Anda di halaman 1dari 4

Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah

penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya.[1][2]
Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak
bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya.[1] Walaupun
pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap
digunakan dengan alasan sejarah

Pada sebagian besar konduktor logam, hubungan arus yang mengalir dengan potensial
diatur oleh Hukum Ohm. Ohm menggunakan rangkaian percobaan sederhana seperti pada
gambar percobaan Ohm dibawah. Dia (Ohm) menggunakan rangkaian sumber potensial
secara seri, mengukur besarnya arus yang mengalir dan menemukan hubungan linier
sederhana dan dikenal dengan sebutan hukum Ohm. Hukum Ohm adalah suatu pernyataan
bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus
dengan beda potensial yang diberikan kepada penghantar tersebut. Sebuah benda
penghantar (konduktor) dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak
bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang diberikan kepada konduktor
tersebut. Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar,
namun istilah “hukum” tetap digunakan dengan alasan sejarah. Secara matematis Hukum
Ohm dapat diekspresikan dapalam persamaan matematis sebagai berikut. V=I \cdot R
Dimana : V = tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan
volt I = arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan ampere R = nilai
hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm
dimana R = V/I disebut hambatan dari beban. Nama ini sangat cocok karena R menjadi
ukuran seberapa besar konduktor tersebut menahan laju aliran elektron. Percobaan Hukum
Ohm Percobaan Hukum Ohm,rangkaian Percobaan Hukum Ohm,hukum ohm,george
simon ohm,teori ohm,teorema ohm,teori hukum ohm,rumus hukum ohm,penyataan hukum
ohm,bunyi hukum ohm,artikel hukum ohm,meteri hukum ohm,definisi hukum
ohm,percobaan ohm,penemu hukum ohm,tahun penemuan hukum ohm,majalah publikasi
hukum ohm,judul artikel hukum ohm,persamaam hukum ohm,gambar hukum
ohmpengertian hukum ohm Rangkaian percobaan hukum ohm diatas adalah rangkaian
listrik yang dapat digunakan untuk membuktikan teorema atau hukum ohm. Hukum ini
ditemukan atau dicetuskan oleh George Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada
tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit
Investigated Mathematically pada tahun 1827. Berlakunya hukum ohm sangat terbatas
pada kondisi-kondisi tertentu, bahkan hukum ini tidak berlaku jika suhu konduktor
tersebut berubah. Untuk material – material atau piranti elektronika tertentu seperti diode
dan transistor, hubungan I dan V tidak linier.

« Resistor
PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) #1 »

Pengertian Hambatan, Arus, Tegangan dan Bunyi


Hukum Ohm
Agustus 20, 2008 oleh Informan
1. Arus
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan
listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.

I = Q/T

Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif,
sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang
bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya.

Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).

2. Hambatan
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen
elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik
dapat dirumuskan sebagai berikut:

R = V/I

atau

di mana V adalah tegangan dan I adalah arus.

Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).

3. Tegangan
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara
dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur
energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah
konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat
dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.

V= I .R

Satuan SI untuk Tegangan adalah volt (V).

4. Hukum OHm
Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri
electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut dengan
arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang mengalir pada
sebuah pipa.

Tenaga (the force) yang mendorong electron agar bisa mengalir dalam sebauh rangkaian
dinamakan tegangan. Tegangan adalah sebenarnya nilai dari potensial energi antara dua
titik. Ketika kita berbicara mengenai jumlah tegangan pada sebuah rangkaian, maka kita
akan ditujukan pada berapa besar energi potensial yang ada untuk menggerakkan electron
pada titik satu dengan titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah dari tegangan
tersebut tidak ada artinya.
Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat
pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut
dengan hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian adalah jumlah dari energi yang ada
untuk mendorong electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk
menghambat lajunya arus. Sama halnya dengan tegangan hambatan ada jumlah relative
antara dua titik. Dalam hal ini, banyaknya tegangan dan hambatan sering digunakan untuk
menyatakan antara atau melewati titik pada suatu titik.

Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian ini, kita perlu
menentukan sebuah nilai layaknya kita menentukan nilai masa, isi, panjang dan bentuk
lain dari persamaan fisika. Standard yang digunakan pada persamaan tersebut adalah arus
listrik, tegangan ,dan hambatan.
Symbol yang digunakan adalah standar alphabet yang digunakan pada persamaan aljabar.
Standar ini digunakan pada disiplin ilmu fisika dan teknik, dan dikenali secara
internasional. Setiap unit ukuran ini dinamakan berdasarkan nama penemu listrik. Amp
dari orang perancis Andre M. Ampere, volt dari seorang Italia Alessandro Volta, dan ohm
dari orang german Georg Simon ohm.

Simbol matematika dari setiap satuan sebagai berikut “R” untuk resistance (Hambatan), V
untuk voltage (tegangan), dan I untuk intensity (arus), standard symbol yang lain dari
tegangan adalah E atau Electromotive force. Simbol V dan E dapat dipertukarkan untuk
beberapa hal, walaupun beberapa tulisan menggunakan E untuk menandakan sebuah
tegangan yang mengalir pada sebuah sumber ( seperti baterai dan generator) dan V bersifat
lebih umum.

Salah satu dasar dalam perhitungan elektro, yang sering dibahas mengenai satuan
couloumb, dimana ini adalah besarnya energi yang setara dengan electron pada keadaan
tidak stabil. Satu couloumb setara dengan 6.250.000.000.000.000.000. electron.
Symbolnya ditandai dengan Q dengan satuan couloumb. Ini yang menyebabkan electron
mengalir, satu ampere sama dengan 1 couloumb dari electron melewati satu titik pada satu
detik. Pada kasus ini, besarnya energi listrik yang bergerak melewati conductor
(penghantar).

Sebelum kita mendefinisikan apa itu volt, kita harus mengetahui bagaimana mengukur
sebuah satuan yang kita ketahui sebagai energi potensial. Satuan energi secara umum
adalah joule dimana sama dengan besarnya work (usaha) yang ditimbulkan dari gaya
sebesar 1 newton yang digunakan untuk bergerak sejauh 1 meter (dalam satu arah). Dalam
british unit, ini sama halnya dengan kurang dari ¾ pound dari gaya yang dikeluarkan
sejauh 1 foot. Masukkan ini dalam suatu persamaan, sama halnya dengan I joule energi
yang digunakan untuk mengangkat berat ¾ pound setinggi 1 kaki dari tanah, atau
menjatuhkan sesuatu dengan jarak 1 kaki menggunakan parallel pulling dengan ¾ pound.
Maka kesimplannya, 1 volt sama dengan 1 joule energi potensial per 1 couloumb. Maka 9
volt baterai akan melepaskan energi sebesar 9 joule dalam setiap couloum dari electron
yang bergerak pada sebuah rangkian.

Satuan dan symbol dari satuan elektro ini menjadi sangat penting diketahui ketika kita
mengeksplorasi hubungan antara mereka dalam sebuah rangkaian. Yang pertama dan
mungkin yang sangat penting hubungan antara tegangan, arus dan hambatan ini disebut
hokum ohm. Ditemukan oleh Georg Simon Ohm dan dipublikasikannya pada sebuah
paper pada tahun 1827, The Galvanic Circuit Investigated Mathematically. Prinsip ohm ini
adalah besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada
rangkaian, ohm menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana
hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan.

HUKUM OHM

E=IR
I=E/R
R=I/E

Kesimpulan :
• Tegangan dinyatakan dengan nilai volts disimbolkan dengan E atau V.
• Arus dinyatakan dengan amps, dan diberi symbol I
• Hambatan dinyatakan dengan ohms diberi symbol R
• Hukum Ohm: E = IR ; I = E/R ; R = E/I

Besarnya daya pada suatu rangkaian dapat di hitung dengan :

P = V . I atau P = I2 . R atau P = V2/ R

Dimana :
P : daya, dalam satuan watt
V : tegangan dalam satuan volt
I : arus dalam satuan ampere

http://taghyr.wordpress.com/2008/08/20/pengertian-hambatan-arus-tegangan-dan-bunyi-
hukum-ohm/

http://elektronika-dasar.com/teori-elektronika/hukum-ohm/

Anda mungkin juga menyukai