Anda di halaman 1dari 5

 Apabila tekanan vakum pada kondensor lebih rendah maka unjuk kerja dan efisiensi turbin

akan meningkat

 Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi unjuk kerja kondensor diantaranya adalah
:

 Kebersihan permukaan tube sisi air pendingin :

Kotoran-kotoran yang terbawa oleh air pendingin dari laut, sungai atau cooling
tower akan menempel dipermukaan dalam tube, water box, pipa dan
sebagainya. Kotoran ini akan menghambat transfer panas dari uap ke air
pendingin dan akhirnya tekanan kondensasi menjadi tinggi, disamping itu
kotoran ini juga dapat menghambat atau memperkecil flow air pendingin.

 Kebersihan permukaan tube sisi uap :

Pada umumnya permukaan tube sisi uap akan tetap bersih karena disebabkan
oleh temperatur dan tekanan dari LP Turbine exhaust, akan tetapi pada saat
dioperasikan terdapat kemungkinan permukaan tube kondensor dilapisi oleh
gas-gas yang tidak mengembun (noncondensable gas) sehingga menghambat
transfer panas dari uap ke air pendingin. Desain kondensor yang baik akan
memperhitungkan akibat ini sehingga gas-gas tersebut akan tersapu oleh aliran
uap .

 Flow air pendingin :

Flow air pendingin yang tidak sesuai atau kurang dari standart design akan
mengurangi kemampuan pendinginan sehingga temperatur dan tekanan
kondensasi akan menjadi naik. Berkurangnya flow air pendingin dapat
diakibatkan oleh kemampuan pompa air pendingin yang tidak efisien, adanya
hambatan pada saluran akibat valve tidak terbuka penuh, adanya
sampah/kotoran pada pipa dan saringan, atau karena level air laut/ sungai /
cooling tower lebih rendah dari standart design.

 Temperatur air pendingin :

Temperatur air pendingin yang berasal dari laut dan sungai sangat dipengaruhi
oleh cuaca/musim, berbeda dengan air pendingin yang diambil dari cooling
tower derajat temperaturnya dipengaruhi oleh performance cooling tower serta
temperatur udara luar sebagai media pendinginnya .

 Udara/Gas dalam air pendingin :

Udara/gas yang terjebak didalam tube kondensor akan menyebabkan kurang


optimalnya kontak langsung antara air pendingin dengan permukaan tube
kondensor sehingga transfer panasnya kurang baik . Udara/gas yang terjebak
ini harus dibuang melalui venting .
 Udara/gas dalam uap serta kemampuan peralatan pembuat vakum :

Dalam kondisi normal semua uap yang masuk kedalam kondensor akan terkondensasi
seluruhnya. Sedangkan pada temperatur operasional kondensor, udara/gas yang
terbawa oleh uap tidak dapat mengembun dan akan mengakibatkan naiknya tekanan
kondensasi. Udara/gas yang tidak mengembun ini akan dihisap dan dibuang oleh
peralatan pembuat vakum (steam ejektor atau vakum pump). Udara/gas yang terlalu
banyak atau kemampuan peralatan pembuat vakum yang tidak optimal akan
menyebabkan tekanan kondensasi naik .

 Level Air Kondensat :

Level air kondensat yang terlalu tinggi akan menggenangi sebagain tube kondensor
pada sisi bawah, sehingga akan mengurangi luas permukaan pendingin karena uap
tidak dapat menyentuh bagian tube yang tergenang tersebut, dan pada akhirnya
temperatur dan tekanan kondensasi akan menjadi naik.

Refrensi :

Efisiensi Pengoperasian Unit PLTU Modul 3, Indonesia Power

Heat Rate Hand Book, Southern Company

Featured Image taken from Deviantart

Masalah/Gangguan
Masalah umum yang sering ditemukan di Kondensor adalah turunnya vakum (vacuum drop).

Tanda/ciri2 vacuum drop


1. Tekanan Kondensor akan naik ke arah positif, contoh: tekanan dari -90 Kpa menjadi -70
Kpa.
2. Temperatur di kondensor naik: Steam Temperature Turbine Exhaust naik juga akan
mengakibatkan temperatur air kondensat juga naik.
Penyebab vacuum drop
Banyak sekali penyebab yang menyebabkan vakum turun diantaranya:

1. Beban Turbin Terlalu Tinggi


Turbin yang kelebihan beban akan menyebabkan uap yang dialirkan ke Kondenser terlalu
banyak melebihi desain dari kondensor. Akibatnya air pendingin di pipa kondensor tidak
mampu menyerap semua panas dari uap bekas Turbin. Uap panas yang juga mangandung
gas-gas lainnya akan menumpuk di kondensor karena ejector system juga tidak mampu
menarik seluruh gas di Kondensor keluar karena melebihi rancangan desain.

Hai ini akan menyebabkan vacuum drop dan suhu exhaust turbine naik tinggi. Jika hal ini
dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan Turbin trip. Biasanya System Proteksi
Vacuum Low akan bekerja dulu untuk mengamankan Turbin dari kerusakan.

Satu-satunya cara mengatasi gangguan vakum turun karena beban terlalu tinggi adalah dengan
menurunkan beban (load) Turbin Uap.

2. Kebocoran Pipa Kondensor


Condenser Tube yang bocor akan menyebabkan air pendingin mengalir ke dalam ruang
Kondensor. Jika kebocoran sudah besar maka akan menyebabkan level Hotwell naik hingga
merendam pipa-pipa kondensor. Uap bekas Turbine tidak bisa mengalirkan panasnya ke pipa
kondensor tersebut karena ruangan kondenser sudah terendam air pendingin. Akibatnya
Vakum akan turun karena ruangan kondenser terisi penuh air dan uang panas yang gagal
terkondensasi.

Cara mengatasi Kebocoran pipa bisa dilakukan apabila kebocoran pipa masih kecil dan hanya
terjadi di salah satu siasi Kondensor. Operator bisa menutup salah satu Keran (valve) air
pendingin inlet dan outlet di sisi pipa kondensor yang bocor, setelah itu operator PLTU juga
harus menurunkan beban Turbin Generator.

3. Uap Perapat Kurang

Hal ini akan menyebabkan udara masuk melalui labirin Turbin. Udara tidak bisa
dikondensasikan oleh Kondensor Turbin, akibatnya penumpukan udara dalam jumlah banyak
akan menyebabkan Vacuum Drop.

Cara mengatasi masalah ini adalah dengan menambah jumlah / tekanan uap perapat dengan
cara menambah pembukaan valve uap perapat sehingga labirin dipenuhi uap dan udara tidak
masuk Kondensor.

4. Sistem Vakum Ejektor Bermasalah


Performa pompa ejektor yang tidak maksimal bisa menyebabkan vakum turun, Air yang di
pompa menjadi sedikit dan akhirnya akan mengurangi jumlah gas yang di hisap sistem
vakum. Oleh karena itu pekerja operator Turbin harus selalu mengecek kinerja pompa
ejektor. Cek apakah temperatur motor dan pompa aman, level oli atau grease aman, mekanik
seal aman. suara dan vibrasi tidak kasar.

Pastikan juga di dalam Ejector tank terdapat air yang cukup, kekurangan air akan
menyebabkan ejector system tidak bekerja maksimal dan menyebabkan vacuum drop.

Pastikan juga pada pipa saluran ejector yang ke kondensor tidak ada celah atau lubang yang
bisa menyebabkan udara luar masuk.
5. Kurang Air Pendingin
Beberapa penyebab kurangnya air yang masuk mendinginkan Kondensor diantaranya adalah:

 Kinerja Cooling Water Pump yang tidak maksimal atau matinya salah satu CWP.
 Valve Inlet atau Outlet Pendingin Kondenser tertutup, lupa atau kurang terbuka penuh.
 Timbulnya kerak pada bagian dalam pipa kondensor.

Kekurangan air pendingin yang masuk pada kondensor akan menyebabkan transfer panas
dari uap ke air pendingin melalui pipa-pipa kondenser menjadi tidak maksimal. Hal ini akan
menyebabkan tidak semua uap dapat dirubah menjadi air kondensat sehingga akan
menyebabkan vakum turun pada ruang kondensor.

6. Kondensor Box Kurang Rapat


Rusak, Keropos atau tidak rapatnya Kondensor Box yang disebabkan oleh alam atau
kelalaian manusia bisa menyebabkan udara luar masuk ke dalam Kondensor dan
menyebabkan Vacuum drop.

Oleh karena itu diharuskan untuk mengecek Kondensor pada saat awal start unit untuk
memastikan semua telah tertutup rapat. Cek apakah semua peralatan Instrument telah benar-
benar terpasang.

7. Vacuum Break terbuka


Pastikan bahwa vacuum break valve sudah tertutup rapat atau tidak ada yang membuka pada
saat unit sudah beroperasi normal. Vacuum break valve yang terbuka akan menyebabkan
udara luar masuk ke dalam kondensor.

8. Alat Control Instrumen Error


Pembacaan parameter baik tekanan dan temperatur kadang-kadang bisa error, untuk itu
pastikan Gauge, control instrumen dalam kondisi bagus. Bila terjadi Error maka operator
yang bertugas harus cepat memeriksa kondisi peralatan. Misalnya jika tekanan Kondenser
turun tapi temperatur uap kondensor tidak turun maka bisa dipastikan pressure gauge atau
alat kontrol instrumen nya saja yang error, sedangkan kondisi tekanan vakum sebenarnya
masih bagus.

Operator Turbin DCS yang berjaga bisa memposisikan protection vacuum disable dan segera
menghubungi pihak pemeliharaan untuk memperbaiki peralatan ukur.

9. Condensate Pump Gangguan


Pompa kondensat tidak boleh mati atau bekerja dalam kondisi tidak maksimal. Kerusakan
pada pompa kondensat akan menyebabkan level hotwell tinggi hingga merendam pipa-pipa
pendingin dan memenuhi ruan Kondensor. Bahkan Air kondensat yang penuh tersebut
sampai terhisap Ejector vacuum pump.
Hal tersebut bisa menyebabkan pertukaran panas uap ke pipa-pipa pendingin kondensor
berkurang dan mengakibatkan vakum turun.

Untuk mengatasinya bila satu pompa condensat mati segera pastikan pompa yang standby
untuk segera di start, karena biasanya, karena suatu hal pompa kondensat tidak bisa auto start
pada saat pompa yang sedang jalan tiba2 mati.

Anda mungkin juga menyukai