c) Tetap menyikat gigi secara perlahan di daerah bekas pencabutan
10. Perawat gigi melepaskan celemek pasien (polybib)
11. Setelah selesai tindakan, dokter gigi dan perawat melepas handscoon
masker lalu masukkan ke dalam tempat sampah medis
12. Dokter gigi memberi resep bila perlu
13. Perawat gigi membersihkan daerah kerja
14. Perawat gigi mencuci alat setelah dipakai
15. Perawat gigi melakukan sterilisasi alat
16. Perawat gigi menyimpan alat yang telah steril ke dalam dental kabinet
UNIT TERKAIT Poli Gigi
PENCABUTAN GIGI TETAP

No. Dokumen No.Revisi Halaman


012/SPO-JPD/PGG/2017 01 1/2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
PENGERTIAN Mengeluarkan gigi parmanen dari soketnya dengan blok atau infiltrasi ana
TUJUAN Pencabutan gigi permanen tanpa menimbulkan rasa sakit dan tidak ada si
akar tertinggal
KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006, tenta
Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang Nom
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit Um
Daerah Jati Padang
PROSEDUR 1. Dokter gigi dan perawat gigi menyapa pasien dengan ramah dan
persilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter gigi melakukan anamnesa kepada pasien
3. Dokter gigi menginstruksikan pasien untuk berkumur terlebih dahulu
4. Asepsis daerah kerja
5. Siapkan bahan anestesi kemudian aplikasikan ke permukaan gigi yang
dilakukan pencabutan
6. Melakukan tes apakah daerah tersebut sudah teranastesi atau belum
7. Lepaskan gigi dari soket dengan menggunakan bein
8. Ungkit bagian mesial distal gigi dengan menggunakan bein
9. Apabila gigi sudah terasa goyang, posisikan tang pada permukaan gig
10. Goyangkan gigi dengan tang kemudian keluarkan gigi dari soket
11. Instruksikan pasien untuk berkumur
12. Meletakkan tampon dengan antiseptik pada luka bekas pencabutan

PENCABUTAN GIGI TETAP


No. Dokumen No.Revisi Halaman
012/SPO-JPD/PGG/2017 01 2/2

13. Instruksikan pasien paska pencabutan :


a) Gigit tampon di daerah bekas pencabutan dang anti setelah 30-60 m
untuk menekan perdarahan
b) Makan dan minum yang dingin terlebih dahulu selama 1-2 hari untu
membantu menghentikan perdarahan
c) Gunakan sisi lawan untuk mengunyah makanan
d) Tetap menyikat gigi secara perlahan di daerah bekas pencabutan
e) Jangan banyak berkumur dan membuang ludah selama 24 jam
f) Jangan memainkan atau menyentuh daerah bekas pencabutan
g) Jangan panik dan tetap tenang bila darah belum berhenti selama 24
14. Perawat gigi melepaskan celemek pasien (polybib)
15. Setelah selesai tindakan, dokter gigi dan perawat melepas handscoon
masker lalu masukkan ke dalam tempat sampah medis
16. Dokter gigi memberi resep bila perlu
17. Perawat gigi membersihkan daerah kerja
18. Perawat gigi mencuci alat setelah dipakai
19. Perawat gigi melakukan sterilisasi alat
20. Perawat gigi menyimpan alat yang telah steril ke dalam dental kabinet

