Anda di halaman 1dari 13

TAHU BOLONG

“NYUUUSSSS”

Abdullah Ja’far Afifi


2031510001
TEKNIK KIMIA
BAB I

PERUSAHAAN

1.1 Latar Belakang


Banyak aktivitas yang dijalani setiap orang perharinya dengan aktivitas yang semakin
padat membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan tambahan. Khusunya bagi
banyak kawula muda sekarang, dengan seringnya mereka melakukan kegiatan, tak jarang
juga, banyak yang lebih memilih untuk membeli makanan ringan sebagai pengganjal
perut. Makanan – makanan yang tersedia di pasaran, sebagai makanan pengganjal perut
memang sudah banyak dan beragam, tetapi umumnya makanan tersebut kebanyakan
terlalu mahal, apalagi bagi kantong orang yang jauh dari kampung halaman, pastinya
harus berfikir dua kali untuk pemilihan makanan yang ekonomis.
Dalam suatu pemasaran banyak sekali berbagai macam kuliner, baik kuliner yang
bernuansa tradisional maupun internasional. Hal tersebut mendorong dalam pembuatan
inovasi baru dibidang kuliner khususunya pada makanan tradisional yaitu “Tahu Isi”.
Secara pribadi berdirinya usaha ini dikarenakan kesukaan dalam mengkonsumsi tahu
sebagai bahan camilan yang agak mengenyangkan, sehingga untuk pembuatan “Tahu Isi”
agar lebih berinovasi,bervariasi dan harga yang terjangkau dari”Tahu Isi”, dan terjamin
kehigenisannya.
Maka dari itu terbentuk suatu inovasi pada “Tahu Isi” yang lebih inovatif dan berbeda
dengan sebutan yaitu “Tahu Bolong” sebagai salah satu makanan dengan rasa yang enak,
nikmat, dan juga lezat serta dijual dengan harga yang cukup terjangkau.

1.2 Tujuan

a. Berperan aktif dalam bidang bisnis dan kewirausahaan minimal di lingkup daerah
b. Menyediakan kebutuhan “Tahu Bolong” bagi masyarakat dengan berbagai jenis
Topping, dan level pedas yang berbeda.
c. Mengurangi tingkat pengangguran.
d. Mendapatkan keuntungan atau laba.

1.3 Visi
Visi dari perancangan alat ini yaitu :

Menciptakan “Tahu Bolong” sebagai usaha makanan ringan yang inovatif, bergizi,
dan lebih mementingkan kehigenisan dalam penyajiannya.

1.4 Misi
Misi dari perancangan alat ini yaitu :
a. Menjadikan “Tahu Bolong” sebagai usaha makanan ringan terkenal dengan
berbagai toping dan rasa pedas yang bervariasi untuk memuaskan para konsumen.
b. Memberikan harga yang terjangkau kepada konsumen untuk mendapatkan yang
sehat, bergizi dan mengenyangkan.
c. Menciptakan inovasi dan pengembangan baru dalam produk bidang kuliner.
BAB II

STRUKTUR ORGANISASI

2.1 Struktur

Pemilik (
Pemodal )

KOKI

Distributor Distributor Distributror

2.2 Profil Perusahaan


- Nama Usaha : Tahu Bolong
- Jenis Usaha : Makanan
- Alamat : Jl. Veteran, Gang IX No. 13, Gresik
- Pemilik : IAbdullah Ja’far Afifi

2.3 Job Description


Pemilik : Mengawasi serta mengontrol seluruh jalannya perusahaan
Koki : Menyediakan bahan dan membuat makanan yang akan di produksi
Distributor : Memasarkan produk

Membuat makanan yang inovatif dengan bahan dasar yang sangat mudah
dicari di Negara Indonesia dan juga merupakan masakan yang telah dikenal
sebelumnya hanya dalam penyajiannya menggunakan varian yang belum ada
sebelumnya. Hal ini merupakan bisnis yang baru karena belum pernah ada yang
menciptakan produk tersebut. Dengan ini tidak akan ada pesaing dengan kompetitor
yang lainnya. Inovasi merupakan hal yang sangat mempengaruhi, karena inovasi bisa
membantu memciptakan perbedaan atau keunikan yang dapat menjadi kekuatan dari
produk ini. Promosi merupakan hal yang perlu diperhatikan mengingat bisnis ini
belum pernah ada.

