Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN KUALITAS

Disusun Oleh:
Azmi Yusuf Afifi (1113210050)
 TQM PERUSAHAAN NOKIA
Nokia Corporation adalah produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia serta
merupakan perusahaan terbesar di Finlandia. Tentunya, Nokia menggunakan berbagai konsep
untuk lebih memajukan usahanya. Salah satu konsep yang digunakan adalah Total Quality
Management. Dimana TQM merupakan strategi organisasional menyeluruh yang melibatkan
semua jenjang dan jajaran manajemen dan karyawan. Nokia menggunakan Total Quality
Management sebagai konsep perbaikan yang dilakukan secara terus menerus, yang
melibatkan semua karyawan di setiap level organisasi, hal ini bertujuan untuk mencapai
kualitas yang ‘excellent’ dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen.

Konsep Program Total Quality Management Yang Efektif Dalam Perusahaan Nokia
A. PEMBERDAYAAN KARYAWAN
Keberhasilan Nokia tersebut tentu disebabkan oleh banyak hal. Dari sisi produk,
Nokia memiliki ragam ponsel yang sangat luas untuk berbagai segmen pasar dari low-end
hingga high-end. Produk-produk tersebut sangat handal dengan fitur-fitur paling maju di
setiap segmen. Strategi pemasaran Nokia juga hebat. Kemampuan mengidentifikasi dan
menciptakan segmen pasar yang amat beragam dibarengi dengan program promosi dan
pemasaran yang jitu.
Di balik keberhasilan Nokia itu, kunci dari semua kehebatan Nokia justru terletak pada
kualitas Human Research (HR) mereka. Nokia bisa sukses karena kekuatan manusianya.
Orang-orang Nokia, sangat kompeten sehingga di era desentralisasi dan kompetisi yang amat
ketat saat ini, Nokia bisa mengambil keputusan yang tepat dengan cepat. Kecepatan
pengambilan keputusan sangat diperlukan dalam bisnis ponsel karena begitu dinamisnya
persaingan dan perkembangan di pasar.
Proses rekrutmen menjadi awal dari upaya Nokia mendapatkan SDM berkualitas.
Proses seleksi staf atau manajer Nokia Mobile Phones Indonesia diserahkan kepada konsultan
rekrutmen khusus. Biasanya kandidat diwawancarai oleh konsultan rekrutmen dan dilanjutkan
dengan wawancara oleh pimpinan Nokia Mobile Phones Indonesia. Untuk posisi manajer,
bahkan kandidat yang telah diwawancarai di Indonesia harus diwawancarai lagi oleh
pimpinan Nokia Asia Pasifik. Tak jarang, jumlah kandidat yang harus diwawancarai di
Singapura lebih dari satu orang.
Karena setiap kandidat pimpinan harus diwawancarai di Singapura, maka pihak HR
juga sangat ketat menyeleksi kandidat untuk dikirim ke Singapura. Hal ini dimaksudkan agar
tidak memalukan. Biasanya, jumlah kandidat yang diwawancarai untuk setiap posisi cukup
banyak. Bahkan ada yang sampai 10 kandidat. Selanjutnya, karyawan atau manajer itu
dikembangkan melalui serangkaian program training dan pengembangan, terutama disediakan
oleh Nokia Global. Nokia memang sangat banyak memberikan program pelatihan kepada
karyawannya sejalan dengan prinsip Nokia is investing in people. Training untuk setiap staf
bisa 2-3 kali setahun. Beberapa staf dikirim pula untuk on the job training dengan tujuan
membiasakan mereka mengambil keputusan di lapangan. Di samping itu, staf bisa juga
mengikuti seminar terkait.
Dalam pengembangan SDM, Nokia menganut sejumlah prinsip yang tercermin
dengan kata-kata berikut: continous learning, freedom to develop yourself, support each
others growth, learn from your world class colleagues. Semuanya ini menunjukkan bahwa
pengembangan kualitas SDM menjadi prioritas utama Nokia, baik melalui training maupun
dengan belajar dari kolega-kolega terbaik dari berbagai negara. Pentingnya kepemimpinan
mendorong Nokia untuk mengutamakan training di bidang management and leadership skill.
Kebutuhan training untuk subjek ini semakin meningkat sejalan dengan globalisasi bisnis
Nokia dan tingginya kompetesi. Rangkaian training Nokia terutama ditujukan untuk
menanamkan nilai-nilai yang dianut perusahaan dari Finlandia itu, yaitu customer
satisfaction, respect, achievement, dan renewal. Setiap orang di Nokia harus menempatkan
nilai-nilai itu sebagai panutan dalam bekerja.
Yang menarik, Nokia termasuk satu dari sedikit perusahaan kelas dunia yang bersifat
terbuka, tidak birokratis, dan memberi peluang karyawan di berbagai negara untuk maju dan
berkontribusi. Misalnya disebutkan, manajer atau atasan selalu bisa ditemui untuk berdiskusi.
Karyawan juga diperbolehkan memberikan tantangan kepada mereka tidak selamanya hanya
atasan yang memberikan tantangan kepada bawahan. Para karyawan di seluruh dunia diminta
pula untuk berbagi ide tanpa mengenal batas negara atau jabatan. Jangan khawatir, pendapat
karyawan pasti didengar. Bahkan, pendapat tersebut bisa diwujudkan langsung berupa aksi
selama hal itu memang baik dan diperlukan perusahaan. Your opinions result in action, begitu
janji manajemen Nokia.
Qrganisasi Nokia di Indonesia terdiri dari Nokia Mobile Phones Indonesia dan Nokia
Networks Indonesia. Keduanya berkantor di gedung yang sama di Jakarta. Nokia Networks
bergerak dalam penyediaan jaringan dan sistem telekomunikasi. Karyawan kedua unit bisnis
ini berbeda, namun berdasarkan kebutuhan bisa saja beberapa staf Nokia Mobile Phones
Indonesia diperbantukan di Nokia Networks. Uniknya, kedua unit ini hanya memiliki seorang
manajer HR yang berkantor di Nokia Networks. Hal ini tidak menjadi hambatan dalam
pengelolaan SDM Nokia Indonesia karena organisasi yang tidak terlalu besar dan sistem yang
mapan. Organisasi Nokia Mobile Phones Indonesia hanya terdiri dari 25 orang, sebagian
merupakan jajaran pimpinan (setingkat manajer ke atas). Dengan komposisi personil seperti
itu, maka struktur organisasi Nokia Mobile phones Indonesia berbentuk horizontal (flat) dan
matriks.

