Thalia Tri Atikah/04011181419012 Analisis Masalah
Thalia Tri Atikah/04011181419012 Analisis Masalah
ANALISIS MASALAH
1. dr. Indah telah bertugas di Puskesmas Mercubuana selama 5 tahun dan menjabat sebagai
Kepala Puskesmas sejak 2 tahun terakhir, Puskesmas Mercubuana merupakan Puskesmas
Kecamatan Harumba yang memiliki 3 desa dengan jumlah penduduk 37.200 jiwa (700
KK). Tiap desa memiliki 1 Poskesdes dengan 1 Bidan Desa di tiap Poskesdes. Kecamatan
Harumba dibagi oleh sungai Barabara yang merupakan sumber kehidupan bagi penduduk.
Penduduk rata-rata berpendidikan rendah. Di Kecamatan Harumba hanya terdapat 3 SD
dan 1 SMP.
a) Apa yang dimaksud dengan Puskesmas? 1
b) Siapa saja yang dapat menjadi kepala Puskesmas? 2
c) Apa fungsi dan peran Puskesmas? 3
Fungsi dari puskesmas ialah :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat.
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga
dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut
menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan
memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi:
1. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private
goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
Thalia Tri Atikah/04011181419012
penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas
tertentu ditambah dengan rawat inap.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public
goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta
berbagai program kesehatan masyarakat lainnya (Depkes RI, 2004).
d) Apa saja program-program pokok Puskesmas? 1
e) Bagaimana struktur organisasi Puskesmas? 2
f) Apa yang dimaksud dengan Poskesdes? 3
Merupakan singkatan dari Pos Kesehatan Desa, yaitu fasilitas pelayanan kesehatan
masyarakat desa.
g) Bagaimana kedudukan poskesdes dalam tatanan pelayanan puskesmas? 1
h) Siapa yang dapat menjadi kepala Poskesdes? 2
i) Apa fungsi dan Peran Poskesdes? 3
Fungsi:
1. Sebagai fasilitas pelayanan kesahatan guna lebih mendekatkan pelayanan
kesehatan dasar kepada masyarakat.
2. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai risiko dan masalah
kesehatan.
3. Sebagai wahana pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
Poskesdes berperan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar setiap hari bagi
masyarakat di desa serta sebagai sarana untuk mempertemukan upaya masyarakat dan
dukungan pemerintah
j) Apa saja program-program Poskesdes? 1
k) Apa perbedaan antara pelayanan puskesmas dengan pelayanan dokter keluarga? 2
l) Apa peran dan fungsi Bidan Desa? 3
Peran Bidan
Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola,
pendidik, dan peneliti.
A. Peran Sebagai Pelaksana
Sebagai pelaksana, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas
kolaborasi, dan tugas ketergantungan.
1. Tugas mandiri
Tugas-tugas mandiri bidan, yaitu:
1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan, mencakup:
a. Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien.
b. Menentukan diagnosis.
Thalia Tri Atikah/04011181419012
FUNGSI BIDAN
Berdasarkan peran bidan seperti yang dikemukakan di atas, maka fungsi bidan adalah
sebagai berikut.
A. Fungsi Pelaksana
Fungsi bidan sebagai pelaksana mencakup:
1. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta
masyarakat (khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan.
2. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan
kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.
3. Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
4. Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi.
5. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
6. Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.
7. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan pcasekolah
8. Memberi pelayanan keluarga berencanasesuai dengan wewenangnya.
9. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem
reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menopause
sesuai dengan wewenangnya.
B. Fungsi Pengelola
Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup:
1. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga,
kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat
yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
2. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit
kerjanya.
3. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
4. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan
pelayanan kebidanan
5. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.
C. Fungsi Pendidik
Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup:
1. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat
terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga
berencana.
2. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesetan sesuai dengan bidang
tanggung jawab bidan.
3. Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di
klinik dan di masyarakat.
Thalia Tri Atikah/04011181419012
4. Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang
keahliannya.
D. Fungsi Peneliti
Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup:
1. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri
atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
2. Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana
4. Pada hari senin pekan lalu, dr. Indah kedatangan 2 orang pasien. Pasien pertama bernama
Neni, seorang anak perempuan berusia 6 tahun yang dibawa keluarganya dengan surat
dari RSUD Kabupaten. Pada surat tersebut tertulis diagnosis pasca terapi Tipus perut
selama 7 hari. Pasien dibekali obat yang cukup untuk 5 hari.
a) Apa yang dimaksud dengan tifus perut? 1
b) Bagaimana pathogenesis dari tipus perut? 2
c) Bagaimana tanda dan gejala dari tipus perut? 3
Gejala klinis demam tifoid pada anak biasanya lebih ringan jika dibanding dengan
penderita dewasa. Masa inkubasi rata-rata 10 – 20 hari. Setelah masa inkubasi maka
ditemukan gejala prodromal, yaitu perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala,
pusing dan tidak bersemangat. Kemudian menyusul gejala klinis yang biasa
ditemukan, yaitu :
a. Demam
Pada kasus-kasus yang khas, demam berlangsung 3 minggu. Bersifat febris
remiten dan suhu tidak berapa tinggi. Selama minggu pertama, suhu tubuh
berangsurangsur meningkat setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari dan
meningkat lagi pada sore dan malam hari. Dalam minggu kedua, penderita terus
berada dalam keadaan demam. Dalam minggu ketiga suhu tubuh beraangsur-
angsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga.
