Anda di halaman 1dari 12

A.

Pendahuluan
Suatu kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan minat akan menghasilkan prestasi yang kurang
menyenangkan. Dapat dikatakan bahwa dengan terpenuhinya minat seseorang akan mendapatkan
kesenangan dan kepuasan batin yang dapat menimbulkan motivasi. S.C. Utami Munandar
(1985:11) menyatakan bahwa minat dapat juga menjadi kekuatan motivasi. Prestasi seseorang
selalu dipengaruhi macam dan intensitas minatnya. Minat menimbulkan kepuasan. Seorang anak
cenderung untuk mengulang-ulang tindakan-tindakan yang didasari oleh minat dan minat ini dapat
bertahan selama hidupnya.
Dengan demikian, minat belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan belajar
siswa. Disamping itu minat belajar juga dapat mendukung dan mempengaruhi proses belajar
mengajar di sekolah. Namun dalam prakteknya tidak sedikit guru Seni Budaya (Kesenian)
menemukan kendala di dalam kelas, karena kurangnya minat siswa dalam pembelajaran Seni
Budaya khususnya seni rupa. Jika hal ini terjadi, maka proses belajar mengajar pun akan
mengalami hambatan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan pengalaman penulis, pada saat pembelajaran berlangsung siswa kurang bergairah
dalam mengikuti pelajaran. Hanya sebagian kecil saja siswa yang bisa memahami dan mengerjakan
tugas dengan semangat. Sebagian besar siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan
perasaan terpaksa atau takut. Hal ini menyebabkan tugas yang diberikan hasilnya kurang
memuaskan sehingga terkesan asal jadi. Jika mereka ditanya, alasannya mereka tidak mempunyai
bakat di bidang seni atau tidak punya bakat menggambar. Dengan kondisi seperti ini, guru perlu
mencari upaya bagaimana menumbuhkan minat belajar siswa terutama dalam pembelajaran Seni
Rupa.
B. Konsep Minat Belajar
Pengertian minat
Minat sering dihubungkan dengan keinginan atau ketertarikan terhadap sesuatu yang datang dari
dalam diri seseorang tanpa ada paksaan dari luar. The Liang Gie (1994:28) mengungkapkan bahwa
minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan suatu kegiatan karena menyadari
pentingnya kegiatan itu. Menurut Slameto (dalam Djaali 2006:121) minat adalah rasa lebih suka dan
rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan menurut Crow
and Crow (dalam Djaali 2006:121) mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang
mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan,
pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Pengertian Belajar
Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang belajar, pada umumnya mereka
memberikan penekanan pada unsur perubahan dan pengalaman. Menurut Witherington (dalam
Sukmadinata 2007:155) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang
dimanifestasikan sebagai pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan,
pengetahuan, dan kecakapan. Crow and Crow (dalam Sukmadinata 2007:155) mengemukakan
bahwa belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru. Sedangkan
menurut Hilgar (1962:252) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu perilaku
muncul atau berubah karena adanya respon terhadap sesuatu situasi.
Berdasarkan penekanan unsur pengalaman tentang definisi belajar dikemukakan para ahli, antara
lain menurut Di Vesta and Thompson (1970:112) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan
tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman. Gage and Berliner (1970:256)
mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang muncul karena
pengalaman. Sedangkan menurut Hilgard (1983:630), mengemukakan bahwa belajar dapat
dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang brelatif permanen yang terjadi karena pengalaman.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar
Minat belajar peserta didik sangat menentukan keberhasilannya dalam proses belajar. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut bersumber pada dirinya dan luar
dirinya atau lingkungannya antara lain sebagai berikut :
Faktor dalam diri siswa, yang terdiri dari :
Aspek jasmaniah, mencakup kondisi fisik atau kesehatan jasmani dari individu siswa. Kondisi fisik
yang prima sangat mendukung keberhasilan belajar dan dapat mempengaruhi minat belajar. Namun
jika terjadi gangguan kesehatan pada fisik terutama indera penglihatan dan pendengaran, otomatis
dapat menyebabkan berkurangnya minat belajar pada dirinya. (Kumpulan Tugas Sekolahku)
Aspek Psikologis (kejiwaan), menurut Sardiman (1994:44) faktor psikologis meliputi perhatian,
pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berfikir, bakat,dan motif. Pada pembahasan berikut tidak
semua faktor psikologis yang dibahas, tetapi hanya sebagian saja yang sangat berhubungan
dengan minat belajar.
Faktor dari luar siswa, meliputi:
Keluarga, meliputi hubungan antar keluarga, suasana lingkungan rumah, dan keadaan ekonomi
keluarga.
Sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, sarana dan prasarana belajar, sumber-sumber
belajar, media pembelajaran, hubungan siswa dengan temannya, guru-gurunya dan staf
sekolahserta berbagai kegiatan kokurikuler.
Lingkungan masyarakat, meliputi hubungan dengan teman bergaul, kegiatan dalam masyarakat,
dan lingkungan tempat tinggal.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa faktor-faktor dari diri siswa dan dar luar siswa saling
berkaitan dalam menumbuhkan minat belajar. Jika faktor-faktor tersebut tidak mendukung
