Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


4.1. Pengaruh Alir NaOH terhadap Jumlah n CO2 yang Terserap tiap Waktu

Laju Alir NaOH KGa KLa k2


(mL/s) (mol/Pa.m3s) (m3/s) m3/mol.s
1,75 4,05 x10-7 4,431 x10-9 7,18 x10-5
2,75 4,667 x10-7 6,428 x10-9 8,588 x10-4
3,75 7,24 x10-7 1,4665 x10-8 1,35 x10-5

Tabel 4.1 Konsentrasi CO2 yang terserap pada berbagai waktu reaksi pada laju alir
NaOH
1.00E-04
9.00E-05
8.00E-05
7.00E-05
n CO2 (mol/s)

6.00E-05
5.00E-05 1.75 ml/s
4.00E-05 2.75 ml/s
3.00E-05 3.5 ml/s
2.00E-05
1.00E-05
0.00E+00
0 2 4 6 8 10 12
Waktu (menit)

Gambar 4.1 Hubungan waktu dan jumlah mol CO2 terserap


Berdasarkan gambar 4.1 pada laju alir NaOH 1,75 ml/s , jumlah mol CO2 yang
terserap berkisar 4,9 x10-5 pada waktu 0 menit hingga 4,05 x10-5 pada waktu 10 menit.
Pada saat laju alir NaOH 2,75 ml/s , jumlah mol CO2 yang terserap berkisar 5,78 x10-
5
pada waktu 0 menit hingga 1,93 x10-5 pada waktu 10 menit. Sedangkan pada saat
laju alir NaOH 3,75 ml/s , jumlah mol CO2 yang terserap berkisar 7,88 x10-5 pada
waktu 0 menit hingga 5,25 x10-5 pada waktu 10 menit.
Jika ditinjau melalui gambar 4.1 ketiga variabel menunjukkan mol CO2 yang
terserap secara fluktuatif. Fenomena fluktuatif terjadi karena laju alir NaOH tidak
stabil. Hal itu menyebabkan CO2 terserap secara fluktuatif (Colinet, 2008). Semakin
meningkat laju alir, maka jumlah absorbent yang terkonversi semakin menurun dan
berbanding terbalik dengan CO2 yang terserap (Nugroho, 2015). Hasil yang fluktuatif
dikarenakan adanya kondisi bahwa laju aliran tidak steady state yang mengakibatkan
penyerapan CO2 naik turun (Katherine, 2016). Operasi absorbs dengan laju alir besar,
waktu kontak antara NaOH dengan CO2 untuk jumlah molekul yang sama akan
semakin kecil. Waktu kontak yang singkat ini menyebabkan transfer massa yang
terjadi lebih sedikit dan jumlah CO2 yang terserap juga lebih sedikit (Pranolo, 2011)
Hasil percobaan yang kami peroleh tidak sesuai dengan teori yaitu semakin
meningkat laju alir maka jumlah mol CO2 akan semakin menurun. Hal ini dapat
disebakan oleh kandungan CO2 di udara dalam laboratorium mempengaruhi jumlah

1
konsentrasi CO2 terserap oleh NaOH. Dikarenakan pada saat praktikum, larutan
NaOH 0,72 N dibiarkan dalam ember pada ruangan terbuka sehingga NaOH mudah
menyerap CO2 sekitar lingkungan, sebab NaOH merupakan absorbent yang sangat
baik untuk menyerap CO2 (Mulyanto dkk, 2009)
4.2 Pengaruh Laju Alir terhadap Nilai KGa
8

7
KGa x10-7 (mol/Pa.m3.s)

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Laju alir NaOH (ml/s)

Gambar 4.2 Hubungan laju alir terhadap nilai KGa


Berdasarkan gambar 4.2 pada laju alir NaOH 1,75 ml/s, nilai tetapan
perpindahan massa (KGa) yaitu sebesar 4,05 x10-7 mol/Pa.m3.s. Pada saat laju alir
NaOH 2,75 ml/s , nilai tetapan perpindahan massa (KGa) yaitu sebesar 4,667 x10-7
mol/Pa.m3.s. Sedangkan pada saat laju alir NaOH 3,75 ml/s , nilai tetapan perpindahan
massa (KGa) yaitu sebesar 7,24 x10-7 mol/Pa.m3.s.
Dari fenomena hasil percobaan menunjukkan bahwa terjadi kenaikan nilai
tetapan perpindahan massa (KGa) seiring dengan meningkatnya laju alir NaOH. Nilai
tetapan perpindahan massa CO2 akan bertambah besar dengan naiknya laju alir pelarut
(NaOH) yang mengalir. Hal ini dikarenakan meningkatnya laju alir NaOH akan
meningkatkan turbulensi aliran sehingga akan memperkecil hambatan yang terjadi di
sekitar aliran dan memperbesar koefisien perpindahan massa (Kartohardjono
dkk,2007).
kGa.𝑑𝑝2 .R.T 𝜌NaOH x QNaOH 1,4003 𝜇NaOH
= 4,0777 x ( ) x (𝜌NaOH x 𝐷𝑎)1/3c ……………19
𝐷𝑎 𝜇NaOH x a

Pada persamaan di atas menunjukkan bahwa laju alir NaOH (Q) adalah berbanding
lurus dengan nilai kLa pada absorbs CO3 oleh NaOH. (Zheng dan and Xu, 1992)
Hasil percobaan yang kami peroleh telah sesuai dengan teori yaitu semakin
meningkat laju alir nilai tetapan perpindahan massa CO2 akan semakin meningkat
pula.