B. PERBAIKAN TERUS MENERUS


Selama 15 tahun Nokia elektronik mengalami masa percobaan dari beragam
kesalahan. Akan tetapi, dari semua kesalahan dan percobaan itu, secara bertahap justru
terbangun keterampilan substansial dari sekumpulan ahli yang berbakat. Tahun 1970-an
Nokia dan pabrik pembuat televisi Salora bergabung untuk mengembangkan telepon genggam
(telepon seluler). Dan tahun 1980-an seluruh Salora terintegrasi menjadi Nokia. Pada saat
yang sama Nokia memperoleh operasi jaringan telepon dari Perusahaan Telekomunikasi
Pemerintah Televa. Namun, tidak semua usaha yang dilakukan Nokia menjadi produsen
telepon seluler terkemuka di dunia berjalan sukses. Tahun 1980-an perusahaan ini membeli
pabrik televisi Jerman, SEL, tetapi terpaksa meninggalkannya karena tidak berjalan mulus.
Pada awal 1981, Nokia berhasil meluncurkan produk bernama Nordic Mobile
Telephony (NMT). NMT merupakan jaringan selular multinasional pertama di dunia. Karena
itu, sepanjang dekade 1980-an NMT diperkenalkan ke sejumlah negara dan mendapat
sambutan yang luar biasa.
Pada awal 1990-an Nokia sempat krisis, tetapi CEO yang baru, Jorma Ollila,
memutuskan untuk memfokuskan pada telepon seluler dan jaringan telepon. Hasilnya, telepon
GSM pertama kali di dunia muncul di Finlandia tahun 1991. Kemudian pasar telepon seluler
global mulai berkembang sangat cepat pada pertengahan 1990-an dan Nokia menjadi nomor
satu.
Kini sebanyak 2.100 seri ponsel Nokia mendulang sukses. Target penjualan sebanyak
500 ribu unit berhasil diraih pada 1994. Dengan tenaga kerja sebanyak 54 ribu orang, produk
Nokia terjual di 130 negara. Sekarang mungkin setiap orang tau telepon seluler yang mudah
dalam pengoperasiannya adalah NOKIA, karena itulah moto NOKIA.
Inovasi produk-produk Nokia mempunyai perjalanan yang panjang. Raksasa ponsel
asal Finlandia itu telah 17 tahun malang melintang di dunia ponsel sejak 1982. Berikut sejarah
desain Nokia dari tahun ke tahun
1982  Mobira Senator. Ponsel pertama Nokia dengan menggunakan jaringan NMT. Ponsel
ini hanya dapat digunakan di dalam mobil.
1987  Mobira Cityman 900. Telepon genggam portabel Nokia masih dengan jaringan NMT.
1992  Nokia 101. Penggunaan handset pertama kali berbentuk "candy bar". Nokia 1011.
Ponsel portabel digital dengan jaringan GSM.
1994  Nokia 2100. Ponsel pertama yang dudukung layanan data, faks dan SMS.
1996  Nokia 9000 Communicator. Ponsel pertama lengkap dengan faks, kalender, email dan
internet.
1996  Nokia 8110. Disebut juga Nokia pisang. Ini adalah ponsel pertama Nokia yang
berbentuk slide.
1997  Nokia 3810. Ponsel pertama yang didisain khusus untuk konsumen Asia.
1998  Nokia 5100. Ponsel pertama dimana pengguna dapat mengubah-ubah chasing HP.
Nokia 6110. Ponsel seri 6xxx pertama yang ditargetkan untuk kalangan bisnis. Ini juga model
Nokia pertama dengan game di dalamnya, yakni Snake. Nokia 5110. Ponsel pertama dimana
