Anda di halaman 1dari 4

Food and Industrial Microbiology.

18 (2) Maret 2018

PENENTUAN Staphylococcus aureus PADA PRODUK PANGAN


MENGGUNAKAN METODE MOST PROBABLE NUMBER (MPN)

Saripah, N1 ., A. Sholikhah1., I. O. Susilawati1


1
Program Studi Biologi FMIPA ULM, Jl. Ahmad Yani KM.36, Banjarbaru, Indonesia
1
Program Studi D3 Analis Farmasi dan Makanan FMIPA ULM, Jl. Ahmad Yani KM.36, Banjarbaru, Indonesia
*Corresponding author: Saripahfarmasi2@gmail.com

Abstrak. Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan
organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot,
tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil). Pangan mempunyai cakupan yang luas, sehingga
upaya pencegahan produk-produk pangan kemungkinan tercemar baik dari cemaran fisik, kimia, dan biologis atau
mikrob yang merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Dalam proses, persiapan, pengolahan dan pembuatan
makanan adalah jalur utama masuknya sumber pencemaran dan pengkontaminan produk pangan. Seperti halnya,
staphyloccus aureus merupakan salah satu bakteri penyebab keracunanan pangan. S. aureus merupakan bakteri berbentuk
bulat (coccus), yang bila diamati di bawah mikroskop tampak berpasangan, membentuk rantai pendek, atau membentuk
kelompok yang tampak seperti tandan buah anggur. Organisme ini Gram-positif. Beberapa strain dapat menghasilkan
racun protein yang sangat tahan panas, yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Makanan yang memerlukan
banyak penanganan selama penyiapannya dan yang disimpan dalam suhu yang sedikit lebih tinggi setelah dimasak sering
menjadi penyebab kasus keracunan makanan staphylococcal. Analisis kuantitatif mikrobiologi pada bahan pangan
penting dilakukan untuk mengetahui mutu bahan pangan dan menghitung bakteri yang akan diterapkan pada bahan
pangan tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung atau mengukur jumlah jasad renik dalam
suatu suspensi, salah satunya adalah pemeriksaan adanya bakteri Coliform pada makanan dan minuman dengan metode
MPN (Most Probable Number).

Kata kunci: Staphyloccus aureus-1, Metode MPN--2, Produk Pangan-3, Mikroorganisme-4.

1. PENDAHULUAN keracunan. Bakteri Staphylococcus aureus adalah


bakteri patogen, penyebab penyakit radang di kulit
Salah satu faktor utama penyebab dan menimbulkan bisul yang bernanah disebut
timbulnya penyakit adalah kontaminasi abses. Bakteri ini sering ditemukan pada makanan-
mikroorganisme berupa bakteri. Meskipun terdapat makanan yang mengandung protein. Enterotoksin
spesies bakteri tertentu yang menguntungkan bagi yang diproduksi oleh Staphylococcus aureus
hewan dan manusia, namun bakteri dapat pula bersifat tahan panas dan masih aktif setelah
menjadi penyebab timbulnya suatu penyakit yang dipanaskan pada suhu 100°C selama 30 menit
sangat merugikan (Irianto, 2006). (Jawetz, 2012).
Manusia dan hewan mempunyai sejumlah Salah satu bakteri yang sering terdeteksi
besar flora normal yang biasanya tidak bersamaan dengan bakteri Coliform adalah
menimbulkan penyakit tetapi membentuk suatu Escherichia coli. Bakteri Gram negatif berbentuk
keseimbangan yang memastikan kelangsungan batang, bias dijumpai di air maupun tanah.
hidup, pertumbuhan, dan pertambahan jumlah bagi Escherichia coli biasanya tidak berbahaya dan
keduanya, bakteri dan hospes. Beberapa bakteri bersifat menguntungkan bagi manusia karena
yang merupakan penyebab penting penyakit membantu mencegah pertumbuhan beberapa
umumnya dibiakkan dengan flora normal misalnya bakteri berbahaya di saluran pencernaan dengan
Proteus mirabilis, Pseudomonas aeruginosa, persaingan nutrisi dan oksigen. Namun, adanya
Lactobacillus, Staphylococcus aureusdan Escherichia coli pada makanan dan air
Staphylococcus aureus. Pada umumnya, bakteri menunjukkan kurangnya kebersihan dan
Staphylococcus aureusmerupakan bagian dari flora adanya kontaminasi (Juwita et al., 2014).
saluran cerna yang normal pada manusia tetapi Bakteri golongan Enterobacteriaceae atau
juga merupakan penyebab umum infeksi saluran bakteri enteric merupakan bakteri yang sering
kemih, diare dan penyakit lainnya. Bakteri mengkontaminasi air.Famili ini mencakup banyak
Staphylococcus aureus berasal dari kata Staphylo genus diantaranya Escheriaceae, Shigela,
(buah anggur) dan coccus (bulat). Bakteri sering Salmonella, Enterobacter, Klebsiella, Serrtia dan
ditemukan sebagai flora normal di kulit dan selaput Proteus sebagai bakteri-bakteri penyebab infeksi
lendir pada manusia. Beberapa jenis bakteri ini saluran cerna. Escheria coli (E.coli) pada air
dapat membuat enderotoksin yang menyebabkan minum dapat dijadikan parameter atau indicator

