Anda di halaman 1dari 8

PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN DAN MATURASI

Oleh

INTAN KUMALA NINGTYAS


NIM. 061714153001

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU BIOLOGI REPRODUKSI


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI Halaman
Judul........................................................................................................... I
Pengesahan................................................................................................................. II Kata
Pengantar........................................................................................................... III Motto dan
Persembahan ........................................................................................... IV Daftar
Isi.................................................................................................................... V Bab I
Pendahuluan A. Latar
belakang...................................................................................................... 1 B.
Tujuan.................................................................................................................. 1 C.
Metode................................................................................................................. 2 Bab II Isi
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan....................................................... 3 B.
Ciri-ciri tumbuh kembang.................................................................................... 2 C.
Prinsip-prinsip tumbuh kembang.......................................................................... 3 D.
Faktor Perkembangan 1. Faktor
Genetik ........................................................................................... 4 2. Fakror Eksternal/
lingkungan...................................................................... 5 E. Tahap-tahap Pertumbuhan
dan Perkembangan I.
Reproduksi.................................................................................................. 7 II.
Neonatus (lahir – 28 hari)............................................................................ 18 III.
Bayi (1 bulan – 1 tahun............................................................................... 18 IV.
Todler (1-3 tahun)....................................................................................... 18 V.
Pre sekolah (3-6 tahun)............................................................................... 18 VI.
Usia sekolah (6-12 tahun)........................................................................... 19 VII.
Remaja (12-18/20 tahun)............................................................................. 20 VIII.
Dewasa muda (20-40 tahun) ...................................................................... 20 IX.
Dewasa menengah (40-65 tahun) ............................................................... 21 X.
Dewasa tua.................................................................................................. 21 Bab III
Penutup A.
Kesimpulan.......................................................................................................... 22 B.
Saran – saran........................................................................................................ 22 Daftar
Pustaka........................................................................................................... 23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makhluk
hidup mengalami penambahan tinggi, penambahan besar diameter. Begitu juga manusia
juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang baru lahir tentu berbeda
dengan orang dewasa. Seiring waktu pertumbuhannya, bukan hanya ukuran tubuh saja
yang menjadi lebih besar namun hal-hal lain juga menjadi semakin matang. Tidak
seperti pada makhluk hidup lainnya, pada manusia perkembangan bukan hanya
menyangkut masalah kemampuan berkembang biak, namun juga banyak aspek lainnya.
Misalnya kemampuan berfikir dan kemampuan emosional. Pada makalah ini kami
menjelaskan bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada manusia. B. Tujuan
Setelah membaca dan mempelajari isi makalah ini, maka pembaca mampu : Ø
Menjelaskan definisi pertumbuhan dan perkembangan Ø Menjelaskan ciri-ciri tumbuh
kembang Ø Menyebutkan dan menjelaskan prinsip-prinsip tumbuh kembang Ø
Menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang Ø
Menyebutkan dan menjelaskan tahap-tahap tumbuh kembang manusia C. Metode
Kami membuat makalah ini dengan menggunakan metode study pustaka. Maksud dari
study pustaka adalah mengumpulkan data – data atau bahan dari internet dan buku –
buku pedoman lainnya BAB II ISI A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah atau ukuran sel dan tidak
dapat kembali ke bentuk semula (irrevesibel) dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan
angka, grafik, dsb. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju ketingkat
kedewasaan atau pematangan, tidak dapat diukur tetapi hanya dapat dinikmati . B.
Ciri-ciri tumbuh kembang Tumbuh kembang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1.
Perubahan dalam aspek fisik dan psikis 2. Perubahan dalam proporsi 3. Lenyapnya
tanda-tanda yang lama 4. Diperoleh tanda-tanda baru C. Prinsip-prinsip tumbuh
kembang Proses yang teratur, berurutan, rapi dan kontinyu --- maturasi, lingkungan dan
faktor genetik Pola yang sama, konsisten dan kronologis, dapat diprediksi Variasi waktu
muncul (onset), lama, dan efek dari tiap tahapan tukemb Mempunyai ciri khas Never
ending process --seumur hidup dan meliputi seluruh aspek Cephalocaudal Proximodistal
Differensiasi Hal yang unik -- setiap individu cenderung mencapai potensi maksimum
perkembangannya Tugas perkembangan Perkembangan suatu aspek dapat dipercepat
atau diperlambat Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi
dengan aspek lainnya Perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan D. Faktor
Perkembangan 1. Faktor genetik - faktor keturunan -- masa konsepsi - bersifat
tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan - menentukan beberapa karakteristik
seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan
beberapa keunikan psikologis seperti temperamen - Potensi genetik yang bermutu
hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil
akhir yang optimal. 2. Faktor eksternal / lingkungan • mempengaruhi individu setiap
hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau
tidaknya potensi bawaan • faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan
tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya a.
Keluarga • nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi. •
Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan
mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku b.
Kelompok teman sebaya lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan
struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku
yang berbeda. fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang
pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai
manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan
kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan. c. Pengalaman hidup
pengalaman hidup dan proses pembelajaran membiarkan individu berkembang
dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari Tahapan proses
pembelajaran ü mengenali kebutuhan ü penguasaan ketrampilan ü menjalankan tugas
ü integrasi ke dalam seluruh fungsi ü mengembangkan penampilan perilaku yang
efektif. d. Kesehatan ¨ Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap
lingkungan dan respon orang lain pada individu ¨ Kesehatan prenatal (sebelum bayi
lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin) ¨ Nutrisi
adekuat ¨ Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga ¨ Kondisi sakit ---
ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan --- tumbuh kembang
terganggu e. Lingkungan tempat tinggal Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status
sosial ekonomi E. Tahap- tahap Pertumbuhan dan Perkembangan I. Reproduksi
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang
baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar
tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan
peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan
dengan cara generatif atau seksual. Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia,
kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses
yang berlangsung di dalamnya. ORGAN REPRODUKSI MANUSIA a. PRIA
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam. Organ reproduksi luar
terdiri dari : 1) Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin
jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis
diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat. 2)
Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta
mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa. Organ reproduksi dalam terdiri dari : 1)
Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan
sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus
yang disebut tubulus seminiferus. 2) Epididimis merupakan saluran panjang yang
berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan
mematangkan sperma. 3) Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang
mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut
sperma menuju vesikula seminalis. 4) Saluran ejakulasi merupakan saluran yang
pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra. 5) Urethra
merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.
Kelenjar pada organ reproduksi pria 1) Vesikula seminalis merupakan tempat untuk
menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang.
Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan
bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi
wanita. 2) Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah
putih yang bersifat asam. 3) Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan
kelenjar yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk
menetralkan suasana asam dalam saluran urethra. b. WANITA Dibedakana menjadi
organ kelamin luar dan organ kelamin dalam. Organ reproduksi luar terdiri dari : 1)
Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian
luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga
sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara. 2)
Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian
yaitu : a. Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas
dan membatasi vulva. b. Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak
di bagian dalam dan membatasi vulva Organ reproduksi dalam terdiri dari : 1)
Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di
dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk
menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti : a. Estrogen yang berfungsi untuk
mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam prosers
pematangan sel ovum. b. Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa
kehamilan. 2) Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian
pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap
sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium. 3) Infundibulum
merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan
dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
4) Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas
sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia
pada dindingnya. 5) Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi.
Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan
bantuan silia pada dindingnya. 6) Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot.
Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai
tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan
satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding
yaitu : a. Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung
uterus. b. Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk
kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap
bulannya. c. Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah
merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan
meluruh bersamaan dengan sel ovum matang. 7) Cervix merupakan bagian dasar dari
uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim.
Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari
uterus menuju saluran vagina. 8) Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari
cervic dan sampai pada vagina. 9) Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di
depan vulva. Sering disebut dengan klentit. GAMETOGENESIS Merupakan peristiwa
pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis) dan juga
gamet betina/sel ovum. a. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel
spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormon
yaitu : 1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara
langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding
Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis. 2.
Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi
testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma). a.
Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini
dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi
suatu kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria. b. Oogenesis
merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses oogenensis
dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu : 1. Hormon FSH yang berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum. 2. Hormon Estrogen yang
berfungsi merangsang sekresi hormone LH. 3. Hormon LH yang berfungsi
merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum). 4. Hormon
progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH Selama 28 hari
sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami
peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah
sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan
sel ovum yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormon, sehingga berhentinya
siklus menstruasi sekitar usia 45-50 tahun. Setelah ovulasi maka sel ovum akan
mengalami 2 kemungkinan yaitu : a. Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan
mengalami MENSTRUASI yaitu luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi
bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Terjadi secara periodic/sikus.
Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya. Siklus
menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu : 1) Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel
ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek.
Dapat diakibatkan juga karena berhentinya sekresi hormone estrogen dan progresteron
sehingga kandungan hormon dalam darah menjadi tidaka ada. 2) Fase Proliferasi/fase
Folikuler ditandai dengan menurunnya hormon progesteron sehingga memacu kelenjar
hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta dapat
membuat hormone estrogen diproduksi kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel
de Graaf yang masak dan menghasilkan hormone estrogern yang merangsangnya
keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekersei FSH tetapi dapat
memperbaiki dinding endometrium yang robek. 3) Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai
dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi
1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut dan
berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum erfungsi untuk menghasilkan hormon
progesteron yang berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan
pembuluh darah. 4) Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum
yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi
untuk menghambat sekresi hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif
mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi progesteron maka penebalan
dinding endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan
robek. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi. b. Terjadi FERTILISASI yaitu
peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan
zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang
menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa
kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288
hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran. Tahapan waktu dalam
fertilisasi : 1) Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis
menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel. 2) Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang
disebut morula. Morula akan berkembang menjadi blastula. Rongga blastosoel berisi
cairan dari tuba fallopi dan membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk
inner cell mass. Blastosit dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yang
berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari.
Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari. 3) Pada hari ke-6
setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses implantasi
dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin). Hormon ini
melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan estrogen
sehingga mencegah menstruasi. 4) Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat
menempel pada dinding uterus. 5) Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21
palsenta akan terus berkembang dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding
embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ
tubuh. Organ tubuh akan berkembang semakin sempurna seiring bertambahnya usia
kandungan. Tahap Perkembangan Embrio 1) Usia 4 minggu Sudah tampak
pertumbuhan mata dan telinga. 2) Usia 8 minggu Sudah terbentuk janin yang mirip
dengan bayi, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki. 3) Usia 10 minggu
Panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih
besar dari pada ukuran badan 4) Usia 16 minggu Panjang janin telah mencapai 40 cm
dan memiliki organ yang lengkap 5) Usia 40 minggu Janin sudah siap untuk dilahirkan
Hormon yang berperanan dalam kehamilan a. Progesteron dan estrogen, merupakan
hormon yang berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan.
Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormone estrogen makin banyak
dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang
merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormon progesterone semakin sedikit karena
fungsinya yang menghambat kontraksi uterus. b. Prolaktin merupakan hormon yang
disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula mamae untuk
memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus)
tetap mendapatkan nutrisi. c. HCG (hormone chorionic gonadotrophin) merupakan
hormone untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-
8 pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.
d. Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus
menjelang persalinan. Hormon yang berperanan dalam kelahiran/persalinan a.
Relaksin merupakan hormon yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis. b.
Estrogen merupakan hormon yang mempengaruhi hormon progesteron yang
menghambat kontraksi uterus. c. Oksitosin merupakan hormon yang mempengaruhi
kontraksi dinding uterus. II. Neonatus (lahir – 28 hari) Pada tahap ini,
perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan.
III. Bayi (1 bulan – 1 tahun\ Bayi usia 1-3 bulan : mengangkat kepala mengikuti obyek
dengan mata melihat dengan tersenyum bereaksi terhadap suara atau bunyi mengenal
ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak menahan barang yang
dipegangnya mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh IV. Todler (1-3
tahun) peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik Anak usia
12-18 bulan : mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
menyusun 2 atau 3 kotak dapat mengatakan 5-10 kata memperlihatkan rasa cemburu dan
rasa bersaing V. Pre sekolah (3-6 tahun) Dunia pre sekolah berkembang. Selama
bermain, anak mencoba pengalaman baru dan peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih
lambat. Anak usia 3-4 tahun: berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga berjalan
pada jari kaki belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri menggambar garis
silang menggambar orang (hanya kepala dan badan) mengenal 2 atau 3 warna
bicara dengan baik bertanya bagaimana anak dilahirkan mendengarkan cerita-
cerita bermain dengan anak lain menunjukkan rasa sayang kepada saudara-
saudaranya dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana. VI. Usia sekolah (6-12
tahun) Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik,
kognitif dan sosial meningkat. Anak meningkatkan kemampuan komunikasi. Anak usia
6-7 tahun : Ø membaca seperti mesin Ø mengulangi tiga angka mengurut ke belakang Ø
membaca waktu untuk seperempat jam Ø anak wanita bermain dengan wanita Ø anak
laki-laki bermain dengan laki-laki Ø cemas terhadap kegagalan Ø kadang malu atau
sedih Ø peningkatan minat pada bidang spiritual VII. Remaja (12-18/20 tahun)
Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi Mencoba nilai-nilai yang
berlaku Pertambahan maksimum pada tinggi,berat badan Stres meningkat
terutama saat terjadi konflik Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk
Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi labil), kesukaan seksual
mulai terlihat menyesuaikan diri dengan standar kelompok anak laki-laki lebih
menyukai olahraga, anak wanita suka bicara tentang pakaian, make-up hubungan
anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai melepaskan diri dari orang tua takut
ditolak oleh teman sebaya Pada akhir masa remaja : mencapai maturitas fisik,
mengejar karir, identitas seksual terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri, kelompok
sebaya kurang begitu penting, emosi lebih terkontrol, membentuk hubungan yang
menetap. VIII. Dewasa muda (20-40 tahun) ® Gaya hidup personal berkembang.
® Membina hubungan dengan orang lain ® ada komitmen dan kompetensi ®
membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan peran sebagai orang tua ® Individu
berusaha mencapai dan menguasai dunia, kebiasaan berpikir rasional meningkat ®
pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam pekerjaan meningkat
IX. Dewasa menengah (40-65 tahun) Gaya hidup mulai berubah karena
perubahan-perubahan yang lain, seperti anak meninggalkan rumah anak-anaknya
telah tumbuh dewasa dan mulai meninggalkan rumah dapat terjadi perubahan fisik
seperti muncul rambut uban, garis lipatan pada muka, dan lain-lain waktu untuk
bersama lebih banyak Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan seks dengan cara
menikah lagi (dangerous age). X. Dewasa tua Young-old (tua-muda), 65-74 tahun :
beradaptasi dengan masa pensiun (penurunan penghasilan), beradaptasi dengan
perubahan fisik, dapat berkembang penyakit kronik. Middle-old (tua-menengah), 75-84
tahun : diperlukan adaptasi terhadap penurunan kecepatan dalam pergerakan,
kemampuan sensori dan peningkatan ketergantungan terhadap orang lain. Old-old (tua-
tua), 85 tahun keatas : terjadi peningkatan gangguan kesehatan fisik. BAB III
PENUTUP A. Kesimpulan Adanya penambahan jumlah dan ukuran sel-sel
penyusun makhluk hidup, makhluk hidup akan bertambah besar ukurannya .
Bertambah tidak dapat kembali lagi disebut pertumbuhan . Selama pertumbuhan
makhluk hidup juga mengalami pematangan organ-organ reproduksi sehinagga siap
untuk berkembang biak . Proses pematangan organ-organ reproduksi ini dikenal
dengan istilah perkembangan . Pertumbuhan dan perkembangan dapat jelas diamati
pada makhluk hidup yang mengalami metamorfosis dalam tahapan hidupnya .
Pada manusia pematangan organ reproduksi pada umumnya terjadi pada usia
remaja . Tanda pematangan organ reproduksi pada anak laki-laki bisa diamati dari
perubahan suara dan tumbuhnya rambut di beberapa bagian tubuh . Pada anak
perempuan tanda pematangan organ reproduksi adalah pembesaran buah dada dan
menstruasi . B. Saran 1. Memperbanyak membaca buku referensi tentang
pertumbuhan dan perkembangan manusia . 2. Mempelajari tentang pertumbuhan
dan perkembangan manusia melalui kehidupan sehari-hari . Daftar Pustaka -
Aryulina, Diah, dkk. 2004. Biologi SMA. Jakarta : Esis - Karin, Saeful, dkk. 2008.
Belajar IPA Untuk Kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan - Sudibyo, Elok, dkk. 2008.
Mari Belajar IPA 3 Untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan - Wahyuni,
Sri. 2009. Rajin Berlatih Untuk SMP/MTs. Klaten : Sekawan Klaten -
http://images.googlr.co.id/images?gbv=2&hl+id&q=hormon -
http://images.googlr.co.id/images?hl=id&q=BIOLOGY&GBV=2 -
http://konseppertumbuhan.com - http://mercusuarqolbu_files.com Invested $100 in
Cryptocurrencies in 2017...You would now have $524,215: https://goo.gl/efW8Ef

Invested $100 in Cryptocurrencies in 2017...You would now have


$524,215: https://goo.gl/efW8Ef

Anda mungkin juga menyukai