pengguna dapat memilih game. Ponsel ini terkenal dengan sebutan 'HP sejuta umat' karena
lebih mudah dan lebih terjangkau oleh masyarakat.
1999  Nokia 8210. Ponsel fashion pertama Nokia yang diluncurkan bekerjasama dengan
Kenzo. Nokia 3210. Ponsel pertama dengan antena internal.
2001  Nokia 6310. Ponsel yang tahan banting dan simpel. Ini juga ponsel Nokia pertama
yang memakai konektivitas bluetooth. Nokia 7650. Ponsel GSM dengan kamera yang
terintegrasi dan seri 60 smartphone.
2002  Nokia 3650. Ini adalah ponsel pertama yang dilengkapi peralatan untuk mengambil
video.
2003  Nokia 7200. Ponsel lipat (flip) pertama Nokia. Nokia 6108. Ponsel layar sentuh
(touch screen) pertama Nokia.
2004  Nokia 7610. Ponsel berkamera pertama dengan piksel berukuran mega.
2005 
 Nokia meluncurkan ponsel L'Amour Collection, yakni Nokia 7360, Nokia 7370, dan Nokia
7380, bagi kalangan 'fashionista'. Disain produk ini memenangi penghargaan disain terbaik
dari para Desainer Industri di Amerika tahun 2006.
 Nokia 8800. Disain Nokia pertama yang menggunakan stainless steel dan kaca.
 Nokia meluncurkan ponsel N Series, ponsel multimedia tingkat tinggi. N90. Ponsel berkamera
pertama di dunia yang dilengkapi dengan optik Carl Zeiss dan engsel menikung layaknya
handycam. Nokia N 92. Ponsel pertama yang dilengkapi dengan DVB-H untuk melihat dan
merekam tayangan televisi.
 Nokia meluncurkan produk E Series, yang dikhususkan untuk para pebisnis.
2006 
 Nokia N 80. Merupakan handset pertama yang memiliki teknologi UPnP (Universal Plug and
Play) yang memungkinkan pengguna dapat menggunakan UPnP sebagai remote control untuk
swap konten via Wi-Fi di antara PC, perlengkapan audio dan TV.
 Nokia N95. Ini adalah telepon pertama Nokia dengan kemampuan GPS di dalamnya. Disain
ponsel ini menerima penghargaan Red Dot pada tahun 2007.
2007 
 Nokia E65. Ponsel Nokia penuh gaya dan ramping dengan fitur-fitur untuk bisnis.
 Nokia 1208. Ponsel ini didisain khusus untuk masyarakat yang tinggal di pedesaan dan
terpencil. Ponsel ini terkenal dengan keawetannya.
 Nokia 7900 Prism. Ponsel pertama yang mengadopsi layar organik LED.
 Nokia N82. Ponsel yang dilengkapi dengan Xenon Flash. Dapat dipakai untuk mengambil
gambar dalam kondisi sedikit cahaya.
 Nokia 3110 Evolve. Model ini menggunakan bio-cover yang 50 persen lebih materinya dari
bahan yang dapat diperbaharui.
2008 
 Nokia membuat konsep ulang. Membuat ponsel berbahan daur ulang aluminium dari kaleng,
chasing dari plastik botol minuman, dan karet keypad dari ban bekas.
 Nokia 5800 XpressMusic. Ponsel Nokia yang jago untuk soal musik dengan layar sentuh.
 Nokia E71. Ponsel Nokia teramping di dunia dengan keypad qwerty.
2009  N 97. Ponsel yang terhubung dengan internet setiap saat.
Berbagai inovasi yang dilakukan Nokia dari tahun ke tahun ini membuktikan Nokia
selalu berusaha membuat produknya sesuai dengan keinginan konsumen dan perkembangan
teknologi.
Benchmarking

C. BENCHMARKING
Benchmarking adalah suatu proses yang biasa digunakan dalam manajemen atau
umumnya manajemen strategis, dimana suatu unit/bagian/organisasi mengukur dan
membandingkan kinerjanya terhadap aktivitas atau kegiatan serupa unit/bagian/organisasi lain
yang sejenis baik secara internal maupun eksternal. Dari hasil benchmarking, suatu organisasi
dapat memperoleh gambaran dalam (insight) mengenai kondisi kinerja organisasi sehingga
dapat mengadopsi best practice untuk meraih sasaran yang diinginkan. Kegiatan
benchmarking tidaklah harus peristiwa yang dilakukan satu kali waktu, namun bisa juga
merupakan kegiatan berkesinambungan sehingga organisasi dapat memperoleh manfaat
dalam meraih praktek aktifitas organisasi yang terbaik untuk mereka.
Dalam perusahaan Nokia benchmarking ini dilakukan guna meningkatkan kualitas
pada produk baru yang ditinjau dari kualitas produk sebelumnya serta pendapat konsumen
mengenai produk tersebut. Dengan adanya benchmark Nokia dapat membuat produk baru
dengan berbagai fitur yang yang lebih menarik dari pada produk sebelumnya.
Contohnya adalah diluncurkannya ponsel E75 yang merupakan benchmark dari E90
communicator. Keunggulan kedua ponsel ini adalah memberikan kemudahan bagi konsumen
untuk membaca dan menerima e-mail. Perusahaan Nokia menciptakan ponsel yang memiliki
kegunaan sama namun memiliki fitur yang lebih baik. Hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas produk.
Contoh lainnya adalah munculnya Nokia 6120 Classic yang menyaingi N73 dan N70.
Nokia 6120 classic merupakan produk baru yang berada di segmen harga yang nyaris sama
dengan Nokia N70 yang telah ada semenjak 3 tahun yang lalu. Oleh karena itu secara
teknologi Nokia 6120c tentu jauh lebih unggul. Bahkan Nokia N73 yang muncul setelah N70
juga masih kalah canggih dibanding 6120c, padahal harga N73 hingga saat ini masih jauh
lebih mahal dibanding 6120c. 4 keunggulan utama yang dimiliki Nokia 6120c yang bahkan
tidak dimiliki oleh Nokia N73 yang harganya lebih mahal adalah Koneksi internet HSDPA
(3.5G), Prosesor yang lebih cepat, Versi operating sistem yang baru, Design slim dan ringan.

