Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BY. NY. ”S” USIA ½ JAM DENGAN BBLR


DI RUANG OK IGD RSUD SIDOARJO

OLEH:
NIDA KURNIANINGSIH
0504.81

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
2008
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunianya sehingga dapat terselesaikannya asuhan kebidanan ini dengan baik..
Asuhan kebidanan ini terselesaikan atas bantuan beberapa pihak, oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Direktur RSUD Sidoarjo yang telah memberikan tempat untuk mengadakan praktek kebidan.
2. Laily Ami selaku Direktur Stikes Widyagama Husada Malang.
3. Suhartini Muhaji Amd. Keb, selaku kepala ruangan VK RSUD Sidoarjo yang telah banyak
memberikan bimbingan dan membantu dalam pembuatan asuhan kebidanan ini.
4. Umi Hani S.KM selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberikan koreksi
selama praktek..
5. Orang tua yang selalu memberikan dukungan baik secara moril maupun material.
6. Semua teman-teman yang membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih banyak
kekurangannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna perbaikan diwaktu yang akan datang.

Malang, Februari 2008

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penurunan mortalitas perinatal yang terjadi dengan perbaikan perawatan obstetric
dan neonatus disertai pengurangan jumlah anak cacat. Sebagian besar BBLR diharapkan
dapat bertahan hidup sebagai individu yang normal tetapi sebagian besar dari mereka
tidak dapat bertahan hidup karena faktor biaya antara 10 – 30 % bayi dapat bertahan berat
badan < 1 kg saat lahir menderita cacat besar.
BBLR sangat membutuhkan penanganan khusus karena bayi BBLR sangat rentan
terjadi infeksi maupun hipotermi. Banyak kasus-kasus yang ada hubungan dengan bayi
BBLR ini maupun bayi-bayi bermasalah lainnya dan ini sangat utama sekali karena
dapat berakibat pada bayi itu sendiri yaitu akhir dari segalanya adalah kematian. Angka
perfalensi BBLR di Indonesia tinggi sekitar 17-25 % kelahiran hidup (30 – 40 % adalah
kecil masa kehamilan).

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan umum
Agar mahasiswa dapat memperluas wawasan dibidang neonatus mengenai bayi
dengan BBLR
1.2.2 Tujuan khusus
- Mengumpulkan data tentang BBLR
- Mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada BBLR
- Mengantisipasi masalah potensial pada bayi BBLR
- Mengidentifikasi kebutuhan segera
- Mengembangkan rencana tindakan padabayu BBLR
- Melaksanakan tindnakan sesuai rencana
- Mengevaluasi tindakan
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar BBLR


2.1.1 Definisi
BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram
sampai dengan 2499 gram.
(Abdul Bari Saifudin, 2002 : 376)
BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gr.
(Farrer, Hellen, 1999)
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat antara 1500 – 2500 gram.
(Sarwono Prawrohardjo, 2002)
2.1.2 Jenis BBLR
Menurut harapan hidupnya :
o Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500 – 2500 gram.
o Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir < 1500 gram.
o Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat lahir <1000 gram.
(Sarwono, 2002 : 376)

Menurut masa gestasinya :


o Prematuritas murni : masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya
sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi berat atau biasa disebut neonatus
kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan (NKB – SMK).
o Dismaturitas : bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya
untuk masa gestasi itu. Berat bayi mengalami retardasi pertumbuhan intruterin dan
merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya (KMK).
2.1.3 Etiologi
- Faktor ibu
 Gizi saat hamil yang kurang.
 Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun.
 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat.
 Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah
(perokok).

- Faktor kehamilan
 Hamil dengan hidramnion.
 Hamil ganda.
 Perdarahan antepartum.
 Komplikasi hamil : pre-eklamsi atau eklamsi, ketuban pecah.

- Faktor janin
 Cacat bawaan.
 Infeksi dalam rahim.

- Faktor yang masih belum diketahui


(IBG, Manuaba, 1998 : 326)
2.1.4 Diagnosa dan Gejala Klinis
1. Sebelum bayi lahir
- Pada anamnese sering dijumpai adanya Riwayat abortus, partus prematurus dan
lahir mati
- Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan
- Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih lambat
walaupun kehamilannya sudah agak lanjut
- Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang seharusnya
- Sering dijumpai kehamilan dengan oligradramnion gravidarum atau perdarahan
anterpartum
2. Setelah bayi lahir
- Bayi dengan retadasi pertumbuhan intra uterin
- Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu
- Bayi small for date sama dengan bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterine
- Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya
(Rustam Mochtar, 1998 : 449)
2.1.5 Penanganan
- Mempertahankan suhu dengan ketat
BBLR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus
dipertahankan dengan ketat
o Bayi berat badan dibawah 2 kg 350 C
o Bayi berat badan 2 kg – 2,5 kg 340 C
o Suhu incubator diturunkan 10 C setiap minggu sampai bayi dapat ditempatkan
pada suhu sekitar 34-370 C
- Mencegah infeksi dengan ketat
BBLR sangat retan akan infeksi. Perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi
termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
- Pemberian O2
Pemberian O2 untuk bayi ini harus dikendalikan dengan seksama konsentrasi yang
tinggi dalam masa yang panjang akan menyebabkan timbulnya kerusakan jaringan
pada retina bayi sehingga menimbulkan kebutaan. Bisa diberikan melalui kateter
hidung.
- Pengawasan nutrisi / ASI
Reflek menelan BBLR belum sempurna. Oleh sebab itu pemberian nutrisi harus
dilakukan dengan cermat
o Reflek hisap baik : ASI ½ jam setelah lahir
o Reflek hisap lemah : ASI khusus dengan sonde
o Frekuensi
 BB < 1250 gr = 24 x minum / hari
 BB 1250 – 2000 = 12 x minum / hari.
 BB >2000 gr = 8 x minum / hari
o Jumlah cairan
 Hari I : 60 cc/ kg / BB / hari
 Hari II : 90 cc/ kg / BB / hari
 Hari III : 120 cc/ kg / BB / hari
 Hari IV : 150 cc/ kg / BB / hari
o Pemberian intravena bila :
 Gangguan pernafasan
 Oral tidak mencukupi
- Penimbangan dengan ketat
o Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi / nutrisi bayi dan erat
kaitannya dengan daya tahan tubuh. Oleh sebab itu penimbangan berat badan
harus dilakukan dengan ketat.
o Beberapa bayi sangat kecil yang lambat menambah menambah berat badan,
mungkin menderita asidosis metabolic, tetapi ia akan tumbuh cepat setelah
keadaan ini dikoreksi dengan natrium bikarbonal
o Bayi tidak boleh kehilangan lebih dari 10 % berat badan Lahirnya dan ia akan
memperoleh kembali berat badannya dalam 10-14 hari.
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN
Tanggal : 20-02-2008 Jam : 09.30 WIB
Di : Ruang VK bersalin RSUD Sidoarjo
Reg : 1091045
Oleh : Nida Kurnianingsih
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama bayi : By. Ny. “A”
Tanggal lahir : 20-02-2008
Jenis kelamin : Perempuan
usia : ½ jam
Anak ke : 2 dari 2 bersaudara

Nama ibu :Ny. “A” Nama Ayah : Tn. “M”


Umur :33 tahun Umur : 35 tahun
Agama :Islam Agama : Islam
Pendidikan :SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan :IRT Pekerjaan : swasta
Alamat :porong 20/V, sidoarjo

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayinya lahir dengan berat badan 1900 gram UK 9 bulan,
dengan jenis kelamin perempuan.lahir secara spontan.ditolong oleh bidan.

