Anda di halaman 1dari 11

PENDEKATAN KOMBINASI METODE AHP DAN METODE CUT

OFF POINT PADA TAHAP ANALISIS KEPUTUSAN


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PT.X

Winnie Septiani
Universitas Trisakti, Jakarta
Gedung Harry Hartanto
Jln Kyai Tapa No 1- Grogol
Jakarta Barat, 11440
Telp: (021)566.3232407, Fax : (021)560.5841,
winnie_septiani@yahoo.com

Abstrak

PT. Indhira Travindo merupakan salah satu agen perjalanan wisata ke Negara United Arab
Emirates (UAE) khususnya negara Abu Dhabi dan Dubai. Sistem penjualan perusahaan saat ini sering
kali mengalami masalah-masalah yang akhirnya akan memperlambat proses penjualan. Hasil analisis
sistem menunjukkan bahwa masalah yang sedang dihadapi perusahaan adalah data penjualan perusahaan
sering hilang, waktu pelayanan yang lama, belum adanya prosedur penjualan yang memadai, waktu
pembuatan laporan yang cukup lama dan hal lain. Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang
dihadapi tersebut maka perlu dilakukan analisis keputusan terhadap kebutuhan sistem informasi penjualan.
Tahap analisis keputusan merupakan salah satu bagian penting dalam metodologi. Tahap ini merupakan
tahap untuk pengambilan keputusan mengenai sistem informasi apakah yang akan dibangun berdasarkan
hasil analisis masalah dan analisis kebutuhan sistem informasi. Metode Cut off Point akan digunakan
dalam hal memilih kriteria berdasarkan opini sejumlah responden/pengambil keputusan dengan
memberikan indeks terhadap derajat kepentingan masing-masing kriteria dan dipergunakan sebagai
komponen pembangun struktur hirarki Analytical Hierarchy Process (AHP). Validitas kriteria yang
terpilih ditentukan berdasarkan hasil perundingan pihak yang terkait langsung dan user dalam sebuah
forum diskusi ”Nominal Group Tehnic” (NGT) .
Kata kunci : analisis keputusan, cut off point, AHP, NGT

Abstract

PT.X as one of traveling agency to United Arab Emirates (UAE) countries especially Abu Dhabi
and Dubai. The selling system nowadays often encounters some problems which eventually will slow the
selling process down. The results of the analysis showed that the problems encountered by the company
are the lost of selling data happens very often, the services takes quite a long time, the selling procedure
is not well available, the making of the report takes a long time and so on. Decision analysis for selling
information system is needed to solve the problem on the selling system. One of the important parts in
action planning of System Information Method is phase of Decision Analysis. It forms phase for decision
making about what kind of System Information will built based on problem analysis results and necessity
of System Information analysis. Cut-Off Point Method will use in choosing criteria based on opinions of
respondents/decision makers by give index across degree of each criteria importance and used as
component of hierarchy structure builder of Analytical Hierarchy Process (AHP). The chosen criteria of
validity fixed by result of discuss between personal direction and user in a “Nominal Group Techic” NGT
discussion forum.
Keyword : Decision analysis, cut- off point, AHP, NGT

