Tabel 4.1 Konsentrasi CO2 yang terserap pada berbagai waktu reaksi pada laju alir
NaOH
1.00E-04
9.00E-05
8.00E-05
7.00E-05
n CO2 (mol/s)
6.00E-05
5.00E-05 1.75 ml/s
4.00E-05 2.75 ml/s
3.00E-05 3.5 ml/s
2.00E-05
1.00E-05
0.00E+00
0 2 4 6 8 10 12
Waktu (menit)
1
konsentrasi CO2 terserap oleh NaOH. Dikarenakan pada saat praktikum, larutan
NaOH 0,72 N dibiarkan dalam ember pada ruangan terbuka sehingga NaOH mudah
menyerap CO2 sekitar lingkungan, sebab NaOH merupakan absorbent yang sangat
baik untuk menyerap CO2 (Mulyanto dkk, 2009)
4.2 Pengaruh Laju Alir terhadap Nilai KGa
8
7
KGa x10-7 (mol/Pa.m3.s)
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Laju alir NaOH (ml/s)
Pada persamaan di atas menunjukkan bahwa laju alir NaOH (Q) adalah berbanding
lurus dengan nilai kLa pada absorbs CO3 oleh NaOH. (Zheng dan and Xu, 1992)
Hasil percobaan yang kami peroleh telah sesuai dengan teori yaitu semakin
meningkat laju alir nilai tetapan perpindahan massa CO2 akan semakin meningkat
pula.
2
4.3 Pengaruh Laju Alir terhadap Nilai KLa
16
14
12
10
KLa x10-9 (m3/s)
0
1.75 2.75 3.75
Laju Alir NaOH (mL/s)
Gambar 4.3 Hubungan laju alir terhadap nilai Kla (tetapan perpindahan massa)
Berdasarkan gambar 4.2 pada laju alir NaOH 1,75 ml/s, nilai tetapan
perpindahan massa (KGa) yaitu sebesar 4,05 x10-7 mol/Pa.m3.s. Pada saat laju alir
NaOH 2,75 ml/s , nilai tetapan perpindahan massa (KGa) yaitu sebesar 4,667 x10-7
mol/Pa.m3.s. Sedangkan pada saat laju alir NaOH 3,75 ml/s , nilai tetapan perpindahan
massa (KGa) yaitu sebesar 7,24 x10-7 mol/Pa.m3.s.
Dari fenomena hasil percobaan menunjukkan bahwa terjadi kenaikan nilai
tetapan perpindahan massa CO2 fase cair (KLa) seiring dengan meningkatnya laju alir
NaOH. nilai tetapan perpindahan massa CO2 fase cair (KLa) akan bertambah besar
dengan naiknya laju alir pelarut (NaOH) yang mengalir.
𝑘𝐿𝑎 𝑑𝑝 𝜌NaOH x QNaOH 0,3 𝜇NaOH
= 0,2258 x ( ) x (𝜌NaOH x 𝐷𝑎)0,5 c ……………11
𝐷𝑎 𝜇NaOH x a
dimana pada persamaan di atas menunjukkan bahwa laju alir NaOH (Q) adalah
berbanding lurus dengan nilai kLa pada absorbs CO3 oleh NaOH. (Zheng dan and Xu,
1992)
Sehingga pada hasil percobaan yang kami peroleh telah sesuai dengan teori
yaitu semakin meningkat laju alir nilai tetapan perpindahan massa CO2 akan semakin
meningkat pula.
3
100
90
80
70
k2 (m3/mol.s) 60
50
40
30
20
10
0
1.75 2.75 3.75
Laju Alir (mL/s)
Dari gambar diatas dapat dilihat hubungan antara laju alir NaOH dengan nilai
k2. Pada laju alir 1,75 mL/s nilai k2 yang diperoleh adalah 7.18x10-5 m3/mol.s,
sedangkan pada laju alir 2.75 mL/s nilai k2 adalah 85.88 x10-5 m3/mol.s, dan pada
laju alir 3.75 mL/s nilai k2 meningkat menjadi 1.35x10-5 m3/mol.s.
Dilihat dari Gambar 4.4 nilai k2 semakin meningkat seiring bertambahnya
kecepatan laju alir NaOH. Hal ini terjadi dikarenakan dengan bertambahnya laju alir
NaOH maka akan menyebabkan terjadinya aliran turbulen yang menyebabkan
molekul fluida bergerak kesegala arah dan menimbulkan tumbukan antar partikel
yang semakin membesar. Disini kondisi steady sudah tercapai, dimana jumlah CO2
yang terserap oleh larutan NaOH jumlah nya sudah konstan. Hubungan antara faktor
tumbukan dengan harga k2 dapat digambarkan melalui rumus Arrhenius :
−𝐸
𝑘 = 𝐴𝑒 𝑅𝑇
Dimana :
k = nilai konstanta kecepatan reaksi
A = faktor tumbukan
E = energi aktivasi
R = konstanta gas
T = suhu
Berdasarkan rumus Arhenius diatas dapat dilihat bahwa semakin besarnya
tumbukan antar partikel maka nilai K2 juga akan semakin besar. Sehingga semakin
besar laju alir NaOH akan menyebabkan nilai K2 meningkat (Leavenspiel, 1972)
Kemudian pada variabel 2 ke 3 mengalami penurunan nilai k. Hal ini dikarenakan
kecepantan reaksi ditentukan oleh kecepatan perpindahan massa gas CO2 melalui
lapisan gas, melalui lapisan cair difusi masuk ke dalam larutan dan reaksi kimia.
Reaksi kimia akan berlangsung cepat apabila tidak ada gas yang terdifusi ke dalam
cairan. Perbedaan ini dapat berupa perbedaan suhu, konsentrasi atau laju alir. Spesi
sebuah molekul dalam satu fasa akan selalu berdifusi dari konsentrasi yang tinggi ke
4
konsentrasi yang rendah. Sampai tercapai konsentrasi yang sama. Sehingga pada
konsentrasi yang semakin tinggi akan menyebabkan gas yang terdifusi ke dalam
cairan semakin banyak. Hal ini yang menyebabkan reaksi kimia akan berlangsung
lambat sehingga didapat nilai k2 semakin rendah pada presentasi yang lebih tinggi.
Karena konsentrasi NaOH dan tumbukan saling mempengaruhi, maka hal ini bisa
terjadi pula pada laju alir (Levenspiel, 1972)