mengakibatkan kurang atau hilangnya minat belajar siswa. Kurang atau hilangnya minat belajar
siswa disebabkan oleh banyak hal yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi pencapaian
hasil belajar. Menurut JT. Loekmono (1985:97), faktor-faktor yang menyebabkan kurang atau
hilangnya minat belajar sisbwa adalah sebagai berikut :
D. Faktor-faktor yang dapat menumbuhkan minat belajar
Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat
pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada.
Menurut Tanner and Tanner (1975) menyarankan agar para pengajar berusaha membentuk minat-
minat baru pada siswa. Hal ini bisa dicapai melalui jalan memberi informasi pada siswa tentang
bahan yang akan dismpaikan dengan menghubungkan bahan pelajaran yang lalu, kemudian
diuraikan kegunaannya di masa yang akan datang. Roijakters (1980) berpendapat bahwa hal ini
biasa dicapai dengan cara menghubungkan bahan pelajaran dengan berita-berita yang sensasional,
yang sudah diketahui siswa.
Harry Kitson (dalam The Liang gie 1995:130) mengemukakan bahwa ada dua kaidah tentang minat
(the laws of interest), yang berbunyi :
Untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, usahakan memperoleh keterangan
tentang hal itu
Untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, lakukan kegiatan yang menyangkut hal
itu.
Minat belajar akan tumbuh apabila kita berusaha mencari berbagai keterangan selengkap mungkin
mengenai mata pelajaran itu, umpamanya arti penting atau pesonanya dan segi-segi lainnya yang
mungkin menarik. Keterangan itu dapat diperoleh dari buku pegangan. ensiklopedi, guru dan siswa
senior yang tertarik atau berminat pada mata pelajaran itu. Disamping itu perlu dilakukan kegiatan
yang berhubungan dengan mata pelajaran itu, misalanya pada mata pelajaran seni rupa usahakan
mengikuti apa yang harus dilakukan apakah dengan menggambar atau melukis. Dengan langkah-
langkah itu minat siswa terhadap mata pelajaran itu akan tumbuh.
JT. Loekmono (1985:98), mengemukakan bahwa cara-cara untuk menumbuhkan minat belajar pada
diri siswa adalah sebagai berikut :
Periksalah kondisi jasmani anak, untuk mengetahui apakah segi ini yang menjadi sebab.
Gunakan metode yang bervariasi dan media pembelajaran yang menarik sehingga dapat
merangsang anak untuk belajar
Menolong anak memperoleh kondisi kesehatan mental yang lebih baik.
Cek pada orang atau guru-guru lain , apakah sikap dan tingkah laku tersebut hanya terdapat pada
pelajaran saudara atau juga ditunjukkan di kelas lain ketika diajar oleh guru-guru lain.
Mungkin lingkungan rumah anak kurang mementingkan sekolah dan belajar. Dalam hal ini orang-
orang di rumah perlu diyakinkan akan pentingnya belajar bagi anak. (Kumpulan Tugas Sekolahku)
Cobalah menemukan sesuatu hal yang dapat menarik perhatian anak, atau tergerak minatnya.
Apabila minatnya tergerak, maka minat tersebut dapat dialihkan kepada kegiatan-kegiatan lain di
sekolah.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan dapat dipahami bahwa banyak sekali faktor yang
dapat menumbuhkan atau membangkitkan minat belajar bagi siswa. Tinggal bagaimana upaya yang
harus kita lakukan sebagai seorang guru dalam memecahkan masalah ini, sehingga siswa terbantu
untuk menemukan minatnya dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang memiliki karakter yang
berbeda-beda memerlukan penanganan yang berbeda pula, termasuk dalam hal menumbuhkan
minat belajarnya. Dengan adanya upaya dari guru dan pihak lain dalam menumbuhkan minat belajar
bagi siswa, diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang akhirnya tertuju pada
keberhasilan belajar siswa.
Penutup
Minat belajar merupakan salah satu komponen yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar.
Untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa, terlebih dahulu kita harus memperhatikan apa
yang menjadi latar belakang yang menyebabkan berkurang atau bahkan hilangnya minat belajar.
Setelah itu baru kita mengambil langkah-langkah apa yang harus kita lakukan untuk menumbuhkan
minat belajar pada diri siswa. Dengan demikian upaya untuk menumbuhkan minat belajar sesuai
dengan sasarannya.
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, maka dapat kita tarik beberapa kesimpulan yang
berkaitan dengan upaya menumbuhkan minat belajar pada peserta didik. Pertama, pahami dan
kenali terlebih dahulu kondisi fisik dan psikologis siswa. Kedua, gunakan teknik dan metode yang
bervariasi dalam penyajian materi pembelajaran. Ketiga, penggunaan media pembelajaran
hendaknya dapat merangsang siswa untuk tertarik ikuti serta dalam pembelajaran. Keempat,
pahami kondisi lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah sehingga kita dapat mencari jalan
keluar dalam menumbuhkan minat belajar siswa.
Rujukan
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Munandar, S.C. Utami. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah: Petunjuk bagi
Para Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sardiman, AM.1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Pedoman bagi Guru dan Calon Guru.
Jakarta: Rajawali Pers.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Djaali, H. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Gie, The Liang. 1995. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberty.
Loekmono,JT. 1985. Bimbingan bagi Anak Remaja yang bermasalah. Jakarta: CV. Rajawali.
MAKALAH MICROSOFT EXCEL 2007