J@TI Undip, Vol IV, No 3, September 2009 218


PENDAHULUAN menggantikan sistem yang lama secara
PT. X sebagai salah satu biro keseluruhan atau memperbaiki sistem yang
perjalanan wisata menghadirkan konsep- telah ada. Sistem yang lama perlu
konsep yang ditujukan pada pemenuhan diperbaiki atau diganti disebabkan karena
kebutuhan pelayanan jasa pariwisata seperti beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini:
pemesanan tiket domestik dan internasional, (Jogiyanto, 2005)
pemesanan akomodasi yang diperlukan 1. Adanya permasalahan-permasalahan
konsumen di tempat tujuan, dan lainnya. yang ditimbulkan di sistem yang lain.
Saat ini selain memenuhi kebutuhan Permasalahan yang timbul dapat berupa:
pelayanan jasa pariwisata kepada konsumen  Ketidakberesan
langsung, PT. X juga menawarkan Ketidakberesan dalam sistem yang
pemenuhan kebutuhan pelayanan jasa lama menyebabkan sistem yang
pariwisata kepada para agen wisata lain lama tidak dapat beroperasi sesuai
yang tidak memiliki jaringan kerja sama dengan yang diharapkan.
dengan pihak yang dapat menyediakan Ketidakberesan ini dapat berupa:
segala macam bentuk kebutuhan konsumen kecurangan disengaja yang
di tempat wisata. menyebabkan sistem yang lama
Perusahaan sangat mementingkan tidak dapat kekayaan perusahaan
pelayanan yang terbaik. Pelayanan yang dan kebenaran dari data menjadi
memiliki waktu pelayanan yang relatif lebih kurang terjamin, tidak efisiennya
cepat dan pelayanan yang dapat operasi.
menghasilkan pelayanan terbaik. Dalam  Pertumbuhan Organisasi
sistem penjualan yang dimiliki perusahaan Pertumbuhan organisasi yang
saat ini belum dapat membantu perusahaan menyebabkan harus disusunnya
untuk memberikan pelayanan tersebut. sistem yang baru. Pertumbuhan
Suatu sistem informasi yang terkomputasi organisasi diantaranya adalah
diperlukan untuk membantu perusahaan kebutuhan informasi yang semakin
menyelesaikan masalah perusahaan dan luas, volume pengolahan data
membantu perusahaan memberikan semakin meningkat, perubahan
pelayanan yang terbaik. prinsip akuntansi yang baru.
Salah satu sistem informasi yang 2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
dapat membantu perusahaan dalam Teknologi informasi telah berkembang
memperlancar kinerja dan memperlancar dengan cepat. Perangkat keras
pelayanan ke pelanggan adalah sistem computer, perangkat lunak dan
informasi penjualan yang berbasis web. teknologi komunikasi telah begitu cepat
Akan tetapi, perancangan sistem informasi berkembang. Dalam keadaan pasar
akan memberikan konsekuensi sejumlah bersaing, kecepatan informasi atau
biaya yang harus dikeluarkan oleh efisiensi waktu sangat menentukan
perusahaan sehingga sebelum sistem berhasil atau tidaknya strategi dan
informasi dibangun maka dilakukan analisis rencana.
keputusan apakah perancangan sistem 3. Adanya instruksi-instruksi
usulan tetap dilanjutkan atau tidak, Penyusunan sistem yang baru dapat
berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan juga terjadi karena adanya instruksi dari
analisis masalah. Pendekatan kombinasi atas pimpinan ataupun dari luar
metode AHP dan metode cut- off point akan organisasi, seperti misalnya peraturan
digunakan dalam proses pengambilan pemerintah.
keputusan ini.
Analytical Hierarchy Process (AHP)
TEORI AHP dikembangkan oleh Prof.
Tinjauan Umum Pengembangan Sistem Thomas L. Saaty, seorang Guru Besar
Pengembangan sistem dapat berarti Matematika dari University of Pittsburgh
menyusun suatu sistem yang baru untuk pada tahun 1970. Metoda ini merupakan