UNIT TERKAIT Poli Gigi


MUMIFIKASI / DEVITALISASI PULPOTOMI

No. Dokumen No.Revisi Halaman


013/SPO-JPD/PGG/2017 01 1/2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
PENGERTIAN Suatu tindakan pengambilan jaringan pulpa yang terinfeksi yang terdapat d
dalam kamar pulpa, yang sebelumnya telah di devitalisasi.
TUJUAN Untuk mempertahankan vitalitas gigi di bagian akar agar gigi tetapdapat
berfungsi
KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006, tenta
Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang Nom
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit Um
Daerah Jati Padang
PROSEDUR 1. Dokter gigi dan perawat gigi menyapa pasien dengan ramah dan
persilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter gigi melakukan anamnesa kepada pasien
3. Dokter gigi mengisolasi daerah kerja
4. Dokter gigi membersihkan jaringan nekrotik di kavitas gigi bersihkan
jaringan karies yang dalam menggunakan ekskavator.
5. Preparasi kavitas dengan bur highspeed
6. Setelah kavitas bersih, bilas kemudian keringkan
7. Letakkan bahan devitalisasi pulpa
8. Tutup dengan tumpatan sementara
9. Dokter gigi memberikan resep analgesik untuk mengurangi rasa sakit
10. Instruksikan pasien untuk datang kembali setelah 1 minggu
11. Apabila gigi masih vital, lakukan kembali tahap devitalisasi, jika setelah
dilakukan pemerisaan gigi sudah non vital, bersihkan tumpatan semen
dan keluarkan bahan devitalisasi di kamar pulpa

MUMIFIKASI / DEVITALISASI PULPOTOMI


No. Dokumen No.Revisi Halaman
013/SPO-JPD/PGG/2017 01 2/2

12. Beri bahan untuk sterillisasi pulpa, minimal dilakukan 2 kali kunjungan.
Setelah di beri bahan streilisasi pulpa di tutup dengan tumpatan semen
instruksikan untuk kembali 1 minggu kemudian
13. Kunjungan terakhir, buka tumpatan sementara,bersihkan dan keringkan
kamar pulpa, kemudian tutup dengan bahan tumpatan tetap
14. Cek oklusi apakah tumpatan terasa menggajal
15. Ulas tumpatan dengan menggunakan vaselin untuk melindungi tumpat
dari saliva
16. Lakukan pemolesan
17. Perawat gigi melepaskan celemek pasien (polybib)
18. Setelah selesai tindakan, dokter gigi dan perawat melepas handscoon
masker lalu masukkan ke dalam tempat sampah medis
19. Perawat gigi membersihkan daerah kerja
20. Perawat gigi mencuci alat setelah dipakai
21. Perawat gigi melakukan sterilisasi alat
22. Perawat gigi menyimpan alat yang telah steril ke dalam dental kabinet
UNIT TERKAIT Poli Gigi
PENANGANAN ABSES GIGI

No. Dokumen No.Revisi Halaman


014/SPO-JPD/PGG/2017 01 1/3

Ditetapkan,
Direktur RSUD Jati Padang
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
20 September 2017
OPERASIONAL
dr. Rismasari
(SPO)
NIP.197204102006042033
PENGERTIAN Abses dento alveolar adalah abses yang masih terlokarisir didalam tula
alveolar atau terjadi penjalaran ke arah submukosa.
TUJUAN Sebagai acuan kerja untuk mendapatkan diagnosa yang tepat pada penya
dento alveolar abses sehingga dapat dilakukan terapi yang tepat
KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006, tenta
Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang Nom
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit Um
Daerah Jati Padang
PROSEDUR 1. Dokter gigi dan perawat gigi menyapa pasien dengan ramah dan
persilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter gigi melakukan anamnesa kepada pasien
3. Dokter gigi mengisolasi daerah kerja
4. Dokter gigi melakukan pemeriksaan obyektif:
a) Sondasi : + / -
b) P / T :+/-
c) Palpasi : + / -
d) CE : Jika Perlu
5. Pemeriksaan penunjang apabila diperlukan
6. Dokter gigi menegakkan diagnosa sesuai hasil pemeriksaan
7. Lakukan drainase jika gigi yang sakit belum terbuka ( Open bur)
8. Dokter gigi merencanakan terapi atau tindakan yang akan dilakukan

PENANGANAN ABSES GIGI


No. Dokumen No.Revisi Halaman
014/SPO-JPD/PGG/2017 01 2/3

9. Lakukan pengobatan atau tindakan yang sesuai dengan diagnosa:


a) Beri obat antibotik
b) Beri pereda rasa sakit / penurun demam jika pasien demam
c) Beri vitamin bila diperlukan
d) Buat surat sakit agar pasien dapat beristirahat bila diperlukan
Dokter gigi memeriksa Gejala Subyektif
a) Adanya pembengkakan pada pipi
b) Demam, suhu badan naik
c) Gigi terasa sakit dan kadang-kadang disertai goyang
d) Penderita sukar tidur, lesu dan pucat
e) Kelenjar lymphe membesar.

Dokter gigi memeriksa Gejala Obyektif


a) Gigi gangraen dengan sondasi: (-)
b) P/T: (+)
c) Gigi kadang goyang.
d) Adanya pembengkakan
e) Pada gigi depan atas pembengkakan meluas pada bibir atas dan s
pada kelompak mata
f) Pada gigi posterior atas meluas pada pipi
g) Pada gigi anterior bawah pembengkakan pada bibir bawah dapat m
ke dagu
h) Pada gigi posterior bawah pembengkakan pada pipi meluas s
bawah telinga atau sampai batas sekeliling rahang bawah m
submandibulari

PENANGANAN ABSES GIGI

No. Dokumen Halaman


No.Revisi
014/SPO-JPD/PGG/2017 3/3

UNIT TERKAIT Poli Gigi


PEMANTAUAN SUHU PENYIMPAN BAHAN

No. Dokumen No.Revisi Halaman


015/SPO-JPD/PGG/2017 01 1/2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
PENGERTIAN Pemantauan Suhu Penyimpan Bahan adalah prosedur pemantauan su
pada ruang dan lemari pendingin yang didalamnya terdapat bahan-bah
kedokteran gigi.
TUJUAN Tujuan dari pemantauan suhu penyimpanan bahan adalah untuk menjaga
bahan-bahan kedokteran gigi tidak mengalami perubahan baik dalam sifat
fisiknya, maupun kualitasnya. Dengan demikian pelayanan kesehatan gigi
dapat dilaksanakan dengan mempertahankan baik mutu prosedur maupun
mutu atau kualitas bahan.
KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006, tenta
Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang Nom
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit Um
Daerah Jati Padang
PROSEDUR 1. Setiap pagi pukul 08.00. Perawat Gigi memeriksa suhu ruang (termo
ruang) dan mencatat pada form yang tersedia.
2. Setiap sore pukul 14.00 Perawat Gigi memeriksa kembali suhu ruan
mencatat dalam form yang tersedia
Pembagian suhu
1. Suhu ruang
Suhu ruangan ( bahasa Inggris: room temperature ) dalam penggunaan ilm
dianggap kurang lebih antara 20 sampai 25 derajat Celsius (°C) (68 sampa
derajat Fahrenheit (°F),528 sampai 537 derajat Rankine (°R), atau 293 sam
298 Kelvin (K)), walaupun nilai tersebut bukanlah suatu nilai yang ditentuk
dengan persis. Untuk kemudahan penghitungan, sering digunakan angka

PEMANTAUAN SUHU PENYIMPAN BAHAN

No. Dokumen No.Revisi Halaman


015/SPO-JPD/PGG/2017 01 2/2

atau 300 K. Untuk kenyamanan manusia, rentang suhu dan kelembapan


dapat diterima.
2. Dibawah suhu ruang
Suhu dibawah suhu ruang berkisar antara 0 0 C sampai dengan 19 0 C
3. Suhu Beku
Yang dikategorikan suhu beku adalah suhu dibawah 0 0 C
UNIT TERKAIT Poli Gigi
PEMAKAIAN OBAT BAGIAN POLI GIGI

No. Dokumen Halaman


No.Revisi
016/SPO-JPD/PGG/2017 1/1

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
PENGERTIAN Pemakaian obat di bagian poli gigi
TUJUAN Sebagai acuan kerja pengisian form penggunaan dan pemakaian obat di b
poli gigi
KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006, tenta
Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang Nom
Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit Umum
Daerah Jati Padang
PROSEDUR 1. Perawat gigi menghitung penerimaan obat
2. Perawat gigi menghitung pengeluaran obat/pemakaian obat harian
3. Membuat laporan pemakaian obat tiap akhir bulan
Yang harus diperhatikan :
1. Buku stok obat adalah catatan pemakaian/pengeluaran dan peneri
obat.
2. Mengetahui stok minimal obat tersedia
UNIT TERKAIT Poli Gigi
RUJUKAN BAGIAN POLI GIGI