2
4.3 Pengaruh Laju Alir terhadap Nilai KLa
16

14

12

10
KLa x10-9 (m3/s)

0
1.75 2.75 3.75
Laju Alir NaOH (mL/s)

Gambar 4.3 Hubungan laju alir terhadap nilai Kla (tetapan perpindahan massa)
Berdasarkan gambar 4.2 pada laju alir NaOH 1,75 ml/s, nilai tetapan
perpindahan massa (KGa) yaitu sebesar 4,05 x10-7 mol/Pa.m3.s. Pada saat laju alir
NaOH 2,75 ml/s , nilai tetapan perpindahan massa (KGa) yaitu sebesar 4,667 x10-7
mol/Pa.m3.s. Sedangkan pada saat laju alir NaOH 3,75 ml/s , nilai tetapan perpindahan
massa (KGa) yaitu sebesar 7,24 x10-7 mol/Pa.m3.s.
Dari fenomena hasil percobaan menunjukkan bahwa terjadi kenaikan nilai
tetapan perpindahan massa CO2 fase cair (KLa) seiring dengan meningkatnya laju alir
NaOH. nilai tetapan perpindahan massa CO2 fase cair (KLa) akan bertambah besar
dengan naiknya laju alir pelarut (NaOH) yang mengalir.
𝑘𝐿𝑎 𝑑𝑝 𝜌NaOH x QNaOH 0,3 𝜇NaOH
= 0,2258 x ( ) x (𝜌NaOH x 𝐷𝑎)0,5 c ……………11
𝐷𝑎 𝜇NaOH x a

dimana pada persamaan di atas menunjukkan bahwa laju alir NaOH (Q) adalah
berbanding lurus dengan nilai kLa pada absorbs CO3 oleh NaOH. (Zheng dan and Xu,
1992)
Sehingga pada hasil percobaan yang kami peroleh telah sesuai dengan teori
yaitu semakin meningkat laju alir nilai tetapan perpindahan massa CO2 akan semakin
meningkat pula.

4.4 Pengaruh Laju Alir NaOH terhadap k2

3
100
90
80
70
k2 (m3/mol.s) 60
50
40
30
20
10
0
1.75 2.75 3.75
Laju Alir (mL/s)

Gambar 4.4 Grafik Hubungan Laju Alir NaOH vs k2

Dari gambar diatas dapat dilihat hubungan antara laju alir NaOH dengan nilai
k2. Pada laju alir 1,75 mL/s nilai k2 yang diperoleh adalah 7.18x10-5 m3/mol.s,
sedangkan pada laju alir 2.75 mL/s nilai k2 adalah 85.88 x10-5 m3/mol.s, dan pada
laju alir 3.75 mL/s nilai k2 meningkat menjadi 1.35x10-5 m3/mol.s.
Dilihat dari Gambar 4.4 nilai k2 semakin meningkat seiring bertambahnya
kecepatan laju alir NaOH. Hal ini terjadi dikarenakan dengan bertambahnya laju alir
NaOH maka akan menyebabkan terjadinya aliran turbulen yang menyebabkan
molekul fluida bergerak kesegala arah dan menimbulkan tumbukan antar partikel
yang semakin membesar. Disini kondisi steady sudah tercapai, dimana jumlah CO2
yang terserap oleh larutan NaOH jumlah nya sudah konstan. Hubungan antara faktor
tumbukan dengan harga k2 dapat digambarkan melalui rumus Arrhenius :
−𝐸
𝑘 = 𝐴𝑒 𝑅𝑇
Dimana :
k = nilai konstanta kecepatan reaksi
A = faktor tumbukan
E = energi aktivasi
R = konstanta gas
T = suhu
Berdasarkan rumus Arhenius diatas dapat dilihat bahwa semakin besarnya
tumbukan antar partikel maka nilai K2 juga akan semakin besar. Sehingga semakin
besar laju alir NaOH akan menyebabkan nilai K2 meningkat (Leavenspiel, 1972)
Kemudian pada variabel 2 ke 3 mengalami penurunan nilai k. Hal ini dikarenakan
kecepantan reaksi ditentukan oleh kecepatan perpindahan massa gas CO2 melalui
lapisan gas, melalui lapisan cair difusi masuk ke dalam larutan dan reaksi kimia.
Reaksi kimia akan berlangsung cepat apabila tidak ada gas yang terdifusi ke dalam
cairan. Perbedaan ini dapat berupa perbedaan suhu, konsentrasi atau laju alir. Spesi
sebuah molekul dalam satu fasa akan selalu berdifusi dari konsentrasi yang tinggi ke