Program Studi D3 Analis Farmasi dan Makanan, FMIPA 1


2 Chapter Error! Use the Home tab to apply ChapterNo to the text that you want to appear here.

tingkat pencemaran air secara bakteriologis ( Hadi tetapi pada suhu 44 ± 0,5 0C. Escherichia coli
et al., 2014). adalah coliform thermotolerant yang, antara lain,
Salah satu metode yang digunakan adalah menghasilkan indole dari tryptophane pada suhu 44
metode MPN (Most Probable Number), dalam ± 0,5 0C, memberikan hasil tes metil merah positif,
metode MPN digunakan medium cair di dalam tidak dapat menghasilkan asetil - metil carbinol dan
tabung reaksi , dalam hal ini perhitungan dilakukan tidak menggunakan sitrat sebagai sumber karbon
berdasarkan jumlah tabung positif. Pengamatan satu-satunya. Escherichia coli adalah coliform yang
tabung yang positif dapat dilihat dengan paling umum diantara flora usus hewan berdarah
mengamati timbulnya kekeruhan, atau panas dan kehadirannya mungkin secara prinsip
terbentuknya gas di dalam tabung durham untuk berhubungan dengan fecal kontaminasi. Tidak ada
bakteri pembentuk gas. Umumnya untuk setiap Escherichia coli yang diizinkan dalam air minum
pengenceran digunakan 3 atau 5 seri tabung. Makin (Kumar et al., 2013)
banyak tabung yang digunakan dalam perhitungan
nilai MPN, akan menunjukkan tingkat ketelitian 2. METODE
yang lebih tinggi. Metode MPN biasanya dilakukan Preparasi sampel
untuk menghitung jumlah bakteri di dalam contoh
berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan Disiapkan sampel masing-masing parutan
untuk contoh berbentuk padat dengan terlebih kelapa dan cendol ditimbang sebanyak 10 gram,
dahulu disuspensikan dengan perbandingan 1 : 10 kemudian digerus sampai halus. Selanjutnya
dari contoh tersebut dalam buffer. Kelompok dimasaukkan kedalam Erlenmeyer yang sudah
bakteri yang dapat dihitung dengan metode MPN berisi NaCl + Pepton sebanyak 90 ml. Setelah itu di
juga bervariasi bergantung pada media yang goyangkan menggunakan alat orbital shaker selama
digunakan untuk pertumbuhannya (Jiwintarum et 15 menit.
al., 2017). Metode kerja
Metode "most probable number" MPN)
berguna, Tesnya adalah metode untuk Bakteri Stapyhloccus aureus dilakukan
memperkirakan konsentrasi mikroorganisme yang pengenceran secara bertingkat menggunakan
dapat hidup dalam sampel dengan cara mencampur larutan pengencer khusus produk pangan. Dari
kembali pertumbuhan kaldu cair dalam masing-masing pengencer 1/10, 1/100. Dan 1/1.000
pengenceran sepuluh kali lipat dan sangat berguna dipipet sebanyak 1,0 ml dimasukkan kedalam 3
dengan sampel yang mengandung partikulat tabung (seri 3 tabung) yang berisi medium
rnaterial yang mengganggu metode penghitungan Tripticase Soy Broth + 10% NaCl. Dilakukan
lempeng piring. Konsep dasar untuk metode MPN inkubasi pada suhu 36 + 10C selama 48 jam + 2
mirip dengan metode pecahan negatif dari jam. Setelah inkubasi tersebut diamati kekeruhan
penentuan nilai D. Kaldu nutrisi akan mendukung pada media dan dicatat kombinasi nilai MPN nya
pertumbuhan organisme dan putar keruh. Pola sebagai uji penduga.
dasar pertumbuhan vs tanpa pertumbuhan dapat
memberikan informasi karena merupakan refleksi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dari pengambilan sampel kesalahan ( Sutton,
2010).
Hasil
Number (MPN) test adalah tes khusus
untuk menentukan keberadaan coliform pada Hasil yang didapat pada percobaan ini
sampel yang diberikan. Coliformnya adalah yaitu
terdeteksi berdasarkan kemampuan karakteristik Tabel 1. Hasil Penentuan Angka MPN
mereka memfermentasi laktosa dengan produksi
No. Nama Sampel Angka MPN
gas. Enteri Bakteri selain coliform tidak (CFUS/100 ml)
memfermentasi laktosa, jika fermentasi, mereka 1. Cendol 0
tidak menghasilkan gas. E.coli (EC) sedang 2. Kelapa Parut 0
digunakan untuk menguji air, susu, kerang, dan
bahan lain untuk bukti kontaminasi tinja. EC
sedang telah terbukti sangat baik untuk isolasi
bakteri coliform pada 37oC dan E. coli pada
45,5oC dan kemudian dengan modifikasi untuk
skrining cepat deteksi E.coli (Mujahid et al.,2015).
Mendefinisikan kelompok coliform
lainnya, termasuk coliforms thermotolerant (juga
disebut fecal coliforms, FC) dan, lebih khusus, E. Gambar 1. Hasil pengenceran
coli, coliforms thermotolerant memiliki sifat
fermentasi yang sama dengan total coliform (TC) Pembahasan

