Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULUAN

A. Pengamatan Awal
Pada hari rabu, 28 Maret 2018 di daerah Jakarta Timur, tepatnya di
Sekolah Luar Biasa Cahaya Berkah Insani Jakarta Timur. Observer tiba disana
pada pukul 08.50 WIB, saat observer datang kelas sudah dimulai dan subjek
sudah berada di dalam kelas, subjek berjenis kelamin laki-laki bernama Raka
berumur 14 tahun dengan ciri-ciri berambut hitam dengan potongan cepak
samping, berkulit kecokelatan, mempunyai mata bulat dan alis yang tebal, dengan
dua gigi depan yang berlubang (ompong), berpakaian seragam pramuka, memakai
topi hitam, tas ransel berwana hitam dan merah, dan memakai sepatu hitam.
Subjek duduk di kursi ke tiga dari depan papan tulis, dan subjek duduk di barisan
dekat dengan dinding kelas. Ruang kelas subjek berwarna kuning ke cokelatan
dan banyak sekali lukisan ikan, kupu-kupu, pegunungan, bunga, dan masih
banyak berbagai lukisan lainnya yang terdapat di dinding kelas subjek dimana
lukisan-lukisan tersebut adalah lukisan dari siswa di kelas tersebut. Di belakang
ruang kelas subjek juga terdapat jendela kaca dengan cat hijau ditepi sekeliling
kaca dan dapat di buka untuk ventilasi udara, dan pintu kelas yang berwarna
cokelat.
Observer memasuki ruang kelas pada pukul 09.00 WIB, subjek terlihat
menaikan sedikit bibirnya dengan alis terangkat , mata yang sedikit membesar,
pipi sedikit terangkat dan memberi lambaian tangan pada saat melihat observer,
lalu observer segera duduk di kursi belakang ruang kelas. Pada saat observer
duduk di kursi belakang subjek tetap melihat kearah observer sambil menaikan
sedikit bibirnya dengan alis sedikit terangkat. Tidak lama kemudian guru mulai
menjelaskan pelajaran, pada saat guru menjelaskan pelajaran subjek menolehkan
pandangannya dari observer dan subjek mulai melihat gurunya menjelaskan
pelajaran tersebut, subjek duduk dengan sikap membungkukan sedikit tubuhnya
dan kepala yang menunduk pada saat menulis, pada saat menulis subjek beberapa
kali mengusap matanya dan bermain dengan pulpen yang subjek pegang seperti
mencoret buku atau menggigit tutup pulpen tersebut. Dan subjek juga mulai

1
2

menolehkan pandangan kearah teman sebangkunya dan terlihat bahwa bibir


subjek terbuka sampai menunjukan gigi berlubang, alis yang terangkat dan pipi
terangkat serta mengeluarkan suara “hahahaha” beberapa kali dengan nada suara
yang cukup tinggi.
Guru pun mulai memberikan soal sekitar pukul 09.30 WIB dan subjek
mulai menulis dan mengerjakan soal tersebut, ada tiga soal yang harus dikerjakan
oleh subjek pada saat mengerjakan soal subjek mulai terlihat menggaruk-garukan
kepalanya beberapa kali, dan subjek membuka tasnya dan mengambil botol air
minum dari tasnya, lalu subjek meminum air dan meletakan botol minum tersebut
kedalam tasnya. Beberapa menit kemudian subjek berdiri dengan membawa
bukunya dan meletakan buku tersebut diatas meja guru setelah itu subjek kembali
ketempat duduknya. Setelah duduk subjek menolehkan tubuhnya menghadap ke
teman sebangkunya beberapa kali subjek menunjukan bibir yang terbuka sehingga
telihat gigi berlubang, pipi terangkat dan mengeluarkan suara “hahahaha” dengan
nada yang tinggi.
Setelah itu guru pun membagikan buku-buku yang telah dinilai dengan
cara memanggil nama siswa satu persatu, ketika nama subjek dipanggil subjek
maju kedepan meja guru dan mengambil bukunya yang telah dinilai oleh gurunya,
subjek menuju tempat duduknya lalu kembali lagi ke meja guru dan meminta ijin
ke toilet. Beberapa menit kemudian subjek kembali ke ruang kelas dengan mata
yang sedikit membesar dan alis yang sedikit terangkat, bibir yang terbuka, pipi
yang terangkat dan melambaikan tangannya kepada observer yang sedang duduk
dibangku belakang, lalu subjek kembali ketempat duduk dan tidak lama kemudian
subjek terlihat menopang wajahnya dengan tangan dengan pandangan yang lurus
kedepan dan bibir yang beberapa kali terbuka.
Pukul 09.53 WIB subjek terlihat sedang memandang papan tulis yang ada
di depannya dan kerap subjek mengeluarkan suara “hahaha” dengan nada yang
cukup tinggi. Beberapa kali subjek terlihat menggaruk hidungnya, serta mengelap
keringat di wajahnya menggunakan lengan baju sebelah kanan, subjek juga
terlihat menggoyangkan kakinya dengan cukup lama. Dan beberapa menit
3