No. Dokumen No.Revisi Halaman


017/SPO-JPD/PGG/2017 01 1/4

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
PENGERTIAN Kriteria Rujukan Bagian Poli Gigi adalah suatu acuan untuk melakukan ru
sebelum melaksanakan tindakan medis di unit pelayanan gigi, baik in
maupun eksternal
TUJUAN Sebagai acuan dalam menentukan kriteria rujukan dalam melaksanakan ti
medis di unit pelayanan gigi, baik rujukan internal maupun eksternal.
KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006, tenta
Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang Nom
Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit Umum
Daerah Jati Padang
PROSEDUR 1. Tindakan Pencabutan Gigi
Semua pasien yang akan dilakukan tindakan pencabutan gigi harus d
pemeriksaan tekanan darah
Pencabutan gigi dapat dilakukan pada kategori normal dan high normal,
catatan pasien dalam kondisi baik dan tidak mempunyai komplikasi DM
dan Jantung
Pada Kategori Grade I MT dan Grade II IMT dengan tekanan seperti kolom
, dilakukan rujukan internal dan, ikuti anjuran dari dokter yang menerima ru
Jika diizinkan dilakukan tindakan oleh dokter, perhatikan obat yang diminu
terakhir ( Pengencer darah ) seperti Aspilet, Ascardia dll, harus dihentikan
sebelum pencabutan dan 2 hari setelah pencabutan untuk menghindari
perdarahan.
RUJUKAN BAGIAN POLI GIGI

No. Dokumen No.Revisi Halaman


017/SPO-JPD/PGG/2017 01 2/4

Klasifikasi tingkat tekanan darah ( mmHg ) berdasarkan JNC VII


Kategori Sistolik Diastolik
Optimal < 120 < 80 Normal
Normal 120 –
High normal 129 80 – 84
Prehipertension
130 - 85 – 89
139
Grade I MT 140 –
90 – 99 Stage I Hipertensi
(mild) 159
Grade 2 MT 160 –
100 – 109
Grade 2 MT 179 Stage II Hipertensi
> 110
> 180
Isolated
systolic > 140 < 90
Hypertension
2. Diabetes mellitus
Jika dicurigai DM Dokter gigi meminta pasien untuk melakukan pemeriksa
penyaring yaitu Glukosa darah sewaktu atau, glukosa darah puasa dan gl
darah 2 jam sesudah makan.
Tanda tanda yang mengarahkan adanya penyakit Diabetes Mellitus antara
adanya trias diabetika yaitu poli phagi, poli dipsi dan poli uri. Juga pada pa
ditemukan kecurigaan akan penyakit Diabetes Mellitus maka pasien diruju
laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan gula darah.

RUJUKAN BAGIAN POLI GIGI


No. Dokumen No.Revisi Halaman
017/SPO-JPD/PGG/2017 01 3/4

obesitas kita perlu mencurigai kemungkinan adanya penyakit DM. Apabila


Glukosa darah sewaktu <180 110 – 180  181
Glukosa darah puasa <110 110 – 125 > 125
Glukosa darah 2 jam PP < 140 140 – 200 > 200

Jika pasien dalam kondisi normal bukan DM, dapat dilakukan pencabutan
glukosa darah sewaktu dan diantara 110 dan 200 dapat lakukan rujukan in
pencabutan.
Sedangkan pasien dengan DM terkontrol dapat dilakukan pencabutan den
dokter yang merawat
3. Kelainan Jantung
Semua pasien dengan kelainan jantung, dilakukan rujukan internal dulu un
memastikan apakah pasien tersebut ada kelainan jantung (diagnosanya b
pasti. Hanya menurut pengakuan pasien saja)
4. Sedangkan untuk pasien yang diagnosa nya sudah jelas lakukan
eksternal seperti
 MCI ( Mio Card Infark )
 Decomp ( pembengkakan jantung )
 Angina Pectoris
 Jantung Koroner
RUJUKAN BAGIAN POLI GIGI

No. Dokumen Halaman


No.Revisi
017/SPO-JPD/PGG/2017 4/4

UNIT TERKAIT Poli Gigi


PIT DAN FISSURE SEALANT

NO. DOKUMEN HALAMAN


NO.REVISI
018/SPO-JPD/PGG/2017 1/2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
Suatu tindakan pencegahan karies pada igi yang secara anatomis mempu
pit dan fissure yang dalam yang karenanya lebih gampang terkena karies,
PENGERTIAN
untuk di bentuk kembali dan diisi dengan bahan sealant agar gigi tersebut
menjadi lebih tahan terhadap serangan karies gigi
TUJUAN Untuk memberi perlindungan bagi pit dan fissure gigi terhadap bakteri
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006, tenta
Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut
KEBIJAKAN 2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang Nom
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit Um
Daerah Jati Padang
1. Dokter gigi dan perawat gigi menyapa pasien dengan ramah dan
persilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter gigi melakukan anamnesa kepada pasien
3. Dokter gigi mengisolasi daerah kerja
4. Pembersihan pit dan fisura pada gigi yang akan dilakukan aplikasi fissu
sealant menggunakan brush dan pumis
5. Pembilasan dengan air
PROSEDUR 6. Isolasi gigi
7. Keringkan permukaan gigi selama 20-30 detik dengan udara.
8. Lakukan pengetsaan pada permukaan gigi
9. Pembilasan dengan air selama 60 detik
10. Pengeringan dengan udara setelah pengetsaan permukaan pit dan fisu
11. Aplikasi bahan sealant : aplikasi flowable composite, aplikasi penyinara
pada bahan, polimerisasi akan terjadi dalam 20-30 detik.
12. Evaluasi permukaan oklusal
PIT DAN FISSURE SEALANT

NO. DOKUMEN HALAMAN


NO.REVISI
018/SPO-JPD/PGG/2017 2/2

13. Perawat gigi melepaskan celemek pasien (polybib)


14. Setelah selesai tindakan, dokter gigi dan perawat melepas handscoon
masker lalu masukkan ke dalam tempat sampah medis Perawat gigi
membersihkan daerah kerja
15. Perawat gigi mencuci alat setelah dipakai
16. Perawat gigi melakukan sterilisasi alat
17. Perawat gigi menyimpan alat yang telah steril ke dalam dental kabinet
UNIT TERKAIT Poli Gigi
STERILISASI ALAT KEDOKTERAN GIGI

NO. DOKUMEN HALAMAN


NO.REVISI
019/SPO-JPD/PGG/2017 1/2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apathogen beserta
PENGERTIAN sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan merebus, sto
panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia
Memastikan semua instrumen bedah terbebas dari kontaminasi. Proses
TUJUAN sterilisasi terdiri atas lima langkah, pencucian dan desinfeksi,
pengemasan/loading, sterilisasi, penyimpanan dan issue.
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006, tenta
Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut
KEBIJAKAN 2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang Nom
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit Um
Daerah Jati Padang
1. Desinfeksi
 Perawat gigi memakai thick rubber glove dan masker ( alat perlindu
diri ).
 Menyiapkan bak perendaman yang diisi dengan larutan clorin
dengan cara mencampurkan 1 sendok makan clorin 0,5% dengan
PROSEDUR air.
 Mengaduk larutan chorin 0,5% sampai tercampur dengan air.
 Memasukkan alat-alat ke dalam bak perendaman satu persatu de
korentang.
 Biarkan selama kurang lebih 10 menit.
2. Pencucian & Pembilasan
 Perawat gigi memakai thick rubber glove
STERILISASI ALAT KEDOKTERAN GIGI

NO. DOKUMEN HALAMAN


NO.REVISI
019/SPO-JPD/PGG/2017 2/2

 Ambil alat dengan korentang


 Cuci alat menggunakan sikat,sabun dan air mengalir
menghilangkan sisa darah dan kotoran dengan cara menyikat perl
lahan,searah dan berulang-ulang di bawah air yang mengalir s
sisa darah dan kotoran bersih dari semua permukaan.
 Membilas satu persatu alat di bawah air mengalir.
 Memastikan tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal
peralatan dengan cara melihat dan membolak-balik dibawah penera
yang cukup terang.
 Mengulangi prosedur diatas setiap benda sedikitnya 3 kali deng
atau sabun.

3. Sterilisasi
 Buka pintu sterilisator dan letakkan alat-alat dengan rapi.
 Tutup pintu sterilisator dengan rapat.
 Nyalakan lampu indikator ,tunggu sampai suhu mencapai 1700 c
selama 60 menit.
 Setelah selesai tunggu sampai suhu turun,buka pintu
sterilisator,keluarkan alat-alat yang sudah steril dengan korentang d
masukan alat ke dalam folisil.
 Beri etiket ( tanggal sterilisasi).
 Alat siap dipakai.
 Bur juga tidak luput dari sterilisasi, sterilisasi bur mencegah penu
penyakit berbahaya antar pasien
Perawat gigi
UNIT TERKAIT
GIGI TIRUAN LEPAS SEBAGIAN

NO. DOKUMEN HALAMAN


NO.REVISI
020/SPO-JPD/PGG/2017 1/2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
Suatu alat yang berfungsi untuk mengembalikan beberapa gigi asli yang h
dengan dukungan utama adalah jaringan lunak di bawah plat dasar dan
PENGERTIAN
dukungan tambahan dari gigi asli yang masih tertinggal dan terpilih sebaga
peyangga
1. Mengembalikan fungsi pengunyahan
2. Mengembalikan fungsi estetis
3. Mengembalikan fungsi bicara
TUJUAN 4. Membantu mempertahankan gigi yang masih tertinggal
5. Memperbaiki oklusi
6. Meningkatkan distribusi beban kunyah
7. Mempertahankan jaringan lunak mulut yang masih ada agar tetap seha
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006, tenta
Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut
KEBIJAKAN 2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang Nom
26 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Poli Gigi Rumah Sakit Um
Daerah Jati Padang
1. Dokter gigi dan perawat gigi menyapa pasien dengan ramah dan
persilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter gigi melakukan anamnesa kepada pasien
3. Pada kunjungan pertama :
Buat cetakan gigi pasien, kemudian cetakan dikirim ke laboratorium
PROSEDUR Instruksi pasien untuk datang minggu depan
4. Pada kunjungan kedua :
5. Percobaan GTSL ;
 cek kecekatan
 cek oklusi & artikulasi
 cek jaringan lunak di sekitarnya
6. Instruksi pasien untuk datang kontrol 1 minggu kemudian
GIGI TIRUAN LEPAS SEBAGIAN

NO. DOKUMEN HALAMAN


NO.REVISI
020/SPO-JPD/PGG/2017 2/2

8. Pada kunjungan ketiga : lakukan pengecekan ulang sama seperti pada


GTSL baru pertama dipasang
9. Perawat gigi melepaskan celemek pasien (polybib)
10. Setelah selesai tindakan, dokter gigi dan perawat melepas handscoon
masker lalu masukkan ke dalam tempat sampah medis
11. Perawat gigi membersihkan daerah kerja
12. Perawat gigi mencuci alat setelah dipakai
13. Perawat gigi melakukan sterilisasi alat
14. Perawat gigi menyimpan alat yang telah steril ke dalam dental kabinet
Poli Gigi
UNIT TERKAIT
GIGI TIRUAN CEKAT

NO. DOKUMEN HALAMAN


NO.REVISI
021/SPO-JPD/PGG/2017 1/2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Jati Padang

PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 20 September 2017
(SPO) dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
Restorasi yang direkatkan secara permanen pada gigi yang telah dipersiap
PENGERTIAN untuk memperbaiki sebagian atau seluruh permukaan gigi yang mengalam
kerusakan/kelainan dan untuk menggantikan kehilangan gigi
1. Mengembalikan fungsi pengunyahan
2. Mengembalikan fungsi estetis
3. Mengembalikan fungsi bicara
TUJUAN 4. Membantu mempertahankan gigi yang masih tertinggal
5. Memperbaiki oklusi
6. Meningkatkan distribusi beban kunyah
7. Mempertahankan jaringan lunak mulut yang masih ada agar tetap seha
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang
KEBIJAKAN
Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut
1. Dokter gigi dan perawat gigi menyapa pasien dengan ramah dan
persilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter gigi melakukan anamnesa kepada pasien
3. Pada kunjungan pertama :
 Dokter gigi menganestesi gigi peyangga, lakukan preparasi pada gi
PROSEDUR peyangga.
 Dokter gigi melakukan pencetakan, kemudian hasil cetakan dikirim
laboratorium gigi
 Melakukan pencocokan warna gigi
 Gigi yang sudah dipreparasi di bentuk kembali menggunakan tamba
komposit
GIGI TIRUAN CEKAT
NO. DOKUMEN HALAMAN
NO.REVISI
021/SPO-JPD/PGG/2017 2/2

4. Instruksikan pasien untuk kembali 5-7 hari kemudian


5. Pada kunjungan kedua :
 Buka tambalan komposit pada gigi yang di preparasi
 Percobaan gigi tiruan cekat;
o cek kecekatan
o cek oklusi & artikulasi
o cek jaringan lunak di sekitarnya
 Keringkan gigi dan jaringan sekitarnya, kemudiaan lakukan sement
tetap gigi tiruan cekat, bersihkan sisa semen
6. Instruksikan pasien untuk kontrol 1 minggu kemudian
7. Pada kunjungan ketiga : lakukan pengecekan pada gigi dan jaringan se
gigi tiruan cekat
8. Perawat gigi melepaskan celemek pasien (polybib)
9. Setelah selesai tindakan, dokter gigi dan perawat melepas handscoon
masker lalu masukkan ke dalam tempat sampah medis
10. Perawat gigi membersihkan daerah kerja
11. Perawat gigi mencuci alat setelah dipakai
12. Perawat gigi melakukan sterilisasi alat
13. Perawat gigi menyimpan alat yang telah steril ke dalam dental kabinet
Dokter gigi
UNIT TERKAIT
ANESTESI LOKAL

NO. DOKUMEN HALAMAN


NO.REVISI
022/SPO-JPD/PGG/2017 1/2

Ditetapkan,
Direktur RSUD Jati Padang
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
20 September 2017
OPERASIONAL
dr. Rismasari
(SPO)
NIP.197204102006042033
Tindakan menghilangkan rasa sakit untuk sementara pada sau bagian tub
PENGERTIAN dengan cara mengaplikasikan bahan topical atau suntikan tanpa
menghilangkan kesadaran.
Pencegahan rasa sakit selama prosedur perawatan gigi dapat membangu
TUJUAN hubungan baik antara dokter gigi dan pasien, membangun kepercayaan,
menghilangkan rasa takut, cemas dan menunjukan sikap positif dari dokte
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang
KEBIJAKAN
Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Mulut
1. Menyapa pasien dengan ramah dan persilahkan pasien duduk di dent
2. Lakukan anamnesa kepada pasien
3. Anestesi Topikal ; keringkan bagian mukosa, kemudian oleskan bahan
anestesi topikal ke mukosa, tunggu 5 menit.
Anestesi Infiltrasi ; sesuaikan bevel jarum menghadap tulang, masukka
jarum pada setinggi mukobuko fold,masukkan jarum 2-3mm, sebelum

PROSEDUR mendeposit cairan, lakukan aspirasi untuk mengecek tidak ada darah y
masuk ke dalam karpul, jika tidak ada darah, depositkan secara perlah
Anestesi Blok Mandibula ; raba linea oblique menggunakan jari telunjuk
kemudian masukan jarum dari regio gigi premolar berlawanan yang ak
anestesi, masukkan jarum hingga terasa menyentuh tulang kemudian u
posisi syringe sejajar dengan regio gigi yang akan di anestesi,
masukkan hingga 2/3 jarum kembalikan syring ke regio gigi premolar
ANESTESI LOKAL

NO. DOKUMEN HALAMAN


NO.REVISI
022/SPO-JPD/PGG/2017 2/2

berlawanan. kemudian aspirasi dan deposit, ubah syringe sejajar regio


yang di anestesi, tarik sedikit hingga tersisa 1/3 jarum, kembali ubah sy
ke regio premolar berlawanan, kemudian aspirasi dan deposit. Kemudi
keluarkan jarum.
5. Lakukan pengecekan anestesi sudah berjalan atau tidak
6. Lakukan tindakan selanjutnya.
Dokter gigi
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai