Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI DAN RELAXASI NAFAS DALAM

Topik : Hipertensi & Relaxasi Nafas dalam


Pokok bahasan : -Definisi Hipertensi
- Penyebab Hipertensi
- Pencegahan Hipertensi
- Komplikasi Pada Hipertensi
- Tata Cara Relaxasi Nafas Dalam
Target /sasaran : Penderita Hipertensi dan Keluarga
Nama penderita : Ny.M
Hari / Tanggal/ : Kamis 28 Maret 2018
Jam : 19.00 wib
Waktu : 60 menit
Tempat : di rumah Ny. M

I. LATAR BELAKANG

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah
pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai
“pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. Hipertensi
didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang
waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang (Kemenkes RI, 2014) Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa penderita hipertensi yang berusia di
atas 18 tahun mencapai 25,8 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Dari
angka tersebut, penderita hipretensi perempuan lebih banyak 6 persen dibanding laki-laki.
Sedangkan yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya mencapai sekitar 9,4 persen.
Ini artinya masih banyak penderita hipertensi yang tidak terjangkau dan terdiagnosa oleh
tenaga kesehatan dan tidak menjalani pengobatan sesuai anjuran tenaga kesehatan. Hal
tersebut menyebabkan hipertensi sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di
Indonesia.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kearney et al (2005) dalam


Chockalingam et al (2006), dilaporkan bahwa sekitar 972 juta jiwa pada tahun 2000 di
seluruh dunia menderita hipertensi dan negara berkembang di seluruh dunia
menyumbang hampir dua kali lipat dibandingkan dengan negara maju (sekitar 639 juta
jiwa di negara berkembang dan sekitar 333 juta jiwa di negara maju) sehingga prevalensi
kejadian hipertensi di seluruh dunia adalah sekitar 26,4% dari seluruh populasi di dunia.
Selain itu, diprediksi juga bahwa pada tahun 2025, kejadian hipertensi akan meningkat
menjadi 60% dari seluruh populasi, yaitu sekitar 1,56 milliar jiwa. (www.depkes.go.id/)

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mendapatkan penjelasan tentang hipertensi dan relaxasi nafas dalam


diharapkan penderita hipertensi dan keluarga dapat mengerti tentang hipertensi dan
relaxasi nafas dalam

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mendapatkan penjelasan tentang hipertensi penderita dan keluarga dapat:


1. Menjelaskan pengertian hipertensi.
2. Menjelaskan penyebab hipertensi.
3. Menjelaskan pencegahan pada hipertensi.
4. Menjelaskan macam-macam komplikasi akibat hipertensi.
5. Mengerti tata cara relaxasi nafas dalam

IV. MATERI PELAJARAN

1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Pencegahan pada hipertensi
4. Macam-macam komplikasi akibat hipertensi.
5. tata cara relaxasi nafas dalam

V. PESERTA

Penderita dan Keluarga

VI. METODE

1. Ceramah

2. Diskusi

VII. MEDIA

1. Leaflet

2. Flip Chart

VIII. EVALUASI

1. Evaluasi struktur
 Pasien hadir di tempat penyuluhan yaitu di rumah ny. M
 Penyelenggaraan penyuluhan di laksanakan di rumah keluarga ny, M
 Waktu penyelenggaraan penyuluhan di sepakati bersama sebelumnya.
2. Evaluasi proses
 Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan.
 Penderita dan keluarga dapat menjelaskan tentang pengertian, penyebab,
pencegahan dan komplikasi pada hipertensi.
 Penderita dan keluarga dapat mempraktekkan tentang relaxasi nafas dalam
3. Evaluasi hasil
 Penderita dan keluarga mampu menjawab 80 % dari soal evaluasi yang
diberikan.
 Kehadiran penderita dan keluarga dipertahankan sampai penyuluhan selesai.
 Nilai post-test lebih baik daripada nilai pre-test

IX. KEGIATAN PENYULUHAN

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA


1 5 Menit Pembukaan:

1. Memperkenalkan diri Menyambut salam dan


mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan. Mendengarkan

3. Melakukan kontrak waktu. Mendengarkan

4. Menyebutkan materi Mendengarkan


penyuluhan yang akan
diberikan
2 15 Menit Pelaksanaan :

1. Melakukan pre-test Menjawab

2. Menjelaskan tentang Memperhatikan


pengertian hipertensi

3. Menjelaskan tentang
Memperhatikan
penyebab hipertensi

Memperhatikan
4. Menjelaskan tentang
pencegahan hipertensi

5. Menjelaskan tentang Memperhatikan


komplikasi akibat
hipertensi

6. Menjelaskan tata cara


relaxasi nafas dalam

3 5 Menit Diskusi dan Terminasi

Menanyakan tentang materi


Menjawab & menjelaskan
yang diberikan melalui
pertanyaan
questioner
- Mengucapkan
terimakasih
- Mengucapkan salam Mendengarkan dan
membalas salam
4 5 Menit Evaluasi

X. SETTING TEMPAT

GAMBAR KETERANGAN

Pemateri
Dokumentator

Pasien / keluarga
XI. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS
Struktur peyuluhan
 Hilmy Haydar Elfauzy : pemateri

1. Penyuluh / Pengajar

a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta.

b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.

c. Memotivasi peserta untuk bertanya.

XII. MATERI HIPERTENSI

A. Pengertian Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah
pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai
“pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. Hipertensi adalah
tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah diastolik >90 mmHg, atau bila
pasien memakai obat antihipertensi. Hipertensi didefinisikan oleh Joint National
Committee on Detection (JIVC) sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan
diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah
(TD) normal tinggi sampai hipertensi maligna.

B. Penyebab Hipertensi

Penyebab hipertensi belum bisa dipastikan pada lebih dari 90 persen kasus.
Seiring bertambahnya usia, kemungkinan Anda untuk menderita hipertensi juga akan
meningkat. Berikut ini adalah faktor-faktor pemicu yang diduga dapat memengaruhi
peningkatan risiko hipertensi :
 Berusia di atas 65 tahun.
 Mengonsumsi banyak garam.
 Kelebihan berat badan.
 Memiliki keluarga dengan hipertensi.
 Kurang makan buah dan sayuran.
 Jarang berolahraga.
 Minum terlalu banyak kopi (atau minuman lain yang mengandung kafein).
 Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.

C. Pencegahan Hipertensi

Langkah tersebut bisa diterapkan melalui:

 Mengonsumsi makanan sehat.


 Mengurangi konsumsi garam dan kafein.
 Berhenti merokok.
 Berolahraga secara teratur.
 Menurunkan berat badan, jika diperlukan.
 Mengurangi konsumsi minuman keras.

Mencegah hipertensi lebih mudah dan murah dibandingkan dengan pengobatan.


Karena itu, pencegahan sebaiknya dilakukan seawal mungkin. Jika didiamkan terlalu
lama, hipertensi bisa memicu terjadinya komplikasi yang bahkan bisa mengancam jiwa
pengidapnya.

D. Komplikasi Pada Hipertensi


Hipertensi akan lebih membebani jantung dan pembuluh darah Anda jika tidak
ditangani dengan seksama. Jenis-jenis komplikasi yang berpotensi terjadi meliputi:

 Serangan jantung atau stroke. Hipertensi berpotensi menyebabkan penebalan


dan pengerasan dinding arteri sehingga dapat memicu serangan jantung serta
stroke.
 Aneurisme atau pelebaran abnormal pada arteri. Peningkatan tekanan darah
dapat memicu pelebaran dinding pembuluh darah (seperti menggembung).
Dinding yang menggelembung akan menjadi lemah saat menahan tekanan aliran
darah. Komplikasi ini berpotensi mengancam jiwa, terutama jika pembuluh
darah pecah.
 Pembuluh darah kecil pada ginjal yang rusak akibat hipertensi. Kondisi ini
bisa menghalangi ginjal untuk berfungsi dengan baik. Beberapa gejalanya adalah
pembengkakan kedua tungkai bawah, keinginan untuk buang air kecil di malam
hari meningkat tapi volume urine sedikit, dan hipertensi yang semakin parah.
 Sindrom metabolik, yaitu munculnya sejumlah masalah kesehatan yang dialami
secara bersamaan. Lingkar pinggang meningkat, tingginya kadar trigliserida,
rendahnya kadar kolesterol baik (HDL), kadar gula darah puasa yang tinggi,
disertai hipertensi akan meningkatkan risiko terjadinya sindrom metabolik.
Sindrom ini juga dikenal sindom resistensi insulin, dimana tubuh gagal
menggunakan insulin dalam darah dengan efektif. Pada akhirnya, risiko
terjadinya penyakit kardiovaskular dan diabtes juga akan meningkat.
XIII. MATERI RELAXASI NAFAS DALAM

1. Pengertian
Nyeri adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi
kapan saja ketika seseorang mengatakan bahwa ia merasa nyeri (Mc Caffery, 1980).

2. mekanisme nyeri
nyeri merupakan campuran reaksi fisik,emosi dan perilaku,

a. Tenangkan pikiran
b. Lingkungan yang tenang
3. Persiapan pasien
a. Beri tahu klien tentang prosedur yang akan dilakukan
b. Beri posisi yang nyaman
c. Beri tahu klien unutk menenangkan perasaannya
4. Penatalaksanaan
a. Beri tahu klien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
b. Ciptakan lingkungan yang tenag
c. Usahakan klien tetap rileks dan tenang
d. Anjurkan klien menarik nafas dalam dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
hitungan 1-3, kemudian pada hitungan ke 4 keluarkan udara dari mulut sampai
hitungan ke 7
e. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil membiarkan tubuh menjadi
kendur
f. Anjurkan bernafas beberapa kali dengan irama normal
g. Klien menarik nafas lagi dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan
h. Membiarkan telapak tangan dan kaki dalam keadaan rileks
i. Usahakan agar klien tetap konsentrasi
j. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
k. Anjurkan pada kien untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
l. Kembali klien ke posisi semula
IX. REFERENSI

Gunawan, Lany. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi , Yogyakarta, PenerbitKanisius,


2001
Smith Tom. Tekanan darah Tinggi : Mengapa terjadi, Bagaimana mengatasinya?, Jakarta,
Penerbit Arcan, 1995
Nurwidayat fudi, 2010,hipertensi,http:/ https://id.scribd.com/ diakses 13 mei 2016
Boedhi-Darmojo. Mengamati perjalanan epidemiologi hipertensi di Indonesia. Medika
2001; 7: 442-448.
______2010. Pengertian hipertensi. di akses pada tanggal 08 mei 2016 dari
“https://leonard.files.wordpress.com/2010/04/research1.pdf
______.2010. Makalah hipertensi, di ases pada tanggal 08 mei 2016 dari
http://digilib.unila.ac.id/2440/9/BABII.PDF

Anda mungkin juga menyukai