Klinis Del
Klinis Del
PENDAHULUAN
A. Pengamatan Awal
Pada hari rabu, 28 Maret 2018 di daerah Jakarta Timur, tepatnya di
Sekolah Luar Biasa Cahaya Berkah Insani Jakarta Timur. Observer tiba disana
pada pukul 08.50 WIB, saat observer datang kelas sudah dimulai dan subjek
sudah berada di dalam kelas, subjek berjenis kelamin laki-laki bernama Raka
berumur 14 tahun dengan ciri-ciri berambut hitam dengan potongan cepak
samping, berkulit kecokelatan, mempunyai mata bulat dan alis yang tebal, dengan
dua gigi depan yang berlubang (ompong), berpakaian seragam pramuka, memakai
topi hitam, tas ransel berwana hitam dan merah, dan memakai sepatu hitam.
Subjek duduk di kursi ke tiga dari depan papan tulis, dan subjek duduk di barisan
dekat dengan dinding kelas. Ruang kelas subjek berwarna kuning ke cokelatan
dan banyak sekali lukisan ikan, kupu-kupu, pegunungan, bunga, dan masih
banyak berbagai lukisan lainnya yang terdapat di dinding kelas subjek dimana
lukisan-lukisan tersebut adalah lukisan dari siswa di kelas tersebut. Di belakang
ruang kelas subjek juga terdapat jendela kaca dengan cat hijau ditepi sekeliling
kaca dan dapat di buka untuk ventilasi udara, dan pintu kelas yang berwarna
cokelat.
Observer memasuki ruang kelas pada pukul 09.00 WIB, subjek terlihat
menaikan sedikit bibirnya dengan alis terangkat , mata yang sedikit membesar,
pipi sedikit terangkat dan memberi lambaian tangan pada saat melihat observer,
lalu observer segera duduk di kursi belakang ruang kelas. Pada saat observer
duduk di kursi belakang subjek tetap melihat kearah observer sambil menaikan
sedikit bibirnya dengan alis sedikit terangkat. Tidak lama kemudian guru mulai
menjelaskan pelajaran, pada saat guru menjelaskan pelajaran subjek menolehkan
pandangannya dari observer dan subjek mulai melihat gurunya menjelaskan
pelajaran tersebut, subjek duduk dengan sikap membungkukan sedikit tubuhnya
dan kepala yang menunduk pada saat menulis, pada saat menulis subjek beberapa
kali mengusap matanya dan bermain dengan pulpen yang subjek pegang seperti
mencoret buku atau menggigit tutup pulpen tersebut. Dan subjek juga mulai
1
2
B. Tujuan
Tujuan observasi ini adalah untuk melihat pembelajar siswa Hypomania di
Sekolah Luar Biasa Cahaya Berkah Instani Jakarta Timur.
II. LANDASAN TEORI
A. Hypomania
1. Definisi Hypomania
Goodwin (2002) berpendapat bahwa hypomania adalah istilah yang
menyatakan keadaan euforia dan terlalu aktif atau hipomania dapat menjadi
kondisi yang lebih ringan , secara subjektif hipomania adalah kecenderungan
merasa luar biasa dan berenergik.
Owen dan Saunders (2008) mengatakan hipomania seringkali
didefinisikan sebagai 'mania kecil', dan orang-orang yang mengalami
hypomania cenderung didiagnosis sebagai Bipolar II daripada Bipolar I.
Hypomania adalah peningkatan suasana hati yang ringan (setidaknya selama
beberapa hari) dan biasanya ada rasa kegembiraan yang meningkat. Orang
yang mengalami hypomania adalah orang yang merasa percaya diri, kreatif,
produktif dan penuh energi, sementara biasanya tampak lamban dan
membosankan.
Kaufman & Kaufman (2006) mengatakan bahwa hipomania adalah jenis
mania yang lebih pendek dan lebih ringan. Melibatkan peningkatan mood,
perasaan meluas, atau mudah tersinggung setidaknya selama empat hari, tidak
satu minggu seperti Episode Mania; perubahan suasana hati yang terjadi di
Episode Hypomania juga harus dapat terlihat oleh orang lain.
2. Gejala-gejala Hypomania
Menurut Hooley dkk (2017) hypomania adalah kondisi di mana seseorang
mengalami peningkatan mood yang abnormal, ramah, atau mudah tersinggung
untuk setidaknya 4 hari. Selain itu, orang harus memiliki setidaknya tiga
gejala lain yang serupa dengan mereka yang terlibat dalam mania, tetapi untuk
tingkat yang lebih rendah (harga diri yang meningkat, penurunan kebutuhan
untuk tidur, ide yang berterbangan, bicara dengan perasaan tertekan.)
Meskipun daftar gejala antara episode manik dan hypomania itu sama, ada
1
2
jauh lebih sedikit ringan gangguan dalam hypomania, dan perawatan inap
tidak diperlukan.
Episode hypomania juga merupakan bagian dari mood disorder. Terdapat
sejumlah gejala, sebelum seorang individu dapat dinyatakan mengalami
episode hypomania (American Psychiatric Association, 2000). Gejala tersebut
adalah:
a. Periode tidak wajar pada individu yang jelas berbeda. Secara persisten
individu menunjukkan elevated, expansive, atau irritable mood dan
adanya peningkatan tenaga atau aktivitas yang bertujuan. Hal di atas
bertahan setidaknya selama satu minggu dan tampak pada sebagian
besar waktu, hampir setiap hari (atau selama durasi apapun jika
perawatan rumah sakit diperlukan).
b. Selama periode gangguan mood dan peningkatan tenaga atau aktivitas,
tiga (atau lebih) gejala berikut (empat bila hanya ada mood irritable)
tampak jelas dan menunjukkan perubahan dari perilaku biasanya:
1) Self-esteem berlebih atau grandiosity.
2) Menurunnya kebutuhan tidur (contohnya merasa telah beristirahat
cukup hanya dengan tidur 3 jam).
3) Lebih banyak bicara dari biasanya atau tekanan untuk terus
berbicara.
4) Banyak gagasan yang bermunculan atau perasaan subjektif akan
pikiran yang berpacu.
5) Perhatian mudah teralihkan (contohnya perhatian terlalu mudah
teralihkan oleh stimulus luar yang tidak penting ataupun relevan),
sesuai laporan observasi ataupun laporan pribadi.
6) Peningkatan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu (dapat saja
tujuan sosial, pekerjaan, sekolah, atau seksual) atau agitasi
psikomotor.
7) Keterlibatan berlebih dalam aktivitas menyenangkan yang
memiliki resiko buruk (seperti membeli barang secara
3
B. Definisi Operasional
Dari pemaparan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa hypomania adalah istilah yang menyatakan keadaan euforia
dan terlalu aktif, hipomania juga kecenderungan untuk merasa luar biasa dan
berenergik. Selain itu, orang dengan hypomania harus memiliki setidaknya tiga
gejala lain yang serupa dengan mereka yang terlibat dalam mania, tetapi untuk
tingkat yang lebih rendah (harga diri yang meningkat, penurunan kebutuhan untuk
tidur, ide yang berterbangan, bicara dengan perasaan tertekan) selama
sekurangnya empat hari.