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

MICROSOFT EXCELL

Disusun guna memenuhi tugas matakuliah

Pengantar Teknologi Informasi

PAPER

Disusun oleh :
1. Siti Fatimah (090210204020)
2. Veny Rosita Febriratna (100210204039)
3. Jattu Mega Mustika (100210204097)
4. Alfian Ikhlasul Amal (100210402123)
5. Ahmad Hidayatullah (100210402072)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

SEMESTER GENAP 2010/2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusunan paper Pengantar
Teknologi Informasi dapat diselesaikan dengan tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti.

Sekarang ini kita sedang memasuki era reformasi. Setiap negara saling berlomba memajukan diri dalam bidang ini. Negara
yang tertinggal dibidang Teknologi Informasi akan cenderung tertinggal dibidang – bidang yang lain. Oleh karena itu,negara kita
juga harus mempelajari dan mengembangkan bidang ini. Upaya kami menyusun makalah ini demi mengembangkan potensi di
bidang Teknologi Informasi.

Makalah disusun berdasarkan kebutuhan mahasiswa. Dengan demikian, materi yang dibahas dalam makalah ini sudah
sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dalam ilmu teknologi. Materi yang kami susun dalam paper ini adalah microsoft excell yang
kami susun dengan sistematika yang baik dan jelas serta di tulis dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami. Dengan
menggunakan paper ini maka seorang mahasiswa akan mudah dalam mempelajari microsoft excell serta dalam perhitungan.

Akhir kata, kami menyadari “tak ada gading yang tak retak” juga paper ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu,kami
mengharapkan kritik dan saran dari pengguna makalah ini terutama rekan - rekan sekalian demi tercapainya pembelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya di bidang microsoft excell. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kesediaan
anda dalam memilih paper ini sebagai panduan pembelajaran Ilmu Teknologi Informasi.

Sekian terima kasih.


