1. Oroesophageal Candidiasis
Diagnosa :
- Anamnesis : pasien mengeluhkan nyeri pada mulut, rasa terbakar pada mulut dan lidah,
nyeri menelan, bintik berwarna putihan dan tebal pada mukosa oral, nyeri retrosternal dan
epigastrial, mual dan muntah.
- Pemeriksaan fisik : eritema difus dan bintik putih yang terlihat pada permukaan mukosa
buccal, tenggorokan, lidah dan gusi.
- Pemeriksaan penunjang :
a. Endoskopi : ditemukan plak keputihan dengan dasar eritema yang menyebar yang
dapat di lepaskan dari mukosa
b. potassium hydroxide smear, pengecatan Gram , atau methylene blue : dapat
ditemukan jamur candida atau pesudohifa pada pemeriksaan histologi.
Terapi :
- Fluconazole 200 mg hari 1, dan selanjutnya 100 mg per hari sampai 21 hari atau sampai 2
minggu setelah gejala menghilang.
- Pada pasien dengan infeksi HIV diperlukan dosis yang lebih tinggi, fluconazole sampai
dengan 800 mg per hari atau itraconazole 600mg per hari diberikan sampai 2 minggu
setelah gejala menghilang.
- Unmasking : respon imun terhadap patogen yang tidak menyebabkan penyakit klinis yang
mencolok sebelum memulai ART. Jenis presentasi ini biasanya disebabkan oleh organisme
yang dapat hidup terus menerus.
- Parodoxical : infeksi oportunistik yang terjadi saat inisisasi terhadap ARV yang memburuk
pada terapi, dan merupakan respon terhadap pathogen hidup atau respon terhadap antigen
pathogen yang tidak dapat bertahan.