J@TI Undip, Vol IV, No 3, September 2009 219


alat bantu sistem pendukung keputusan ada yang random dengan demikian
yang dinilai luas untuk penyelesaian perlu diperbaiki.
problem keputusan multikriteria. Metode
ini mensintesis perbandingan ‘judgement’ METODOLOGI
pengambil keputusan yang berpasangan Penelitian Pendahuluan
pada setiap level Tahap penelitian pendahuluan
hirarki keputusan yang berpasangan pada merupakan tahap pengenalan terhadap
setiap level hirarki keputusan. Caranya kondisi lingkungan sistem untuk
dengan menetapkan bobot prioritas relatif mendukung proses selanjutnya, yaitu
setiap elemen keputusan, dimana bobot ini kondisi dari lingkungan perusahaan.
merepresentasikan intensitas preferensi atas Dengan adanya tahap penelitian
suatu keputusan (Saaty, 1993). pendahuluan ini, maka masalah-masalah
yang sedang dihadapi oleh PT. X dengan
Prinsip Pokok Analytical Hierarchy sistem saat ini dapat diketahui.
Process (AHP)
Prinsip pokok AHP adalah prinsip Analisis masalah
berpikir analitis. Pengambilan keputusan Tahapan analisis masalah, masalah-
dalam metodologi AHP didasarkan pada masalah yang telah diidentifikasikan pada
tiga prinsip pokok, yaitu : tahapan sebelumnya akan dianalisis, untuk
1. Penyusunan Hirarki mengetahui kelemahan atau kekurangan
Penyusunan hirarki permasalahan sistem penjualan ada saat ini.
merupakan langkah untuk
mendefinisikan masalah yang kompleks Analisis kebutuhan
ke dalam sub sistem, elemen, sub Berdasarkan analisis masalah yang
elemen dan seterusnya sehingga ada pada perusahaan, maka akan dibuat
menjadi lebih jelas dan detail. Hirarki suatu rumusan mengenai kebutuhan umum
keputusan disusun berdasarkan dan khusus penguna sistem. Pernyataan
pandangan pihak-pihak yang memiliki kebutuhan bisnis dihasilkan dari
keahlian (expert) dan pengetahuan di pernyataan-pernyataan pengguna sistem
bidang yang bersangkutan. mengenai kebutuhan mereka terhadap
2. Penentuan Prioritas sistem usulan.
Prioritas dari elemen-elemen kriteria
dapat dipandang sebagai bobot atau Analisis keputusan
kontribusi elemen tersebut terhadap Berdasarkan hasil analisis
tujuan pengambilan keputusan. kebutuhan dan analisis masalah yang ada
Prioritas ini ditentukan berdasarkan pada tahap sebelumnya, maka akan
pandangan para pakar dan pihak-pihak dilakukan analisis apakah perancangan
yang kepentingan terhadap keputusan sistem usulan ini tetap dilanjutkan atau
tersebut, baik secara langsung (diskusi, tidak.
wawancara) maupun tidak langsung Bagan alir tahapan penelitian dapat
(kuesioner). dilihat pada Gambar 1. Bagan alir tersebut
3. Konsistensi Logis menunjukan tahapan-tahapan yang
Konsistensi jawaban responden dalam dilakukan mulai dari penelitian sampai
menentukan prioritas elemen dengan keputusan untuk menjalankan atau
merupakan prinsip pokok yang akan tidak menjalankan rancangan sistem
menentukan validitas data dan hasil berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan
pengambilan keputusan. Menurut analisis masalah.
Saaty, hasil penilaian yang dapat
diterima adalah yang mempunyai rasio
konsistensi lebih kecil atau sama
dengan 10%. Jika lebih besar dari itu
berarti penilaian yang telah dilakukan

J@TI Undip, Vol IV, No 3, September 2009 220


PENELITIAN
PENDAHULUAN
Rencana
Penelitian
Pembatasan
Masalah
ANALISA
MASALAH
Tujuan
Penelitian
Masalah Tak
Terantisipasi Pernyataan
ANALISA
KEBUTUHAN Kebutuhan Sistem

Pembatasan
Masalah
ANALISA
KEPUTUSAN
Keputusan untuk
menjalankan/tidak
Masalah
menjalankan rancangan
kebutuhan Masalah
keputusan

PERANCANGAN

Gambar 1. Bagan Alir Tahapan Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN yang dapat mempermudah pembuatan


Hasil Penelitian Pendahuluan dokumen tersebut.
 Perusahaan harus melakukan
Tahapan penelitian pendahuluan
pengiriman informasi promosi secara
dilakukan untuk mengetahui masalah-
berulang kali kepada seluruh pelanggan.
masalah yang sedang dihadapi oleh
Pengiriman yang dilakukan secara
perusahaan pada saat ini. Penelitian
manual memerlukan waktu yang relatif
pendahuluan telah dilakukan dengan
lama jika dibandingkan dengan
menganalisis sistem yang ada saat ini. Dari
pemberitahuan lewat buletin atau
analisis yang dilakukan, maka dapat
informasi terbaru pada sistem.
disimpulkan masalah yang sedang dihadapi
perusahaan adalah sebagai berikut:
Analisis Masalah
 Perusahaan sering mengalami
kehilangan data atau dokumen Tahap penelitian pendahuluan
perusahaan, hal ini disebabkan karena menghasilkan identifikasi permasalahan
data perusahaan belum terorganisir yang sedang dihadapi perusahaan. Pada
dengan baik. tahap analisis masalah ini, masalah-masalah
 Perusahaan mengalami kesulitan dalam yang ada dianalisis untuk mendapatkan
memperkenalkan diri ke masyarakat usulan perbaikan yang dapat diterapkan
luar karena perusahaan belum memiliki pada sistem usulan. Hasil analisis masalah
wadah yang berisi tentang profil dapat dilihat pada Tabel 1.
perusahaan, produk yang ditawarkan
dan informasi lainnya.
 Pada pembuatan receipt, surat confirm
dan Quotation untuk pelanggan,
perusahaan belum memiliki format

J@TI Undip, Vol IV, No 3, September 2009 221


Tabel 1. Analisis Masalah

Hal yang Diamati Masalah Yang dihadapi


Data terbaru yang dimiliki Data yang dimiliki pelanggan jarang diperbaharui oleh perusahaan karena
oleh pelanggan perusahaan memiliki kesibukan lain. Waktu yang diperlukan untuk
memberitahukan seluruh pelanggan mengenai informasi data terbaru sangat
lama karena pemberitahuan dilakukan dengan menggunakan e-mail kepada
setiap pelanggan.
Form Pemesanan produk Perusahaan belum memiliki form pemesanan yang baku untuk reservasi hotel,
transfer, dan produk lainnya.
Prosedur pemesanan produk Prosedur pemesanan produk pada saat ini belum memiliki output dan input yang
jelas. Artinya pemesanan produk pada saat ini belum memiliki form yang jelas
dan pembuatan form dilakukan secara manual.
Pengenalan Perusahaan Perusahaan belum memiliki wadah untuk memperkenalkan diri ke masyarakat
umum dan perusahaan juga belum memiliki wadah yang berisi tentang profil
perusahaan, produk yang ditawarkan dan informasi lainnya.

perusahaan. dari seluruh reponden yang


Analisis Kebutuhan “Tidak Puas” menyatakan perlu adanya
sistem baru.
Analisis kebutuhan juga
dilakukan dengan menyebarkan
Identifikasi Kebutuhan Umum yang
kuesioner ke para pelanggan dan
Dibutuhkan Pengguna Sistem
karyawan perusahaan. Penyebaran
kuesioner ini dilakukan untuk Kebutuhan umum yang dibutuhkan
mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang oleh pengguna sistem adalah sebagai
diperlukan para entitas sistem maka berikut:
dilakukan pengisian kuesioner awal 1. Para pengguna sistem memiliki akses
oleh para pengguna sistem pada saat ini. login ke dalam sistem informasi.
Jenis atau tipe kuesioner yang 2. Para pengguna sistem dapat mengetahui
digunakan adalah tipe fixed-format informasi dan promosi yang terbaru.
questionnaire/kuesioner format tetap. 3. Sistem informasi dapat
 Jumlah responden karyawan adalah memdokumentasikan dan menyimpan
13 responden. Dari 13 responden seluruh data penjualan yang berupa
tersebut yang “Tidak Puas” dengan data pelanggan, data transaksi dan data
sistem saat ini ada 12 responden lain.
atau 92,3% dari keseluruhan 4. Data penjualan dapat disimpan dan
karyawan. diorganisir dengan baik sehingga
 Jumlah responden yang merupakan memudahkan pencarian data pada saat
karyawan dan konsumen dibutuhan.
perusahaan adalah 29 responden. 5. Para pengguna sistem dapat mengetahui
Dari 29 responden yang “Tidak transaksi yang terbaru yang telah
Puas” dengan sistem saat ini ada dikonfirmasi oleh pihak yang
23 responden atau 79,3 % dari bersangkutan.
keseluruhan pengguna sistem.
 Jumlah responden karyawan adalah Identifikasi Kebutuhan Khusus yang
13 responden. Dari 13 responden Dibutuhkan Pengguna Sistem
tersebut yang “Tidak Puas” dengan Setiap pengguna sistem memiliki
sistem saat ini ada 12 responden kebutuhan mendapatkan informasi yang
atau 92,3% dari keseluruhan diperlukan dan berkaitan dengan sistem dan
karyawan. juga dapat melakukan sesuatu pada sistem.
Dari jumlah pengguna sistem Kebutuhan setiap pengguna sistem berbeda
yang “Tidak Puas” dengan sistem yang dengan kebutuhan pengguna lainnya.
ada saat ini, maka dapat disimpulkan Kebutuhan setiap pengguna sistem dapat
dibutuhkan suatu sistem informasi baru dilihat pada daftar berikut:
yang dapat membantu transaksi

J@TI Undip, Vol IV, No 3, September 2009 222


e. Status transaksi dan sejarah
1. Kebutuhan Pelanggan transaksi
Informasi yang dibutuhkan dan 5. Kebutuhan Staff Operational
diperlukan oleh pelanggan adalah: Informasi yang dibutuhkan dan
a. Daftar produk diperlukan oleh Staff Operational
b. Informasi yang lengkap dan jelas adalah:
tentang suatu produk a. Mengetahui adanya pesanan dari
c. Status transaksi dan sejarah pelanggan
transaksi b. Mengetahui rincian pesanan
d. Surat balasan seperti Receipt, pelanggan
Quotation, Confirmed Receipt dan c. Mengetahui data pelanggan
Invoice dapat diperoleh dari d. Mengetahui pelanggan mana saja
sistem yang memesan produk
e. Dapat mencari produk yang 6. Kebutuhan Accounting
sesuai dengan keinginan atau Informasi yang dibutuhkan dan
sesuai dengan rincian produk. diperlukan oleh Accounting adalah:
f. Informasi tentang promosi dan a. Informasi pelanggan yang
produk terbaru dari perusahaan. membeli produk
g. Memperbaharui data yang b. Informasi pelanggan
berkaitan dengan data pelanggan. c. Informasi total penjualan produk
2. Kebutuhan Staff marketing and d. Mengetahui jumlah produk yang
Promotion terjual dalam satu bulan
Informasi yang dibutuhkan dan e. Mengetahui status pembayaran
diperlukan oleh Staff marketing and pelanggan
Promotion adalah: f. Mengetahui data transaksi dan
a. Mengetahui rincian produk yang data penjualan
dibeli pelanggan. g. Status transaksi dan sejarah
b. Mengetahui kebijakan terbaru transaksi
perusahaan.
c. Mendapatkan data pelanggan Analisis Keputusan
d. Mengetahui rincian transaksi. Saat ini, PT. Indhira Travindo
3. Kebutuhan Managing Director memiliki sistem dalam melaksanakan
Informasi yang dibutuhkan dan kegiatan operasionalnya. Sistem yang
diperlukan oleh Managing Director dimiliki oleh perusahaan antara lain sistem
adalah: Penjualan dan sistem Administrasi. Sistem
a. Status transaksi dan sejarah administrasi yang ada di perusahaan terdiri
transaksi dari sistem gaji karyawan dan sistem
b. Mengetahui data pelanggan absensi karyawan. Sistem penjualan adalah
c. Mengetahui sejarah transaksi sistem yang berhubungan dengan kegiatan
perusahaan penjualan perusahaan, terdiri dari sistem
d. Mengetahui piutang setiap pemesanan produk dari perusahaan ke
pelanggan supplier dan sistem penjualan produk dari
4. Kebutuhan Operation Manager perusahaan ke pelanggan. Sistem yang
Informasi yang dibutuhkan dan dimiliki oleh perusahaan dapat dilihat lebih
diperlukan oleh Operation Manager adalah: jelas pada Gambar 2.
a. Mengetahui adanya pesanan dari
pelanggan Seleksi Faktor
b. Mengetahui rincian produk yang Derajat kepentingan faktor
dipesan oleh pelanggan diperoleh dari hasil kuesioner yang berisi
c. Mengetahui data transaksi faktor-faktor yang diperoleh dari hasil
perusahaan dalam satu bulan analisis masalah dan analisis kebutuhan.
d. Mendapatkan data pelanggan Kuesioner ini diisi oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dengan perancangan sistem

J@TI Undip, Vol IV, No 3, September 2009 223


informasi penjualan, yaitu Pelanggan, Staff penting (very important) dengan skor 3,
Marketing and Promotion, Cukup penting (somewhat important)
Managing Director, Operation dengan skor 2 dan tidak penting (not
Manager, Staff Operational dan Accounting. important) dengan nilai 1 (Tam & al 2001).
Penilaian dibagi menjadi tiga, yaitu Sangat

Gambar 2. Sistem pada PT. Indhira Travindo

Tabel 2. Daftar faktor yang akan Dinilai dalam Kuesioner


Faktor Kode
Profil Perusahaan PP
Data Pelanggan DPL
Data Penjualan DPJ
Daftar Produk DPR
Data Pembayaran DPB
Promosi Produk terbaru PPT
Status Transaksi dan sejarah transaksi ST
Rincian produk yang dibeli RP
Data Piutang setiap pelanggan DPP
Pembaharuan data pelanggan PDP
Data Pemesanan DP
Data Surat invoice, service confirmed dan DSI
Quotation
Surat invoice, service confirmed dan Quotation SI
Kebijakan perusahaan KP
Laporan Keuangan LK

J@TI Undip, Vol IV, No 3, September 2009 224


Seluruh penilaian responden semua pihak yang terkait dengan
dikumpulkan , kemudian dirata-ratakan perancangan sistem informasi penjualan
untuk tiap elemen. Seluruh faktor diurutkan perusahaan PT. X.
dari nilai tertinggi ke nilai terendah.
Kemudian dicari nilai cut off point dengan Penyusunan Hirarki
rumus : Dengan menggunakan faktor-faktor
yang lolos dari penilaian cut-off point, dapat
Natural cut-off point disusun sebuah struktur hirarki keputusan
= ( Maximum Score + Minimum Score ) / 2 yang terdiri dari empat level hirarki. Level
pertama adalah goal, yaitu keputusan
Faktor yang memiliki nilai di jalankan atau tidak dijalankan rancangan
bawah cut-off point akan dibuang dari sistem informasi
perhitungan dan model AHP
Nilai rata-rata maksimum adalah penjualan. Lbel kedua adalah faktor yang
2,47 sedangkan nilai rata-rata minimum terdiri dari Data Pemesanan (DP), Data
adalah 1,73 sehingga natural cut off point Pelanggan (DPG), Data Penjualan (DPJ),
adalah : Kebijakan Perusahaan (KP), Status
Transaksi (ST), Profil Perusahaan (PP),
Natural cut-off point = ( 2,47 + 1,73 ) / 2 Data Pembayaran (DPB) dan Promosi
= 2,1 Produk Terbaru (PPT).
Maka faktor-faktor dengan nilai Level ketiga adalah Aktor yang
rata-rata di bawah 2,1 akan dibuang dari terdiri dari Pelanggan (PL), Staff Marketing
perhitungan dan model AHP. and Promotion (SPP), Managing
Untuk memastikan validitas faktor Director(MD), Operation Manager(OM),
terpilih tersebut dalam menyusun faktor- Staff Operational (SO) dan
faktor yang digunakan dalam menentukan Accounting(AC). Sedangkan level keempat
keputusan dijalankan atau tidak dijalankan adalah alternatif keputusan yaitu jalankan
sistem informasi penjualan ini, diadakan atau tidak jalankan rancangan sistem
sebuah forum diskusi ”Nominal Group informasi penjualan
Tehnic” (NGT). Forum ini dihadiri oleh

Tabel 3. Rata-rata Tingkat Kepentingan Faktor

Sangat Cukup Tidak


Jlh Rata-
No Faktor Kode Penting Penting Penting Total
Resp. rata
(3) (2) (1)
1 Data Pemesanan 16 12 2 30 74 2,47
2 Data Pelanggan 18 5 7 30 71 2,37
3 Data Penjualan 16 9 5 30 71 2,37
4 Kebijakan Perusahaan 14 12 4 30 70 2,33
5 Status Transaksi 13 12 5 30 68 2,27
6 Profil Perusahaan 10 15 5 30 65 2,17
7 Data Pembayaran 12 10 8 30 64 2,13
8 Promosi Produk Terbaru 11 11 8 30 63 2,10
9 Data Piutang Setiap Pelanggan 14 4 12 30 62 2,07
10 Daftar Produk 9 14 7 30 62 2,07
11 Rincian Produk Yang Dibeli 12 7 11 30 61 2,03
12 Surat Invoice 8 14 8 30 60 2,00
13 Pembaharuan Data Pelanggan 10 6 14 30 56 1,87
14 Data Surat Invoice 8 10 12 30 56 1,87
15 Laporan Keuangan 5 12 13 30 52 1,73

J@TI Undip, Vol IV, No 3, September 2009 225


Keputusan Jalankan
/ Tidak Jalankan SI

PP DPL DPJ PPT ST DP KP

DPB

PL SPP MD OM SO AC

JALANKAN TIDAK DIJALANKAN

Gambar 3. Struktur Hirarki Keputusan Jalankan atau Tidak Jalankan


Sistem Informasi Penjualan

Tabel 4. Bobot dan Prioritas Aktor Strategi


Perhitungan Bobot Peningkatan Kualitas Susu Pasteurisasi
Perhitungan bobot dari setiap
elemen pada setiap level dilakukan Aktor Bobot Prioritas
berdasarkan penyusunan hirarki. Tujuannya
Pelanggan 0.235 1
adalah untuk menentukan strategi mana
yang diberikan prioritas untuk diutamakan Staff Marketing 0.197 2
pelaksanaannya. Prioritas ditetapkan Operation 0.189 3
dengan menggunakan metode Analytical Manager
Hierarchy Process (AHP). Proses Staff Operational 0.161 4
perhitungan bobot dibantu dengan software Accounting 0.114 5
Expert Choice 2000 melalui perbandingan Managing 0.104 6
berpasangan (pairwise comparison). Director
Konsistensi rasio bernilai dibawah 0,1.
Dengan nilai konsistensi rasio tersebut, Tabel 5. Bobot dan Prioritas Aktor Strategi
mengindikasikan bahwa elemen-elemen Peningkatan Kualitas Susu Pasteurisasi
dalam struktur hirarki dapat digunakan
dalam perhitungan selanjutnya. Bobot Prioritas
Tabel 4 Merupakan tabel hasil
analisis faktor dengan bobot dan Jalankan 0.761 1
prioritasnya, untuk menentukan aktor dalam
Tidak Dijalankan 0.239 6
penentuan keputusan untuk menjalankan
atau tidak menjalankan rancangan sistem
informasi penjualan. Tujuan utama dan menjadi
prioritas utama dari hasil penerapan
struktur hirarki dan perhitungan bobot
dalam kasus ini adalah keputusan yang
untuk menjalankan dan tidak menjalankan
sIstem informasi. Dengan memperhatikan
keseluruhan faktor, aktor dan tujuan yang
hendak dicapai dari keputusan yang diambil,
maka dapat ditentukan keputusan yang

J@TI Undip, Vol IV, No 3, September 2009 226


memiliki bobot tertinggi dan prioritas masing-masing faktor. Kuantifikasi derajat
pertama.. Berdasarkan Tabel 5, keputusan kepentingan ke dalam bentuk indeks
yang menjadi prioritas utama untuk merupakan pendekatan yang dipakai dalam
dilakukan adalah menjalankan sistem mengklasifikasikan faktor yang diusulkan
informasi penjualan untuk dieleminasi dan diusulkan untuk
dipergunakan sebagai pembangun struktur
Model Konseptual Sistem yang akan hirarki AHP.
Dibangun Hasil perhitungan dengan
Sistem informasi penjualan yang menggunakan pendekatan metode cut-off
akan dirancang diharapkan dapat point dan Analytical Hierarchy Proces
mengatasi masalah-masalah yang (AHP) menunjukan bahwa sistem informasi
dihadapi perusahaan saat ini. Oleh dapat dijalankan dengan memperhatikan
faktor-faktor yang dipentingkan dan seluruh
sebab itu, sistem informasi yang akan
aktor yang terlibat dalam rancangan sistem
dirancang adalah sistem informasi informasi penjualan
penjualan yang berbasis web. Untuk
mengetahui lebih jelas sistem informasi DAFTAR PUSTAKA
yang akan dirancang dapat dilihat pada 1. O’Brien, James., (2003), Introduction
Gambar 4. to Information Systems : Essential for
the e-business Enterprise, Boston:
KESIMPULAN DAN SARAN McGrawHill-Irwin.
Analisis keputusan adalah salah 2. Saaty TL, (1998), Multi Criteria
satu bagian yang penting dalam Decision Making, The Analytical
perancangan sistem informasi. Analytical Hierarchy Process. British Library
Hierarchy Proces (AHP) dan metoda cut off Cataloguing in Publication Data,
point dapat digunakan sebagai pendekatan United States of America.
dalam tahap pengambilan keputusan 3. Saaty TL., (2001), Decision Making
sebelum tahap rancangan sistem informasi with Dependence and Feedback, The
dijalankan. Faktor-faktor yang digunakan Analytical Network Process,
dalam struktur hirarki ditentukan University of Pittsburgh.
berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan 4. Tam, M.C.Y dan V.M.R.T Tummala.,
analisis masalah. (2001), An Application of the AHP in
Metode cut-off point berkontribusi Vendor Selection of a
dalam hal memilih faktor berdasarkan opini Telecommunications Systems, Omega
sejumlah responden dengan memberikan 29 171-182
indeks terhadap derajat kepentingan

Gambar 4. Model Konseptual dari Rancangan Sistem Informasi yang akan Dibangun

J@TI Undip, Vol IV, No 3, September 2009 227

Anda mungkin juga menyukai