D. KONSEP TAGUCHI
Metode ini merupakan metodologi baru dalam bidang teknik yang bertujuan untuk
memperbaiki kualitas produk dan proses serta dalam dapat menekan biaya dan resources
seminimal mungkin. Sasaran metode Taguchi adalah menjadikan produk robust terhadap
noise, karena itu sering disebut sebagai Robust Design. Definisi kualitas menurut Taguchi
adalah kerugian yang diterima oleh masyarakat sejak produk tersebut dikirimkan. Filosofi
Taguchi terhadap kualitas terdiri dari tiga buah konsep, yaitu:
1. Kualitas harus didesain ke dalam produk dan bukan sekedar memeriksanya.
2. Kualitas terbaik dicapai dengan meminimumkan deviasi dari target.
3. Produk harus didesain sehingga robust terhadap faktor lingkungan yang tidak dapat dikontrol.
4. Biaya kualitas harus diukur sebagai fungsi deviasi dari standar tertentu dan kerugian harus
diukur pada seluruh sistem.
Metode Taguchi merupakan off-line quality control artinya pengendalian kualitas yang
preventif, sebagai desain produk atau proses sebelum sampai pada produksi di tingkat shop
floor. Off-line quality control dilakukan dilakukan pada saat awal dalam life cycle product
yaitu perbaikan pada awal untuk menghasilkan produk (to get right first time). Kontribusi
Taguchi pada kualitas salah satunya adalah Loss Function. Merupakan fungsi kerugian yang
ditanggung oleh masyarakat (produsen dan konsumen) akibat kualitas yang dihasilkan. Bagi
produsen yaitu dengan timbulnya biaya kualitas sedangkan bagi konsumen adalah adanya
ketidakpuasan atau kecewa atas produk yang dibeli atau dikonsumsi karena kualitas yang
jelek.
Nokia pernah mengalami loss function. Contohnya pada kasus penarikan sekitar 46
juta baterai oleh Nokia. Saat diisi ulang, baterai seri BL-5C yang diproduksi oleh Matsushita
baterai industrial Co. Ltd mulai periode desember 2005 sampai november 2006 beresiko
mengalami hubungan pendek. Akibatnya masyarakat merasa kecewa dan tidak puas atas
barang yang dibelinya sehingga menimbulkan berkurangnya kepercayaan terhadap produk
Nokia. Selain itu konsumen harus meluangkan lebih banyak waktu dan biaya lain-lain untuk
penggantian produk tersebut, sehingga konsumen jelas lebih dirugikan.
Nokia dapat mengatasi kerugian yang diakibatkan masalah tersebut. Setelah pihak
asuransi mendapatkan claim dari NOKIA, mereka (pihak asuransi) akan memberikan
penggantian uang atas total penggantian produk baterai BL-5C ini. Dengan demikian
perusahaan NOKIA terbebas dari kerugian yang menimpa dirinya.
Sedangkan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, Nokia melakukan hal-hal
berikut,
1. Memberikan garansi kepada produk tersebut.
2. Mengadakan evaluasi dan perbaikan terus menerus
3. Menjaga relasi antara pemasok dan pelanggan, seperti Perusahaan harus mengerti apa yang
diinginkan konsumen.

Proses desain dan proses produksi


1. SURVEY
Biasanya tim vendor akan melihat pasar dan melakukan survey. Mereka tidak segan untuk
beli handphone pesaing dan kemudian dibongkar untuk diliat isinya serta teknologinya.
Apalagi kalo pesaing mengeluarkan handset baru yang teknologinya canggih. Nah, setelah
mendapat masukan dari tim marketing maka tim desain akan menyesuaikan dengan
kebutuhan dan trend yang ada.
2. IDE
Setelah tim desain menemukan ide dan konsep, maka mereka segera merancang bentuk
handset atau handphone serta pembalut/kulit lapisan handphone dan fitur pengiring. Selain itu
mereka juga menentukan tebal tipis yang sesuai dan ikon atau trade ponsel yang mau dibuat.
3. SKETSA
Segera setelah sketsa gambar selesai dibuat maka dibuatlah ponsel-ponselan alias dummy
alias mainan tapi ukuran sudah sesuai dengan aslinya.
4. PRESENTASI
Hasil dummy tadi dipresentasikan kepada tim manajemen dan diuji tingkat ergonomisnya
serta kesesuaian dengan pasar atau trend. Setelah itu jenis material/bahan pembuatan baru
ditentukan, begitu juga dengan warna yang sesuai akan ditentukan.
5. PRODUKSI
Lolos dari uji ergonomis maka proses produksi dimulai. Nah proses produksi ini yang
menarik. Vendor ponsel seperti Nokia, Motorola dan SE tidak membuat penuh semua material
atau bahan pembuatnya, jadi hanya chip-chip tertentu atau motherboard ponsel yang mereka
buat. Sebagian bahan ada yang dibuat di luar negeri untuk menghemat biaya, antara lain Cina
atau India. Mereka memesan produk bahan tertentu sesuai dengan syarat yang mereka ajukan
ke pabrik, istilahnya ODM (Original Design Manufacturer).
6. SPAREPART
Nah, untuk bagian yang sangat umum seperti baterai atau terkadang LCD mereka pesan
secara borongan dari pabrikan OEM (Original Equipment Manufacture).
7. ROBOT OTOMATIS
Proses produksi yang dilakukan sendiri oleh pabrik vendor dilakukan oleh robot. Hasilnya
pasti lebih rapi dan cepat. Hanya kalau sudah jadi ponsel baru merakitnya menggunakan
tenaga manusia, memasang segel dan casing plus packing atau memasukkan ke dus beserta
batre, handsfree, buku, CD dan kabel data atau fitur yang lain tergantung vendornya.
8. DISTRIBUSI
Setelah selesai maka bagian pemasaran akan menjual ke berbagai Negara alias diekspor
melalui distributor yang telah ditunjuk di masing-masing Negara.