kemudian guru subjek kembali memulai pelajaran tersebut dan subjek


melakakukan hal yang sama beberapa kali.
Pelajaran pun selesai dan guru subjek keluar dari ruang kelas pukul 10.05
WIB. Lalu subjek terlihat memasukan buku dan peralatan tulis lainnya kedalam
tas. Subjek memandang observer yang berada di bangku belakang dan subjek
terlihat ingin menghampiri observer dengan berjalan menuju observer sambil
mengangkat sedikit bibirnya, alisnya, serta pipinya, dan melambaikan tangannya
kepada observer, lalu memberikan salam “Hallo kakak” dengan nada suara yang
cukup tinggi serta salim tangan dengan observer.
Subjek pun keluar dari ruang kelas dan menuruni tangga dari lantai dua
menuju lantai satu. Ketika tiba di lantai satu, subjek terlihat sedang menunggu
orangtua nya menjemput di dekat gerbang sekolah. Dan tidak lama kemudian, ibu
subjek datang menghampiri subjek dengan sepedah motor, lalu subjek pun pulang
kerumah bersama ibunya sekitar pukul 10.12 WIB.
Hasil kesimpulan dari observasi kami adalah subjek mengalami
Hypomania atau mania adalah kondisi dimana perasaan yang menaik atau
bergairah, gembira, banyak ide, dan juga disertai dengan kegiatan yang juga
meningkat. Terlihat dari observasi kami bahwa subjek beberapa kali terlihat
menaikan bibir, alis serta pipi dan subjek juga banyak berbicara di banding
dengan teman sebangkunya, subjek juga terlihat beberapa kali bernada tinggi saat
berbicara dengan guru dan juga temannya.

B. Tujuan
Tujuan observasi ini adalah untuk melihat pembelajar siswa Hypomania di
Sekolah Luar Biasa Cahaya Berkah Instani Jakarta Timur.
II. LANDASAN TEORI

A. Hypomania
1. Definisi Hypomania
Goodwin (2002) berpendapat bahwa hypomania adalah istilah yang
menyatakan keadaan euforia dan terlalu aktif atau hipomania dapat menjadi
kondisi yang lebih ringan , secara subjektif hipomania adalah kecenderungan
merasa luar biasa dan berenergik.
Owen dan Saunders (2008) mengatakan hipomania seringkali
didefinisikan sebagai 'mania kecil', dan orang-orang yang mengalami
hypomania cenderung didiagnosis sebagai Bipolar II daripada Bipolar I.
Hypomania adalah peningkatan suasana hati yang ringan (setidaknya selama
beberapa hari) dan biasanya ada rasa kegembiraan yang meningkat. Orang
yang mengalami hypomania adalah orang yang merasa percaya diri, kreatif,
produktif dan penuh energi, sementara biasanya tampak lamban dan
membosankan.
Kaufman & Kaufman (2006) mengatakan bahwa hipomania adalah jenis
mania yang lebih pendek dan lebih ringan. Melibatkan peningkatan mood,
perasaan meluas, atau mudah tersinggung setidaknya selama empat hari, tidak
satu minggu seperti Episode Mania; perubahan suasana hati yang terjadi di
Episode Hypomania juga harus dapat terlihat oleh orang lain.

2. Gejala-gejala Hypomania
Menurut Hooley dkk (2017) hypomania adalah kondisi di mana seseorang
mengalami peningkatan mood yang abnormal, ramah, atau mudah tersinggung
untuk setidaknya 4 hari. Selain itu, orang harus memiliki setidaknya tiga
gejala lain yang serupa dengan mereka yang terlibat dalam mania, tetapi untuk
tingkat yang lebih rendah (harga diri yang meningkat, penurunan kebutuhan
untuk tidur, ide yang berterbangan, bicara dengan perasaan tertekan.)
Meskipun daftar gejala antara episode manik dan hypomania itu sama, ada

1
2

jauh lebih sedikit ringan gangguan dalam hypomania, dan perawatan inap
tidak diperlukan.
Episode hypomania juga merupakan bagian dari mood disorder. Terdapat
sejumlah gejala, sebelum seorang individu dapat dinyatakan mengalami
episode hypomania (American Psychiatric Association, 2000). Gejala tersebut
adalah:
a. Periode tidak wajar pada individu yang jelas berbeda. Secara persisten
individu menunjukkan elevated, expansive, atau irritable mood dan
adanya peningkatan tenaga atau aktivitas yang bertujuan. Hal di atas
bertahan setidaknya selama satu minggu dan tampak pada sebagian
besar waktu, hampir setiap hari (atau selama durasi apapun jika
perawatan rumah sakit diperlukan).
b. Selama periode gangguan mood dan peningkatan tenaga atau aktivitas,
tiga (atau lebih) gejala berikut (empat bila hanya ada mood irritable)
tampak jelas dan menunjukkan perubahan dari perilaku biasanya:
1) Self-esteem berlebih atau grandiosity.
2) Menurunnya kebutuhan tidur (contohnya merasa telah beristirahat
cukup hanya dengan tidur 3 jam).
3) Lebih banyak bicara dari biasanya atau tekanan untuk terus
berbicara.
4) Banyak gagasan yang bermunculan atau perasaan subjektif akan
pikiran yang berpacu.
5) Perhatian mudah teralihkan (contohnya perhatian terlalu mudah
teralihkan oleh stimulus luar yang tidak penting ataupun relevan),
sesuai laporan observasi ataupun laporan pribadi.
6) Peningkatan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu (dapat saja
tujuan sosial, pekerjaan, sekolah, atau seksual) atau agitasi
psikomotor.
7) Keterlibatan berlebih dalam aktivitas menyenangkan yang
memiliki resiko buruk (seperti membeli barang secara
3

berlebihan,melakukan investasi bisnis yang merugikan, melakukan


tindakan seksual yang tidak pantas).
c. Episode ini dapat dikaitkan pada perubahan aktivitas individu.
d. Gangguan dalam mood dan aktivitas dapat terlihat oleh orang lain.
e. Episode ini tidak cukup parah untuk menyebabkan individu dirawat di
rumah sakit atau melempuhkan kemampuan sosial dan pekerjaan. Bila
ada psychotic features, episode ini digolongkan manic.
f. Episode tidak terkait dampak psikologis dari penggunaan obat-obatan.
Menurut Davison & Neale (2012) hypomania melibatkan perubahan
fungsi yang tidak menimbulkan masalah serius. Orang dengan hypomania
mungkin merasa lebih bersosial, genit, energik, dan produktif. Sedangkan
Thakkar (2006) lebih menjelaskan secara spesifik gejala-gejala Hypomania,
yaitu:
1. Secara mood:
a. peningkatan mood secara tinggi (elevated)
b. ramah tamah
c. mudah tersinggung
2. Bicara verbal secara:
a. Keras - Cepat
b. Memainkan kosakata atau kata-kata
c. Berima atau bersajak
d. Berdenging
e. Kasar
3. Kehilangan berat badan
4. Keyakinan yang megah tentang diri sendiri.
5. Berdelusi
6. Mudah terganggu atau teralihkan
7. Hiperaktif
8. Tidak Sopan
9. Banyak ide berterbangan di dalam pikiran
10. Berkurangnya kebutuhan untuk tidur
4

11. Memulai sesuatu tindakan secara tiba-tiba dan terus meningkat


selama beberapa hari

B. Definisi Operasional
Dari pemaparan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa hypomania adalah istilah yang menyatakan keadaan euforia
dan terlalu aktif, hipomania juga kecenderungan untuk merasa luar biasa dan
berenergik. Selain itu, orang dengan hypomania harus memiliki setidaknya tiga
gejala lain yang serupa dengan mereka yang terlibat dalam mania, tetapi untuk
tingkat yang lebih rendah (harga diri yang meningkat, penurunan kebutuhan untuk
tidur, ide yang berterbangan, bicara dengan perasaan tertekan) selama
sekurangnya empat hari.

Anda mungkin juga menyukai