Anda di halaman 1dari 3

Theory Goal Setting : mengatakan bahwa semakin tinggi dan sulit sebuah tujuan maka seseorang

lebih termotivasi untuk mewujudkannya.


Theory Ekspektansi : mengatakan bahwa semakin mudah tujuan untuk dicapai maka seseorang
akan semakin termotivasi.

Apakah kedua teori ini saling bersebrangan ?

Secara umum, jika dilihat dari definisinya kedua teori ini bersebrangan. Namun jika dilihat dari sudut
pandang lain yaitu dari seberapa besar tujuan yang ingin dicapai ada beberapa hal yang harus
dipastikan.

Pertama bisa dilihat dari seberapa besar dan pengaruh dari tujuan yang diinginkan, jika tujuan
tersebut katakanlah sangat berpengaruh terhadap hidup seseorang, dan sangat sulit untuk dicapai,

Misal : seseorang bekerja diperusahaan,dan suatu saat berkeinginan menjadi top manajer. hal ini
adalah alasan semangat dia bekerja, tentu saja yang sangat sulit dicapai karena akan berkaitan
dengan kinerja dan saingan dalam perusahaan. Karena keinginan menjadi top manajer dan banyak
hal hal sulit yang harus dilalui, maka dia sangat termotivasi atas tantangan yang dihadapi. Karena
sulit dia semakin termotivasi.

Sedangkan ekspektasinya adalah, dalam mencapai keinginan menjadi top manajer adalah bagaimana
diawal dia dapat menyelesaikan tugas tugasnya (job desk) dengan baik, hal ini yang adalah sebuah
motivasi untuk dia, karena job desknya tergolong mudah dilakukan dan dilakukan secara
berulangkali sehingga akan menjadi mudah untuk dilakukan dan memberikan motivasi untuk
menyelasaikannya dengan baik bahkan dapat lebih baik seiring berjalannya waktu.

Jadi antara teori goal setting dan ekpektasi adalah bisa dilihat dari lingkup tujuan seseorang. Goal
seeting merupakan pada o=hal akhir yang besar, sedangkan ekspektasi adalah kondisi pada saat
proses itu terjadi untuk mencapai sebuah tujuan diakhir

Anda mungkin juga menyukai