Abstrak. Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan
organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot,
tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil). Pangan mempunyai cakupan yang luas, sehingga
upaya pencegahan produk-produk pangan kemungkinan tercemar baik dari cemaran fisik, kimia, dan biologis atau
mikrob yang merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Dalam proses, persiapan, pengolahan dan pembuatan
makanan adalah jalur utama masuknya sumber pencemaran dan pengkontaminan produk pangan. Seperti halnya,
staphyloccus aureus merupakan salah satu bakteri penyebab keracunanan pangan. S. aureus merupakan bakteri berbentuk
bulat (coccus), yang bila diamati di bawah mikroskop tampak berpasangan, membentuk rantai pendek, atau membentuk
kelompok yang tampak seperti tandan buah anggur. Organisme ini Gram-positif. Beberapa strain dapat menghasilkan
racun protein yang sangat tahan panas, yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Makanan yang memerlukan
banyak penanganan selama penyiapannya dan yang disimpan dalam suhu yang sedikit lebih tinggi setelah dimasak sering
menjadi penyebab kasus keracunan makanan staphylococcal. Analisis kuantitatif mikrobiologi pada bahan pangan
penting dilakukan untuk mengetahui mutu bahan pangan dan menghitung bakteri yang akan diterapkan pada bahan
pangan tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung atau mengukur jumlah jasad renik dalam
suatu suspensi, salah satunya adalah pemeriksaan adanya bakteri Coliform pada makanan dan minuman dengan metode
MPN (Most Probable Number).
tingkat pencemaran air secara bakteriologis ( Hadi tetapi pada suhu 44 ± 0,5 0C. Escherichia coli
et al., 2014). adalah coliform thermotolerant yang, antara lain,
Salah satu metode yang digunakan adalah menghasilkan indole dari tryptophane pada suhu 44
metode MPN (Most Probable Number), dalam ± 0,5 0C, memberikan hasil tes metil merah positif,
metode MPN digunakan medium cair di dalam tidak dapat menghasilkan asetil - metil carbinol dan
tabung reaksi , dalam hal ini perhitungan dilakukan tidak menggunakan sitrat sebagai sumber karbon
berdasarkan jumlah tabung positif. Pengamatan satu-satunya. Escherichia coli adalah coliform yang
tabung yang positif dapat dilihat dengan paling umum diantara flora usus hewan berdarah
mengamati timbulnya kekeruhan, atau panas dan kehadirannya mungkin secara prinsip
terbentuknya gas di dalam tabung durham untuk berhubungan dengan fecal kontaminasi. Tidak ada
bakteri pembentuk gas. Umumnya untuk setiap Escherichia coli yang diizinkan dalam air minum
pengenceran digunakan 3 atau 5 seri tabung. Makin (Kumar et al., 2013)
banyak tabung yang digunakan dalam perhitungan
nilai MPN, akan menunjukkan tingkat ketelitian 2. METODE
yang lebih tinggi. Metode MPN biasanya dilakukan Preparasi sampel
untuk menghitung jumlah bakteri di dalam contoh
berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan Disiapkan sampel masing-masing parutan
untuk contoh berbentuk padat dengan terlebih kelapa dan cendol ditimbang sebanyak 10 gram,
dahulu disuspensikan dengan perbandingan 1 : 10 kemudian digerus sampai halus. Selanjutnya
dari contoh tersebut dalam buffer. Kelompok dimasaukkan kedalam Erlenmeyer yang sudah
bakteri yang dapat dihitung dengan metode MPN berisi NaCl + Pepton sebanyak 90 ml. Setelah itu di
juga bervariasi bergantung pada media yang goyangkan menggunakan alat orbital shaker selama
digunakan untuk pertumbuhannya (Jiwintarum et 15 menit.
al., 2017). Metode kerja
Metode "most probable number" MPN)
berguna, Tesnya adalah metode untuk Bakteri Stapyhloccus aureus dilakukan
memperkirakan konsentrasi mikroorganisme yang pengenceran secara bertingkat menggunakan
dapat hidup dalam sampel dengan cara mencampur larutan pengencer khusus produk pangan. Dari
kembali pertumbuhan kaldu cair dalam masing-masing pengencer 1/10, 1/100. Dan 1/1.000
pengenceran sepuluh kali lipat dan sangat berguna dipipet sebanyak 1,0 ml dimasukkan kedalam 3
dengan sampel yang mengandung partikulat tabung (seri 3 tabung) yang berisi medium
rnaterial yang mengganggu metode penghitungan Tripticase Soy Broth + 10% NaCl. Dilakukan
lempeng piring. Konsep dasar untuk metode MPN inkubasi pada suhu 36 + 10C selama 48 jam + 2
mirip dengan metode pecahan negatif dari jam. Setelah inkubasi tersebut diamati kekeruhan
penentuan nilai D. Kaldu nutrisi akan mendukung pada media dan dicatat kombinasi nilai MPN nya
pertumbuhan organisme dan putar keruh. Pola sebagai uji penduga.
dasar pertumbuhan vs tanpa pertumbuhan dapat
memberikan informasi karena merupakan refleksi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dari pengambilan sampel kesalahan ( Sutton,
2010).
Hasil
Number (MPN) test adalah tes khusus
untuk menentukan keberadaan coliform pada Hasil yang didapat pada percobaan ini
sampel yang diberikan. Coliformnya adalah yaitu
terdeteksi berdasarkan kemampuan karakteristik Tabel 1. Hasil Penentuan Angka MPN
mereka memfermentasi laktosa dengan produksi
No. Nama Sampel Angka MPN
gas. Enteri Bakteri selain coliform tidak (CFUS/100 ml)
memfermentasi laktosa, jika fermentasi, mereka 1. Cendol 0
tidak menghasilkan gas. E.coli (EC) sedang 2. Kelapa Parut 0
digunakan untuk menguji air, susu, kerang, dan
bahan lain untuk bukti kontaminasi tinja. EC
sedang telah terbukti sangat baik untuk isolasi
bakteri coliform pada 37oC dan E. coli pada
45,5oC dan kemudian dengan modifikasi untuk
skrining cepat deteksi E.coli (Mujahid et al.,2015).
Mendefinisikan kelompok coliform
lainnya, termasuk coliforms thermotolerant (juga
disebut fecal coliforms, FC) dan, lebih khusus, E. Gambar 1. Hasil pengenceran
coli, coliforms thermotolerant memiliki sifat
fermentasi yang sama dengan total coliform (TC) Pembahasan