Anda di halaman 1dari 35

EPIDEMIOLOGI TUMOR DAN KANKER

Kelompok 6

Dosen Pengampu:
Dr.dr.Fauziah Elytha. M.Sc

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Andalas
2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan kami berkat, rahmat, kesehatan, kesempatan dan kemauan hingga

kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Epidemiologi Tumor dan

Kanker”. Shalawat dan salam tidak lupa kami kirimkan ke junjungan Nabi

Muhammad SAW, Nabi yang telah membawa kita kembali ke jalan Allah SWT

hingga kita dapat menikmati indahnya dunia sekarang ini.

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Dr.dr.Fauziah Elytha.

M.Sc. selaku dosen mata kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular yang

telah memberikan tugas ini kepada kami.

Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi

mahasiswa. Saran dan kritik sangat penulis harapkan dalam penyempurnaan

makalah ini.

Padang, 29 Januari 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 4

2.1 Tumor ....................................................................................................... 4

2.1.1 Pengertian Tumor .............................................................................. 4

2.1.2 Pembagian Tumor ............................................................................. 4

2.1.3 Perbedaan Tumor Jinak dan Ganas ................................................... 4

2.1.4 Proses Terbentuknya Tumor ............................................................. 7

2.1.5 Penyebab Tumor dan Hal yang Mempengaruhi Tumor .................. 11

2.1.6 Penyakit yang Menyertai Tumor ..................................................... 12

2.1.7 Pencegahan Tumor dan Perawatan Bagi Pasien Penderita Tumor . 12

2.2 Kanker .................................................................................................... 13

2.2.1 Pengertian Kanker ........................................................................... 13

2.2.2 Klasifikasi Kanker ........................................................................... 14

2.2.3 Prevalensi Kanker ........................................................................... 18

2.2.4 Beban Kanker .................................................................................. 19

2.2.5 Kausa dan Faktor Resiko Kanker .................................................... 20

2.2.6 Mekanisme Kanker ......................................................................... 24

2.2.7 Gejala – Gejala Penyakit Kanker .................................................... 26

2.2.8 Pemeriksaan dan Pengobatan Kanker ............................................. 26

2.2.9 Proses Penyebaran Kanker ke Organ Tubuh Lain .......................... 27

ii
2.2.10 Cara Pencegahan Kanker ................................................................ 27

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 29

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 29

3.2 Saran ....................................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 31

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumor merupakan sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil


proses pembelahan sel yang berlebihan dan tak terkoordinasi. Dalam bahasa
medisnya, tumor dikenal sebagai neoplasia. Neo berarti baru, plasia berarti
pertumbuhan/pembelahan, jadi neoplasia mengacu pada pertumbuhan sel yang
baru, yang berbeda dari pertumbuhan sel-sel di sekitarnya yang normal.
Yang perlu diketahui, sel tubuh secara umum memiliki 2 tugas utama yaitu
melaksanakan aktivitas fungsional nya serta berkembang biak dengan
membelah diri. Namun pada sel tumor yang terjadi adalah hampir semua
energi sel digunakan untuk aktivitas berkembang biak semata. Fungsi
perkembangbiakan ini diatur oleh inti sel (nucleus), akibatnya pada sel tumor
dijumpai inti sel yang membesar karena tuntutan kerja yang meningkat.
Sedangkan kanker adalah istilah yang digunakan untuk suatu kondisi di
mana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya sehingga
mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali.
Terdapat lebih daripada 100 jenis kanker dan setiapnya diklasifikasi
berdasarkan jenis sel yang terlibat. Sejalan dengan pertumbuhan dan kembang
biaknya, sel-sel kanker membentuk suatu massa dari jaringan ganas yang
menyusup ke jaringan sehat di sekitarnya yang dikenal sebagai invasif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Tumor?

2. Apa saja pembagian dari Tumor?

3. Apa perbedaan Tumor ganas dan jinak?

4. Bagaimana proses terbentuknya Tumor?

5. Apa penyabab dan hal yang mempengaruhi Tumor?

6. Apa saja penyakit yang menyertai Tumor?

1
2

7. Bagaimana cara mencegah Tumor dan perawatan bagi pasien yang terkena

Tumor?

8. Apa yang dimaksud Kanker?

9. Apa saja klasifikasi dari Kanker?

10. Apa saja Prevalensi dari Kanker?

11. Apa yang termasuk beban Kanker

12. Apa saja kausa dan faktor resiko dari Kanker?

13. Bagaimana mekanisme Kanker?

14. Apa saja gejala – gejala dari Kanker?

15. Bagaimana pemeriksaan dan Pengobatan Kanker?

16. Bagaimana proses penyebaran Kanker pada organ tubuh lain?

17. Bagaimana cara pencegahan Kanker yang dapat dilakukan?

1.3 Tujuan

1. Untuk menjelaskan pengertian dari Tumor

2. Untuk menjelaskan pembagian dari Tumor

3. Untuk menjelaskan perbedaan Tumor ganas dan jinak

4. Untuk menjelaskan proses terbentuknya Tumor

5. Untuk menjelaskan penyebab dan hal yang mempengaruhi Tumor

6. Untuk menjelaskan penyakit yang menyertai Tumor

7. Untuk menjelaskan cara mencegah Tumor dan perawatan bagi pasien yang

terkena Tumor

8. Untuk menjelaskan pengertian Kanker

9. Untuk menjelaskan klasifikasi dari Kanker


3

10. Untuk menjelaskan Prevalensi dari Kanker

11. Untuk menjelaskan beban Kanker

12. Untuk menjelaskan kausa dan faktor resiko dari Kanker

13. Untuk menjelaskan mekanisme Kanker

14. Untuk menjelaskan gejala – gejala dari Kanker

15. Untuk menjelaskan pemeriksaan dan Pengobatan Kanker

16. Untuk menjelaskan proses penyebaran Kanker pada organ tubuh lain

17. Untuk menjelaskan cara pencegahan Kanker yang dapat dilakukan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tumor

2.1.1 Pengertian Tumor

Tumor adalah pertumbuhan abnormal yang terjadi pada suatu jaringan


tubuh. Secara umum, bibit tumor tercetus ketika ada semacam masalah dalam
pertumbuhan dan pergantian sel di dalam tubuh.
Memang tidak mudah mengukur bagaimana tumor dapat timbul di dalam
tubuh kita. Setiap hari sel mengalami regenerasi, sel baru diproduksi untuk
menggantikan sel lain yang telah tidak berfungsi dengan baik.
Sel yang rusak secara otomatis diganti dan disingkirkan dari tubuh karena
berpotensi menimbulkan penyakit. Jika keseimbangan jumlah antara sel baru
dan yang mati terganggu, kemungkinan besar tumor akan terjadi. Hal ini
mengakibatkan sistem imunitas tubuh akan terganggu.

2.1.2 Pembagian Tumor

Dari pengertian tumor diatas, tumor dibagi mejadi 2 golongan besar yaitu :
 tumor jinak (benign) dan
 tumor ganas ( malignant) atau yang popular dengan sebutan
kanker.
Terdapat perbedaan sifat yang nyata diantara dua jenis tumor ini dan
memang membedakannya merupakan tuntutan wajib bagi praktisi medis.

2.1.3 Perbedaan Tumor Jinak dan Ganas

Perbandingan Karakteristik Tumor Benigna dengan Tumor Maligna adalah


sebagai berikut :
Tumor Benigna Tumor Maligna
1. Sering disebut tumor 1. Disebut kanker
2. Tidak menyebar 2. Sering metastasis

4
5

3. Tidak mengancam hidup 3. Kematian tinggi


4. Dapat dioprasi baik 4. Sulit operasi
5. Pertumbuhannya lambat 5. Tumbuh cepat
6. Beberapa gambaran mitosis 6. Banyak gambaran mitosis
7. Tumbuh ekspansif 7. Tumbuh infiltrative
8. Encapsulation biasanya ada 8. Pseudoencapsulation

Perbedaan utama di antara keduanya adalah bahwa tumor ganas lebih


berbahaya dan fatal sesuai dengan kata ‘ganas’ itu sendiri. Gambarannya
begini, walaupun tumor ganas atau kanker itu berada pada jaringan di kaki, hal
itu dalam tahap lanjut dapat mengakibatkan kematian. Tumor jinak hanya
dapat menimbulkan kematian secara langsung terkait dengan lokasi
tumbuhnya yang membahayakan misalnya tumor di leher yang dapat menekan
saluran napas. Terdapat beberapa sifat yang membedakan antara tumor jinak
dan ganas yaitu :
 Pertumbuhannya.
Tumor ganas tumbuhnya relative lebih cepat karena memang lebih aktif
dan agresif, akibatnya jika di permukaan tubuh akan tampak tumor membesar
dengan cepat dan seringkali di puncaknya disertai dengan luka atau
pembusukan yang tidak kunjung sembuh. Luka menahun ini diakibatkan
suplai nutrisi kepada sel-sel tumor tidak mampu mengimbangi lagi sel-sel
tumor yang jumlah sangat cepat berlipat ganda, akibatnya sel-sel yang berada
diujung tidak mendapat nutrisi dan mati. Jadi hati-hati jika memiliki luka yang
kotor dan tidak kunjung sembuh dengan pengobatan bahkan bertambah luas.
 Perluasannya.
Tumor jinak tumbuh secara ekspansif atau mendesak, tetapi tidak merusak
struktur jaringan sekitarnya yang normal. Hal ini dikarenakan tumor jinak
memiliki kapsul yang membatasi antara bagian sel-sel tumor yang abnormal
dengan sel-sel normal. Sebaliknya pada tumor ganas yang memang tak
berkapsul, tumor ini tumbuhnya infiltratif atau menyusup sembari merusak
jaringan disekitarnya.
6

Pertumbuhan semacam ini pertama kali ditemukan oleh Hippocrates –


bapak ilmu kedokteran – dan beliau menamakan sebagai cancer (bahasa latin
dari kepiting) karena menurutnya proses infiltratif seperti demikian
menyerupai bentuk capit kepiting. Akibat proses infiltratif tersebut, maka
jaringan disekitar tumor ganas seringkali rusak, dan jika jaringan yang
diinfiltrasi itu berupa pembuluh darah maka tumor jenis ini dapat
menimbulkan gejala perdarahan. Contohnya, pada kanker paru salah satu
gejalanya adalah batuk darah.
 Metastasis.
Metastasis merupakan anak sebar, artinya kemampuan suatu jaringan
tumor untuk lepas dari induknya dan menempel serta mampu hidup dan
berkembang lebih lanjut pada jaringan tubuh lain yang letaknya jauh dari
jaringan tumor induk. Misalnya kanker payudara dapat bermetastasis hingga
ke paru-paru dan menyebabkan gangguan proses pernapasan.
Jalur metastasis bisa melalui aliran darah, aliran limfe maupun proses
terlepas/terjatuh langsung menempel pada tempat tertentu. Metastasis hanya
terjadi pada tumor ganas. Tumor jinak tidak pernah bermetastasis. Oleh karena
metastasis inilah maka tumor ganas pada kaki misalnya dapat berakibat fatal
terhadap penderitanya.
 Gambaran selular.
Tumor ganas di bawah mikroskop akan tampak sekumpulan sel-sel yang
seringkali tidak menyerupai jaringan normal semestinya, bahkan sel-sel ganas
bisa memberi gambaran yang sama sekali tidak menyerupai sel apapun dalam
tubuh manusia (tidak berdiferensiasi/anaplasi). Sedangkan tumor jinak
umumnya diferensiasinya baik, artinya gambaran sel-selnya masih serupa sel-
sel normal asalnya namun aktvitas pembelahannya saja yang lebih aktif. Jadi
dapat disimpulkan bahwa semakin anaplastik / berdiferensiasi semakin buruk
suatu tumor maka tumor itu pastilah semakin ganas.
 Kekambuhan.
Tumor jinak umumnya dengan dioperasi secara tepat jarang untuk kambuh
lagi. Tumor ganas memiliki kekambuhan lebih tinggi dikarenakan proses
pembedahannya sulit untuk benar-benar tuntas dikarenakan memang jaringan
7

abnormal ini tidak berkapsul sehingga sulit untuk dibedakan dan dipisahkan
dari jaringan normal sekitarnya yang sudah diinfiltrasi. Selain itu tumor ganas
tahap lanjut umumnya penyebaran sudah lebih luas bahkan sudah bermetasasis
jauh sehingga operasi adalah tidak mungkin menyembuhkan lagi karena sel-
sel ganas sudah ada hampir di setiap bagian tubuh.

2.1.4 Proses Terbentuknya Tumor

Secara umum dipercaya bahwa proses terbentuknya tumor berkaitan


dengan 3 faktor utama yaitu genetik (keturunan), karsinogenik (onkogen) dan
co-karsinogen (co-onkogen). Faktor genetik atau keturunan menyebutkan
bahwa beberapa orang membawa bakat (berupa gen) untuk tumor tertentu.
Tentunya bakat saja tidak akan menjelma menjadi tumor di kemudian hari
jika tidak ada faktor pemicu lainnya. Faktor pemicu lainnya itu adalah
karsinogen dan co-karsinogen. Yang termasuk karsinogen antara lain senyawa
kimia (seperti asbes, pengawet dan pewarna makanan), faktor fisika (seperti
radiasi roentgen berlebih, sinar matahari berlebih), hormonal (seperti peranan
estrogen pada kanker payudara, testosterone pada kanker prostate), dan virus
(seperti virus HPV sebagai biang keladi utama kanker leher rahim ).
Sedangkan co-karsinogen adalah usia tertentu (umumnya kejadian tumor
seiring dengan pertambahan usia), pola hidup yang salah, merokok, alkohol,
pola makan kurang serat, adanya iritasi berulang-ulang.
Menilik pada bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi suatu tumor
itu adalah multifaktorial dan prosesnya rumit. Akibatnya dalam dunia
neoplasia, pencegahan terhadap jenis penyakit satu ini seringkali sulit karena
memang penyebab pastinya belum diketahui. Terdapat beberapa keganasan
yang sudah memiliki anjuran pencegahan yang sudah diterima umum antara
lain menghindari merokok (untuk mencegah kanker leher rahim, paru, mulut),
hindari hubungan seksual usia terlalu dini dan gonta-ganti seksual serta
imunisasi HPV (untuk mencegah kanker leher rahim), hindari alcohol (untuk
mencegah kanker lambung, kerongkongan, hati) dan lainnya.
Tetapi yang cukup penting bagi jenis penyakit tumor selain pencegahan
adalah deteksi dini atau tes skrining. Penelitian akan tes skrining serta cara-
8

