DOSEN PENGASUH :
Disusun Oleh :
Nim : 06131381520040
No. Urut : 21
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
PALEMBANG
2018
REBOISASI LAHAN
I. PENDAHULUAN
Kerusakan lingkungan hidup dikarenakan populasi manusia dan perkembangan zaman
pada saat ini. Populasi manusia mempengaruhi keadaan alam, semakin banyak manusia tinggal
di suatu daerah maka kebutuhan hidup juga bertambah. Hutan yang merupakan habitat bagi
berbagai macam spesies flora dan fauna adalah produsen oksigen terbesar di planet bumi.
Tumbuh-tumbuhan hijau menerima sinar matahari, air (H2O) dan karbon dioksida
(CO2) dari lingkungan sekitarnya yang kemudian akan diubah menjadi oksigen (O2) dan
karbohidrat (C6H12O6). Senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan hijau melalui
proses fotosintesis tersebut dibutuhkan oleh manusia dan hewan untuk melangsungkan
kehidupannya. Setiap tahun tumbuh-tumbuhan di bumi mensintesis sekitar 150.000 juta
ton karbon dioksida (CO2) dan 25.000 juta ton hidrogen (H) dengan membebaskan 400.000
juta ton oksigen (O2) ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton zat-zat organik.
Selain di hutan, tumbuhan hijau juga berperan penting di lingkungan sekitar kita. Tanpa
tumbuhan hijau, lingkungan di sekitar kita akan terasa panas dan tidak nyaman. Apalagi jika
tumbuhan di hutan menghilang dalam skala yang cukup besar setiap tahun akibat penebangan
liar dan sebagainya, tentu akan berdampak negatif terhadap keadaan atmosfer
bumi. Dikarenakan peran tumbuhan hijau yang sangat penting di hutan maupun di lingkungan
sekitar kita, penulis mencoba untuk memberikan beberapa gagasan dalam upaya pelestarian
hutan dan lingkungan hidup melalui reboisasi dan penghijauan. Upaya reboisasi dan
penghijauan ini dapat menjadi wadah untuk menyejahterakan masyarakat. Selain itu,
kesejahteraan masyarakat juga dapat dicapai melalui peran optimal Pemerintahan Daerah
dengan dunia usaha, serta partisipasi masyarakat, didukung oleh perundang-undangan di
bidang ekonomi maupun politik, serta regulasi teknisnya.
II. TUJUAN
A. Untuk mengetahui langkah-langkah melestarikan lingkungan hidup.
B. Untuk mengetahui pengertian, fungsi dan manfaat reboisasi.
C. Untuk mengetahui strategi pengelolahan lahan dalam reboisasi
D. Untuk mengetahui sasaran lokasi kegiatan reboisasi.
E. Untuk mengetahui tanaman yang dapat diguakan untuk reboisasi lahan kritis.
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Hidup
Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982 yang disempurnakan dengan
Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 23 tahun 1997 pasal 1 menyebut pengertian
lingkungan hidup sebagai berikut.
“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.”
Lingkungan hidup sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang tersebut
merupakan suatu sistem yang meliputi lingkungan alam hayati, lingkungan alam nonhayati,
lingkungan buatan, dan lingkungan sosial. Semua komponen-komponen lingkungan hidup
seperti benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup berhimpun dalam satu wadah yang menjadi
tempat berkumpulnya komponen itu disebut ruang.
Pada ruang ini berlangsung ekosistem, yaitu suatu susunan organisme hidup dimana
diantara lingkungan abiotik dan organisme tersebut terjalin interaksi yang harmonis dan stabil,
saling memberi dan menerima kehidupan. Cara mengambil hasil hutan agar tetap terjaga
kelesteriannya misalnya dengan sistem tebang pilih yaitu pohon yang ditebang hanya pohon
yang besar dan tua, agar pohon-pohon kecil yang sebelumnya terlindungi oleh pohon besar,
akan cepat menjadi besar menggantikan pohon yang ditebang tersebut. Interaksi yang bersifat
negatif terjadi apabila proses interaksi lingkungan yang harmonis terganggu sehingga interaksi
berjalan saling merugikan. Adanya gangguan terhadap satu komponen di dalam lingkungan
hidup, akan membawa pengaruh yang negatif bagi komponen-komponen lainnya karena
keseimbangan terhadap komponen-komponen tersebut tidak harmonis lagi.
2. Bidang Pertanian
a. Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian menetap
seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya.
b. Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras
(sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.
c. Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk pemberantasan hama
tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama tanaman
karena pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah.
d. Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehingga dengan demikian
penggunaan pestisida dapat dihindarkan.