Jember,19 Maret 2011 Hormat kami

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Microsoft Excel (MS-Excel) merupakan program aplikasi spreadsheet (lembar kerja elektronik)
canggih yang paling populer dan paling banyak digunakan saat ini. Excel akan sangat membantu kita dalam
hal menghitung, memproyeksikan, menganalisa dan mampu mempresentasikan data dalam bentuk tabel
dengan berbagai jenis tabel yang disediakannya, mulai dari bentuk Bar, Grafik, Pie, Line dan banyak lagi.
Excel 2000 merupakan pengembangan dari excel versi sebelumnya yang lebih ditingkatkan fungsinya dan
dikonsentrasikan agar spreadsheet ini lebih familiar (mudah dipakai), lebih fleksibel, lebih mudah
diintegrasikan dengan program office lainnya dan yang tak kalah penting adalah kemampuan untuk
langsung berhubungan dengan internet. Walaupun demikian, Excel 2000 ini akan selalu dikembangkan
oleh pihak Microsoft sehingga akhirnya kita betul-betul dimanja oleh software Microsoft ini.
Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai cara menggunakan Mikcrosoft Excel khususnya
dalam dunia pendidikan.Karena fungsi Microsoft Excel sangat berperan penting dalam dunia pendidikan
khusunya bagi para calon guru.Contoh bahwa Microsoft Excel sangat berperan penting dalam dunia
pendidikan misalnya dalam mengentri data – data nilai siswa,merangking hasil belajar siswa,pembayaran
SPP siswa,presensi kehadiran,dan lain – lain. Dengan alasan tersebut kami menyusun makalah Microsoft
Excel ini demi menunjang bagaimana cara menggunakan Microsoft Excel.Dengan demikian pembaca dapat
menggunakan makalah ini sebagai tuntunan dalam mempelajari Teknologi Informasi khususnya dalam
bidang Microsoft Excel.

1.2 TUJUAN

1. Mengetahui definisi dan fungsi Microsoft Excel

2. Mengetahui cara menggunakan Microsoft Excel dengan baik dan benar

3. Dapat mengaplikasikan Microsoft Excel dalam bidang pendidikan

1.3 RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi dan fungsi Microsoft Excel?

2. Bagaimana cara menggunakan Microsoft Excel dengan baik dan benar?

3. Bagaimana cara mengaplikasikan Microsoft Excel dalam bidang pendidikan?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Fungsi Microsoft Excel

Definisi Microsoft Excel

Microsoft excel adalah program aplikasi yang banyak digunakan untuk membantu menghitung,
memproyeksikan, menganalisa, dan mempresentasikan data. Disini kita akan banyak bersinggungan dengan metode-
metode pembuatan tabel dan grafik yang sangat dibutuhkan sekali dalam penyusunan data-data sekolah, hasil-hasil
penelitian, maupun dalam pembuatan makalah pribadi.

Fungsi Microsoft Excel


1. Kalkulasi, dengan program ini kita bisa melakukan kalkulasi atau penghitungan dengan mudah, baik
penghitungan yang sederhana maupun dengan rumus – rumus yang sangat kompleks.
2. Grafik, dengan program ini kita bisa mempresentasikan data kita dalam bentuk grafik yang komunikatif.
3. Komunikasi, dengan program ini kita juga bisa berkomunikasi dengan pengguna (user) lain.Program ini
sudah dirancang untuk bisa saling bertukar informasi dalam bentuk jaringan dimana orang lain bisa
membuka lembar kerja kita dari terminal (komputer) yang berlainan,bahkan ia juga bisa melakukan
perubahan pada lembar kerja yang sama pada saat yang bersamaan pula.
4. Internet,suatu saat mungkin kita akan mengirim data dalam bentuk tabel atau grafik pada orang lain di
tempat di seluruh dunia,Microsoft Excel bisa melakukanya dengan baik sekali.
5. Otomatis, dengan Excel kita bisa menggunakan otomatisasi penghitungan data yang kita ketikkan.Dengan
perumusan yang benar,maka Excel akan langsung melakukan perubahan secara otomatis terhadap data
kita setiap kali mengalami perubahan.
6. Aplikasi, Microsoft Excel dapat membantu kita merancang aplikasi siap pakai,yaitu dengan fasilitas
macro.

