Askep Presus Halusinasi
Askep Presus Halusinasi
TINJAUAN PUSTAKA
A. MASALAH UTAMA
Halusinasi
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Definisi
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana
klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu
penerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu
penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa
stimulus eksteren/ persepsi palsu (Maramis, 2009).
Halusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman sensori yang
salah (Stuart, 2008).
Menurut Varcarolis (2008: 393), halusinasi dapat didefenisikan
sebagai terganggunya proses sensori seseorang, dimana tidak terdapat
stimulus.
2. Tanda dan Gejala
a. Bicara, senyum dan tertawa sendiri
b. Menarik diri dan menghindar dari orang lain
c. Tidak dapat membedakan antara keadaan nyata dan tidak nyata
d. Tidak dapat memusatkan perhatian
e. Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan
lingkungannya), takut
f. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung
(Budi Anna Keliat, 2009)
3. Penyebab Terjadinya Masalah
Faktor Predisposisi
Menurut Stuart (2009), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah:
a. Biologis
perilaku psikotik.
b. Psikologis
respon dan kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan yang
Faktor Presipitasi
adalah:
a. Biologis
proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak
b. Stress lingkungan
c. Sumber koping
mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan (Keliat, B.A, 2009).
sesuatu tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik pada diri
Data subjektif :
Data objektif :
b. Mondar mandir
c. Tidak tenang
d. Bicara sendiri
f. Tertawa sendiri
C. POHON MASALAH
EFEK Resiko mencederai diri sendiri, Orang lain, dan lingkungan
diri,berpakaian/berhias
Menarik diri
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Menghardik halusinasi.
2. Berinteraksi dengan orang lain.
3. Beraktivitas secara teratur dengan menyusun kegiatan harian.
4. Memanfaatkan obat dengan baik.
Keluarga perlu diberi penjelasan tentang bagaimana penanganan klien
yang mengalami halusinasi sesuai dengan kemampuan keluarga. Hal ini penting
karena keluarga adalah sebuah system dimana klien berasal dan halusinasi sebagai
salah satu gejala psikosis dapat berlangsung lama (kronis) sehingga keluarga perlu
mengetahu cara Perawatan klien halusinasi dirumah.
Evaluasi keperawatan
Menurut Budi Anna Keliat (2009), Untuk membantu pasien agar mampu
mengontrol halusinasi, perawat dapat melati pasien dengan empat cara yang
sudah terbukti dapat mengendalikan halusinasi, keempat cara mengontrol
halusinasi adalah sebagai berikut :
1. Menghardik halusinasi
Menghardik halusinasi adalah cara mengendalikan diri terhadap halusinasi
dengan cara menolak halusinasi yang muncul. Pasien dilatih untuk mengatakan
tidak terhadap halusinasi yang muncul atau tidak memedulikan halusinasinya.
Jika ini dapat dilakukan, pasien akan mampu mengendalikan diri dan tidak
mengikuti halusinasi yang muncul.
Doenges, M.E, Townsend, M.C dan Moorhouse, M.F. (2009). Rencana Asuhan
Keperawatan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Keliat, B.A dan Akemat. (2010). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
NANDA, (2011). Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2009-2011.
Cetakan 2011. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Townsend. M.C, (2010). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Rencana
Asuhan & Medikasi Psikotropik. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.I DENGAN HALUSINASI
DI BANGSAL ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA Prof. Dr. SOEROJO
MAGELANG
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. I
Umur : 31 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Kulon Progo
Pendidikan Terakhir : SMK
Pekerjaan : Tidak bekerja
Diagnosa Medis : F 20.3
No. RM : 00130076
Informan : Pasien dan rekam medik
II. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama Penanggung Jawab : Tn. M
Status / Hubungan dengan klien : Saudara
Alamat : Kulon Progo
Pendidikan Terakhir :
III. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan sering mendengar suara perempuan pada malam hari dan
bisikan itu menyuruhnya untuk mengadu domba teman-temannya. Pasien
juga sering tidak bisa tidur karena mendengar bisikan perempuan tersebut.
Dia juga sering keluyuran sendirian.
Masalah Keperawatan : Halusinasi
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
Pasien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalunya pada tahun 2016
di RSJ Jambi. Pasien dibawa ke RSJ Jambi karena dia pernah memecahkan
kaca jendela tetangganya. Lalu dia dipukuli dan langsung di bawa ke RSJ
Jambi. Dia pernah sembuh dan kembali ke pondok Kulon Progo. Tetapi
dia masih tetap kontrol di RSJ Magelang.
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan
2. Pengobatan sebelumnya
Pasien selalu teratur untuk minum obat selama dipondok dan jadwal
minum obat pada jam 9 pagi dan jam 9 malam.
Masalah keperawatan :
3. Pengalaman aniaya
Pelaku/ usia Korban/ usia Saksi/ usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
Jelaskan No 1, 2, 3 :
Pasien pernah mengalami aniaya fisik yaitu saat dipukulin oleh
tetangganya karena pasien memecahkan kaca jendela tetangganya.
Masalah keperawatan :
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Ya Tidak
Hubungan keluarga :
Gejala :
Riwayat pengobatan/perawatan :
Masalah keperawatan :
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien pernah tidak berhasil disekolah pelayaran karena pelajaran di
pelayaran sangat susah. Jadi dia tidak bisa mengikuti pelajaran tersebut
dan stress.
Masalah keperawatan :
V. PENGKAJIAN FISIK
1. Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 117 / 68 mmHg
b. Nadi : 87 x / menit
c. Respiratory Rate : 20 x / menit
d. Suhu : 36° C
2. Antropometri
a. Tinggi Badan : 170 cm
b. Berat Badan : 69 kg
3. Keluhan Fisik : Ya Tidak
Jelaskan :
Pasien tidak mempunyai keluhan fisik atau merasakan sakit dibagian fisik.
Tetapi, pasien terus merasakan pusing karena tidak bisa tidur.
Masalah keperawatan :
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: laki-laki : garis hubung
: perempuan : pasien
: meninggal
: tinggal satu rumah
: garis menikah
: garis keturunan
Jelaskan :
Pasien tidak tinggal satu rumah dengan keluarganya karena pasien tinggal
dipondok Kulo Progo. Pasien mempunyai adik perempuan yang sudah
bekerja menjadi guru di Jambi. Dan kedua orangtuanya pun tinggal di
Jambi.
Masalah keperawatan :
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri :
Bagian tubuh yang disukai pasien tidak ada. Tetapi, bagian tubuh yang
tidak disukai pasien yaitu telinga. Karena dia tidak ingin mendengar
suara bisikan yang mengajaknya mengobrol lagi.
b. Identitas :
Pasien mengatakan dia adalah seorang laki-laki yang dewasa. Dia tidak
ingin menjadi perempuan karena malu.
c. Peran :
Pasien sering membantu ayahnya dikebun kelapa sawit seperti
mengantar makan, minum, dan panen. Dia tidak pernah ikut dalam
kegiatan dimasyarakat seperti karangtaruna.
d. Ideal Diri :
Pasien berharap agar bisa cepat pulang dan bertemu keluarganya, dan
dia berharap agar halusinasinya cepat sembuh.
e. Harga Diri :
Pasien merasa minder karena dirawat di RSJ dan tidak ingin teman-
temannya tahu jika dia dirawat di RSJ.
Masalah Keperawatan : HDR
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Orang yang paling berarti bagi pasien yaitu petugas pondok
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Pasien beragama islam dan percaya akan adanya Tuhan. Pasien yakin
jika dia sering berdoa, dia akan cepat sembuh dari penyakit
halusinasinya.
b. Kegiatan ibadah :
Pasien kadang melaksanakan sholat individu dan berjamaah,tetapi
kadang juga tidak sholat.
Masalah keperawatan :
VII.STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi
Penampilan pakaian yang tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Penampilan pasien sudah rapi. Bajunya sudah terkancing, celana tidak
kebesaran atau kekecilan, rambutnya tidak pernah disisir karena botak.
Giginya berwarna kuning dan tidak rapi.
Masalah keperawatan : DPD
2. Pembicaraan
Cepat keras gagap inkoheren
Apatis lambat membisu tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan :
Pasien jika diajak mengobrol atau ditanya sesuatu, jawabannya sangat
lambat. Dan jiika tidak diajak ngobrol atau ditanya sesuatu, pasien hanya
diam menyendiri dan tidak mampu memulai pembicaraan.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
3. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
TIK Grimasin Tremor Kompulsif
Jelaskan :
Pasien tampak lesu, tidak bersemangat untuk aktivitas, dan selalu mondar-
mandir karena dia merasakan pusing karena tidak bia tidur dengan
nyenyak.
Masalah keperawatan :
4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa
Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan :
Pasien merasa dirinya tidak bisa sembuh dari halusinasinya karena
percuma sudah diajarkan cara menghardik, tetapi suara itu kadang masih
terdengar ketika malam hari sebelum tidur.
Masalah keperawatan : HDR
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
Pasien mengalami afek tumpul karena dia tidak pernah tersenyum /
bersedih. Dia tersenyum hanya sesekali jika ada kejadian yang membuat
dia malu, seperti jika dia sedang dipuji ganteng dan pintar, dia tersenyum
sebentar setelah itu ekspresinya datar lagi.
Masalah keperawatan : HDR
7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :
Pasien mengalami halusinasi pendengaran. Dia mendengar suara
perempuan kadang laki-laki dimalam hari, disaat dia ingin tidur. Suara itu
mengajak dia mengobrol dan menyuruhnya untuk mengadu domba teman-
temannya. Suara itu hilang jika pasien ingin menjawabnya, dan muncul
lagi disaat pasien sedang menyendiri.
Masalah keperawatan : Halusinasi
8. Proses pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of idea Blocking Persevasari
Jelaskan :
Pasien bisa menjawab pertanyaan dari perawat dan kadang dia mengobrol
dengan teman dibangsalnya. Tetapi, sering kali dia langsung diam jika
sedang diajak mengobrol oleh perawat dan dia tidak mau menjawab
pertanyaan dari perawat.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisme Ide yang terkait Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip piker Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan :
Tidak ada waham pada pasien.
Masalah keperawatan :
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabulasi : ppembicaraan tidak sesuai, untuk menutupi
gangguan daya ingatnya
Jelaskan :
Pasien dapat mengingat masa lalunya, seperti dia ingat pada saat dia
masuih dirawat di RSJ Jambi dan alasan mengapa dia masuk RSJ tersebut.
Masalah keperawatan :
XII.ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : F 20. 3
Terapi medik : TFZ 2 x 12 jam 5 mg
THP 2 x 12 jam 2 mg
Klozapin 2 x 12 jam 25 mg
A. ANALISA DATA
No Data Masalah
1. DS : pasien mengatakan sering Halusinasi pendengaran
mendengar suara perempuan pada
malam hari dan bisikan itu
menyuruhnya untuk mengadu domba
teman-temannya. Pasien juga sering
tidak bisa tidur karena mendengar
bisikan perempuan tersebut. Dia juga
sering keluyuran sendirian.
DO : pasien tampak mondar mandir
karena menghindari suara bisikan
tersebut.
2. DS : pasien mengatakan pernah Perilaku kekerasan
memecahkan kaca jendela
tetangganya dan dipukulin oleh
tetangga-tetangganya.
DO : gigi pasien tampak sedikit
ompong
3. DS : Pasien mengatakan jarang Isolasi sosial
mengobrol dengan teman-temannya.
DO : pasien tampak selalu
menyendiri
Pasien tampak tidak mau memulai
berbicara jika tidak diajak berbicara
Pohon Masalah:
Perilaku kekerasan
Halusinasi
Isolasi sosial
SP 3
1. Latih pasien mengontrol halusinasi
dengan melakukan aktivitas
terjadwal
2. Evaluasi penerapan bercakap-
cakap saat terjadi halusinasi
3. Latih pasien mengontrol halusinasi
dengan cara melakukan aktivitas
4. Pimpin dan damping pasien
membaut jadwal kegiatan harian
5. Anjurkan pasien rutin meralakukan
aktivitas yang dijadwalkan
SP 4
1. Latih pasien minum obat secara
teratur
2. Evaluasi pelaksanaan aktivitas
yang dijadwalkan
3. Jelaskan kegunaan obat kepada
pasien
4. Jelaskan akibat jika putus obat
5. Jelaskan cara mendapatkan obat
6. Jelaskan cara minum obat dengan
prinsip 5 benar.