2.4 Kualitas Tenaga Kerja


Untuk kualitas dari tenaga kerja masih cukup dari lulusan SMA serta SMK
yang kebanyakan masing bingung mencari kerja serta tempat kuliah, yang terpenting
dari itu dapat membuat masakan dengan bumbu yang pas dan menjadikan masakan
tersebut dapat diminati oleh konsumen. Dengan ini dapat memperkecil angka
pengangguran di daerah sekitar.
BAB III
PRODUK DAN STRATEGI OPERASIONAL

3.1 Produk
Produk ini dibuat secara manual dengan bahan yang higienis. Pembuatan manual
bertujuan agar tidak ada terjadi kesalahan dan agar kualitas terjaga.

3.2 Spesifikasi Produk


“Tahu Bolong” merupakan suatu inovasi produk dari “Tahu Isi” yang merupakan
makanan tradisional masyarakat jawa. Banyak diketahui bahwa “tahu Isi” adalah
makanan olahan tahu yang di dalamnya terdapat sayur dan mie. Dalam produk “Tahu
Bolong” sendiri tidak digunakan sayuran dan mie sebagai pelengkapnya, namun
pelengkap menggunakan Botok ( Pepes ) dari berbagai seafood sebgai varian dan
digunakan sambal dengan berbagai macam level kepedasan sebagai khas produk ini.
Pada produk ini juga digunakan pembungkus yang higienis dengan penggunaan kertas
penyerap minyak di dalam pembungkus utama, sehingga terbentuk kerenyahan dalam
tahu goreng dan meminimalisir banyaknya minyak dalam kandungan minyak produk.
Manfaat dan keistimewaan dari produk ini yaitu harga cukup terjangkau untuk semua
kalangan, makanan ringan yang dapat diterima dan cocok untuk semua kalangan baik
dari anak kecil, remaja maupun orang dewasa, disajikan dengan berbagai macam varian
dan varian level rasa pedasnya, memiliki penyerap minyak sebagai peminimalisir
kandungan minyak, dan sangat cocok bagi penikmat rasa pedas.

3.3 Alur Produksi


Untuk alur produksi dari produk ini yaitu :

Start

Pembelian bahan

Mulai pembuatan bahan

Pengujian produk

Pengemasan produk

Penditribusian

Selesai
BAB IV

ANALISIS PASAR DAN STRATEGI PEMASARAN

4.1 Gambaran Umum

Seiring dengan perkembangan kuliner tiap tahun semakin berkembang juga akan
kebutuhan yang diminta semakin banyak. Maka dari itu banyak produsen-produsen
makanan setiap hari harinya melakukan inovasi pada makanannya. Hal tersebut dilakukan
guna menarik minat konsumen karena dalam zaman sekarang banyak dari konsumen yang
memang berminat pada masakan yang berinovasi, baik inovasi kecil maupun inovasi
secara keseluruhan. Kalau dilihat minat pasar sekarang, sangat memungkinkan dalam
membut kuliner dengan inovasi yang belum ada sebelumnya namun disitu juga masih
banyak pertimbangan salah satunya segi biaya. Sehingga dalam pengaplikasian produk,
produk haruslah lebih bisa memuaskan konsumen dalam segi kenikmatan inovasi maupun
harga agar nantinya konsumen tidak berfikir 2 kali untuk menolak menikmati produk yang
diberikan.

4.2 Analisis Pasar (STP)

Target konsumen pada usaha produk ini yaitu semua kalangan, baik anak-anak,
remaja maupun orang tua, karena produk ini juga aman dikonsumsi oleh anak-anak. Pada
produk ini juga khusus menargetkan remaja yang suka mengemil dan suka akan masakan
pedas. Kami mempunyai Positioning produk “NYUUUSSSS”. Dengan jarangnya
kompetitor lain dapat mempermudah pemasaran.