E. ALAT ALAT DALAM TQM


Penerapan Total Quality Management dipermudah oleh beberapa piranti, yang sering
disebut “alat TQM”. Alat-alat ini membantu kita menganalisis dan mengerti masalah-masalah
serta membantu membuat perencanaan.
Delapan alat TQM yang diuraikan adalah sebagai berikut.
1. Curah pendapat (sumbang saran) - Brainstorming
Curah pendapat adalah alat perencanaan yang dapat digunakan untuk mengembangkan
kreativitas kelompok. Curah pendapat dipakai, antara lain untuk menentukan sebab sebab
yang mungkin dari suatu masalah atau merencanakan langkah-langkah suatu proyek.
2. Diagram alur (bagan arus proses)
Bagan arus proses adalah satu alat perencanaan dan analisis yang digunakan, antara lain untuk
menyusun gambar proses tahap demi tahap untuk tujuan analisis, diskusi, atau komunikasi
dan menemukan wilayah wilayah perbaikan dalam proses.
3. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk menganalisis masalah-
masalah dengan kerangka Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities
(peluang), dan Threats (ancaman).
4. Ranking preferensi
Alat ini merupakan suatu alat interpretasi yang dapat digunakan untuk memilih gagasan dan
pemecahan masalah di antara beberapa alternatif.
5. Analisis tulang ikan
Analisis tulang ikan (juga dikenal sebagai diagram sebab-akibat) merupakan alat analisis,
antara lain untuk mengkategorikan berbagai sebab potensial dari suatu masalah dan
menganalisis apa yang sesungguhnya terjadi dalam suatu proses.
6. Penilaian kritis
Penilaian kritis adalah alat bantu analisis yang dapat digunakan untuk memeriksa setiap
proses manufaktur, perakitan, atau jasa. Alat ini membantu kita untuk memikirkan apakah
proses itu memang dibutuhkan, tepat, dan apakah ada alternatif yang lebih baik.
7. Benchmarking
Benchmarking adalah proses pengumpulan dan analisis data dari organisasi kita dan
dibandingkan dengan keadaan di dalam organisasi lain. Hasil dari proses ini akan menjadi
patokan untuk memperbaiki organisasi kita secara terus menerus. Tujuan benchmarking
adalah bagaimana organisasi kita bisa dikembangkan sehingga menjadi yang terbaik.
8. Diagram analisa medan daya (bidang kekuatan)
Diagram medan daya merupakan suatu alat analisis yang dapat digunakan, antara lain untuk
mengidentifikasi berbagai kendala dalam mencapai suatu sasaran dan mengidentifikasi
berbagai sebab yang mungkin serta pemecahan dari suatu masalah atau peluang.
 KESIMPULAN

Sejak tahun 1970-an perusahaan Nokia melakukan berbagai inovasi dalam


memproduksi produknya. Hal ini menunjukkan bahwa Nokia selalu berusaha membuat
produknya sesuai dengan keinginan konsumen dan perkembangan teknologi. Kunci dari
semua kehebatan Nokia terletak pada kualitas Human Research (HR) mereka.Nokia bisa
sukses karena kekuatan manusianya. Orang-orang Nokia, sangat kompeten sehingga di era
desentralisasi dan kompetisi yang amat ketat saat ini, Nokia bisa mengambil keputusan yang
tepat dengan cepat. Kecepatan pengambilan keputusan sangat diperlukan dalam bisnis ponsel
karena begitu dinamisnya persaingan dan perkembangan di pasar.
Selain itu Nokia juga menerapkan Benchmarking yang digunakan untuk selalu
menyempurnakan produk sebelumnya. Dalam menjaga kualitas produknya Nokia
menggunakan konsep Metode Taguchi. Metode Taguchi merupakan off-line quality control
artinya pengendalian kualitas yang preventif, sebagai desain produk atau proses sebelum
sampai pada produksi di tingkat shop floor. Dengan menerapkan metode Taguchi inilah
perusahaan Nokia mampu mengatasi kerugian yang diakibatkan masalah Loss Function.
Proses desain dan proses produksi Nokia ada beberapa tahap,yaitu:
1. Survey, Produksi,
2. Ide, Sparepart,
3. Sketsa, Robot otomatis,
4. Presentasi, Distribusi.

Dalam penerapan TQM, Nokia menggunakan alat-alat TQM guna menganalisis dan
mengerti masalah-masalah serta membantu perencanaan. Alat-alat tersebut antara lain:
1. Curah pendapat (sumbang saran) – Analisis tulang ikan,
Brainstorming, Penilaian kritis,
2. Diagram alur (bagan arus proses), Benchmarking,
3. Analisis SWOT, Diagram analisa medan daya (bidang
4. Ranking preferensi, kekuatan).

Anda mungkin juga menyukai