4
konsentrasi yang rendah. Sampai tercapai konsentrasi yang sama. Sehingga pada
konsentrasi yang semakin tinggi akan menyebabkan gas yang terdifusi ke dalam
cairan semakin banyak. Hal ini yang menyebabkan reaksi kimia akan berlangsung
lambat sehingga didapat nilai k2 semakin rendah pada presentasi yang lebih tinggi.
Karena konsentrasi NaOH dan tumbukan saling mempengaruhi, maka hal ini bisa
terjadi pula pada laju alir (Levenspiel, 1972)

Anda mungkin juga menyukai

  • LAMPIRAN C Distilasi
    LAMPIRAN C Distilasi
    Dokumen14 halaman
    LAMPIRAN C Distilasi
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • 2 6
    2 6
    Dokumen2 halaman
    2 6
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • 2 6
    2 6
    Dokumen2 halaman
    2 6
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • 2 6
    2 6
    Dokumen2 halaman
    2 6
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • 2 6
    2 6
    Dokumen2 halaman
    2 6
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Lampiran D
    Lampiran D
    Dokumen32 halaman
    Lampiran D
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Rancangan PALEXPO
    Rancangan PALEXPO
    Dokumen3 halaman
    Rancangan PALEXPO
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Pola Hidup Sehat
    Pola Hidup Sehat
    Dokumen1 halaman
    Pola Hidup Sehat
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Buku Panduan KKN Tim I 2020 PDF
    Buku Panduan KKN Tim I 2020 PDF
    Dokumen72 halaman
    Buku Panduan KKN Tim I 2020 PDF
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • 337 1094 1 PB
    337 1094 1 PB
    Dokumen8 halaman
    337 1094 1 PB
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Biomekanik Pergerakan Gigi Ortodontik
    Biomekanik Pergerakan Gigi Ortodontik
    Dokumen17 halaman
    Biomekanik Pergerakan Gigi Ortodontik
    Vania Amanda
    100% (2)
  • Katalis
    Katalis
    Dokumen14 halaman
    Katalis
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Dan Tempat Pembekalan KKN Tim 1 2020 PDF
    Jadwal Dan Tempat Pembekalan KKN Tim 1 2020 PDF
    Dokumen1 halaman
    Jadwal Dan Tempat Pembekalan KKN Tim 1 2020 PDF
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • BIDANG
    BIDANG
    Dokumen1 halaman
    BIDANG
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Bekatul
    Bekatul
    Dokumen1 halaman
    Bekatul
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Lemba Asistensi
    Lemba Asistensi
    Dokumen1 halaman
    Lemba Asistensi
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Laporan Sementara
    Laporan Sementara
    Dokumen4 halaman
    Laporan Sementara
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Yuli Anti
    Yuli Anti
    Dokumen1 halaman
    Yuli Anti
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • 4.2 Dan 4.4 Terbaru Cuy
    4.2 Dan 4.4 Terbaru Cuy
    Dokumen4 halaman
    4.2 Dan 4.4 Terbaru Cuy
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Analisis
    Analisis
    Dokumen4 halaman
    Analisis
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Perhitungan Stage Seimbang
    Perhitungan Stage Seimbang
    Dokumen16 halaman
    Perhitungan Stage Seimbang
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Perhitungan Stage Seimbang
    Perhitungan Stage Seimbang
    Dokumen48 halaman
    Perhitungan Stage Seimbang
    Dean Firman Cendana
    Belum ada peringkat
  • Dana Pengeluaran Acara
    Dana Pengeluaran Acara
    Dokumen2 halaman
    Dana Pengeluaran Acara
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Kontrol Level
    Kontrol Level
    Dokumen18 halaman
    Kontrol Level
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Bekatul
    Bekatul
    Dokumen1 halaman
    Bekatul
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Mohon Dibaca Ya Ting D
    Mohon Dibaca Ya Ting D
    Dokumen1 halaman
    Mohon Dibaca Ya Ting D
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Mohon Dibaca Ya Ting D
    Mohon Dibaca Ya Ting D
    Dokumen1 halaman
    Mohon Dibaca Ya Ting D
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • Eceng Gondok Eichhornia Crassipes Solms
    Eceng Gondok Eichhornia Crassipes Solms
    Dokumen1 halaman
    Eceng Gondok Eichhornia Crassipes Solms
    Anonymous pm9ApyB9Mp
    Belum ada peringkat
  • LIPID
    LIPID
    Dokumen28 halaman
    LIPID
    Woro Indriani
    Belum ada peringkat