4.3 Bauran Pemasaran

4.3.1 Product
Perancangan produk diberi wadah yang higienis dan sehat.
4.3.2 Pricing
Untuk harga dari produk ini sebesar Rp 5.000,- kita menggunakan sistem porsi
dimana 1 porsi konsumen akan mendapatkan 3 buah “Tahu Bolong” namun harga
akan meningkat Rp. 500,- sesuai dengan penambahan level kepedasan.
4.3.3 Promotion
a. Memberi diskon dari banyaknya point pembelian
b. Memberi diskon ketika memenangkan tantangan “Bolong Chalenge”
c. Memasang ikan di social media maupun lewat brosur.
4.3.4 Placement/saluran distribusi
Untuk sistem pemasaran menggunakan sistem langsung dan tidak langsung.
Lokasi produksi masih di daerah sekitar kampus. Untuk persediaan produk di
produksi 20 perporsi erharinya untuk melihat minat pasar dan porsi akan bertambah
sesuai dengan minat pasar.
4.4 Analisis SWOT

4.4.1 Faktor Internal


4.4.1.1 Kekuatan
Kami menawarkan suatu produk yang mengangkat nilai kebudayaan dan dipadukan
dengan unsur kekreatifan. Yaitu produk Tahu Isi yang sering dijual dipasaran. Kami
juga menyelipkan harga yang terjangkau, tanpa bahan pengawet dan menyajikan cita
rasa yang berbeda. Untuk kekuatan dari produk ini adalah masih belum ada yang
pernah membuat produk ini dengan inovasi penunjangnya. Apalagi untuk toping
seafood dan level kepedasan disitu bisa jadi kekuatan produk ini untuk mendobrak
pasar kuiner.
4.4.1.2 Kelemahan
 Belum memiliki cukup pengalaman. Pengalaman untuk memulai usaha yang
masih sangat minim merupakan suatu kelemahan yang harus diatasi.
 Produksi ini volume penjualannya belum terbilang tinggi.
 Dan desain yang bisa dikatakan belum menarik.

4.4.2 Faktor Eksternal


4.4.2.1 Peluang
Untuk peluang dari produk ini yaitu dapat dipasarkan dalam keadaan apapun dimana
ketika kondisi seafood mahal bisa menggunakan toping yang lain seperti sossis
ataupun daging. Didukung juga di daerah kami banyak toko-toko makanan ringan
untuk menjadi pemasok atau distributor produk ini.
4.4.2.2 Ancaman
 Keacuhan konsumen, terkadang masyarakat kurang memperhatikan makanan
yang dibelinya.
 Ancaman dari pesaing yaitu maraknya yang menjual opak kolontong dari
berbagai daerah. Sehingga permintaan pasar berkurang akibat adanya para
pesaing dari produk yang lain dan perilaku pasar tidak ramah lagi.
 Megenai ketersediaan bahan baku yang berkualitas bisa berkurang karena adanya
faktor tertentu.

4.5 Pembiayaan
4.5.1 Biaya Tetap
NO Nama Barang Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah Harga
1. Cobek 1 buah Rp. 50.000 Rp. 50.000
2. Piring 3 buah Rp. 5.000 Rp. 15.000
3. Pisau 2 buah Rp. 5.000 Rp. 10.000
4. Wajan 1 buah Rp. 15.000 Rp. 15.000
5. Sudip 1 buah Rp. 7.000 Rp. 7.000
6. Kompor 1 buah Rp. 200.000 Rp. 200.000
7. Gunting 1 buah Rp. 10.000 Rp. 10.000
8. Tabung gas 1 buah Rp. 150.000 Rp. 150.000
9. Ayakan 1 buah Rp. 10.000 Rp. 10.000
Rp. 467.000

4.5.2 Biaya Variabel


NO Nama Barang Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah Harga
1. Ikan Pindang 1 bungkus Rp. 10.000 Rp. 10.000
2. Udang ½ kg Rp. 25.000 Rp. 25.000
3. Cabe ¼ kg Rp. 9.000 Rp. 9.000
4. Minyak goreng 1 liter Rp. 12.000 Rp. 12.000
5. Tepung Crispy 10 bungkus Rp. 3.000 Rp. 30.000
6. Tahu 1 bungkus Rp. 8.000 Rp. 8.000
7. Mika 1 bungkus Rp. 20.000 Rp. 20.000
8. Tepung terigu 1 bungkus Rp. 2.000 Rp. 2.000
9. Garam 1 bungkus Rp. 1.000 Rp. 1.000
10. Bawang putih ½ kg Rp. 20.000 Rp. 20.000
Rp. 137.000
4.5.3 Biaya Total
Biaya Total = Biaya tetap + Biaya Variabel
= Rp. 467.000 + Rp. 137.000
= Rp. 604.000

4.5.4 Harga Per Unit dan Per Porsi


 Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 kali produksi adalah Rp. 467.000 : 20
kali = Rp. 23.350
 Total biaya produksi yang dikeluarkan per produksi = Rp. 23.350 + Rp.
137.000 = Rp. 160.350
 Biaya per unit adalah Total biaya produksi dalam 1 kali produksi : jumlah
produk yang dihasilkan per bulan = RP. 160.350 : 100 buah = Rp. Rp.
1.603,50
 Harga jual per buah Rp 2.000

4.5.5 Modal Awal


Modal Awal = Biaya tetap + Biaya Variabel
= Rp. 467.000 + Rp. 137.000
= Rp. 604.000

4.5.6 Analisis Titik Impas (Break Even Point)


 BEP harga = Total biaya produksi untuk 1 kali produksi : Produksi

= RP. 160.350 : 100 buah = Rp. Rp. 1.603,50


 Harga jual per unit Rp 2.000
BEP produksi = Total biaya produksi untuk 1 kali produksi : Harga per unit
=Rp. 137.000 : 2.000 = 68,5 buah
 Jadi, untuk mencapai titik impas maka dalam 1 buah tahu bolong yang harus
terjual adalah 69 buah dengan harga per buah adalah Rp 2.000

4.5.7 Analisis Keuntungan


 Pendapatan : Nugget yang terjual x harga jual = 100 x Rp. 2.000 = Rp.
200.000
 Total biaya produksi dalam 1 kali produksi : Rp. 137.000
 Keuntungan = Pendapatan – Total biaya produksi
= Rp. 200.000 – Rp. 137.000
= Rp 63.000
 Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 100 buah tahu
bolong dengan harga Rp 2.000 per buah dalam 1 kali produksi
adalah Rp 63.000

4.5.8 Pengembalian Modal


Total biaya Produksi : Laba usaha = Rp. 604.000 : Rp 63.000
= 9,6~10 kali produksi
Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 10 kali produksi.

4.6 Studi Kelayakan


4.6.1 Lokasi
Pembuatan tahu bolong ini dilakukan di Jalan Veteran gang 9c No. 13, Gresik. Lokasi
ini cukup strategis karena berdekatan dengan kampus A Universitas Internasional
Semen Indonesia. Selain itu, pembeli bisa datang langsung melihat-lihat proses
produksi dan dapat memesan langsung.
4.6.2 Sarana dan Prasarana
Selain menggunakan rumah produksi, kami juga memanfaatkan berbagi media soaial
seperti, instagram, facebook, dan lain sebagainya. Semua sarana ini dilengkapi dengan
prosedur atau tata cara membuat tahu bolong.
4.6.3 Sumber Daya Manusia
Untuk usaha awal, sumber daya manusia yang tersedia terdiri dari 5 orang yang
bertanggung jawab sebagai kepala produksi, bendahara, koki, dan bagian pemasaran.
Setiap sumber daya manusia yang kami miliki memeliki keahlian di bidangnya
masing. Sehinga diharapakan dapat menjaga kualitas produk, memberikan pelayanan
yang baik kepada konsumen, dan mampu bersaing di pasaran.

4.7 Real Business Plan


4.7.1 Strategi pemasaran
Telah banyak jenis tahu isi yang bisa dijumpai di daerah jawa seperti di pasar
tradisional, warung, maupun ditempat penjualan makanan ringan lainnya. Namun dari
sekian banyak tempat seperti itu, belum bisa memadukan dengan selera yang sesuai
dengan konsumen apalagi konsumen jaman sekarang. Oleh sebab itu, masyarakat
harus tau tentang keberadaan produk kami. Untuk itu, kami telah menyusun strategi
pemasaran. Tahapan-tahapannya sebagai berikut:
 Pengembangan produk : Tahu isi memang telah banyak dijumpai
di berbagai tempat di atas. Namun kami memberikan rasa yang berbeda dan
tampak lebih menarik serta lebih unik dengan komposisi yang baru. Tahu
bolong ini akan menambah cita rasa baru di dunia kuliner. Dengan adanya
tahu, diharapkan akan menambah variasi tahu isi baru.
 Pengembangan wilayah pemasaran : Area pemasaran utama adalah di sekitar
daerah tempat tinggal kami. Contohnya di kampus A Universitas Internasional
Semen Indonesia. Promosi dilakukan melalui kelompok-kelompok kecil
sampai pada tingkat yang lebih tinggi.
 Kegiatan promosi : Promosi merupakan bagian dari proses
pemasaran. Promosi sangat mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu
usaha. Kami melakukan promosi produk kami pada tahap awal melalui mulut
ke mulut. Selanjutnya dilakukan juga promosi melalui media sosial yang kini
marak di dunia maya.

4.7.2 Strategi Produksi


Kami memproduksi tahu isi yang belum ada dipasaran. Kami juga memberikan
pilihan bentuk tahu isi yang menarik dan level kepedasan berbeda kepada konsumen.
Kami berusaha menciptakan suatu pembaharuan di dunia makanan khususnya tahu
isi. Proses produksi kami tidak dilakukan sewaktu-waktu saja. Namun berjalan terus
menerus selama ada waktu luang.
4.7.3 Strategi Penetapan Harga
Harga merupakan suatu variabel yang mempunyai peranan penting dalam dunia
bisnis. Harga menunjukkan level dari suatu produk juga menjadi acuan tentang
bagaimana produk itu seharusnya bila dilihat dari harganya. Harga yang kami
tawarkan di sini, kami sesuaikan dengan sasaran kami yaitu semua kalangan
khususnya bagi remaja di daerah yang mayoritas ekonominya menegah keatas,
walaupun dalam kennyataannya kita juga menyesuaikan harga kepala kelas ekonomi
menengah ke bawah. Harga kami sesuaikan dengan bahan dan berbagai variable lain.
Kami akan mengutamakan kualitas makanan, dan tidak hanya berfokus mengambil
keuntungan semata.
4.7.4 Rencana Pengembangan Produksi
Rencana-rencana pengembangan produksi kami antara lain:
 Memperluas wawasan dibidang makanan khususnya kedelai dan tahu
 Memperluas berbagai cita rasa tahu isi
 Meningkatkan produksi tahu bolong
 Pemberdayaan petani kedelai
 Analisis resiko usaha dan antisipasinya sebagai pendukung dalam
pengembangan produksi
BAB V

ANALISIS PASAR DAN STRATEGI PEMASARAN

A. Kesimpulan
Tahu bolong merupakan suatu jenis makanan yang kami buat dengan memberikan
variasi toping dan variasi rasa kepedasan sesuai dengan penikmatnya. Produk kami ini
bertujuan membantu masyarakat untuk lebih sering mengonsumsi tahu dalam sehari-hari.
Karena, tahu dapat menurunkan kadar kolesterol, mencegah kanker payudara, serta mencegah
penuaan dini pada masyarakat. Proses pemasaran pada tahap awal kami lakukan melalui
mulut ke mulut, lalu tahap selanjutnya dilakukan melalui media sosial seperti instagram,
facebok dan media sosial lainnya. Harga yang kami tetapkan cukup terjangkau oleh
masyarakat menengah ke bawah. Kami juga menyediakan pelayanan pemesanan tahu bolong.

Anda mungkin juga menyukai