METODOLOGI PENILITIAN
Perusahaan PT. Paramitha Persada Tama adalah perusahaan tambang yang bergerak
dibidang pertambangan nikel yang memiliki wilayah izin usaha pertambangan (IUP) seluas
175 Ha dengan target produksi bijih nikel sebesar 10.000 ton/minggu. Wilayah izin usaha
Secara umum lokasi dapat dengan mudah dijangkau dengan berbagai sarana
transportasi yang ada, dengan menggunakan jalur darat maupun jalur laut, dengan
menggunakan jalur darat, dapat menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat
dengan rute Kendari – Konut – Kecamatan Tinobu dengan jarak tempuh ± 100 km, kemudian
B. Prosedur Penelitian
Sebagai faktor utama dalam pemecahan masalah pada penelitian ini, diperlukan
sejumlah data dan informasi yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi. Data dan
informasi selanjutnya diolah dan disusun agar dapat menjadi suatu informasi yang akan
memberikan kemudahan-kemudahan dalam usaha pemecahan masalah selanjutnya.
C. Pengumpulan Data
Tahap pengambilan data disesuaikan dengan judul atau penelitian yang akan dilakukan,
beserta data-data penunjang lainnya yang dibutuhkan agar dalam penyusunan laporan tugas
1. Jenis Data
A. Data Primer
Data primer adalah data yang di peroleh berdasarkan penelitian lansung di lapangan.
Adapun data log bor yang dibutuhkan terdiri dari 4 (empat) bagian yaitu :
B. Data Corral
Data collar berupa data koordinat bor yang memiliki data yang terdiri atas: nama titik bor,
koordinat titik bor (x, y, z), dan kedalaman level akhir titik bor.
C. Data Survey
Berupa data data zonasi dari kedalaman masing-masing zona lapisan laterit nikel yang terdiri
E. Data Assay
Berupa data dengan rincian kedalaman dan juga kandungan kadar dari Ni dan Fe.
Titik koordinat menunjukan lokasi tempat penelitian yang dimana untuk mengambil
titik koordinat menggunakan GPS ( Global Possition System) dengan cara Plotting.
Density material adalah berat jenis material (ore) yang merupakan penggali tonase.
H. Dokumentasi daerah
2. Data Sekunder
Data logging bor yang sudah ada dipisahkan menjadi empat bagian data yang terdiri
atas data collar, survey, litologi, assay. Hal tersebut dilakukan untuk membuat suatu basis
data (database) logging bor (drillholes) dengan format basis data yang telah dibuat terlebih
dahulu dalam perangkat lunak Surpac. Data collar berupa data koordinat bor yang memilikki
data yang terdiri atas : nama titik bor, koordinat titik bor (x, y, z), dan kedalaman level akhir
titik bor. Data survey berupa data arah kemiringan bor dan data kedalaman bor. Data litologi
berupa data kedalaman masing-masing zona nikel laterit yang terdiri atas : overburden,
limonit, saprolit, dan bedrock. Data assay berupa data kadar.
Metode ini memiliki asumsi bahwa setiap titik input mempunyai pengaruh yang
bersifat local yang berkurang terhadap jarak. Metode IDW umumnya dipengaruhi oleh
inverse jarak yang diperoleh dari persamaan matematik. Pada metode interpolasi ini titik
dapat menyesuaikan pengaruh relatife dari titik sampel. Nilai power pada interpolasi IDW ini
menentukan pengaruh terhadap titik masukkan (input) dimana pengaruh akan lebih besar
pada titik-titik yang lebih dekat sehingga menghasilkan permukaan yang lebih detail.
Pengaruh akan lebih kecil dengan bertambahnya jarak, dimana permukaan yang dihasilkan
kurang detail dan terlihat lebih halus. Jika nilai power diperbesar berarti nilai keluaran
(output) sel menjadi lebih terlokalisasi dan memilikki nilai rata-rata yang rendah. Penurunan
nilai power akan memberikan keluaran dengan rata-rata yang lebih besar karena akan
memberikan pengaruh area yang lebih luas, jika nilai power diperkecil, maka dihasilkan
permukaan yang lebih halus. Penjelasan interpolasi menggunakan inverse distance weight
- Suatu cara penaksiran di mana harga rata - rata suatu blok merupakan kombinasi linier
atau harga rata-rata berbobot (wieghted average) dari data lubang bor di sekitar blok
tersebut. Data di dekat blok memperoleh bobot lebih besar, sedangkan data yang jauh dari
blok bobotnya lebih kecil. Bobot ini berbanding terbalik dengan jarak data dari blok yang
ditaksir.
- Untuk mendapatkan efek penghalusan (pemerataan) data dilakukan faktor pangkat. Pilihan
dari pangkat yang digunakan (ID1, ID2, ID3, …) berpengaruh terhadap hasil taksiran,
semakin tinggi pangkat yang digunakan, hasilnya akan mendekati metode polygon conto
terdekat.
- Sifat atau perilaku anisotropik dari cebakan mineral dapat diperhitungkan (space
warping).
Contoh hasil penaksiran dengan menggunakan Blok Model dapat dilihat pada gambar
Gambar 5. Contoh dimensi hasil penaksiran dengan Model Blok. (Agus, 2005)
Adapun menghitung bobot kadar dapat dilihat dibawah ini dengan menggunakan
persamaan 1.
1
𝑑𝑗ⁿ
𝑤𝑗 = 𝑗 1 ………………………………………………………………………….pers 1
∑𝑖=1
𝑑𝑖ⁿ
Ket :
w j = Pembobotan
I = Kadar Ke I (i=1,……,n)
di = Jarak Antar Titik Yang Ditaksir Dengan Titik Ke I yang menaksir (m)
Adapun menghitung taksiran kadar dapat dilihat dibawah ini dengan menggunakan
persamaan 2
𝑍 ∗= ∑𝑛𝑖=1 wi. zi……………………………………………………………………….pers 2
Untuk menentukan batas-batas daerah pengaruh dari masing-masing lubang bor dapat
dilihat pada peta penyebaran titik bor. Menghitung luas derah pengaruh masing-masing luang
bor, dihitung tengah luas daerah pengaruh, disamping kiri dan kanan yang membentuk suatu
bujur sangkar dengan spasi titik bor. Untuk menghitung luas daerah pengaruh masing-masing
lubang bor, dihitung tengah luas daerah pengaruh, di samping kiri dan kanan membentuk
suatu bujur sangkar dengan spasi titik bor 50 x 50 meter. Untuk pengolahan data
mengunakan sebagai berikut.
Pb = Ab x tb x ∂………………………………………………………………….pers 3
Dimana:
B. Cadangan Total :
P = ∑ Pb i………………………………………………………………………..pers 4
Dimana :
I = 1.2.3.4…….dst
Untuk menghitung cadangan blok maka volume blok harus diketahui dengan
V=PxLxT
Dimana ;
P = Panjang (m)
L = Lebar (m)
Blok model merupakan dataset yang memuat informasi spasial seperti grade values, unit
geologi, informasi geoteknik, dan lain-lain. Blok model adalah media untuk menampilkan
data-data yang dihasilkan dari geological database dengan tujuan untuk mengetahui hasil
atau nilai dalam menaksir besar sumber daya atau cadangan dari kadar yang sudah
ditetapkan sesuai dengan cog dan specivity grafity perusahaan sebagai acuan dalam estimasi
cadangan berdasarkan hasil pemboran (drilling), dan analisis kadar. Langkah ini kombinasi
dari akumulasi data Blok Model yang mempunyai nilai atribut kadar dari setiap lapisan.
Dalam melakukan estimasi cadangan ada beberapa tahap untuk menghasilkan total estimasi,
diantaranya adalah pembuatan Blok Model sebagai dataset untuk menghasilkan nilai atribut
kadar pada blok tersebut. Pembuatan graphical constrain adalah metode untuk
menggabungkan semua constrain, baik lapisan limonit maupun lapisan saprolit. Semua
informasi atribut akan dimasukkan kedalam gabungan constrain, sehingga data constrain
tersebut yang akan digunakan sebagai acuan pada proses estimasi cadangan dengan cog
Alat dan Bahan yang digunakan penulis selama penelitian dapat dilihat pada table 1
yaitu sebagai berikut :
Alat dan
No Kegunaan
Bahan
Buku sebagai alat untuk mencatat data-data yang ada pada saat
1
Lapangan melakukan observasi dan deskripsi sampel
Alat
Tulis sebagai alat untuk menulis dilapangan
2 Menulis
sebagai alat untuk mencari titik koordinat bor dan plotting
GPS
3 koordinat bor
mulai
Pengambilan Data
Data sekunder
- Data Assay - Data Litologi
- Data Survey - Data Collar
Pengolahan Data
- Software Surpac 6.0.3
- Geological Database
- Blok Model 3D
- Constrain
- Estimasi Cadangan
Analisis
- Block Modeling
- Volumetric
- Reporting
Hasil
Cadangan Nikel Laterit
Selesai