Jurnal SLK 10
Jurnal SLK 10
Hidrolisat
Sampel
- Benamkan di larutan pepsin (1:6 w/v) untuk 2 waktu hidrolisis, 4 dan 24
jam pada 200 rpm dan suhu 25 ˚C
- Filtrasi dan dimasukkan ke tabung reaksi
- Panaskan pada suhu 98 ˚C selama 1 menit
- Tambah NaOH 5 N hingga pH = 4
- Masukkan ke larutan pepsin
- Panaskan pada suhu 80 ˚C selama 24 jam
Sampel terdispersi
- Saring dalam ruang vakum dengan kertas saring Whatman
- Endapkan dengan menambah NaOH 1 N hingga pH = 7
- Sentrifugasi pada 5000 rpm selama 10 menit
- Filtrasi, filtrat dibuang
- Endapan di liofilisasi pada suhu -54 ˚C dan tekanan 25 Pa selama 24 jam
Bubuk kolagen yang dilarutkan dalam pepsin (PSC)
d. Karakteristik Kolagen yang Dilarutkan dalam Pepsin (PSC)
Bubuk PSC
- Larutkan menjadi 6 mg/mL dalam asam asetat 0,5 N
Larutan PSC
(a) Analisis Asam Amino dengan High Perfomance Liquid Chromatography (HPLC)
Larutan PSC
- Hidrolisis dengan 300 μL HCl 6N pada 110 ˚C selama 24 jam
Hidrolisat
- Tambah 20 μL feniltiosianat (10% w/v)
Asam amino feniltiokarbamil
- Pisahkan dengan HPLC pada panjang gelombang 254 nm, suhu 40 ˚C
selama 30 menit
Asam amino
Larutan PSC
(f) Hubungan pH dan Kelarutan Kolagen
1 mL larutan PSC
- Tambahkan ke tabung sentrifugasi Eppendorf
- Atur pH = 2-8 dengan ditambahkan HCl 5 N atau NaOH 5 N
- Tambah air suling hingga 1,5 m ( pH = 2-8)
- Sentrifugasi pada 5000 rpm dan suhu kamar selama 30 menit
- Tentukan keefektifan dengan metode Bradford
Supernatan PSC
(g) Penentuan Suhu Denaturasi
10 mg bubuk PSC
- Timbang dan disegel dalam panci aluminium
- Amati tiap 5 ˚C/menit pada rentang 1-140 ˚C laju alir gas nitrogen 50
mL/menit
- Gunakan sampel kolagen sapi sebagai control
Bubuk PSC terdenaturasi
(h) Pengukuran Tegangan Permukaan
9 μL Larutan PSC
vvv
- Tentukan tegangan permukaan dengan goniometer pada 25 ˚C di 120
detik
Larutan PSC
e. Analisis Statistik
Larutan PSC
- Hitung analisis tratistik dengan ANOVA
Larutan PSC
Hasil dan Pembahasan
a. Karakteristik Serabut Remis
- Komposisi proksimat serabut remis meliputi : 81,93% protein; 76,55%
kelembapan; 9,67% abu; 6,92% air; dan 1,48% lemak
b. Ekstraksi Kolagen yang Dilarutkan dalam Pepsin (PSC) dari Serabut Remis
c. Keberadaan Asam Amino di Kolagen dari Serabut Remis
d. Penyebaran Viskositas Kolagen
- Hasil analisis tidak menunjukkan ada perbedaan signifikan viskositas
kolagen yang diberi perlakuan berbeda.
e. Penyebaran Turbiditas Kolagen
- Turbiditas semakin meningkat seiring dengan lama waktu ekstraksi
- Turbiditas pada PSC dengan rasio 1:50 lebih banyak daripada 4:50
f. Hubungan pH dan Kelarutan Kolagen
- Kelarutan maksimum di rentang pH 2-4 dan semakin turun seiring
dengan penambahan pH
g. Penyebaran Stabilitas Termal Kolagen
- Denaturasi PSC di rentang 83-91 ˚C
h. Penyebaran Tegangan Permukaan Kolagen
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil proses ekstraksi dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan waktu hidrolisis. Tingginya nilai suhu denaturasi dari
kolagen byssus membuka peluang lebih jauh penelitian untuk menetapkan aktivitas
fungsional kolagen dari kerang byssus yang berdampak kinerjanya sebagai potensi
sumber baru kolagen untuk makanan, farmasi dan aplikasi biomedis.