3. Bidang Industri
a. Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan harus
dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah bebas dari
bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan membuat
pengolahan limbah industri.
b. Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang berasal
dari pembakaran yang menghasilkan CO (Karbon monooksida) dan CO2 (karbon
dioksida), diwajibkan melakukan penghijauan di lingkungan sekitarnya. Penghijauan
yaitu menanami lahan atau halaman-halaman dengan tumbuhan hijau.
c. Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi yang lebih
ramah lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas bumi, sinar
matahari, dan sebagainya.
d. Melakukan daur ulang (recycling) terhadap barang-barang bekas yang tidak terpakai
seperti kertas, plastik, aluminium, best, dan sebagainya. Dengan demikian selain
memanfaatkan limbah barang bekas, keperluan bahan baku yang biasanya diambil dari
alam dapat dikurangi.
e. Menciptakan teknologi yang hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan.
f. Menetapkan kawasan-kawasan industri yang jauh dari permukiman penduduk.
4. Bidang Perairan
a. Melarang pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan benda-benda
lainnya ke sungai maupun laut karena sungai dan laut bukan tempat pembuangan
sampah.
b. Perlu dibuat aturan-aturan yang ketat untuk penggalian pasir di laut sehingga tidak
merusak lingkungan perairan laut sekitarnya.
c. Pengambilan karang di laut yang menjadi tempat berkembang biak ikan-ikan harus
dilarang.
d. Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di sungai/laut seperti larangan
penggunaan bom ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang dapat menjaring ikan
sampai sekecil-kecilnya, dan sebagainya.
6. Perundang-undangan
Melaksanakan dengan konsekuen UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, dan memberikan sanksi hukuman yang berat bagi pelanggar-pelanggar lingkungan
hidup sesuai dengan tuntutan undang-undang.
C. Reboisasi
1. Pengertian Reboisasi
“Reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan bekas tebangan
maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan” (Manan, 1978). “
Reboisasi meliputi kegiatan permudaan pohon, penanaman jenis pohon lainnya di area hutan
negara dan area lain sesuai rencana tata guna lahan yang diperuntukkan sebagai hutan. Dengan
demikian, membangun hutan baru pada area bekas tebang habis, bekas tebang pilih, atau pada
lahan kosong lain yang terdapat di dalam kawasan hutan termasuk reboisasi” (Kadri dkk,
1992). Selain di hutan, tumbuhan hijau juga mempunyai peran yang sangat penting di luar
kawasan hutan. Tumbuhan hijau sebagai produsen utama oksigen dibutuhkan di lingkungan
sekitar kita. Tumbuhan hijau selain berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan
secara fisik, juga berperan dalamestetika dan kesehatan jiwa.
Jadi berdasarkan penefrtian di atas dapat disimpulkan, reboisasi adalah membangun
hutan baru atau penanaman kembali kawasan hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan
kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan.
2. Fungsi Reboisasi
Adapun fungsi dari reboisasi adalah sebagai berikut.
a. Penghasil kayu bangunan
Dihutan tumbuhan beraneka spesies pohon yang menghasilkan kayu dengan berbagai
b. Cadangan karbon
Salah satu fungsii hutan yang penting adalah sebagai cadangan karbon dialam karna
Konversi hutan menjadi bentuk penggunaan lahan lainnya akan menurunkan populasi
d. Lahan
Hutan menempati ruang dalam bumi yang terdiri dari komponen tanah, hidrologi, udara
Karakteristik:
Tumbuh didaerah yang memiliki musim kering yang nyata (3-5 bulan), dengan
curah hujan kira-kira 1.250.250 mm/tahun, dengan ketinggian kurang dari 700 m
Dpl.
Tinggi pohon mencapai 45 m dengan panjang batang bercabang 15-20 m dan
diameter mencapai 220 cm. Dengan bentuk batang umumnya bulat lurus, kulit
kayu agak tipis dan beralur.
b. Jelutung (Dyera Costulata)
Karakteristik:
Tumbuh secara alami dihutan Kalimantan dan Sumatra.
Meranti terbagi atas:
1. Meranti Kuning
2. Meranti merah
3. Meranti Putih
f. Tusam/Pinus (pinus merkusii)
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, kit disarankan agar setiap orang sadar akan pentingnya
tumbuhan hijau sebagai produsen oksigen terbesar di planet bumi. Keuntungan yang
didapatkan dari upaya pelestarian tumbuhan hijau melalui reboisasi dan penghijauan sangatlah
banyak, maka diharapkan setiap orang dapat memulai upaya pelestarian tumbuhan hijau di
lingkungan sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Gifford, Clive. 2007. Ensiklopedia Geografi untuk Pelajar dan Umum. Jakarta : Lentera Abadi.
Fitriana, Rina. 2008. Mengenal Hutan. Bandung : Putra Setia.
Nugraha, Adrian R.. 2009. Stop Pemanasan Global. Bekasi : Cahaya Pustaka Raga.