2.2 Cara Menggunakan Microsoft Excel

A. Menu dan icon pada Microsoft Excel


Gambar 1. Unsur-unsur utama Layar Microsoft Excel 2007
1. Judul
Menampilkan judul program dan dokumen aktif atau nama file dari lembar kerja yang aktif.
2. Office Button
Berisi barisan perintah untuk pengoperasian Program yang standar misalnya membuat dokumen baru,
membuka dokumen lama, menyimpan, mencetak dan mempublish dokumen.
3. Akses Cepat Toolbar (Quick Access Toolbar)
Merupakan sarana yang disediakan Microsoft Excel untuk mempercepat akses berkomunikasi dengannya misalnya
menyimpan, mencetak dan sebagainya.
4. Toolbar
Merupakan deretan tool-tool (gambar-gambar) yang mewakili perintah dan berfungsi untuk mempermudah dan
mengefisienkan pengoperasian program.
5. Help
Bila kita ingin bertanya sesuatu, maka ketik pertanyaan anda pada tempat tersebut. Ms.Excel akan memberikan
alternatif jawaban terhadap pertanyaan yang dimaksud.
6. Lembar Kerja (Workbook)
Baris ini berisikan informasi halaman, section, letak insertion point dan tombol pengendali.
7. Cell
Cell Aktif Penggulung vertikal
8. Lembar aktif
9. Nama Range
10. Fungsi
11. Penggulung
12. Nomor Baris
13. Nomor Kolom
B. Membuat dokumen pengolah angka
Dari contoh pengelolaan data sederhana kita akan belajar tentang cara pengetikan di excel,
alignment, cara memformat huruf, cara memformat tabel dan cell. Berikut adalah contoh penerapan
Microsoft Excel dalam bidang keguruan :

Gambar 2. Pengisian Daftar Nilai Siswa


C. Penerapan Microsoft Excel
Microsoft Excel dapat
Langkah-langkah membuat dokumen daftar unit kerja seperti pada Gambar 2 adalah sebagai berikut:
1. Buat Judul dan Sub Judul Laporan
Arahkan kursor pada Cell A1 (Kolom A dan Baris 1), kemudian ketikkan tulisan “DAFTAR NILAI SISWA”
pada Cell aktif tersebut.
Kemudian ketikkan sub judul laporan pada Cell A1, A2, A3, dan M5 seperti pada tampilan diatas.
2. Penggunaan alignment, format font dan format Cell
Untuk membuat Judul Laporan letaknya di tengah-tengah tabel maka arahkan kursor ke A1 kemudian select
cell mulai A1 sampai F1. Kemudian klik tombol Merge Cell agar judul laporan terletak ditengah-tengah tabel.

Gambar 3
Agar huruf pada judul laporan dan tabel tebal maka arahkan kursor pada cell kemudian klik tombol Bold atau
dapat juga melakukan format font lainnya seperti underline atau italic.
Selanjutnya data dapat dilengkapi seperti Gambar 2.
3. Penggunaan format Tabel dan Cell
Microsoft Excel menyediakan fasilitas format table dengan beberapa template seperti memberi border, warna
border, warna cell dan style font dengan kliktombol format table seperti ini , kemudia akan muncul pilihan style
formattabel seperti berikut ini.
Kita juga dapat melakukan format tabel dan format cell sesuai selera kita atau tidak menggunakan template
yang disediakan Microsoft Excel. Seperti contohnya pada Gambar 2. menggunakan format tabel dan cell sendiri
dengan cara :

Gambar 4
Untuk membuat border pada tabel, blok tabel yang akan di beri border dalam hal ini mulai cell A7 sampai
M21, kemudian klik panah pada tombol dan pilih All Border seperti pada tampilan dibawah ini.
Gambar 5

Untuk memberi warna pada judul tabel bisa menggunakan fasilitas format cell dengan cara blok cell A7
sampai M8 kemudian klik tombol kemudian akan muncul pilihan style cell yang akan kita pilih seperti
pada tampilan dibawah ini.

Gambar 6

D. Macam-macam formula
1. =SUM(…)

Fungsinya : Untuk melakukan penjumlahan

Bentuk umum : =SUM(range sel)