b. Ganguan pada saluran pencernaan
Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap. Bibir kering dan pecah-pecah
(ragaden) . Lidah ditutupi selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan tepinya
kemerahan, jarang disertai tremor. Pada abdomen mungkin ditemukan keadaan
perut kembung (meteorismus). Hati dan limpa membesar disertai nyeri pada
perabaan. Biasanya didapatkan konstipasi, akan tetapi mungkin pula normal
bahkan dapat terjadi diare.
c. Gangguan kesadaran
Umumnya kesadaran penderita menurun walaupun tidak berapa dalam, yaitu
apatis sampai somnolen. Jarang terjadi sopor, koma atau gelisah.
d) Bagaimana cara pemeriksaan tipus perut? 1
e) Bagaimana penatalaksanaan tipus perut berdasarkan prinsip pelayanan dokter
keluarga? (Kasus 3B) 2
Thalia Tri Atikah/04011181419012
5. Pasien kedua bernama Tn. Mursidi seorang laki-laki berusia 42 tahun yang diantar oleh
Bidan Desa dengan keluhan panas tinggi yang disertai muntah dan diare. dr. Indah dan
paramedis yang bertugas saat itu menangani kedua pasien dengan baik. Akan tetapi, Tn.
Mursidi akhirnya dirujuk ke RSUD Kabupaten dengan kendaraan Pusling Puskesmas.
a) Apa saja kemungkinan penyakit dengan gejala panas tinggi, muntah dan diare?
3
Diagnosa banding DBD WHO pada Asia Tenggara . Menurut WHO SEARO (2011),
diagnosa banding yang dikhususkan untuk Asia Tenggara adalah :
- Arboviruses : Chikungunya virus (paling sering disalah diagnosa sebagai dengue
di Asia Tenggara).
- Penyakit virus lainnya : Measles; rubella dan viral exanthems lainnya; Epstein-
Barr Virus (EBV); enteroviruses; influenza; hepatitis A; Hantavirus.
- Penyakit bakteri : Meningococcaemia, leptospirosis, typhoid, meliodosis,
- Penyakit rickettsia, demam scarlet.
- Penyakit parasit : Malaria.
b) Bagaimana penanganan awal pasien menurut prinsip pelayanan dokter keluarga?
(Health Screening) 1
c) Apa saja pemeriksaan laboratorium yang dilakukan? 2
d) Bagaimana sistem rujukan menurut pelayanan dokter keluarga? 3
Prosedur Rujukan
Pada dasarnya, prosedur fasilitas pemberi pelayanan kesehatan pengirim rujukan
adalah sebagai berikut:
a. Menjelaskan kepada para pasien atau keluarganya tentang alasan rujuk;
b. Melakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang dituju sebelum merujuk;
c. Membuat surat rujukan dan juga melampirkan hasil diagnosis pasien dan catatan
medisnya;
d. Mencatat pada register dan juga membuat laporan rujukan;
e. Stabilisasi keadaan umum pasien, dan dipertahankan selama dalam perjalanan;
f. Pendampingan pasien oleh tenaga kesehatan;
g. Menyerahkan surat rujukan kepada pihak-pihak yang berwenang di fasilitas
pelayanan kesehatan di tempat rujukan;
h. Surat rujukan pertama harus berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan primer,
kecuali dalam keadaan darurat; dan
i. Ketentuan-ketentuan yang terdapat pada Askes, Jamkesmas, Jamkesda, SKTM
dan badan penjamin kesehatan lainnya tetap berlaku.
6. Saat mini lokakarya Puskesmas dr. Indah memaparkan kasus Neni dan Tn. Mursidi untuk
didiskusikan dengan tim UKM Puskesmas. dr. Indah membahas strategi penanggulangan
penyakit dari kedua kasus tersebut, karena dianggap dapat menular melalui lingkungan.
Setelah lokakarya tersebut selesai, dr. Indah dan Tim Puskesmas Mercubuana
memutuskan suatu perencanaan dan strategi yang akan dilakukan Puskesmas untuk
penduduk dan keluarga yang tertular penyakit tersebut.
a) Apa yang dimaksud dengan lokakarya mini? 1
b) Apa tujuan lokakarya mini? 2
c) Apa ruang lingkup lokakarya mini? 3
Pada dasarnya ruang lingkup lokakarya mini meliputi dua hal pokok yaitu:
1. Lintas Program
Memantau pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan perencanaan dan
memecahkan masalah yang dihadapi serta tersusunya rencana kerja baru,
Pertemuan bertujuan untuk:
a. Meningkatkan kerjasama antar petugas intern Puskesmas, termasuk
Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa.
b. Mendapatkan kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan
perencanaan yaitu Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
c. Meningkatkan motivasi petugas Puskesmas untuk dapat melaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan (RPK).
d. Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun, memecahkan
masalah yang terjadi dan menyusun pemecahan dalam bentuk rencana kerja
yang baru.
2. Lintas Sektor
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sektor-sektor
yang bersangkutan dalam ppelaksanaan pembangunan kesehatan.
Pertemuan dilaksanakan untuk:
Thalia Tri Atikah/04011181419012