3. Riwayat Prenatal, Natal, Post Natal


a. Riwayat prenatal
Trimester I : periksa kebidan, , ibu tidak mual-muntah,TT 1
Trimester II : periksa ke bidan 1 kali,diberi tablet Fe dan TT 2
Trimester III : Periksa ke bidan, mendapatkan Fe
b. Riwayat natal
UK : 9 bulan
Kehamilan tunggal / ganda : tunggal
Air ketuban : Jernih
Cara persalinan : Spontan
PB : 42 cm
BB : 1900 gr
AS : 6-7
c. Riwayat post natal
Perdarahan : 300 cc
Plasenta : Lahir spontan

4. Kebutuhan Dasar
a. Pola Nutrisi
Bayi belum diteteki
b. Pola eliminasi
BAB : mengeluarkan mekonium
BAK : belum pernah
c. Pola istirahat
Setiap waktu bayi tidur
d. Pola aktivitas
Bayi menangis lemah

5. Riwayat kesehatan keluarga


Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit
kronis dan menahun seperti DM, jantung, dan asma serta tidak mempunyai riwayat
kembar, ibu tidak pernah menderita anemia.
6. Riwayat psikologis
Semua anggota keluarga sangat senang dengan kelahiran bayinya dan ibu siap
merawat bayinya.

b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
KU : lemah
Kemampuan menghisap : kuat
Warna kulit : merah muda
Observasi TTV : Suhu : 360 C
BB : 1900 gram
HR : 135 x/ menit
RR : 40 x / menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Tidak ada Caput Succedaneum,tidak ada Hematoma.
Muka : warna kulit merah muda, bentuk simetris, kulit kriput tampak
seperti orang tua.
Mata : Tidak ada iktrus, Tidak ada konjungtiva,tidak ada kelainan,
konjungtiva tidak pucat, tidak terbuka maksimal.
Hidung : Simetris, lubang kanan / kiri, Tidak ada pernafasan cuping
hidung
Mulut : Tidak ada Monoalisis, lidah bersih.
Leher : leher bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid,tidak ada bendungan vena jugularis,tidak ada bendungan
kelenjar limfe.
Telinga : telinga tidak mengeluarkan cairan, bentuk simetris, imatur
Dada : dada simetris, tidak ada kelainan.
Abdomen : abdomen normal, bentuk simetris, tali pusat belum lepas,turgor
kulit kurang
Genetalia : labia mayora belum menutupi labia minora,anus +
Ekstremitas : bentuk simetris, kelaian tonus otot lemah ,turgor kulit kurang ,
Tidak ada kelainan
b. Palpasi
Dada : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Abdomen : tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi
Dada HR : 135 x / menit
Abdomen : Bising usus (+)
d. Perkusi
Abdomen : meteorismus (-)
3. Pemeriksaan Neorologis
a. Reflek moro
Saat bayi diberi sentuhan mendadak dengan jari dan tangan, bayi bergerak
terkejut (+) lemah
b. Reflek menggenggam
Saat bangun bayi disentuh jari bayi berusaha menggenggam (+) lemah
c. Reflek rooting / mencari
Saat pipi bayi disentuh dengan jari bayi menoleh (+) lemah
d. Reflek menghisap
Saat bayi menangis kemudian diberi putting susu ibu, bayi berusaha menghisap
(+) kuat
e. Reflek glabela
Saat disentuh pangkat hidung dengan jari tangan bayi mengedipkan mata (+)
lemah
f. Konjungtiva mandibula reflek
Saat bayi diberi rangsangan mulai dari pangkal mata ke atas (+) lemah
4. Pemeriksaan tingkat perkembangan
a. Adaptasi sosial
Bayi dapat beradaptasi sosial dengan ibunya yaitu pada saat diberi ASI dia akan
diam.
b. Bahasa
Saat bayi BAK dan BAB kesakitan dan merasa lapar bayi mengungkapkan
perasaan melalui tangisan
c. Motorik halus
Bayi menggerakkan anggota badannya dengan lemah.
d. Motorik kasar
Bayi melakukan aktivitas dengan menggerakkan anggota tubuhnya dengan
lemah.

3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


Dx : Bayi Ny. “A” Usia ½ jam dengan BBLR
Do : KU : lemah
Warna kulit : merah muda
TTV : Suhu : 340 C
RR : 40 x / menit
Nadi : 135 x/ menit
BB : 1900 gr
PB : 42 cm
Masalah : - Gangguan kebutuhan nutrisi
- Gangguan keseimbangan suhu tubuh
Kebutuhan :- Nutrisi cukup
- Suhu ruangan cukup

3.3 ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


-Hipotermi
-Infeksi

3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


- Oksigen

3.5 INTERVENSI
Dx : Bayi Ny. “A” Usia ½ jam dengan BBLR.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 24 jam. Diharapkan
masalah dapat teratasi.

Kriteria hasil :
 TTV dalam batas normal
 Berat badan meningkat
 Tidak terjadi komplikasi

Intervensi
1. Beritahukan keadaan bayi kepada ibu
R/ Ibu lebih tenang dan mengerti.
2. Letakkan bayi dalam incubator
R/ Agar suhu tubuh bayi stabil
3. Penuhi kebutuhan nutrisi bayi
R/ Bayi dapat berkembang
4. Lakukan kolaborasi dengan dokter untk pemberian terapi dan tindakan.
R/ fungsi dependent

3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : 20-02-2008
Jam : 09.35 WIB
Dx : Bayi Ny “A” usia ½ jam dengan BBLR.
1. Memberitahukan pada ibu tentang keadaan bayinya yaitu berat badan bayinya kurang
dari normal sehingga perlu perawatan yang lebih.
0
2. Meletakkan bayi ke dalam inkubator dengan suhu 33 C, agar suhu tubuh bayi tetap
stabil.
3. Melakukan tindakan memenuhi kebutuhan bayi, memberikan ASI dengan ditetekkan
pada ibu.

3.7 EVALUASI
Tanggal : 20-02-2008
Jam : 09.40 WIB
S : Ibu mengatakan berat badan bayinya masih rendah
O : KU : Sedang
Kesadaran : composmentis
TTV : HR : 135x / menit
RR : 40 x / menit
Suhu : 340 C
BB : 1900 gram
PB : 42 cm
Pemeriksaan Fisik
Muka : banyak lanugo, keriput
Mata : tidak membuka maksimal
Kulit : banyak lanugo, keriput
Genetalia : skrotum sudah turun
A: Bayi Ny. “M” usia ½ jam dengan BBLR.
P : mengantarkan bayi ke ruang bayi.
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa dari penulis mengenai kesenjangan-kesejangan yang


terjadi antara teori dan kasus dilapangan. Didalam kasus ini terdapat kesenjangan dengan teori.
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi di RSUD Sidoarjo pada tanggal 20 -02-
2008 maka dapat dinyatakan bahwa bayi “M” menderta BBLR. Pemberian intervensi yang
benar dan didukung dengan implementasi yang maksimal serta keterangan yang jelas
diharapkan bisa mengerti oleh keluarga pasen dan bisa melaksanakan semua yang telah
dianjurkan sehingga masalah teratasi.
Dengan demikian penulis memberikan asuhan kebidanan dengan memperhatikan gejala
dan keluhan yang terjadi sehingga diharapkan tidak terjadi masalah lain yang bisa merugikan
pasien.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. BBLR : bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram.
Etiologi :
- Faktor ibu
- Faktor kehamilan
- Faktor janin
- Faktor yang belum diketahui
2. Gejala klinis
- Sebelum lahir : adanya riwayat abortus, uterus tidak sesuai dengan usia
kehamilan, pertumbuhan BB lambat.
- Setelah bayi lahir : bayi retardasi pertumbuhan uteri bayi prematur bayi small for
date.
3. BBLR dapat menyebabkan infeksi, hipotermi, hipoglikemia, asfiksia

B. Saran
Hendaknya dalam asuhan kebidanan pada bayi BBLR dikumpulkan data yang lengkap
dan valid, agar dapat memberikan asuhan yang optimal baik pada intervensi maupun
implementasi terlebih dalam menentukan / mengidentifikasi / diagnosa / masalah sehingga
dapat memahami kebutuhan segera dan dapat penanganan yang secepatnya dengan baik
DAFTAR PUSTAKA

Farrer, Hellen. 1999. Perawatan Maternalis. Jakarta EGC


Mochtar Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.
Prawirohardjo Sarwono. 2002. Buku Penduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : YBP-SP.
. 1990. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Staf Pengajar IKA Gk UI. 1986. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Bagian IKA IF UI.

Anda mungkin juga menyukai