2 Program Studi D3 Aanalis Farmasi dan Makanan, FMIPA


Food and Industrial Microbiology. 18 (2) Maret 2018
Most Probable Number (MPN) merupakan 0
inkubasi pada suhu 36 + 1 C selama 48 jam + 2
metode enumerasi mikroorganisme yang datanya jam. Setelah inkubasi tersebut diamati kekeruhan
didapat dari hasil pertumbuhan mikroorganisme pada media dan dicatat kombinasi nilai MPN nya
pada medium cair spesifik dalam tabung yang sebagai uji penduga. Hasil yang didapat pada
ditanam dari sampel padat atau cair yang ditanam percobaan praktikum kali ini masing-masing
berdasarkan jumlah sampel/ diencerkan menurut cendol dan parutan kelapa yaitu Angka MPN
tingkat seri tabungnya sehingga didapatkan (CFUS/100 ml) adalah sebesar 0. Hal ini berarti hasil
perkiraan jumlah mikroorganisme yang diuji dalam percobaan negative dan tidak ada mikroorganisme
nilai MPN/ satuan volume/ massa sampel. Prinsip Staphyloccus aureus dan sampel tersebut telah
dari metode MPN ini adalah pengenceran yang
memenuhi syarat dalam pembuatan produk pangan.
dilakukan sampai tingkat tertentu sehingga
didapatkan konsentrasi mikroorganisme yang 4. KESIMPULAN
sesuai. Semakin rendah pengenceran, maka
semakin positif hasilnya. Sebaliknya jika Simpulan yang didapat pada percobaan ini
pengenceran tinggi, maka jarang tabung yang adalah sampel yang digunakan produk pangan
hasilnya positif yang muncul. Semua tabung positif yaitu cendol dan parutan kelapa. Larutan yang
yang dihasilkan sangat tergantung pada probabilitas digunakan yaitu larutan NaCl dan pepton 90 ml.
sel yang terambil oleh pipet saat dimasukkan ke Penentuan staphyloccus aureus dengan metode
media. Metode ini sangat dipengaruhi oleh most probable number, hasil yang didapat pada
homogenitas. Frekuensi positif dan negatif percobaan ini adalah tidak ada kekeruhan pada
menggambarkan konsentrasi mikroorganisme pada tabung dirham maka, Angka MPN menunjukkan
negative tidak ada mengandung bakteri
sampel sebelum pengenceran. Stapyloccus aureus.
Metode MPN ini umumnya digunakan untuk
menghitung jumlah bakteri pada air khususnya 5. UCAPAN TERIMAKSIH
untuk mendeteksi adanya bakteri koliform yang
merupakan kontaminan utama sumber air minum. Saya ucapkan banyak terimakasih kepada
Ciri-ciri utamanya yaitu bakteri gram negatif, saudari Aziza Sholikhah selaku asisten
batang pendek, tidak membentuk spora, pembimbing praktikum dan dosen pembimbing
memfermentasi laktosa menjadi asam dan gas yang Ibu Ika Oksi Susilawati selaku dosen pembimbing
dideteksi dalam waktu 24 jam inkubasi pada 37º C. praktikum yang selalu memberikan arahan ketika
E.coli adalah bakteri koliform yang ada pada berjalannya praktikum
kotoran manusia, maka E.coli sering disebut 6. DAFTAR PUSTAKA
sebagai coliform fekal. Bakteri coliform adalah
golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar - Dasar
saluran pencernaan manusia dan merupakan bakteri Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan
indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih
Hadi, B., E. Bahar & R.Semiarti. 2014. Uji
tepatnya, sebenarnya bakteri coliform fecal adalah
Bakteriologis Es Batu Rumah Tangga Yang
bakteri indikator adanya pencemaran bakteri
patogen. Penentuan coliform fecal menjadi Digunakan Penjual Minuman di Pasar Lubuk
indikator pencemaran dikarenakan jumlah Buaya Kota Padang. Jurnal Kesehatan
Andalas. 3(2) : 199-122
koloninya pasti berkorelasi positif dengan
Irianto, Koes. 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia
keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi
coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana Mikroorganisme.Edisi 1. Bandung : Yrama
daripada mendeteksi bakteri patogenik lain Widy.
(Dwidjoseputro, 1994). Jawetz, Melnick, Adelberg’s. 2007. Mikrobiologi
Percobaan praktikum sampel yang digunakan kedokteran. Edisi 23. Jakarta: Penerbit Buku
yaitu cendol dan parutan kelapa yang sudah Kedokteran EGC.
dihaluskan atau digerus di mortar, setelah itu Jiwintarum, Y., Agrijanti & B. L. Septiana.
sampel yang sudah halus masing-masing ditimbang 2017. Most Probable Number (MPN)
sebanyak 10 gram. Selanjutnya dimasaukkan Coliform Dengan Variasi Volume
kedalam Erlenmeyer yang sudah berisi NaCl + Media Lactose Broth Single Strength
Pepton sebanyak 90 ml. Setelah itu di goyangkan (LBSS) Dan Lactose Broth Double
menggunakan alat orbital shaker selama 15 menit. Strength (LBDS). Jurnal Kesehatan
Lalu hasil suspense dalam Erlenmeyer dilakukan Prima. 11(1) : 11-17
pengenceran secara bertingkat menggunakan Juwita, U., Y. Haryani & C. Jose. 2014. Jumlah
larutan pengencer khusus produk pangan. Dari Bakteri Coliform dan Deteksi Escherchia coli
masing-masing pengencer 1/10, 1/100. Dan 1/1.000 Pada Danging Ayam di Pekanbaru. Jurnal
dipipet sebanyak 1,0 ml dimasukkan kedalam 3 JOM FMIPA. 1(2) : 48-55.
tabung (seri 3 tabung) yang berisi medium Kumar, D., S. Malik., M. Madan., A. Pandey & A.
Tripticase Soy Broth + 10% NaCl. Setelah itu K. Asthana. 2013. Bacteriological Analysis of
dipindahkan suspense kedalam cawan dengan Drinking Water by MPN Method in a Tertiary
teknik gores zigzag. Selanjutnya dilakukan Care Hospital and Adjoining Area Western

Program Studi D3 Analis Farmasi dan Makanan, FMIPA 3


4 Chapter Error! Use the Home tab to apply ChapterNo to the text that you want to appear here.

Up, India. IOSR Journal Of Environmental


Science, Toxicology And Food Technology
(IOSR-JESTFT).4(3):17-22.
Sutton, S. 2010. The Most Probable Number
Method and Its Uses in Enumeration,
Qualification, and Validation. Journal of
Validation Technology. 16(3) : 35-38.
Mujahid, T. Y., K. Siddiqui.., R. Z. Ahmed, S. A.
Subhan., S. T. Ali & A. Wahab. 2015.
Bacteriological Quality Analysis of Tap Water
of Karachi, Pakistan. International Journal of
Advanced Research. 3(2) : 573-578

2 Program Studi D3 Aanalis Farmasi dan Makanan, FMIPA

Anda mungkin juga menyukai