Contoh : Misalkan kita akan menjumlahkan dari sel H5 sampai sel H15

Penulisan : =SUM(H5:H15)
2. =COUNT(…)
Fungsinya : Untuk melakukan counter
Bentuk umum : =COUNT(range sel)
Contoh : Misalkan kita akan menghitung jumlah pegawai yang berada di sel B5 sampai sel B15
Penulisan : =COUNT(B5:B15)
3. =MAX(…)
Fungsinya : Untuk mencari nilai maksimum (terbesar)
Bentuk umum : =MAX(range sel)
Contoh : Misalkan kita ingin menetukan nilai terbesar dari sederetan
sel yang berada di sel F1 sampai sel F17
Penulisan : =MAX(F1:F17)
4. =MIN(…)
Fungsinya : Untuk mencari nilai minimum (terkecil)
Bentuk umum : =MIN(range sel)
Contoh : Misalkan kita ingin menentukan nilai terkecil dari sederetan sel yang berada di sel F1 sampai sel F17
Penulisan : =MIN(F1:F17)
5. =AVERAGE(…)
Fungsinya : Untuk mencari nilai rata-rata
Bentuk umum : =AVERAGE (range sel)
Contoh : Misalkan kita ingin mengetahui nilai rata-rata dari sel A11 sampai A17
Penulisan :=AVERAGE(A11:A17)
6. =ABS(…)
Fungsinya : Untuk mengubah angka-angka yang ada dalam daftar argumennya menjadi bilangan mutlak
(absolut)
Bentuk umum : =ABS(range sel)
Contoh : Misalkan kita bermaksud mengetahui secara mutlak dari sel yang kita aktifkan, misal di sel F17
Penulisan : =ABS(F17)
7. =SQRT(…)
Fungsinya : Untuk menghitung akar dari bilangan X. Bilangan X tidak boleh negatif
Bentuk umum : =SQRT(range sel)
Penulisan : = SQRT(25)
8. =IF(…;…;…)
Fungsinya : Untuk mengecek apakah nilai yang kita gunakan sebagai kunci benar atau salah (memenuhi
syarat atau tidak)
Bentuk umum : =IF(logical_test ; Value_if_true ; Value_if_false)
Contoh : Misalkan kita akan membandingkan nilai di suatu sel yang berada disel F17, tentang kriteria siswa
dinyatakan lulus atau gagal dengan ketentuan sbb.Jika nilai rata-
ratasiswa lebih besar sama dengan 60, maka siswa dinyatakan LULUS, dan
sebaliknya.
Penulisan : =IF(F17>=60:”LULUS”;”GAGAL”)
artinya jika kolom F17 lebih besar sama dengan 60, maka LULUS, jika kurang
dari 60, maka GAGAL
Keterangan :
Jika kondisi di sel F17 terpenuhi, maak kerjakanValue_if_true, jika kondisi di
sel F17 tidak terpenuhi, maka kerjakan Value_if_false
9. =DATE(Year,Month,Date)
Fungsinya : Untuk menghitung jumlah hari
Contoh : =DATE(73,8,11)  26887 hari
10. =VLOOKUP
Fungsinya : Untuk pembacaan suatu tabel secara vertikal
Bentuk umum : =VLOOKUP(lookup_value; table_array; Col_index_num; Range_lookup)
11. =HLOOKUP
Fungsinya : Untuk pembacaan suatu tabel secara horizontal
Bentuk umum :=HLOOKUP(lookup_value; table_array; Col_index_num; Range_lookup)
12. =LEFT(…;…)
Fungsinya : Untuk mengambil teks sejumlah karakter tertentu dari sebuah kiri
Bentuk umum :=LEFT(teks;jumlah karakter yang diambil)
Contoh : Misal kita akan mengambil karakter yang ada di sel F17 (Februari) sebanyak 3 huruf
Penulisan : =LEFT(F17;3)  hasilnya Feb
13. =RIGHT(…;…)
Fungsinya :Untuk mengambil teks sejumlah karakter tertentu dari sebuah kanan
Bentuk umum :=RIGHT(teks;jumlah karakter yang diambil)
Contoh :Misal kita akan mengambil karakter yang ada di sel F17 (Februari) sebanyak 3 huruf
Penulisan :=RIGHT(F17;3)  hasilnya ari
14. =MID(…;…;…)
Fungsinya : Untuk mengambil teks dari kedudukan tertentu dengan sejumlah karakter tertentu
Bentuk umum :=MID(teks;start_number; number_char)
Contoh : Misal kita akan mengambil karakter baru yang ada di sel F17 (Februari)
Penulisan : =MID(F17:3:3)

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Jadi kesimpulan dari penyusunan makalah ini mengupas tuntas tentang bagaimana cara mengaplikasikan Microsoft
Excel sesuai dengan harapan. Dengan demikian sedikit banyak makalah ini dapat membantu dalam menjawab semua rumusan
masalah yang ada dan semua pertanyaan – pertanyaan yang berhubungan dengan Microsoft Excel.

DAFTAR PUSTAKA

Diknas.Kurikulum 2004 Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Budi Permana.2000.Microsoft Excel 2000.Jakarta : Exel Media Komputindo.

Puji Nugroho.1995.Kumpulan Soal – soal Ujian Negara Lotus.Jakarta : Elex Media Komputindo.

Fauzi,A., Johar Arifin, dan M. Farikhudin.1999.Aplikasi Excel dalam Financial Terapan.Jakarta : Elex Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai