Anda di halaman 1dari 1

Warga Gugat Pemerintah Rp 900 M karena Kualitas Danau Toba

Menurun

W
arga menggugat pemerintah kurang lebih 20 persen pelet ikan
dan swasta sebesar Rp 900 mengendap di dasar danau. Akibatnya
miliar. Gugatan dilayangkan kualitas air di Danau Toba menjadi
karena kualitas Danau Toba di tercemar. Warga setempat khususnya
Sumatera Utara (Sumut) dinilai menurun. warga Desa Huta Ginjang Lontung,
Kecamatan Simanindo saat ini kesulitan
menemukan air minum bersih. Sehingga
warga harus mencari air minum bersih
hingga 3 km dari Danau Toba," ujar
Maruaf.

Gugatan itu dilayangkan Yayasan Pecinta


Danau Toba (YPDT) ke PN Jakpus dan
mengantongi nomor perkara Para tergugat dianggap melanggar Pasal 69
413/Pdt.G/2017/PN Jkt.Pst . ayat (1) huruf a UU RI No 32 Tahun 2009.
"Terhadap kondisi air Danau Toba yang YPDT pun menggugat dengan tuntutan
sudah tercemar, YPDT mengajukan pemulihan fungsi air Danau Toba senilai
sekaligus mendaftarkan gugatan organisasi Rp 905,667 miliar. Perkara yang telah
lingkungan hidup. Hasil analisis tersebut didaftarkan sejak 11 Agustus 2016
menyatakan bahwa air Danau Toba saat ini memulai sidang pertamanya hari ini.
sudah tercemar dan bukan lagi air dengan Namun jam sidang sempat tertunda.
kualitas nomor satu," kata Ketua YPDT Dijadwalkan pada jam 10.00 WIB, sidang
Maruaf Siahaan di Pengadilan Negeri justru dimulai jam 14.00 WIB.
Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya,
Jakarta Pusat Selasa (10/10/2017).
Pihak yang digugat YPDT adalah Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Siti Nurbaya, Gubernur Sumatera Utara
Tengku Erry Nuradi, Bupati Simalungun
JR Saragih, Bupati Samosir Rapidin
Simbolon dan Bupati Toba Samosir Darwin
Siagian. Ikut pula dua pihak swasta yang (sumber : https://news.detik.com/ diakses 6 April 2018)

melakukan kegiatan usaha perikanan di


Danau Toba dengan pelet ikan.
"Setiap harinya kurang lebih 250 ton pelet Fatur Bhismo Rachmanoor (17C TEKNIK INDUSTRI)
ikan dimasukkan ke Danau Toba dan

Anda mungkin juga menyukai