cara deteksi dini semakin berkembang ke arah yang cukup menjanjikan.


Terdapat beberapa cara dalam mengenali tumor. Juga terdapat prosedur-
prosedur yang bertahap dilakukan oleh dokter guna mendiagnosa penyakit ini.
Keluhan subjektif yang disampaikan pasien seringkali tidak banyak menolong
karena memang umumnya gejala tidak spesifik.

Namun memang ada beberapa gejala yang sudah mengarahkan pikiran


dokter ke kemungkinan tumor tertentu, misalnya :
 Sering keluar darah pada kemaluan setelah berhubungan seksual tanpa
sebab jelas. Biasanya perlu dicurigai ke arah kanker leher rahim.
 Benjolan payudara yang keras dengan putting susu yang tertarik ke dalam,
perlu dipertimbangkan kanker payudara.
 Batuk darah pada perokok berat yang berusia > 50 tahun seringnya terkait
kanker paru.
 Perubahan feses menjadi kecil-kecil serta terdapatnya darah di dalamnya
dapat dicurigai kanker usus besar.
Dari berbagai keluhan ini maka akan dilakukan pemeriksaan fisik klinis
terhadap tubuh terkait. Seringkali diperlukan pemeriksaan dalam seperti colok
dubur (memasukkan jari ke dalam lubang pantat) atau colok vagina. Tetapi
seringkali semua prosedur ini baru menghasilkan suatu diagnosa presumptive
atau dugaan pada sebagian besar kasus, sehingga pemeriksaan penunjang
diperlukan.
Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan dapat yang sederhana dan
relative murah sampai yang supermahal dan canggih. Prinsipnya semakin aneh
dan sulit suatu tumor maka diperlukan pemeriksaan yang lebih canggih dan
mahal. Antara lain pemeriksaan penujang yang dilakukan adalah foto roentgen
, CT-scan, MRI, USG, biopsy (sebagian atau seluruh jaringan yang dicurigai
diambil dan diperiksa dibawah mikroskop) , bronkoskopi (memasukkan
selang berkamera ke dalam saluran napas), endoscopy (memasukkan selang
berkamera ke dalam saluran cerna, bisa lewat mulut atau dubur), pemeriksaan
darah, pemeriksaan feses, Pap’s smear dan mammografi (foto roentgen khusus
untuk payudara).
9

Di antara semua jenis pemeriksaan penunjang ini, pemeriksaan yang dapat


memastikan jenis tumor dan derajad keganasannya adalah biopsy. Seperti
yang disinggung sebelumnya, dalam hal penyakit tumor dikenal pemeriksaan
skrining yang artinya deteksi dini akan kehadiran tumor tersebut sehingga
penatalaksanaan dapat memberikan hasil lebih optimal. Deteksi dini adalah
hal terpenting dalam penatalaksanaan tumor, khususnya kanker. Bahkan ada
beberapa cara deteksi dini yang dapat dilakukan pasien sendiri, contohnya
memeriksa payudara sendiri tiap bulan sehabis mens (SADARI-Periksa
Payudara Sendiri) untuk mendeteksi adanya tumor pada payudara.
Namun sayangnya tidak semua jenis tumor memiliki cara skrining yang
tepat. Berbagai kanker ganas seperti kanker paru, pancreas, lambung, ovarium
seringkali terluput dari gejala keluhan maupun pemeriksaan klinis sehingga
datang-datang sudah dalam tahap lanjut yang sulit ditangani lagi.
Beruntungnya, dua jenis kanker tersering pada kaum wanita, yaitu kanker
payudara dan leher rahim, memiliki deteksi dini yang cukup akurat. Pap’s
smear masih menjadi skrining efektif bagi kanker leher rahim maupun kanker
endometrium (dinding rahim), sedangkan mammografi dikombinasi dengan
SADARI dan USG efektif digunakan sebagai skrining kanker payudara.
Ada 2 sistem klasifikasi tumor yaitu :
 grading dan
 staging.
Dalam grading, klasifikasi tumor berdasarkan gambaran jaringan pada
mikroskop, yaitu dari hasil biopsy (gambaran histopatologik). Di sini dinilai
tingkat anaplastik atau differensiasi sel-sel kanker, semakin kacau gambaran
sel (semakin anaplastik) semakin tinggi derajatnya dan berarti semakin ganas
kanker tersebut.
Sedangkan staging didapatkan dari pemeriksaan klinis-penunjang, dan
umumnya derajatnya dinilai berdasarkan ukuran besar tumor induk, sudah
menyebar ke kelenjar limfe atau belum serta sudah bermetastasis atau belum.
Yang lebih bermakna dalam terapi adalah klasifikasi berdasarkan staging ini.
Semakin tinggi staging, misalnya kanker yang sudah bermetastasis, maka
pengobatan akan menemukan jalan buntu dan harapan hidup berkurang.
10

Pengobatan tumor ada berbagai macam, secara umum merupakan


kombinasi antara operasi, radiasi dan kimia (kemoterapi). Tumor jinak jika
mengganggu dan memungkinkan biasanya dioperasi dan diangkat. Dan
selanjutnya kekambuhan jarang terjadi. Tumor jinak tidak memerlukan terapi
radiasi maupun kemoterapi. Berbeda dengan tumor jinak, hanya kanker
stadium sangat awal saja yang dapat diterapi dengan operasi semata,
selebihnya biasanya diterapi kombinasi antar ketiga macam jenis terapi di atas.
Kanker dengan staging rendah umumnya dengan dioperasi pengangkatan
yang baik dan dilanjutkan dengan radiasi terhadap kemungkinan adanya sel-
sel yang tertinggal di sekitar daerah yang dioperasi, maka dapat
menyembuhkan penderita. Pada kanker yang sudah bermetastasis, tambahan
kemoterapi yang berupa obat yang disuntikkan ke pembuluh darah
dimaksudkan untuk mengejar dan membunuh sel-sel kanker yang sudah
berkeliaran ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah atau limfe. Dan biasanya
dalam tahap lanjut, terapi kanker hanya ditujukan paliatif yang berarti
bertujuan mempanjang usia dan meringankan gejala yang membuat pasien
menderita. Terapi paliatif tidak bertujuan menyembuhkan, karena memang
kanker sudah relative sulit disembuhkan pada stadium lanjut.
Kapan diperlukan radiasi antara lain berdasarkan sensitivitas jenis sel
kanker terhadap radiasi. Ada beberapa sel kanker yang memang sangat peka
diradiasi dan memberikan hasil baik seperti kanker dari sel-sel embrional
(contoh testis), atau sel-sel darah dan limfe (contoh limfoma). Tetapi ada
beberapa sel kanker yang memang kebal terhadap penyinaran. Terkadang
radiasi dilakukan sebelum operasi dengan tujuan kanker sedikit mengecil
sehingga operasi lebih mudah dengan lebih sedikit efek samping.
Permasalahan pengobatan kanker adalah kompleks, tidak semudah yang
dituliskan diatas.
Walaupun secara teoritis radiasi dan kemoterapi dapat membunuh kanker
dan operasi dapat membuang kanker, terdapat batasan nyata terhadap upaya-
upaya ini. Hal ini dikarenakan penyakit kanker disebabkan oleh agen yang
unik, yaitu sel tubuh sendiri yang kehilangan kontrol dan membangkang
terhadap koordinasi selular. Tentunya ini berbeda dengan penyakit lain pada
11

umumnya yang disebabkan oleh agen asing seperti virus, bakteri. Akibatnya
pengobatan terhadap kanker seperti radiasi dan kemoterapi secara klinis akan
membunuh sel-sel normal yang terkena juga. Oleh karena itu walaupun dunia
kedokteran sudah menemukan dosis radiasi yang dapat mematikan kanker
tetapi penyinaran sebesar dosis itu mustahil dilakukan karena itu berarti
merusak jaringan normal yang ada disekitarnya juga. Bayangkan jika kanker
berada di hati dan dengan radiasi berarti hati pun ikut rusak, hal itu akan
mendatangkan kematian pula di kemudian hari.
Demikian pula dengan kemoterapi yang merupakan zat kimia racun
terhebat bagi sel, bukan semata sel kanker, tetapi juga sel tubuh normal yang
menyerapnya. Akibatnya mereka yang menjalani radiaoterapi maupun
kemoterapi akan sarat dengan efek samping seperti, mual-muntah, badan
kurus, kulit kering dan membusuk, rambut-alis rontok, badan lemah, sakit
kepala dan banyak lagi.

2.1.5 Penyebab Tumor dan Hal yang Mempengaruhi Tumor

 Penyebab Tumor
1. Pemakaian rokok yang mengandung nikotin dan zat-zat adiktif
lainnya.
2. Benzene dan zat kimia lain yang berada di lingkungan, diserap oleh
darah sehingga meracuni seluruh jaringan tubuh.
3. Mengonsumsi minuman beralkohol
4. Sinar radiasi matahari yang tidak mampu ditahan oleh jaringan kulit
hingga menembus ke dalam dan membuat karakteristik kulit berubah
5. Masalah genetis
6. Gaya hidup yang tidak sehat
7. Obesitas (kegemukan)
8. Akibat radiasi

Virus tertentu dapat pula menyebabkan tumor tumbuh menjadi tidak


terkendali. Virus itu antara lain cervical cancer (human papilomavirus) dan
hepatocellular carcinoma (virus hepatitis B)
12

 Tumor dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni :


1. Jenis kelamin
2. Umur
3. Lingkungan
4. Genetika
5. Faktor diet

2.1.6 Penyakit yang Menyertai Tumor

Gejala – gejala yang umum diderita pasien diduga tumor antara lain :
 Batuk yang berkepanjangan
 Napas pendek-pendek dan menekan dada
 Pada kasus tumor kolon, sering kali si penderita mengalami penurunan
berat badan yang drastis, terjadi diare berat, konstipasi, anemia, dan
tekanan darah yang tak terkontrol
 Demam hebat dalam frekuensi yang sering
Jika seseorang mengalami gejala diatas maka dapat dilakukan pemeriksaan
apakah hal tersebut merupakan pertanda tumor atau tidak. Berikut serangkaian
tes yang dapat dilakukan yakni :
1. Tes Biopsy
2. Memeriksa kandungan kimia dalam darah
3. Bone marrow biopsy (sering digunakan pada tes lymphoma atau
leukimia)
4. Melakukan uji sinar X Ray pada bagian dada
5. Completeblood count (CBC)

2.1.7 Pencegahan Tumor dan Perawatan Bagi Pasien Penderita Tumor

 Pencegahan Tumor
1. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi tinggi
2. Berolahragalah secara teratur
3. Hindari minum minuman beralkohol
13

4. Diet untuk merawat berat badan


5. Mengurangi risiko tubuh agar tidak terkena radiasi dan keracunan zat
kimia
6. Tidak merokok
7. Mengurangi kontak dengan sinar matahari secara langsung

 Perawatan Pasien Penderita Tumor


Perawatan yang diberikan pada penderita tumor sangat bergantung pada
tipe tumor, penyebab, juga lokasi tumor tumbuh. Jika dalam pemeriksaan
tumor yang dimaksud tidak mempunyai kemungkinan untuk menyebar, dan
area nya sangat aman dan tidak menimbulkan kerusakan organ di dekatnya,
maka tidak diperlukan perawatan yang serius.
Sering kali tumor dapat dihilangkan dengan perawatan standar. Tapi untuk
tumor otak, harus dilakukan operasi yang harus mengikuti prosedur tingkat
tinggi dan amat ketat. Hal ini dikarenakan untuk mengurangi efek merusak
yang bisa terjadi di sekitar lokasi pembedahan.

Perawatan yang dilakukan untuk tumor berat:


1. Pembedahan
2. Radiasi
3. Kemoterapi
4. Kombinasi antara ketiga model perawatan di atas.

2.2 Kanker

2.2.1 Pengertian Kanker

Kanker adalah istilah yang digunakan untuk suatu kondisi di mana sel
telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya sehingga
mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali.
Terdapat lebih daripada 100 jenis kanker dan setiapnya diklasifikasi
berdasarkan jenis sel yang terlibat. Sejalan dengan pertumbuhan dan kembang
biaknya, sel-sel kanker membentuk suatu massa dari jaringan ganas yang
menyusup ke jaringan sehat di sekitarnya yang dikenal sebagai invasif.
14

Di samping itu, sel kanker dapat menyebar (metastasis) ke bagian alat


tubuh lainnya yang jauh dari tempat asalnya melalui pembuluh darahdan
pembuluh getah bening sehingga tumbuh kanker baru di tempat lain dan
hasilnya adalah suatu kondisi serius yang sangat sulit untuk diobati.Organisasi
Penanggulangan Kanker Dunia (UICC) maupun Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) menyebutkan, diperkirakan angka kejadian kanker di dunia meningkat
300 persen pada 2030, terutama di negara-negara berkembang, seperti
Indonesia (KOMPAS, 2009).
Penyakit kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-
sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker.Dalam perkembangannya,
sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat
menyebabkan kematian. Kanker adalah istilah yang mencakup sekelompok
kompleks lebih dari berbagai jenis penyakit kanker .Kanker dapat
mempengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh manusia.Banyak orang
terkejut ketika mengetahui kanker yang dapat mempengaruhi bagian-bagian
tubuh seperti mata dan jantung.Setiap jenis kanker khas dengan penyebab,
gejala, dan metode pengobatan yang berbeda. Seperti kelompok penyakit yang
lain, beberapa jenis kanker ada yang lebih umum daripada yang lain.
Dalam hal istilah kanker benjolan patologis pada tubuh dikenal dengan
beberapa istilah:
 Tumor = benjolan atau pembengkakan; terdiri dari tumor ganas dan
tumor jinak.
 Kanker = neoplasma = karsinoma = keganasan = tumor ganas.
 Onkologi = ilmu tentang kanker.

2.2.2 Klasifikasi Kanker

Ada lima kelompok besar yang digunakan untuk mengklasifikasikan


kanker yaitu karsinoma, sarkoma, limfoma, adenoma dan leukemia (National
Cancer Institute, 2009).
1. Karsinoma
ialah kanker yang berasal dari kulit atau jaringan yang menutupi organ
internal.
15

2. Sarkoma
ialah kanker yang berasal dari tulang, tulang rawan, lemak,
otot,pembuluh darah, atau jaringan ikat.
3. Limfoma
ialah kanker yang berasal dari kelenjar getah bening dan jaringan
sistem kekebalan tubuh.
4. Adenoma
ialah kanker yang berasal dari tiroid, kelenjar pituitari, kelenjar
adrenal, dan jaringan kelenjar lainnya.
5. Leukemia
ialah kanker yang berasal dari jaringan pembentuk darah seperti
sumsum tulang dan sering menumpuk dalam aliran darah.
Karsinoma adalah kanker yang mengenai jaringan epitel, termasuk
sel-sel kulit, ovarium, payudarah, serviks, kolon, pankreas dan esophagus.
Limfoma adalah jaringan limfe yang meliputi kapiler limfe, lacteal, limpa
dan pembuluh limfa. Sarkoma adalah kanker jaringan ikat, termasuk sel-
sel otot dan tulang.

Dengan demikian menurut jenis jaringan yang diserang terdapat 4


jenis utama kanker yaitu:

 Karsinoma, yang menyerang jaringan epitel.


 Sarcoma: yang mengenai jaringan ikat/connecting tissue
seperti otot dan tulang.
 Limfoma: yang mengenai jaringan limpa
 Leukemia: yang berkaitan dengan jaringan darah / bone
marrow (sumsum tulang)
Kanker ini hingga kini masih penuh dengan beberapa misteri dalam hal:

 Penyebab tidak diketahui jelas.


 Kanker merupakan kumpulan sejumlah penyakit yang beraneka
ragam bentuknya (multiple diseases)
 Kanker terjadi dengan adanya masa laten yang sangat panjang
dengan titik mulai yang tidak terindentifikasi.
Kanker bukanlah satu penyakit, tetapi beberapa penyakit dengan
pathogenesis, gambaran klinik dan penyebab yang berbeda. Kanker
ditandai dengan terjadinya pertumbuhan sel yang tidak normal.
16

Sel-sel kanker tumbuh dengan tanpa control dan tampa tujuan yang
jelas. Pertumbuhan ini akan mendesak dan merusak pertumbuhan sel-sel
normal. Sel normal tumbuh dengan suatu tujuan yang tertentu berupa
membentuk jaringan tubuh dan mengganti jaringan yang rusak.
Pertumbuhan sel-sel kanker akan menyebabkan jaringan menjadi besar
yang disebut sebagai tumor.

Benjolan dapat mempunyai 2 arti: tumor atau bukan tumor. Jika bukan
tumor bias berbentuk kista, radang, dan hipertropi. Jika merupakan tumor
bias bersifat maligna atau benigna.

Se-sel kanker yang tumbuh dengan cepat ini akan menyusup dan
menyebar ke jarigan lain disebut sebagai metastasis.

Kanker bermacam kelompok sekitar 100 jenis kanker. Secara umum


dibedakan ada yang jinak (benign) dan yang ganas (malignan). Perbedaan
antara keduanya dapat dituliskan dalam table berikut. Tumor jinak ditandai
dengan pertumbuhannya yang lambat dan tidak menyebar sedangkan
tumor ganas bertumbuh cepat dan menyebar.

Adapun jenis-jenis kanker yang umum diketahui antara lain sebagai berikut :
1. Kanker leher rahim (kanker serviks)
2. Kanker payudara
3. Penyakit Trofoblas ganas
4. Kanker kulit
5. Kanker nasofaring
6. Kanker paru
7. Kanker hati
8. Kanker kelenjar getah bening (Limfoma Malignum)
9. Kanker usus besar
10. Kanker darah (Leukemia).

Sepuluh Jenis Kanker Berdasarkan Laporan Patologi Anatomi Indonesia,


Tahun 1988
17

ICDO Lokasi Jumlah Frekuensi


relative
1. 180 Leher rahim 3.110 25.6
2. 174 Payudarah 1.925 15.6
3. 196 Limfoid sekunder 1.523 12.5
4. 173 Kulit 1.394 11.5
5. 147 Nasofaring 950 7.8
6. 183 Ovarium 803 6.6
7. 154 Rektum 735 6.0
8. 171 Jaringan ikat 708 5.6
9. 193 Tiroid 539 4.4
10. 153 Kolon 476 3.9

Di Indonesia, kanker menduduki peringkat keenam sebagai penyebab


kematian dan sekitar 800.000 orang Indonesia terserang kanker setiap tahun
(Suara Pembaruan Daily, 2007).
Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
pada Kabinet Indonesia Bersatu, Siti Fadilah Supari (2005), menyatakan
bahwa kanker telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia.
Begitu pula dalam Universitas Sumatera Utara sambutannya ketika
merasmikan 1st International Scientific Meeting Indonesian Society of
Surgical Oncologist/ISSO), beliau menyatakan bahwa jumlah pasien kanker di
Indonesia mencapai 6% dari 200 juta lebih penduduk Indonesia(Siswono,
2005).
Jenis kanker tersering berbeda antara pria dan wanita di mana pada pria
kanker yang sering adalah kanker paru, lambung, hepar, kolorektal, esofagus,
dan prostat manakala pada wanita adalah kanker payudara, paru, lambung,
kolorektal, dan serviks(WHO, 2008).
Apabila penyakit ini dapat dideteksi pada tahap awal, maka lebih daripada
separuh penyakit kanker dapat dicegah, bahkan dapat disembuhkan dan perlu
18

redefinisi dalam pelayanan kesehatan dari pengobatan ke promosi dan


preventif (DETAK, 2007).
Tetapi hasil diagnosis kanker menyatakan bahwa 80% penderita kanker
ditemukan pada stadium lanjut yaitu stadium 3 dan stadium 4 (Kompas,
2002).
Pada tahap ini kanker sudah menyebar ke bagian-bagian lain di dalam
tubuh sehingga semakin kecil peluang untuk sembuh dan pulih. Keadaan di
atas menjadi salah satu penyebab meningkatnya penyakit kanker
diIndonesia.WHO pula menyatakan bahwa sepertiga sampai setengah dari
semua jenis kanker dapat dicegah, sepertiga dapat disembuhkan bila
ditemukan pada stadium dini (DETAK, 2007).

2.2.3 Prevalensi Kanker

Tabel 1. Prevalensi dan Estimasi Jumlah Penderita Penyakit Kanker


pada Penduduk Semua Umur Menurut Provinsi Tahun 2013
19

Secara nasional prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di


Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4‰ atau diperkirakan sekitar 347.792 orang.
Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi tertinggi untuk penyakit kanker,
yaitu sebesar 4,1‰. Berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker Provinsi
Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan estimasi
penderita kanker terbanyak, yaitu sekitar 68.638 dan 61.230 orang.

Tabel 2 Prevalensi Penyakit Kanker pada Penduduk (‰)


Menurut Kelompok Umur Tahun 2013
Penyakit kanker dapat menyerang semua umur. Sebagaimana terlihat pada
Gambar 3 di atas, hampir semua kelompok umur penduduk memiliki
prevalensi penyakit kanker yang cukup tinggi. Prevalensi penyakit kanker
tertinggi berada pada kelompok umur 75 tahun ke atas, yaitu sebesar 5,0‰
dan prevalensi terendah pada anak kelompok umur 1-4 tahun dan 5-14 tahun
sebesar 0,1‰. Terlihat peningkatan prevalensi yang cukup tinggi pada
kelompok umur 25-34 tahun, 35-44 tahun, dan 45-54 tahun.

2.2.4 Beban Kanker

WHO melaporkan bahwa di dunia ini setiap tahunmya ada 6.25 juta
penderita dan dalam dekade 20 terakhir ini ada 9 juta mati akibat kanker. Dan
perlu dicatat bahwa 2/3 kejadian ini terjadi dinegara yang sedang berkembang.
Di Indonesia diperkirakan 100 penderita kanker dari 100.000 penduduk.
20

Memasuki era millennium, secara umum prevalensi penyakit cenderung


meningkat.
Gambaran umum masalah penanggulangan kanker di Indonesia yaitu :
 Kebijaksanaan kanker secara nasional belum ada.
 Koordinasi dalam penanggulangan penyakit kanker masih kurang.
 System pencatatan atau registrasi belum memadai.
 Penderita datang sudah dalam keadaan stadium lanjut.
 Jumlah penderita kanker stadium lanjut masih cukup tinggi.
 Penyebaran dan jumlah fasilitas pelayanan belum memadai.
 System rujukan belum berjalan sebagai mestinya.
 Pengetahuan tentang factor resiko dan cara hidup yang sehat belum
diketahui secara merata.
 Jumlah penduduk berusia lanjut makin meningkat sehingga penyakit
degenerative dan neoplasma makin meningkat.
 Peraturan perundang-undanganan dalam penanggulangan penyakit kanker
masih kurang sempurna.

2.2.5 Kausa dan Faktor Resiko Kanker

Penyebab Penyakit Kanker sulit untuk mengetahui secara pasti karena


merupakan gabungan dari sekumpulan faktor genetik dan lingkungan. Belum
ada dan mungkin tidak akan ada satu penyebab tunggal yang dapat ditunjuk
sebagai kausa kanker. Dengan demikian penyebab kanker masih merupakan
tanda tanya besar sehingga masih tetap menjadi sasaran penelitian. Namun
sebenarnya ada faktor-faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya
Penyakit Kanker, antara lain adalah :
1. Faktor keturunan (genetik)
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih
tinggi untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga
lainnya.
2. Faktor kejiwaan, emosional
Stres yang berati dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler
tubuh.
21

3. Faktor prilaku
Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum
minuman beralkohol.
Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering
berganti ganti pasangan.
4. Faktor makanan yang mengandung bahan kimia
Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker,
terutama kanker pada saluran pencernaan.
Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker adalah Makanan
yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan resiko
terjadinya kanker lambung.Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan
berisiko lebih tinggi terhadap kanker kerongkongan.
5. Zat pewarna makanan
Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang
tercemar seperti: kerang, ikan, dsb. Berbagai makanan (manis,tepung) yang
diproses secara berlebihan.
6. Bahan Kimia
Zat-zat yang terdapat pada asap rokok dapat menyebabkan berbagai jenis
kanker pada perokok dan perokok pasif (orang bukan perokok yang tidak
sengaja menghirup asap rokok orang lain) dalam jangka waktu yang lama.
Bahan kimia untuk industri serta asap yang mengandung senyawa karbon
dapat meningkatkan kemungkinan seorang pekerja industri menderita kanker.
7. Penyinaran yang berlebihan
Sinar ultra violet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan kanker
kulit.Sinar radio aktif, sinar X yang berlebihan atau sinar radiasi dapat
menimbulkan kanker kulit dan leukemia.
8. Virus
Beberapa jenis virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal
menjadi sel kanker.Jenis virus ini disebut virus penyebab kanker atau virus
onkogenik.
9. Hormon
22

Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah
mengatur kegiatan alat-alat tubuh dari selaput tertentu.Pada beberapa
penelitian diketahui bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat
menyebabkan peningkatan terjadinya beberapa jenis kanker seperti payudara,
rahim, indung telur dan prostat (kelenjar kelamin pria).
10. Makanan
Zat atau bahan kimia yang terdapat pada makanan tertentu dapat
menyebabkan timbulnya kanker misalnya makanan yang lama tersimpan dan
berjamur dapat tercemar oleh aflatoxin.Aflatoxin adalah zat yang dihasilkan
jamur Aspergillus Flavus yang dapat meningkatkan resiko terkena kanker hati.

Berikut faktor resiko pada berbagai jenis kanker antara lain :


1. Kanker Leher Rahim (Serviks)
 Menikah atau memulai aktifitas seksual pada usia muda (kurang
dari 18 tahun).
 Berganti-ganti pasangan seks.
 Sering menderita infeksi di daerah kelamin.
 Wanita yang melahirkan banyak anak.
 Wanita yang merokok.

2. Kanker Payudara
 Usia haid pertama di bawah 12 tahun.
 Wanita tidak menikah.
 Wanita menikah tidak mempunyai anak.
 Melahirkan anak pertama pada usia di atas 30 tahun.
 Tidak menyusui.
 Menggunakan kontrasepsi hormonal dan atau mendapat terapi
hormonal dalam waktu yang cukup lama.
 Usia menopause lebih dari 55 tahun.
 Pernah operasi tumor jinak payudara.
 Riwayat kanker dalam keluarga.
 Wanita yang mengalami stres berat.
23

 Konsumsi lemak berlebihan, konsumsi alkohol ber-lebihan.


 Perokok aktif & pasif.

3. Kanker Prostat
 Umur : meningkat di usia lebih dari 50 tahun.
 Faktor keturunan : Pria dengan riwayat kanker prostat dalam
keluarga berisiko 2-3 kali lebih besar.
 Kebiasaan makan : Diet tinggi lemak telah dikaitkan dengan
peningkatan risiko kanker prostat.
 Agen kimia : Paparan terhadap bahan kimia seperti cadmium telah
terlibat dalam perkem-bangan kanker prostat.

4. Kanker Usus
 Usia 50 tahun ke atas.
 Riwayat menderita polip di usus.
 Riwayat menderita infeksi usus besar (colitis ulcera-tive atau
penyakit Chron).
 Riwayat polip ataupun kanker usus besar dalam keluarga.
 Faktor genetik.
 Ras dan etnis.
 Konsumsi berlebih daging merah dan daging olahan
 Kurang aktivitas fisik
 Obesitas
 Konsumsi alkohol yang tinggi

5. Kanker Paru
 Usia 50 tahun ke atas.
 Usia 20 tahun ke atas dengan riwayat merokok atau perokok pasif.
 Riwayat kanker paru dalam keluarga

6. Kanker Hati
24

 Riwayat Infeksi virus hepatitis B dan hepatitis C.


 Konsumsi alkohol yang berlebihan.
 Penggunaan jarum suntik bergantian pada pengguna narkoba dapat
meningkatkan risi-ko paparan infeksi virus hepatitis B dan hepatitis
C.
 Paparan racun jamur (aflatoksin) yaitu jamur yang ditemukan
dalam kacang tanah.
 Penyakit perlemakan hati non-alkoholik.
 Obesitas.
 Penggunaan steroid anabolic dalam jangka waktu yang lama.
 Riwayat kanker hati dalam keluarga.
 Pria mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk ter-kena kanker
hati. Perbandingan pria : wanita = 3 : 1.

2.2.6 Mekanisme Kanker

Beberapa konsep dasar tentang mekanisme kausa terjadinya kanker telah


banyak diajukan. Diantaranya adalah teori Doll’s nature, and luck dalam teori
promotion dan initiation.
1) Doll’s nature, and luck
Nature dimaksud adalah bawaan genetika dari individu sejak lahir.
misalnya, orang kulit putih lebih berkemungkinan menderita kanker kulit dari
pada orang berkulit berwarna. Nurture berkaitan dengan apa yang telah
dilakukan sejak lahir. Dalam pengertian luas hal ini berkaitan dengan “gaya
hidup”. Misalkan, sejak umur 19 tahun telah merokok sehingga telah terpapar
rokok sebagai salah satu kausa kanker.
Dan luck berkaitan dengan kata nasib atau factor kemungkinan. Ada orang
mati muda 40 tahun dengan kanker dan ada yang hidup sampai 70 tanpa
kanker, padahal keduanya mempunyai factor genetika (nature) dan gaya hidup
(nuture) yang sama.
Gabungan ketika factor inilah yang menentukan terjadinya kanker. Nuture
and nurture memberikan kemungkinan seseorang mendapat kanker, dan
kemudian bersama factor luck menentukan terjadinya kanker. Secara individu,
25

factor luck ini sangat menonjol dan menentukan. Tetapi factor ini semakin
tidak berperan jika kita berbicara dalam hal populasi secara umum. Misalnya
dengan 170 juta penduduk Indonesia dan kita menghitung jumlah penderita
kanker pertahun, factor luck hampir tidak ada. Dan sebaliknya, justru factor
native dan nurture yang menonjol.
Antara nature dan nurture, factor nature kelihatan menonjol. Pada kanker
tertentu dan sebaliknya factor nurture menonjol pada aspek lain terjadinya
kanker. misalnya, factor golongan darah memberikan risiko berbeda dalam
terjadinya kanker lambun. Golongan darah A lebih tinggi 20% berisiko kanker
lambung disbanding yang bergolongan darah O. sedangkan dalam kaitannya
dengan keterpaparan matahari sebagai factor nurture, didapatkan bahwa orang
kulit putih lebih tinggi risikonya dari pada golongan kulit berwarna. Pada
contoh yang terakhir ini, factor nature dan nuture kemungkinan sama-sama
berpengaruh dalam terjadinya kanker kulit (R.Doll; The Causes of Cancer).
2) Teori Promotion dan Initiation
Permulaan terjadinya kanker dimulai dengan adanya zat bersifat initiation,
yang merangsang permulaan perubahan sel. Untuk terjadinya kanker, zat
promotion yang mempunyai efek reversible terhadap perubahan sel sehingga
diperlukan perangsangan yang lama dan berkesinambungan.
Tahap initiasi merupakan sebuah keterpaparan tunggal yang singkat tetapi
tinggi atau multiple low doses yang dapat menginduksi perubahan pada sel
berupa proliferasi setempat. Perubahan ini sendiri belumlah sampai pada
tingkat menyebabkan tumor. Initiaty agent biasanya unsure kimia, pisik atau
biologis yang berkemampuan beraksi langsung dan mengubah struktur dasar
dari komponen genetik / DNA sel. Keadaan selanjutnya diikuti dengan tahap
promosi. Proses ini ditandai dengan berkembangnya neoplasma dengan
terbentuknya formasi tumor. Berlangsung lama, minggu sampai tahunan.
Terjadinya kanker memerlukan long latency period. Mungkin saja
keterpaparan itu terjadi di waktu muda (usia 20-30an) , namun deteksinya baru
dapat dilakukan pada usia 50 tahunan dan gejalanya yang jelas baru muncul di
usia 60 tahun.
26

2.2.7 Gejala – Gejala Penyakit Kanker

Gejala penyakit kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis
atau organ tubuh yang terserang yaitu :
1. Perubahan kebiasaan buang air besar,
2. Luka yang tidak sembuh - sembuh.
3. Benjolan pada payudara .
4. Perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok.
5. Gangguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus
menerus.
6. Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan
protein (kaheksia)
7. Tuli, atau adanya suara - suara dalam telinga yang menetap.
8. Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan
pembuluh darah disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap
kanker yang sedang tumbuh, dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau
kecemasan.

2.2.8 Pemeriksaan dan Pengobatan Kanker

 Pemeriksaan Kanker
 Pemeriksaan sitologi dan patologi anatomi
 Tes-tes pertanda kanker dalam darah
 Rontgen
 Mamografi (rontgen khusus untuk payudara)
 Ultrasonografi / USG (memotret alat tubuh bagian dalam)
 Endoskopi (peneropongan alat tubuh bagian dalam)
 Kolposkopi (peneropongan leher rahim)
 Laparoskopi (peneropongan rongga perut)
 Pemotretan lapisan-lapisan tubuh dengan alat CT Scan, MRI (Magnetic
Resonance Imaging)

 Pengobatan Kanker
27

 Pembedahan (operasi)
 Penyinaran (Radio-terapi)
 Pemakaian obat-obat pembunuh sel kanker (sitostatika/kemoterapi)
 Peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi)
 Pengobatan dengan hormon
 Transplantasi organ.
 Stem Cell
 Hasil pengobatan terutama tergantung pada stadium atau tingkatan
kanker.

2.2.9 Proses Penyebaran Kanker ke Organ Tubuh Lain

Sel-sel dalam tumor ganas memiliki kemampuan untuk menyerang


jaringan dan organ disekitarnya, sehingga penyebaran penyakit. Hal ini juga
mungkin bagi sel kanker untuk memisahkan diri dari tumor dan memasuki
aliran darah, sehingga terjadi penyebaran penyakit ke organ lain. Proses
penyebaran ini disebut metastasis. Bila kanker telah menyebar dan telah
mempengaruhi area lain dari tubuh, penyakit ini masih mengacu pada organ
originasi. Sebagai contoh, jika kanker serviks menyebar ke paru-paru, masih
disebut kanker serviks, bukan kanker paru-paru . Meskipun sebagian besar
kanker berkembang dan menyebar dengan cara ini (melalui organ), namun
kanker darah seperti leukemia tidak. Mereka mempengaruhi darah dan organ-
organ yang membentuk darah dan kemudian menginvasi jaringan di dekatnya.

2.2.10 Cara Pencegahan Kanker

Sebagian besar jenis kanker dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat
sejak usia muda dan menghindari faktor-faktor penyebab kanker. Meskipun
penyebab kanker secara pasti belum diketahui, setiap orang dapat melakukan
upaya pencegahan dengan cara hidup sehat dan menghindari penyebab kanker:
a) Mengenai makanan:
 Mengurangi makanan berlemak yang berlebihan
28

 Lebih banyak makan makanan berserat.


 Lebih banyak makan sayur-sayuran berwarna serta buah-buahan,
beberapa kali sehari
 Lebih banyak makan makanan segar
 Mengurangi makanan yang telah diawetkan atau disimpan terlalu
lama
 Membatasi minuman alcohol
b) Mengenai Perilaku
 Hindari diri dari penyakit akibat hubungan seksual
 Hindari kebiasaan merokok. Bagi perokok: berhenti merokok.
 Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stress
 Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tumor adalah pertumbuhan abnormal yang terjadi pada suatu jaringan


tubuh. Secara umum, bibit tumor tercetus ketika ada semacam masalah dalam
pertumbuhan dan pergantian sel di dalam tubuh.
Secara umum dipercaya bahwa proses terbentuknya tumor berkaitan
dengan 3 faktor utama yaitu genetik (keturunan), karsinogenik (onkogen) dan
co-karsinogen (co-onkogen). Faktor genetik atau keturunan menyebutkan
bahwa beberapa orang membawa bakat (berupa gen) untuk tumor tertentu.
Kanker adalah istilah yang digunakan untuk suatu kondisi di mana sel
telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya sehingga
mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali.
Terdapat lebih daripada 100 jenis kanker dan setiapnya diklasifikasi
berdasarkan jenis sel yang terlibat. Sejalan dengan pertumbuhan dan kembang
biaknya, sel-sel kanker membentuk suatu massa dari jaringan ganas yang
menyusup ke jaringan sehat di sekitarnya yang dikenal sebagai invasif.
Penyakit kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-
sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker.Dalam perkembangannya,
sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat
menyebabkan kematian. Kanker adalah istilah yang mencakup sekelompok
kompleks lebih dari berbagai jenis penyakit kanker .Kanker dapat
mempengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh manusia.Banyak orang
terkejut ketika mengetahui kanker yang dapat mempengaruhi bagian-bagian
tubuh seperti mata dan jantung.Setiap jenis kanker khas dengan penyebab,
gejala, dan metode pengobatan yang berbeda. Seperti kelompok penyakit yang
lain, beberapa jenis kanker ada yang lebih umum daripada yang lain.

29
30

3.2 Saran

Tumor dan kanker mungkin adalah penyakit yang berbahaya. Namun jika
dideteksi sejak dini dan dilakukannya pencegahan terhadap dua penyakit tersebut
maka hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.Oleh karena itu, upaya mencegah
tumor dan kanker dengan menemukan kanker pada stadium dini merupakan upaya
yang penting karena disamping membebaskan masyarakat dari penderitaan kanker
juga menekan biaya pengobatan kanker yang mahal.
DAFTAR PUSTAKA

1. bustan, M.N. Epidemiologi : penyakit tidak menular. Jakata: Rineka Cipta,


2007
2. Prawirohardjo S. Tomur Ganas Ovarium dalam Ilmu Kandungan Edisi
Kedua. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. 2008.
3. Ralph C. Benson, martin L. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi Edisi 9.
Jakarta : kedokteran EGC.2009.
4. Carpenito, Lynda J, 1998, Diagnosa Keperawatan, Edisi 6, ECG. Jakarta.
5. Guyton, Arthur C, 1997, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, ; editor, Irawati
Setiawan, Edisi 9, ECG; Jakarta
6. Doengoes, E.Marilyn,rencana keperawatan material/bayi,Edisi
2,2001,egc:Jakarta
7. Buku ajar keperawatan medical bedah brunner&suddart edisi 8
8. m.netina sandara, pedoman praktek keperawatan,pusat penerbitan
departemen ilmu penyakit dalam,2006: jakarta
9. Carpenito ,Lynda Juall.2006.Buku Saku Diagnosis Keperawatan Ed
10.Jakarta:EGC
10. Wilkinson,Judith M.2006.Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengsn
zintervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC
11. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III edisi IV
12. Tambayong,dr jan .2000 patofisiologi untuk keperawatan penerbit buku
kedokteran EGC:jakarta
13. Pearce, Evelyn C, 1999, Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis,
Gramedia, Jakarta.
14. 3.bp.blogspot.com. Pengetahuan lengkap tentang penyakit kanker
15. http://macammacamoenyakit.com. Gejala- Gejala penyakit kanker, Faktor
penyebab kanker, Jenis-Jenis Kanker, Proses penyebaran kanker.
16. http://yayasankankerindonesia.org. Sistem Gejala- Gejala penyakit kanker,
Faktor penyebab kanker, Jenis-Jenis Kanker, Pengertian Kanker,
Pencegahan Kanker

31

Anda mungkin juga menyukai