Anda di halaman 1dari 5

1.

Latar Belakang
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang mengakibatkan angka
kesakitan yang tinggi. Menurut Basha (2009) hipertensi adalah suatu keadaan
dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang
mengakibatkan angka kesakitan atau morbiditas dan angka kematian atau
mortalitas. Sedangkan menurut Sustrani, dkk (2009) hipertensi atau penyakit
darah tinggi adalah gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai
oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh
yang membutuhkannya.
Sustrani, dkk (2009) mengatakan hipertensi sering kali disebut sebagai
pembunuh diam-diam (silent killer) karena termasuk yang mematikan tanpa
disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya.
Menurut WHO batas normal tekanan darah adalah 120–140 mmHg tekanan
sistolik dan 80 – 90 mmHg tekanan diastolik. Seseorang dinyatakan mengidap
hipertensi bila tekanan darahnya > 140/90 mmHg. Tekanan darah yang tinggi
merupakan salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung,
aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis (Tekanan
Darah Tinggi 2009). Dengan demikian hipertensi adalah suatu keadaan dimana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yaitu > 140/90
mmHg.
Penelitian yang dilakukan oleh National Health and Nutrition Examination
Surveys (NHANES 2005-2006) di Amerika Serikat menunjukkan bahwa sekitar
28,4% dari populasi orang dewasa menderita hipertensi dan prevalensi ini
meningkat tajam dengan bertambahnya usia (Field, 2008). Prevalensi hipertensi di
Indonesia menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga / SKRT (2004), pada orang
yang berusia 25 tahun ke atas menunjukkan bahwa 27% laki-laki dan 29% wanita
menderita hipertensi (Akhmad, 2010). Penyebab penyakit hipertensi secara umum
diantaranya aterosklerosis (penebalan dinding arteri yang menyebabkan hilangnya
elastisitas pembuluh darah), keturunan, bertambahnya jumlah darah yang dipompa
ke jantung, penyakit ginjal, kelenjar adrenal, dan sistem saraf simpatis, obesitas,
tekanan psikologis, stres, dan ketegangan bisa menyebabkan hipertensi (Marzuky
2009).
Akibat tekanan darah tinggi yang berlanjut dan tidak tertangani secara tepat,
mengakibatkan jantung bekerja lebih keras, hingga otot jantung membesar. Kerja
jantung yang meningkat menyebabkan pembesaran yang dapat berlanjut menjadi
gagal jantung (heart failure). Selain itu, tekanan darah tinggi juga berpengaruh
terhadap pembuluh darah koroner di jantung berupa terbentuknya plak (timbunan)
aterosklerosis yang dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah dan
menghasilkan serangan jantung (heart attack) (Merdikoputro 2008). Untuk
mencegah agar hipertensi tidak menyebabkan komplikasi lebih lanjut maka
diperlukan penanganan yang tepat dan efisien. Menurut Marlia (2010)
penanganan hipertensi secara umum yaitu secara farmakologis dan
nonfarmakologis.
Berdasarkan data hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh kelompok 1
selama tiga hari di RW 01 Desa Kenantan didapatkan data sebanyak 72 KK
dengan jumlah jiwa sebanyak 276 jiwa dan jumlah penderita hipertensi sebanyak
16 jiwa. Hipertensi merupakan penyakit tidak menular pertama yang ada di Desa
Kenantan menurut hasil pengkajian seluruh peserta Praktik Kerja Nyata. Sebagai
upaya pencegahan untuk terjadinya hipertensi maupun komplikasinya maka
kelompok memandang perlu diadakan rencana tindak lanjut pada warga di RW 01
Desa Kenantan mengenai masalah hipertensi.
Salah satu upaya yang akan dilakukan pada permasalahan kesehatan warga
yang disepakati antara Puskesmas Tapung 1 dan Mahasiswa D IV Keperawatan
Poltekkes Riau adalah mengadakan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi di
seluruh RW di Desa Kenantan yang memiliki masalah hipertensi. Penyuluhan
kesehatan ini akan dilaksanakan oleh tiap-tiap kelompok mahasiswa di acara rutin
warga seperti wirid yasin yang dalam hal ini kelompok 1 akan memberikan
penyuluhann kesehatan tentang hipertensi dalam acara wirid yasin ibu-ibu dan
bapak-bapak.

2. Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan akan meningkatkan
pengetahuan warga di RW 01 tentang penyakit tidak menular hipertensi.
2.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan:
1. Warga mengerti tentang pengertian penyakit hipertensi
2. Warga mengerti tentang penyebab penyakit hipertensi
3. Warga mengerti tentang faktor risiko hipertensi
4. Warga mengerti tentang gejala penyakit hipertensi
5. Warga mengerti tentang komplikasi penyakit hipertensi
6. Warga mengerti tentang pencegahan penyakit hipertensi
7. Warga mengerti tentang penanganan penyakit hipertensi
8. Warga mengerti tentang pertolongan penyakit hipertensi

3. Tema Kegiatan
Adapun tema kegiatan penyuluhan kesehatan hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Tapung 1 tahun 2018 adalah “Kendalikan Tekanan Darah”.

4. Waktu Dan Tempat


Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Jum’at/6 April 2018
Waktu : 20.00 WIB s/d selesai
Tempat: Rumah warga RW 01 Desa Kenantan Kec.Tapung Kab.Kampar

5. Peserta
Peserta dalam kegiatan ini adalah bapak-bapak yang berada di Desa
Kenantan, Kecamatan Tapung 1, Kabupaten Kampar.

6. Pelaksana Kegiatan
a. Ketua : Adelina Triana Agustin
b. Sekretaris : Rizka Wulandari
c. Bendahara : Indri Jasvita Sari
d. Seksi Acara & perlengkapan
Penanggung Jawab : Maulana Rakhman
Anggota : Muhammad Arif

e. Seksi Dokumentasi
Penanggung Jawab : Ulfa Zulfittri Yenti
Anggota : Indriwati

7. Anggaran
No. Kebutuhan Harga (Rp) Jumlah Total (Rp)
Peralatan
1. Print out leaflet hipertensi 500 25 buah 12.500
TOTAL 12.500

Total anggaran keseluruhan yang dibutuhkan dalam kegiatan penyuluhan


kesehatan hipertensi tahun 2018 Kecamatan Tapung sebesar Rp.12.500,00
terbilang “Dua Belas Ribu Lima Ratus Rupiah”

8. Sumber Dana
Adapun yang menjadi sumber dana kegiatan penyuluhan kesehatan
hiepertensi ini adalah anggaran bantuan dari Poltekkes Kemenkes Riau.

9. Kesimpulan
Sustrani, dkk (2009) menyatakan hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi
yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkannya. Menurut WHO batas normal tekanan darah adalah 120–140
mmHg tekanan sistolik dan 80 – 90 mmHg tekanan diastolik. Seseorang
dinyatakan mengidap hipertensi bila tekanan darahnya > 140/90 mmHg. Tekanan
darah yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan
jantung, gagal jantung, aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal
jantung kronis (Tekanan Darah Tinggi 2009).
Penyebab penyakit hipertensi secara umum diantaranya aterosklerosis
(penebalan dinding arteri yang menyebabkan hilangnya elastisitas pembuluh
darah), keturunan, bertambahnya jumlah darah yang dipompa ke jantung, penyakit
ginjal, kelenjar adrenal, dan sistem saraf simpatis, obesitas, tekanan psikologis,
stres, dan ketegangan bisa menyebabkan hipertensi (Marzuky 2009).
Untuk mencegah agar hipertensi tidak menyebabkan komplikasi lebih lanjut
maka diperlukan penanganan yang tepat dan efisien. Hipertensi merupakan
penyakit tidak menular pertama yang ada di Desa Kenantan menurut hasil
pengkajian seluruh peserta Praktik Kerja Nyata. Sebagai upaya pencegahan untuk
terjadinya hipertensi maupun komplikasinya maka kelompok memandang perlu
diadakan rencana tindak lanjut pada warga di RW 01 Desa Kenantan mengenai
masalah hipertensi.
Salah satu upaya yang akan dilakukan pada permasalahan kesehatan warga
yang disepakati antara Puskesmas Tapung 1 dan Mahasiswa D IV Keperawatan
Poltekkes Riau adalah mengadakan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi di
seluruh RW di Desa Kenantan yang memiliki masalah hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai