CG Sap 2
CG Sap 2
SAP 2
“DASAR TEORI, PENTINGNYA, DAN MANFAAT
GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)”
Dosen Pengampu: Dr. Anak Agung Gde Widianaputra, S.E., M.Si., Ak.
Oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
1
Teori yang Mendasari Good Corporate Governance
Sebuah perusahaan berhubungan dengan banyak pihak dalam aktivitasnya. Hubungan dengan
pihak – pihak tersebut menciptakan berbagai kepentingan yang berbeda dan kompleks satu sama
lain. Beberapa teori berikut menjelaskan bagaimana hubungan tersebut terjadi dan disatukan dalam
sistem Good Corporate Governance.
1. Teori Entitas
Teori entitas meletakan fokusnya pada pemegang saham sebagai pemilik perusahaan. Teori
ini mengasumsikan terjadinya pemisahan yang dilakukan oleh pemegang saham.
Pemegang saham atau pemilik perusahaan memisahkan kepentingan pribadi dengan
perusahaan sebagai entitas bisnisnya dan menjadikan manajemen sebagai mitra.
Bagi pemegang saham, aset bersih merupakan milik mereka sehingga jumlah aset dan
kewajiban menjadi perhatian. Dalam hal ini, persamaan akuntansi yang lahir dari teori ini
dapat digambarkan sebagai berikut.
Ekuitas = Aset – Kewajiban.
Teori entitas melahirkan agency theory dan stewardship sebagai cikal bakal adanya
Corporate Governance.
2. Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori keagenan memisahkan antara pemilik perusahaan (principal) dengan manajemen
yang mengelola perusahaan (agent). Dalam kenyataannya, principal menyerahkan
pengelolaan perusahaan kepada tenaga – tenaga profesional yang lebih ahli dalam
menjalankan bisnis sehari – hari. Permasalahan timbul ketika manajer tidak hanya
bertindak sesuai dengan harapan pemegang saham namun juga bertindak menurut
kepentingan pribadinya. Perbedaan kepentingan ini dikenal sebagai konflik keagenan.
Untuk mengarahkan manajer pada kepentingan pemegang saham, konsep Corporate
Governance memperkenalkan adanya pemberian insentif dan melakukan monitoring.
Insentif dapat berupa gaji dan bonus. Sementara itu, untuk mengawasi perilaku manajer,
diperlukan monitoring yang dilakukan oleh auditor.
3. Teori Penatalayanan (Stewardship Theory)
Teori ini dibangun atas asumsi filosofis bahwa manusia memiliki hakekat jujur,
bertanggung jawab, dapat dipercaya, dan memiliki integritas. Atas asumsi tersebut manajer
2
dianggap sebagai pelayan yang baik bagi perusahaan dan akan bekerja sebaik mungkin
untuk meciptakan laba bagi perusahaan. Dalam corporate governance hal tersebut
diimplikasikan pada Undang – Undang Perseroan Terbatas di Indonesia yang di dalamnya
menetapkan kewajiban bagi setiap anggota direksi dan komisaris untuk dengan itikad baik
dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perseroan
(pasal 97 dan 114 ayat (2) Undang – Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas)
4. Teori Ekuitas Residual
Ekuitas residual merupakan nilai aset setelah dikurangi dengan semua kewajiban, termasuk
kewajiban kepada pemilik saham preferen. Dalam hal ini deviden yang dibagikan kepada
pemilik saham preferen dianggap sebagai biaya, begitu juga bunga yang dibayarkan kepada
pemilik obligasi. Dalam teori ini informasi yang lebih baik ditujukan kepada pemegang
saham biasa untuk keputusan investasi. Alasannya, pemegang saham biasa menjadi pihak
yang akhirnya menanggung resiko ketidakpastian masa datang tetapi juga menikmati
segala pengembalian setelah pihak lain terpenuhi haknya.
5. Teori Dana (Fund Theory)
Teori dana berkaitan dengan badan – badan pemerintah dan organisasi nirlaba. Dana
memiliki dua pengertian, yaitu :
a. Dana dapat diartikan sebagai kas, aset likuid, atau sumber keuangan yang dapat
digunakan untuk mendanai suatu kegiatan, program, atau proyek dalam rangka
mencapai tujuan tertentu.
b. Dana juga berarti kesatuan, wadah, atau pusat yang dapat berupa kegiatan, program,
atau proyek yang didanai dengan aset likuid tersebut.
Jadi, dana dapat berarti sebagai kesatuan akuntansi. Konsep ini memamndang bahwa
kegiatan, program, proyek, atau unit kegiatan lainnya sebagai kesatuan atau entitas yang
berdiri sendiri.
Sumber keuangan untuk pelaksanaan kegiatan yang dilaporkan sebagai dana yang berdiri
sendiri terpisah dengan dana yang lain. Untuk itu, diperlukan seperangkat system akuntansi
yang dapat menghasilkan data akuntansi dan laporan keuangan untuk pelaporan kesatuan
dana tersebut. Teori Ekuitas dana dapat dinyatakan dalam persamaan akuntansi berikut :
3
Aset = pembatasan penggunaan aset.
Semakin berkembangnya era demokrasi dan birokrasi pada saat ini menyebabkan semakin banyak
tuntutan publik akan adanya transparansi dan akuntabilitas.Agar kepercayaan tetap solid maka
diciptakan suatu kondisi yang transparan dan dapat dipertanggungjawakan, dan disebut sebagai
Good Corporate Governance.
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dapat dilakukan oleh pihak internal perusahaan dalam rangka
memenuhi kepentingannya sebagai makhluk ekonomi. Fraud juga dapat dilakukan dalam
menyajikan informasi bagi perusahaan dan pada akhirnya akan merugikan perusahaan. Untuk
mengatasi hal – hal tersebut, good corporate governance memiliki peran penting dalam
mengatur pola bekerja, batasam – batasan, dan mengarahkan pihak internal perusahaan agar
dapat bekerja sesuai prosedur dan tidak merugikan pemangku kepentingan lainnya. GCG akan
mendorong organ perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi
dengan nilai etika/moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggungjawab sosial perusahaan terhadap
stakeholders.
5
2. Memaksimalkan nilai perusahaan dalam bentuk peningkatan kinerja (high performance) serta
Komisaris, Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham dapat membantu meningkatkan
keuntungan dan citra perusahaan. Selain itu, pengelolaan sumber daya dan risiko perusahaan
juga dapat dibuat menjadi lebih efisien dan efektif. Selain penting bagi perusahaan, CGC dapat
Kinerja dan citra perusahaan yang baik merupakan sebuah prestasi bagi perusahaan yang dapat
mempengaruhi minat investor. Selain menarik minat investor, kinerja dan citra yang baik juga
memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan nasional dan
global dan memperluas jaringan usaha. Peningkatan daya saing perusahaan secara nasional
maupun internasional juga pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat
kewajaran.
CGC dapat menciptakan lingkungan usaha yang kondusif terhadap pencapaian tujuan
perusahaan. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan mengurangi potensi benturan kepentingan
organ perusahaan dan pekerja dalam menjalankan bisnis perusahaan serta mendorong
timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan
7
perusahaan tersebut kepada publik luas dalam jangka panjang.
d. Menciptakan dukungan para stakeholder (para pihak yang berkepentingan)
dalam lingkungan perusahaan tersebut terhadap keberadaan dan berbagai
strategi dan kebijakan yang ditempuh perusahaan, karena umumnya mereka
mendapat jaminan bahwa mereka juga mendapat manfaat maksimal dari segala
tindakan dan operasi perusahaan dalam menciptakan kemakmuran dan
kesejahteraan.
3. Forum of Corporate Governance in Indonesia (FCGI)
Dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan ke perusahaan, ada beberapa
manfaat yang dapat diperoleh, yaitu:
a. Mudah untuk meningkatkan modal;
b. Menurunkan biaya modal;
c. Peningkatan kinerja bisnis dan kinerja ekonomi yang membaik;
d. Berdampak baik pada harga saham. (Karena situasi Indonesia saat ini, privatisasi
Badan Usaha Milik Negara dapat memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap anggaran negara).
4. Hery dalam Tadikapury
Menurut (Hery dalam Tadikapury, 2010) ada lima manfaat yang dapat diperoleh
perusahaan yang menerapkan Good Corporate Governance yaitu :
a. GCG secara tidak langsung akan dapat mendorong pemanfaatan sumber daya
perusahaan ke arah yang lebih efektif dan efisien, yang pada gilirannya akan
turut membantu terciptanya pertumbuhan atau perkembangan ekonomi nasional.
b. GCG dapat membantu perusahaan dan perekonomian nasional, dalam hal ini
menarik modal investor dengan biaya yang lebih rendah melalui perbaikan
kepercayaan investor dan kreditur domestik maupun internasional.
c. Membantu pengelolaan perusahaan dalam memastikan/menjamin bahwa
perusahaan telah taat pada ketentuan, hukum, dan peraturan.
d. Membangun manajemen dan Corporate Board dalam pemantauan penggunaan
asset perusahaan.
e. Mengurangi korupsi
8
DAFTAR PUSTAKA