Oleh:
Evi Lutfitasari
P1337420115008
2018
A. Definisi
tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal ini mengakibatkan
peregangan ruang jantung (dilatasi) guna menampung darah lebih banyak untuk
dipompakan ke seluruh tubuh atau mengakibatkan otot jantung kaku dan menebal.
Jantung hanya mampu memompa darah untuk waktu yang singkat dan dinding
otot jantung yang melemah tidak mampu memompa dengan kuat. Sebagai
akibatnya, ginjal sering merespons dengan menahan air dan garam. Hal ini akan
kaki, paru, atau organ lainnya sehingga tubuh klien menjadi bengkak (congestive)
(Udjianti, 2010).
kelainan fungsi jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk
2007).
2) NYHA II : Bila pasien tidak dapat melakukan aktifitas lebih berat atau
aktifitas sehari-hari.
keluhan.
4) NYHA IV : Bila pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktifitas apapun
C. Etiologi
Frekuensi jantung adalah fungsi dari sistem saraf otonom. Bila curah
kontraksi, yang tergantung pada 3 faktor, yaitu: (1) Preload (yaitu sinonim dengan
Hukum Starling pada jantung yang menyatakan bahwa jumlah darah yang
perubahan kekuatan kontraksi yang terjadi pada tingkat sel dan berhubungan
dengan perubahan panjang serabut jantung dan kadar kalsium); (3) Afterload
arteriole).
terjadi baik pada jantung dan secara sistemik. Jika volume sekuncup kedua
meningkat, maka volume dan tekanan pada akhir diastolik di dalam kedua ruang
jantung akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan panjang serabut miokardium
pada akhir diastolik dan menyebabkan waktu sistolik menjadi singkat. Jika
Cardiac output pada saat istirahat masih bisa berfungsi dengan baik tapi
kedua atrium, sirkulasi pulmoner dan sirkulasi sitemik. Akhirnya tekanan kapiler
akan meningkat yang akan menyebabkan transudasi cairan dan timbul edema paru
tekanan arterial atau penurunan perfusi ginjal, akan mengaktivasi beberapa sistem
saraf dan humoral. Peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis akan memacu
adaptasi itu sendiri dapat mengganggu tubuh. Oleh karena itu, takikardi dan
pasien dengan penyakit arteri koroner sebelumnya dan peningkatan preload dapat
jika aktivasi ini sangat meningkat malah akan menurunkan aliran ke ginjal dan
jaringan. Salah satu efek penting penurunan cardiac output adalah penurunan
aliran darah ginjal dan penurunan kecepatan filtrasi glomerolus, yang akan
dan cairan.
cairan. Pada gagal jantung terjadi peningkatan peptida natriuretik atrial akibat
E. Manifestasi klinik
Menurut Niken Jayanti (2010) menjelaskan manifestasi klinik dari9 penyakit
CHF adalah :
2) Kongesti jaringan akibat tekanan arteri dan vena yang meningkat akibat
latihan dan suhu panas, ekstremitas dingin, dan oliguria akibat perfusi darah
ginjal).
F. Penatalaksanaan
a) Penatalaksanaan Medis
vasodilator.
dan aritmia.
6) Digitalisasi
a. dosis digitalis
yang berat:
b) Terapi Lain:
dan 1 gr pada gagal jantung berat. Jumlah cairan 1 liter pada gagal jantung
Latihan jasmani dapat berupa jalan kaki 3-5 kali/minggu selama 20-30
menit atau sepeda statis 5 kali/minggu selama 20 menit dengan beban 70-
80% denyut jantung maksimal pada gagal jantung ringan atau sedang.
8) Revaskularisasi koroner
9) Transplantasi jantung
10) Kardoimioplasti
a) Pengkajian Primer
1) Airways
2) Breathing
c. Ronchi, krekles
3) Circulation
b. Takikardi
c. TD meningkat / menurun
d. Edema
e. Gelisah
f. Akral dingin
b) Pengkajian Sekunder
1) Riwayat Keperawatan
a. Dada terasa berat (seperti memakai baju ketat).
saat beraktivitas, batuk (hemoptoe), tidur harus pakai bantal lebih dari
dua buah.
f. Insomnia
perkembangan CHF.
c) Pemeriksaan Fisik
1) Evaluasi status jantung: berat badan, tinggi badan, kelemahan, toleransi
aktivitas, nadi perifer, displace lateral PMI/ iktus kordis, tekanan darah,
Gallop’s, murmur.
wheezing).
4) Evaluasi faktor stress: menilai insomnia, gugup atau rasa cemas/ takut
yang kronis.
7) Capilary Refill Time (CRT) > 2 detik, suhu akral dingin, diaforesis, warna
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3) Kelebihan volume cairan b/d berkurangnya curah jantung, retensi cairan dan
Diagnosa
elektrolit
4. Monitor status
hemodinamik (CVP,
MAP, PAP)
orthostatik dan
7. Monitor parameter
hemodinamik infasif
BB
dari odema
DAFTAR PUSTAKA
Ardini, Desta N. 2007. Perbedaaan Etiologi Gagal jantung Kongestif pada Usia Lanjut dengan
Usia Dewasa Di Rumah Sakit Dr. Kariadi Januari - Desember 2006. Semarang: UNDIP
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., dan Wagner, C.M. (Eds.). (2013).
Nursing Interventions Classification (NIC), 6th edition. Missouri : Elsevier Mosby Inc.
Johnson, M.,et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey:
Upper Saddle River
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius
Mc Closkey, C.J., Iet all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition.
New Jersey: Upper Saddle River
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima
Medika